Skip to main content

Dan, Only Love Ep 8 Part 4

Sebelumnya...


 Hoo masuk ke ruangannya dan menemukan catatan Dan. Dia membacanya.

"Nomor 4, Catatan lain, Permintaan untuk pergi"


Sementara Dan sedang menaburkan abu Mi Ok di halaman belakang sanatorium tempat Noel menghilang.

Dan : Kau bilang kita bagian dari rencana besar dan takdir-Nya, bukan? Apa merenggut harapan terakhir seseorang yang miskin dan kesepian adalah bagian dari rencana-Nya? Apa takdir untuk orang yang menolak untuk menyalahkan Dia hingga akhir? Apa sejak awal Dia punya rencana yang Dia ciptakan untukku?


Yeon Seo sedang bersiap2 bersama dua kandidat Giselle lainnya, termasuk Ni Na. Ni Na terus menatapnya.


Dan di atas kapal. Dia melihat gambar yang dilukisnya sesuai dengan yang diingatnya.

Dan : Kenapa harus Yeon Seo? Di antara semua orang, kenapa Engkau harus mengirimku kepadanya?


Dan akhirnya tiba di sebuah pulau. Dia kembali melihat gambarnya dan mencocokkan gambar itu dengan pulau yang didatanginya.


Lalu kita melihat kilas balik, ketika Dan berdoa setelah pergi dari rumah Yeon Seo.

Dan : Aku menyelamatkan dia saat hujan. Tapi, dia mengenaliku lebih dahulu. Kenapa? Aku ingin tetap bersamanya. Terlebih lagi, karena aku meninggalkan dia. Jika ada satu alasan lagi untuk aku tetap di sini, maka kumohon bantulah aku mencarinya.


Giliran Ni Na untuk menari. Ni Na menutup matanya dengan sehelai kain panjang.


Ternyata itu adalah ajaran Elena.

Elena : Bukankah ini tragedi? Kau harus menjadi wanita yang buta karena pengkhianatan. Begitulah kau bisa menuju akhir pembalasan dendam yang diinginkan oleh direkturmu.


Ni Na menari. Kang Woo mendekati Ni Na dan melepaskan ikatan penutup mata Ni Na. Ni Na terkejut dan berbalik menatap Kang Woo.

Ni Na : Upaya yang bagus. Tapi kau akan melakukan ini di panggung? Menirukan emosi dengan memakai penutup mata ini tidaklah asli.


Kang Woo lalu memanggil Yeon Seo.

Yeon Seo mulai menari, tapi Kang Woo menyuruhnya berhenti dan marah.

Yeon Seo : Apa yang kau lakukan?

Kang Woo : Kenapa kau menunjukkan "Giselle" dari 200 tahun silam? Kau bilang kau suka "Giselle" yang baru.

Yeon Seo : Memang, tapi aku berubah pikiran. Itu tidak bagus. Sekarang, Giselle dikhianati. Giselle menyukai dia, mulai pacaran, dan mendapati dia selingkuh.

Kang Woo : Bagaimana kau bisa begitu sedih?

Yeon Seo : Karena dia bersedih.

Kang Woo : Aku tidak menyangka kau menggambarkan Giselle sebagai tokoh yang pasif.


Yeon Seo mulai marah. Dia berdiri dan menatap Kang Woo.

Yeon Seo : Kau tidak menggila jika membenci atau mengutuki orang. Pikiranmu harus waras jika ingin membenci orang. Kau tahu alasan dia menggila? Karena dia bersedih. Dia sangat bersedih. Giselle begitu mencintainya.

Kang Woo : Itulah Giselle yang klasik dan kuno!

Yeon Seo : Karena kau hanya melihat dia dari luar! Jika kau melihat intinya, hatinya akan membuat penonton menangis. Biar kutunjukkan. Lihat ini.


Yeon Seo mulai menari, lalu ia mendekati Kang Woo dan memegang wajah Kang Woo. Kemudian, ia menari lagi dan teringat kata2 Dan saat mereka bertemu di taman malam itu.


Dan : Kau benar. Aku yang salah. Seharusnya aku tidak bersikap baik kepadamu. Kenapa kau  tidak bisa menjadi milikku? Kenapa semuanya harus sirna?


Lalu Yeon Seo ingat kemarahannya saat Dan bilang mau berhenti.

Yeon Seo : Selama ini kau tidak berguna. Aku pasti mengalami delusi. Selagi membahasnya, kemasi barangmu dan pergilah sekarang juga!


Yeon Seo kembali memegangi wajah Kang Woo sambil berkata dalam hatinya kalau ia merindukan Dan.

Lalu tiba2 saja, sosok Kang Woo berubah menjadi Dan. Sontak Yeon Seo tersenyum karena mengira yang berdiri di depannya benar2 Dan.


Yeon Seo yang mengira itu Dan, berniat menciumnya, tapi Kang Woo buru2 memalingkan mukanya.

Yeon Seo tersadar dan langsung beranjak menjauhi Kang Woo.

Teman2nya bertepuk tangan.


Yeon Seo dan teman2nya pergi ke loker. Yeon Seo membuka lokernya dan mengambil ponselnya. Ia kemudian duduk dan menatap kontak Dan.


Dan tiba di perkampungan dan menghampiri dua ajumma yang lagi mengurusi ginseng.

Dan : Bu, Anda sudah lama tinggal di pulau ini?

"Tidak begitu lama. Hanya seumur hidupku."

Dan : Kalau begitu, Anda tahu rumah berpagar biru?


Dan bergegas ke rumah itu dan ingat cerita si ajumma kalau dulu ada anak laki2 tinggal disana bersama dengan ayahnya yang pemabuk.

Dan sampai di rumah itu, tapi ia tak menemukan siapapun disana.

Hujan tiba2 turun dan Dan pun langsung berteduh di beranda.


Tiba2, seorang anak laki2 keluar dari sana dan bersembunyi dibalik guci.

Tak lama, ayahnya keluar, mengejarnya sambil membawa tongkat kasti. Sang ayah memukul salah satu guci hingga pecah.

Anak laki2 itu, Dan! Dan yang ketakutan, terus bersembunyi dibalik guci, hingga akhirnya ayahnya mendapatkannya dan memukulnya.


Tepat saat itu, Dan terbangun dari tidurnya. Hari sudah pagi. Hujan juga sudah berhenti.

Dan kemudian melihat guci yang pecah itu di halaman.


Dan pun langsung mendekati sebuah guci yang tertutup. Ia membukanya dan menemukan sebuah kotak disana.

Ingatan Dan kembali. Ia ingat bagaimana kotak itu bisa berakhir di tangannya.

Flashback...


Yeon Seo datang ke rumah Dan. Tapi Dan menahan pintunya agar Yeon Seo tidak bisa membukanya.

Yeon Seo : Benarkah kau akan seperti ini? Aku akan pergi besok. Aku tidak akan pergi ke Seoul, tapi ke Rusia! Aku akan naik pesawat dan pergi jauh.

Yeon Seo lalu melihat kaki Dan. Ia mau menyentuh kaki Dan tapi Dan langsung menarik kakinya.

Yeon Seo : Aku tahu kau ada di situ.


Dan tetap tidak mau keluar. Yeon Seo yang marah membanting kotak itu.

"Aku tidak mau lagi berteman denganmu!" teriak Yeon Seo, lalu pergi.

Flashback end....



Dan membuka kotak itu. Isinya, foto dirinya saat masih kecil bersama Yeon Seo. Dan terkejut.

Disana, juga ada sebungkus permen dan sebuah gambar.

Dan : Itu benar-benar terjadi. Aku dipukuli tiap kali hujan turun. Jadi, aku tidak pernah keluar saat hujan. Itulah sebabnya aku belum pernah melihat pelangi. Gadis yang menunjukkan pelangi kepadaku untuk kali pertama. Aku ingin menjadi orang dewasa demi dia.



Dan pun langsung berlari menuju suatu tempat.


Dan kembali ingat masa lalunya, saat ia melihat pelangi muncul setelah Yeon Seo selesai menari.


Dan juga ingat saat mereka berkenalan di padang bunga.

Yeon Seo : Aku Yeon Seo. Lee Yeon Seo. Kau?

Dan kecil : Naneun....

Flashback end...


Dan tiba di pantai dan menemukan Yeon Seo disana.


Dan kaget. Lukisan yang dipegangnya juga ikut jatuh.


Dan : Naneun... Nae ireumeun...

Dan kecil : Seong Woo-ya.

Dan besar : Seong Woo-ya. Yoo Seong Woo.

Bersambung....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...