The Promise Ep 58 Part 1

Sebelumnya...


Na Yeon terkejut melihat foto ibunya bersama Young Sook dan Yoo Kyung.

Na Yeon : Kenapa ibuku dengan ibu Sejin...


Yoo Kyung tiba2 masuk.

Yoo Kyung : Baek Do Hee-ssi, apa yang kau lakukan disini?

Yoo Kyung lalu melihat foto di tangan Na Yeon.

Na Yeon : Annyeonghaseyo, Nyonya Yoon tidur sangat nyenyak, jadi aku menghibur diriku.


Yoo Kyung mengambil foto di tangan Na Yeon.

Yoo Kyung : Kau lebih kasar dari yang kukira, melihat foto orang lain tanpa izin mereka.

Na Yeon : Maafkan aku. Fotonya jatuh di lantai jadi aku mengambilnya.

Yoo Kyung : Itu pasti karena dia semakin tua. Dia tidur lebih lama belakangan ini.

Yoo Kyung lantas mengajak Na Yeon minum teh.


Se Jin membawa obat yang dikonsumsinya ke dokter.

Dokter : Apakah dia bilang padamu bahwa ini adalah suplemen?

Se Jin : Ya, aku sudah tegang dan lelah hari ini, jadi ibuku membelikannya untukku.

Dokter pun kebingungan harus mengatakan apa.

Dokter : Ibumu pasti sangat peduli padamu.

Se Jin : Maksudnya?

Dokter : Kau baru mengalami keguguran jadi dia pasti ingin kau pulih terlebih dahulu sebelum hamil lagi.

Se Jin kaget, kau mau mengatakan ini obat penunda kehamilan?


Yoo Kyung dan Na Yeon minum teh bersama.

Yoo Kyung : Itu untuk sementara waktu, tapi aku curiga kau terlahir kembar. Sebenarnya, aku yakin akan hal itu. Kau sangat mirip seseorang yang kukenal.

Na Yeon : Jadi kau tidak lagi percaya bahwa aku terlahir kembar?

Yoo Kyung : Untuk sekarang. Ibumu bilang tidak, jadi itu pasti tidak benar. Tidak mungkin ibumu tidak tahu kau terlahir kembar. Kecuali dia menyembunyikannya dengan sengaja. Apakah kau setuju?

Na Yeon : Kau  orang yang sangat terbuka. Jika kau menyimpan sesuatu seperti itu dalam botol dan membiarkan kecurigaanmu menjadi liar, itu akan buruk bagi kita berdua. Tapi kau mengatasinya dengan memberitahuku bahwa kau wanita yang bijak.

Yoo Kyung : Apakah begitu?

Na Yeon lantas membahas foto tadi.

Yoo Kyung : Itu adalah noda gelap di masa lalu keluargaku. Teman sekolahku menjadi ibu... aku tidak percaya menceritakan ini padamu sekarang.


Na Yeon : Semuanya ada di koran. Tapi kudengar ayah Hwi Kyung meninggal karena syok membaca artikel itu. Siapa yang menyebarkan

artikel itu? Kau sudah memeriksanya?

Yoo Kyung : Sebenarnya, menyelidikinya hanya akan membuat kami merasa malu.

Na Yeon : Foto barusan punya satu orang lagi. Apakah dia temanmu juga?

Yoo Kyung pun langsung menatap tajam Na Yeon saat Na Yeon mulai membahas Yoon Ae.

Na Yeon : Kalian bertiga terlihat sangat cantik sampai aku tidak berkedip melihatnya.  Tapi tentu saja, kau yang paling cantik.

Yoo Kyung : Kau sangat mirip dengannya, tetapi kepribadian kalian benar-benar berbeda. Gadis itu dulu kukenal tidak memiliki tulang yang ramah di tubuhnya. Tetapi kau benar-benar berbeda. Kau benar. Kami bertiga adalah teman sekolah menengah. Tapi kami tidak terlalu dekat.

Na Yeon : Apakah kalian masih berhubungan? Wanita paruh baya suka bersosialisasi dengan teman-teman SMA mereka.

Yoo Kyung : Mari kita berhenti berbicara tentang almarhum.


Na Yeon : Maafkan aku. Aku juga tidak tertarik pada mendiang.

Yoo Kyung : Aku senang kita memiliki pikiran yang sama. Ngomong-ngomong, kau akan menikah dengan Hwi Kyung?

Na Yeon : Aku tidak yakin. Aku masih belum memutuskan. Aku masih belum pulih sepenuhnya dan masih ada yang harus kukerjakan.

Yoo Kyung : Kalau begitu, tolong jangan datang lagi kemari. Bahkan meskipun ibunya Hwi Kyung memintamu, buatlah alasan dan katakan tidak.

Na Yeon : Kenapa aku harus melakukannya?

Yoo Kyung : Hwigyeong memiliki banyak luka emosional. Kecuali jika kau yakin untuk menikah dengannya, kau harus melepaskannya. Ditambah lagi, aku membencimu.

Na Yeon : Tapi aku juga membencinya.

Yoo Kyung kaget, apa?

Na Yeon : Aku benci putus dengan Hwigyeong.


Young Sook keluar dan memarahi Yoo Kyung karena bersikap tidak sopan pada Na Yeon.

 Yoo Kyung pun sewot.

"Ini adalah rumahku. Kenapa kau begitu pelupa? Mungkin kau harus diperiksa untuk demensia."

"Apa? Demensia? Bagaimana bisa kau begitu kasar di depan tamuku!"

"Kenapa kau sangat marah? Aku hanya bercanda."

"Kau harus memperhatikan apa yang kau katakan!"


Young Sook meminta maaf pada Na Yeon atas sikap Yoo Kyung.

Na Yeon berdiri, tidak apa-apa, ibu. Aku baik-baik saja.

"Aku mengundangmu tetapi aku tidak ramah. Aku bahkan tertidur. Aku sudah seperti ini belakangan ini. Semuanya jadi kacau."

Lalu Young Sook mengajak Na Yeon ke kamarnya.


Young Sook meminta Na Yeon tidak meninggalkan Hwi Kyung.

Young Sook : Itulah yang mau kukatakan padamu, jadi aku menggunakan alasan pilek agar bisa mengundangmu kemari. Tolong bantu dia. Aku mohon.

Na Yeon : Jangan khawatir. Hwi Kyung baik-baik saja.

Young Sook : Selain aku, dia tidak punya siapa-siapa lagi. Ayahnya sudah pergi dan aku, merasa minder dan takut belakangan ini.

Na Yeon : Aku akan sering mengunjungimu dan menghabiskan waktu denganmu.

Young Sook senang mendengarnya.

Na Yeon lantas meminta Young Sook mengatakan padanya soal Yoon Ae.

Na Yeon : Ceritakan padaku masa lalumu, saat-saat kau berada di sekolah dan tentang teman-temanmu juga.


Se Jin langsung mencari ibunya begitu tiba di rumah.

Se Jin : Eomma!

Yoo Kyung : Kenapa kau pulang begitu cepat?

Se Jin : Kenapa kau melakukan ini padaku!

Yoo Kyung pun heran Se Jin tiba2 marah padanya.


Young Sook mengantarkan Na Yeon keluar kamarnya. Ya, Na Yeon sudah mau pergi. Young Sook bilang, harusnya Na Yeon makan malam bersama mereka.

Na Yeon : Aku harus kembali bekerja. Aku sudah pergi terlalu lama.

Young Sook : Benar juga. Aku menahan orang yang sibuk terlalu lama.  Akan kuantar kau keluar.

Na Yeon : Tidak perlu, jika kau bersikap seperti ini, aku tidak akan bisa lagi datang mengunjungimu.

Young Sook tersenyum, baiklah. Hati-hati.

Na Yeon : Masuklah.

Young Sook pun masuk ke kamarnya.


Na Yeon yang mau pergi, mendengar pertengkaran Se Jin dan Yoo Kyung.

Na Yeon pun beranjak mendekati kamar Yoo Kyung.


Se Jin marah lantaran sang ibu memberinya obat penunda kehamilan. Yoo Kyung beralasan, itu karena ia ingin merawat Se Jin.

Se Jin : Kau masih berusaha memisahkan aku dan Tae Joon? Itulah kenapa kau berusaha mencegah kehamilanku!

Yoo Kyung : Benar, aku membencinya! Aku tidak menyukainya! Bagaimana aku bisa percaya pada pria yang menggertakkan giginya?

Se Jin : Eomma, jebal!

Yoo Kyung : Dia harusnya menyadari posisinya. Beraninya dia menyebut dirinya pewaris. Kau bodoh. Itu karena kau membelanya dan memberinya semua yang kau miliki, jadi dia merasa berhak jadi pria ambisius!

Se Jin lantas membuka tutup botol obatnya, lalu menyerakkan obatnya ke lantai.

Yoo Kyung : Jang Se Jin!


Setelah itu, Se Jin beranjak keluar dan masuk ke kamarnya.

Sampai di kamar, Se Jin membuang obat-obatannya ke tempat sampah. Lalu ia teriak memanggil pembantunya. Begitu pembantunya datang, ia menyuruh pembantunya agar membuang isi tempat sampahnya.


Pembantu pun keluar dan meletakkan kantong sampah seplastik besar di depan pagar. Lalu kemudian ia kembali lagi ke dalam.


Na Yeon pun muncul dan melihat obat Se Jin dari jauh.


Tuan Bae tanya, apa mereka benar-benar akan menandatangani kontrak dengan restoran ayam itu.

Hwi Kyung : Kami membuat perjanjian lisan, jadi yang tersisa hanyalah penandatanganan aktual. Sekarang kita harus bergerak maju dengan mengubahnya menjadi bisnis waralaba.

Sontak semua staff senang, kecuali Tae Joon.

Hwi Kyung lantas mengajak mereka pergi dan merayakannya. Yang lain setuju.

Tae Joon terpaksa memberikan ucapan selamat.

Hwi Kyung : Kata-kata ucapan selamatmu terdengar lebih bermakna hari ini. Bagaimanapun, terima kasih. Baek Do Hee  memainkan peran kunci. Dialah yang mewujudkannya.

Hwi Kyung mengajak Tae Joon bicara empat mata.


Di ruangannya, Hwi Kyung menatap tajam Tae Joon.

Hwi Kyung tanya, apa benar Tae Joon berusaha menggagalkan usahanya.

Tae Joon : Aku tidak akan menyangkalnya. Tapi biar aku perjelas. Itu hanya restoran ayam biasa. Membiarkan restoran itu menentukan nasib AP Food tampak seperti langkah ceroboh bagiku.

Hwi Kyung : Baik. Itu bisa dimengerti. Namun, aku akan membuat kontrak terjadi. Apakah kau akan terus mengganggu?

Tae Joon : Karena itu pekerjaanku untuk menghidupkan kembali AP Food.

Hwi Kyung : Tidak. Misimu adalah menghentikanku dan menjual AP.

Tae Joon : Saya mohon sadarlah, kau sedang dipermainkan Baek Do Hee dan BSS.  Itulah orang-orangnya yang mencoba menjual AP.

Hwi Kyung : Aku yakin bukan itu saja.

Tae Joon : Kau benar. Restoran ayam itu adalah milik ibu dari mantan pacarku yang sudah meninggal. Sejujurnya, itu semua sangat sulit bagiku. Tapi itu saja, jadi tolong jangan salah paham.


Hwi Kyung pun berdiri.

"Baik, lakukan apapun untuk menghentikanku tapi aku punya satu syarat."

Tae Joon ikut berdiri.

"Jika kau mencoba menghentikanku memakai trik kotor, aku tidak akan pernah memaafkanmu." ucap Hwi Kyung.

"Aku tidak serendah itu." jawab Tae Joon.

Tae Joon lantas pamit dan beranjak pergi.


Young Sook sibuk melihat foto2 masa lalunya. Tak lama, Kyung Wan masuk, mengajaknya makan malam.

Young Sook : Tidak masalah. Aku akan makan dengan Hwi Kyung ketika dia datang.

Kyung Wan : Dia pergi makan malam dengan timnya. Ayolah. Makan malam bersama kami.

Young Sook :  Tidak apa-apa. Aku tidak mau makan bersama Yoo Kyung malam ini.

Kyung Wan : Oke, jika itu yang kau inginkan.

Kyung Wan mau pergi tapi Young Sook malah membicarakan soal Yoon Ae.

Young Sook : Yoon Ae adalah gadis tercantik di kelas kami. Aku tidak tahu mengapa aku terus memikirkan masa lalu. Tetapi aku pikir itu adalah hari-hari terbaik dalam hidupku. Kudengar, Yoon Ae punya seorang putri. Aku penasaran bagaimana kabarnya setelah Yoon Ae meninggal. Aku harus melihat keadaannya.

Kyung Wan pun terdiam.


Yoo Kyung tiba2 masuk karena takut Young Sook bicara soal Yoon Ae.

Yoo Kyung menyuruh Kyung Wan keluar.

Yoo Kyung : Supnya nanti dingin.

Young Sook pun minta maaf sudah menahan Kyung Wan terlalu lama.


Tim AP sedang merayakan kesuksesan mereka.

Mereka makan2 di restorannya Sung Joo.

Mereka cheers.

"Untuk kesuksesan AP Food!"

Tuan Bae : Setelah kesepakatan ini selesai, restoran ayam Mal Sook akan diluncurkan kembali dengan nama perusahaan kita?

Hwi Kyung : Benar. Tidak ada waktu untuk disia-siakan.

Na Yeon : Jangan lengah sampai akhir.

Tuan Bae lalu berkata, makan bersama Hwi Kyung dan Na Yeon membuat rasa daging di mulutnya terasa lebih baik.

Mereka semua tertawa.


Na Yeon : Pesanlah sebanyak yang kau mau. Ini restoran ibuku.

Tae Joon pun langsung menatap Na Yeon.

Tuan Bae : Aku punya perasaan aku akan sering ke sini. Bisakah aku memesan lebih banyak tulang rusuk?

Staff yang cewek berkata, ingin memesan mie dingin.

Na Yeon : Pesan apapun yang kalian mau.

Hwi Kyung : Aku yang traktir malam ini.


Sung Joo datang. Na Yeon pun mengenalkan Sung Joo sebagai ibunya.

Tae Joon lagi2 terdiam dan langsung menatap Na Yeon.

Tuan Bae : Bu Baek, ibumu cantik.

Sung Joo : Kamshamnida.


Na Yeon tersenyum dan menatap Tae Joon.

Tuan Bae berkata lagi, kalau Na Yeon sangat mirip dengan Sung Joo.

Sung Joo kemudian beranjak pergi meninggalkan mereka.

Ponsel Tae Joon berdering. Tae Joon pun langsung pamit untuk menjawab teleponnya.


Se Jin menghubungi Tae Joon.

Se Jin : Eodiya?

Tae Joon : Aku sedang makan malam dengan para staf. Maaf karena tidak sempat menghubungimu.

Se Jin langsung cemas, ia takut Na Yeon juga ikut makan malam.

Saat Tae Joon bilang, itu makan malam semua karyawan AP, Se Jin langsung ingin pergi kesana. Tapi dilarang Tae Joon.

Tae Joon : Kau tidak akan nyaman. Ini restoran ibunya Baek Do Hee.

Se Jin : Baiklah, jangan terlalu banyak minum.


Usai bicara dengan Se Jin, Tae Joon dikejutkan dengan Na Yeon yang udah berdiri di belakangnya.

Na Yeon : Kenapa tidak mengajak istrimu?

Tae Joon : Tidak apa-apa. Aku akan segera pulang. Tolong beritahu yang lain bahwa aku pulang duluan.

Na Yeon : Kau pasti suami yang hebat. Kau langsung ingin pulang setelah mendapat telepon saat kau sedang makan malam dengan tim mu.

Tae Joon : Siapapun akan menjadi suami yang baik bagi wanita secantik dan sebaik istriku.

Tae Joon pun berniat pergi, tapi Na Yeon menghentikan langkahnya.

Na Yeon : Apa kau bahagia hidup seperti itu? Boleh-boleh saja menjadi suami yang baik, tapi kau juga pantas mendapatkan rasa hormat yang memang pantas kau dapat.


Tae Joon pun menatap tajam Na Yeon dan tanya apa yang sebenarnya mau Na Yeon bilang.

Na Yeon : Aku berpikir, haruskah kukatakan ini padamu tapi... kau terlihat seperti orang bodoh dan itu membuatku kesal. Hari ini, aku pergi menemui ibunya Park

Hwi Kyung. Di rumahnya, siang ini, aku mendengar sesuatu yang luar biasa.

Tae Joon : Aku tidak tahu apa yang mau kau katakan tapi aku yakin itu sesuatu yang pribadi yang tidak ada hubungannya denganmu.

Na Yeon : Kau bilang aku mirip mantan pacarmu? Mungkin itu sebabnya kami punya selera yang sama dan mata yang sama untuk satu orang. Mianhaeyo, aku tidak bisa berhenti memikirkanmu.


Tepat saat itu, Hwi Kyung keluar dan mendengar semuanya


Restoran Mal Sook lagi ramai2nya. Semua itu berkat spanduk kerja sama restoran mereka dan AP. Eun Bong dan Geum Bong tampak sibuk melayani pengunjung yang datang.


Joong Dae dan Mal Sook di dapur. Mereka juga senang restoran mereka ramai hari itu.

Geum Bong masuk ke dapur. Geum Bong : Spanduk yang kita pasang menarik banyak pelanggan.

Mal Sook : Aku tidak tahu ini keputusan yang bagus atau bukan.

Joong Dae : Itu keputusan yang bagus. Kau terlihat hidup hari ini.

Mal Sook : Aku pikir dia (Do Hee) dikirim dari surga.  Mereka mengambil Sae Byeol, lalu membuat Na Yeon pergi dari kita, lalu seseorang yang mirip Na Yeon datang.

Joong Dae : Jangan begitu. Bu Yang, jangan katakan itu di depan Baek Do Hee Samonim. Dia tidak akan nyaman.

Mal Sook : Benarkah?


Geum Bong di telpon Se Gwang. Se Gwang sakit dan minta Geum Bong membawakan obat untuknya.

Geum Bong mengerti dan tanya kemana ia harus membawa obatnya. Setelah itu, Geum Bong menutup teleponnya dan melepas celemeknya.


Eun Bong langsung menghampiri Geum Bong.

Eun Bong : Eodiga?

Geum Bong : Aku harus pergi.

Geum Bong memberikan celemek dan nampannya pada Eun Bong.

Eun Bong : Hya, Lee Geum Bong! Kekacauan apalagi yang kau buat sekarang?


Ponsel Eun Bong berdering. Eun Bong terkejut, nugu?


Eun Bong pun bergegas menemui Hwi Kyung.

Ya, Hwi Kyung lah yang menghubunginya tadi.

Hwi Kyung : Kudengar Baek Do Hee sangat mirip dengan adikmu. Itulah alasan, kenapa ibumu memperlakukan dia sangat lembut. Aku ingin lihat seberapa miripnya mereka.

Eun Bong : Kau mencintai Baek Do Hee?

Hwi Kyung : Aku mencintainya. Tapi setelah kebakaran, ingatannya hilang dan sulit bagiku menerimanya. Apakah terlalu berlebihan bila aku ingin melihat foto adikmu?

Eun Bong : Akan kutunjukkan.


Eun Bong pun meraih ponselnya dan menunjukkan foto Na Yeon.

Eun Bong :  Lihatlah. Aku tidak pernah menghapus satu pun foto Na Yeon.

Hwi Kyung pun syok melihat foto Na Yeon.

Hwi Kyung : Apa dia benar-benar adikmu?

Eun Bong : Itu adikku, Lee Na Yeon, yang sangat mirip dengan Baek Do Hee.


Hwi Kyung pun langsung ingat pertemuannya dengan Na Yeon di bandara. Ia baru sadar, wanita yang ditabraknya di bandara adalah Na Yeon, bukan Do Hee.

Hwi Kyung : Mungkinkahh adikmu memiliki saudara kembar? Kau tidak tanyakan pada ibumu?

Eun Bong : Dia tidak punya saudara kembar. Dan Na Yeon bukan adik kandungku. Saat dia berusaha 12 tahun, dia dibawa ibuku ke rumah kami dari panti asuhan.


Hwi Kyung tambah kaget, panti asuhan?

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment