Watcher Ep 14 Part 1

Sebelumnya...


Episode ini dibuka dengan potongan2 adegan di masa lalu dan di masa sekarang...

Young Koon berdiam diri di rumahnya, dibawah sinar lampu yang temaram.

Lalu kemudian terdengar narasi Young Koon.

Young Koon : Kukira aku melihatnya. Awalnya berwajah ayahku, lalu menjadi wajah orang lain,  lalu tidak berwajah.


Young Koon mengingat saat Tae Joo menanyainya, apa ia melihat pembunuhnya.

Young Koon juga ingat ketika Chi Gwang menemukannya yang bersembunyi dibalik tirai bathup.


Chi Gwang tertawa melihat Jin Woo yang kesakitan.

Chi Gwang : Hyungnim, aku sungguh menyukai kisahmu. Mereka mencegah kejahatan besar dengan pengorbanan kecil! Tapi kau hanya menyukainya selama bukan kau tumbal kecilnya."


Chi Gwang lantas mendekati Jin Woo.

Chi Gwang : Bayangkan jika kau yang dikorbankan. Kau harus melawan sampai akhir. Hyungnim, apa kau menganggapku benar setelah kini kau dikorbankan? Aku ingin menanyakan satu hal. Tentang ibunya Young Koon. Siapa yang membunuhnya?

Jin Woo menarik Chi Gwang dan membisikkan sesuatu. Chi Gwang terkejut mendengarnya.

Chi Gwang kemudian beranjak pergi, ninggalin Jin Woo yang kesakitan di ruangan interogasi.


Chi Gwang lalu mematut dirinya di kaca dan mengacak-ngacak rambutnya.


Ji Hoon melepas lakban di mulut Tae Joo.

Ji Hoon : Apa?

Tae Joo : Katamu kau ingin balas dendam.

Ji Hoon : Uang juga. Jang Society akan membayarku jika bisa membebaskan Wakil Komisaris Park. Sekarang, aku membalas dendam kepadamu.

Tae Joo : Potong saja jariku dan lepaskan dia!

Ji Hoon : Kau membuatku ingin memotong jarinya lebih dahulu. Kenapa dahulu kau tidak berkorban untukku?


Ji Hoon pun beranjak mendekati Young Koon.

Tae Joo teriak, jangan! Ji Hoon! Tolong hentikan!

Ji Hoon pun marah dan menatap tajam Tae Joo.

Ji Hoon : Kau memberi tahu Do Chi Gwang aku ingin balas dendam, ya? Kukira kali ini kau akan membantuku. Kukira kau merasa bersalah. Ternyata tidak, aku kecewa. Dahulu kau selalu egois. Kondisiku seperti ini karena dirimu, tapi kau selalu ingin bertindak semaumu. Semua maumu harus selalu terpenuhi. Kau selalu egois. Balas dendam itu pun demi kebaikanmu!


Young Koon marah dan meronta ingin bicara. Ji Hoon pun membuka lakban Young Koon.

Young Koon : Hei! Jangan menyalahkan orang lain. Kau yang bodoh. Kenapa melampiaskan kemarahanmu padanya? Dia remeh bagimu? Tapi Jang Society menakutkan? Jika kau mau balas dendam, lakukan sendiri! Dasar kurang ajar...

Ji Hoon : Anggap saja ini sudah waktunya terjadi.


Ji Hoon kembali melakban Young Koon dan bersiap memotong jari Young Koon.

Young Koon ketakutan.


Tae Joo : Jangan... Hentikan! Jangan! Kumohon! Ji Hoon, jangan! Hentikan! Ji Hoon, hentikan!

Ji Hoon pun berhenti dan melihat Young Koon ketakutan.


Ji Hoon lantas menunjukkan jarinya.

Ji Hoon : Kau takut? Beginilah rasanya. Rasanya lebih menakutkan sebelum dipotong. Dan kau menyesal. Perasaanku pun sama. Kukira aku sanggup berkorban demi istriku. TIdak ada yang tahu rasanya sebelum itu terjadi. Tidak seorang pun.


Sementara itu, Soo Yeon dan Jae Sik sedang di jalan. Soo Yeon yang lagi melacak keberadaan Tae Joo dan Young Koon menggunakan laptopnya, menghubungi Chi Gwang.

Soo Yeon : Ponsel Young Koon dan Yoon Ji Hoon dimatikan di tempat yang sama. Kami menuju ke sana. Tapi kami tidak tahu lokasi persisnya.

Chi Gwang : Teruskan saja. Akan kucari tahu.


Usai bicara dengan Soo Yeon, Chi Gwang mengambil sebuah kotak kecil di lacinya. Ia membuka kotak itu yang isinya obat penawar.

Chi Gwang lantas bangkit dari duduknya dan beranjak ke ruangan interogasi.


Chi Gwang masuk ke ruang interogasi dan mendapati Jin Woo terkapar di lantai. Kamera pengawas jatuh, dijatuhkan Jin Woo.

Chi Gwang lantas menarik mundur tubuh Jin Woo.

Setelah itu, Chi Gwang menunjukkan obat penawar itu.

Chi Gwang : Hei, tebak ini apa. Ini obat penawarnya. Bagaimana cara menghubungi Yoon Ji Hoon? Aku yakin kau punya nomornya yang bisa dihubungi saat darurat.


Jin Woo berusaha mengatakan sesuatu. Chi Gwang pun mendekatkan kupingnya ke mulut Jin Woo.

Chi Gwang : Yang benar?

Chi Gwang lantas merogoh saku jas Jin Woo dan mengambil ponsel Jin Woo.

Chi Gwang : Astaga, aku harus menyidik rumah tahanan sampai tuntas.


Chi Gwang kembali duduk. Ia membuka ponsel Jin Woo, lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Soo Yeon.

Chi Gwang : Jo Soo Yeon-ssi, aku mengirimkan nomor. Tolong lacak lokasinya. Mereka ada di sana.

Soo Yeon mengerti dan langsung melacaknya.

Soo Yeon : Sudah terlacak.

Soo Yeon pun menunjukkan layar laptopnya ke Jae Sik. Jae Sik pun langsung memutar mobilnya begitu melihat dimana lokasinya.


Young Koon tertawa. Heran melihat tawa Young Koon, Ji Hoon pun membuka lakban Young Koon dan tanya kenapa Young Koon tertawa.

Young Koon : Aku senang membayangkan kau akan segera ditangkap. Mereka akan segera tiba. Pak Do mahir menangkap bedebah sepertimu.

Ji Hoon : Kau masih memercayainya? Manusia akan hancur saat dikhianati orang yang dipercayai. Hari ini giliranmu.


Ji Hoon berniat memotong jari Young Koon tapi tepat saat itu, ponselnya berdering, telepon dari Jin Woo.

Ji Hoon : Halo, Pak. Kau sudah bebas?

Chi Gwang : Bukan, ini aku, Do Chi Gwang. Mereka berdua aman?

Ji Hoon : Ya. Mereka berdua aman.

Ji Hoon kemudian beranjak menjauhi mereka.

Chi Gwang : Polisi menuju ke sana. Rencanamu sudah gagal, jadi, cepat lari.

Ji Hoon : Kenapa memberitahuku?

Chi Gwang : Aku butuh orang sepertimu untuk menangkap Jang Society.

Ji Hoon : Baiklah. Sebagai gantinya, aku juga akan membantumu. Akan kunyalakan ponselku agar bisa dilacak.


Usai bicara dengan Chi Gwang, Ji Hoon pun kembali mendekati mereka. Ji Hoon meminta maaf pada Tae Joo.

Ji Hoon : Aku selalu senang bertemu denganmu. Aku cuma agak marah. Mungkin ini pertemuan terakhir kita.

Air mata Tae Joo meleleh.

Tae Joo : Seharusnya kau berterus terang kepadaku.

Ji Hoon : Jika kulakukan, apa akan ada bedanya? Aku membencimu. Makanya aku bersedia melakukan ini. Aku ingin kau juga hancur sepertiku. Dengan begitu, kau akan memahamiku.

Tae Joo : Bagus. Jika membenci seseorang, kau punya alasan untuk hidup. Semoga kebencianmu tidak pernah sirna. Dan aku akan tetap membenci orang yang menjadikan kita begini.


Ji Hoon kemudian menatap Young Koon.

Ji Hoon : Pak Kim, jangan suka memprovokasi orang lain. Aku melakukan ini karena kau yang memulai.

Ji Hoon melepas jasnya dan membalutkan jasnya ke luka di telapak tangan Young Koon.

Young Koon : Tetap saja menyalahkan orang lain. Hatimu penuh kemarahan, ya?

Ji Hoon : Untungnya, ibu jarimu aman hari ini. Tapi jika bertemu pelaku sebenarnya, siaplah berpisah dengan ibu jarimu.


Ji Hoon beranjak pergi. Young Koon teriak memanggilnya.

Young Koon : Ayo kita baku hantam. Tanpa senjata. Dengan tangan kosong.

Ji Hoon : Mampu bersenjata itu bagian dari keahlian diri.

Ji Hoon tersenyum dan pergi.


Sementara itu, Jin Woo yang udah gak sanggup lagi nahan sakit, minta disuntikkan obat penawar itu. Chi Gwang tertawa : Aku lupa. Aku pelupa sekali.

Chi Gwang pun mencari pembuluh darah Jin Woo.

Chi Gwang : Sebentar. Omong-omong, bagaimana dengan ibunya Young Koon?

Jin Woo masih tak mau bicara. Chi Gwang mengancam tidak mau menyuntikkan obat penawarnya. Akhirnya Jin Woo menyerah dan memberitahu Chi Gwang siapa pembunuh ibu Young Koon.

Chi Gwang kaget, ia bahkan sampai terduduk lemas di kursi saking kagetnya.


Setelah itu, Chi Gwang menanyakan catatan suapnya. Jin Woo gak mau ngomong. Akhirnya, Chi Gwang beranjak ke pintu. Barulah Jin Woo bicara.

Chi Gwang mendekatkan kupingnya ke Jin Woo. Jin Woo dengan napas tersengal2 menyebutkan kata 'golf''.

Chi Gwang : Golf? Sepatu golf? Tas golf?

Jin Woo mengangguk saat Chi Gwang bilang tas golf.

Chi Gwang lalu menghubungi ambulance dan menyuntikkan obat penawarnya.


Jae Sik dan Soo Yeon tiba di kantor Ji Hoon. Soo Yeon kebingungan karena tidak melihat Ji Hoon.

Keduanya lantas mendekati Young Koon dan Tae Joo. Jae Sik ke Tae Joo dan Soo Yeon ke Young Koon.

Soo Yeon : Darah!

Lalu buru-buru melepas jas Ji Hoon yang terikat di tangan Young Koon.

"Lagi-lagi kau berdarah!" seru Soo Yeon cemas.

"Lepaskan ikatannya." pinta Young Koon ke Soo Yeon.

"Aku tidak apa-apa. Lepaskan dia dahulu." Tae Joo menyuruh Jae Sik membantu Soo Yeon melepaskan Young Koon.

"Sulit dilepas. Alirah darahmu terhambat." ucap Soo Yeon.

Jae Sik pun memotong tali Young Koon lebih dulu.


Setelah Young Koon lepas, Soo Yeon menyuruh Jae Sik melepaskan tali yang mengikat Tae Joo.

Begitu lepas, Young Koon langsung berdiri dan mengambil pentungan Jae Sik di lantai.

Young Koon : Aku pinjam ini.

Soo Yeon : Mau ke mana?

Young Koon : Yoon Ji Hoon barusan pergi. Harus kutangkap.

Young Koon lalu minta bantuan Tae Joo. Tae Joo pun menyuruh Jae Sik memberikan kunci mobilnya ke Young Koon. Jae Sik pun melemparkan kuncinya ke Young Koon.

Young Koon langsung pergi dengan Soo Yeon.

Jae Sik : Kembalikan pentungannya nanti.

Young Koon : Baik.


Tae Joo menghela nafas setelah ikatannya lepas. Wajahnya pucat. Jae Sik cemas dan berniat memanggil ambulance.

Tae Joo : Tidak, kita istirahat dahulu. Sebentar saja.


Young Koon membalut lukanya dengan jas Ji Hoon. Ia dan Soo Yeon berlari menuju mobil.

Soo Yeon mengajak Young Koon ke rumah sakit dulu.

Soo Yeon : Bagaimana kau akan mencari Yoon Ji Hoon?

Young Koon : Aku tahu dia di mana. Pasti di dekat telepon umum. Dia dibayar oleh Jang Society untuk membebaskan Park Jin Woo. Dia akan kabur setelah melaporkan hasilnya.


Setelah masuk ke mobil Tae Joo, Young Koon minta perban. Soo Yeon pun langsung mengambil tas P3K yang dibawa Jae Sik tadi di jok belakang dan membalut luka Young Koon.


Petugas medis mulai mengangkut Jin Woo.

Chi Gwang : Hyungnim. Berobatlah dan lekas sembuh. Semoga berhasil!


Ponsel Chi Gwang berdering. Telepon dari Soo Yeon yang mengabarkan kalau Tae Joo dan Young Koon baik-baik saja.

Chi Gwang : Tapi kalau Young Koon...

Young Koon : Aku mengejarnya!

Soo Yeon : Anda mendengarnya?

Chi Gwang : Akan kukirimkan lokasi telepon umum terdekat di rute yang dia lalui ke ponselmu. Coba lokasi itu dahulu.


Ji Hoon memang ke telepon umum sesuai pesan spam yang masuk ke ponselnya.

"Mal Rongsok All-In-One." terdengar perintah.


Chi Gwang menemui Hae Ryong. Ia minta bantuan Hae Ryong untuk menangkap para bedebah itu.


Young Koon dan Soo Yeon tiba di telepon umum itu. Ji Hoon sudah pergi dan mereka menemukan ponsel Ji Hoon disana.

Young Koon mengambil ponsel Ji Hoon dengan menggunakan kemejanya sebagai alas tangannya. Ponsel Ji Hoon berdering. Young Koon menjawabnya.

Ji Hoon : Kim Young Koon-ssi..

Young Koon : Dari mana kau tahu?

Ji Hoon : Hanya menebak. Sepertinya kau memendam banyak kemarahan. Pergilah ke Mal Rongsok All-In-One.

Young Koon : Kenapa?

Ji Hoon : Seharusnya aku dibayar di sana setelah tugasku beres. Tapi mereka pasti tidak akan membayarku. Sampai jumpa.

Soo Yeon beranjak pergi dan menghubungi seseorang.

Young Koon : Yoon Ji Hoon-ssi!  Apa rencanamu setelah membebaskan Park Jin Woo? Berhenti setelah mendapat uangnya? Atau kau akan membalas dendam?

Ji Hoon : Menurutmu?

Ji Hoon pun memutus panggilannya.


Young Koon dan Soo Yeon sudah tiba di lokasi yang dimaksud Ji Hoon.

Keduanya menghubungi Chi Gwang.

Young Koon : Kita sudah sampai. Bagaimana selanjutnya?

Chi Gwang : Aku sudah mengirimkan bantuan. Tunggu dia dan bergeraklah bersama.

Young Koon : Siapa bantuannya?

Chi Gwang : Kau juga mengenalnya.


Chi Gwang memutus panggilannya. Usai bicara dengan Chi Gwang, Young Koon memeriksa kedua tangannya. Setelah itu, dia memberikan tangannya yang tidak diperban ke Soo Yeon.

"Disini juga sakit?" tanya Soo Yeon sambil memegang tangan Young Koon.

"Aku mau pistolmu." jawab Young Koon.


"Untuk apa?" tanya Soo Yeon sambil memberikan pistol kejutnya.

"Hanya mau mengecek. Tunggu di sini." jawab Young Koon.

"Kita disuruh menunggu bantuan." ucap Soo Yeon.

"Bagaimana jika mereka menyerah dan kabur dahulu? Aku cuma akan mengecek situasinya." jawab Young Koon.

"Ini karena kau masih marah, ya?" tanya Soo Yeon.

"Sebentar saja." jawab Young Koon, lalu turun dari mobilnya dan pergi kesana.


Young Koon juga membawa pentungan Jae Sik. Ia memanjangkan pentungan Jae Sik hanya untuk mengecek, lalu kembali menyimpan pentungan itu dibalik kemejanya.


Young Koon menghampiri seorang anak buah Ji Hoon.

Ia pura2 menanyakan toilet. Pria yang ditanyai Young Koon memanggil hyung nya.

Young Koon pun menoleh ke pria yang dipanggil hyung. Ia melihat pria itu sedang menulis sesuatu. Young Koon mendekat dan mengecek apa yang ditulis pria itu.

Pria itu ternyata menulis surat bunuh diri untuk Ji Hoon.

Young Koon : Kalian bermaksud membunuh Yoon Ji Hoon dan memanipulasinya sebagai bunuh diri? Praktis sekali!


Beberapa pria lagi datang. Pria yang dipanggil hyung mengeluarkan pisau dan mencoba melukai Young Koon tapi Young Koon langsung menembaknya dengan senjata kejut Soo Yeon.

Young Koon menghajar sekelompok berandal itu satu per satu, ia memakai pentungan Jae Sik.


Tak lama, Hae Ryong dan anak buahnya datang. Young Koon pun menyerahkan sisanya ke anak buah Hae Ryong.

Young Koon mendekati Hae Ryong dengan napas terengah-engah.

Hae Ryong : Kenapa masuk sendirian tanpa menungguku? Pergilah ke rumah sakit.


Young Koon pun beranjak pergi.

Bersambung ke part 2..

0 Comments:

Post a Comment