Skip to main content

The Great Show Ep 1 Part 3

Sebelumnya...


Soo Hyun yang lagi main game di ponselnya, disamperin adiknya, Ji Hyun.

Ji Hyun tanya, gimana bisa Dae Han yang mantan anggota dewan berakhir sebagai sopir pengganti.

Soo Hyun : Entahlah.

Ji Hyun : Jadi, karena itu kau sedih?

Soo Hyun : Tentang apa?

Ji Hyun : Sudah jelas. Kau bermain game begitu kau pulang. Tapi cinta pertamamu benar-benar hancur. Wajar saja untuk sedih.

Soo Hyun : Tidak. Ratingku naik. Aku merasa luar biasa. Dan ini sudah lebih dari 10 tahun. Itu konyol.

Ji Hyun : Benar sekali. Sudah lebih dari 10 tahun. Kenapa kau tidak bisa melupakannya?

Soo Hyun : Berhentilah menulis novel.

Ji Hyun : Novel? Aku penasaran bagaimana akhirnya.

Soo Hyun : Kenapa kau sangat penasaran? Bagian akhirnya sudah diterbitkan 14 tahun lalu.


Dae Han minum lagi, tapi kali ini di rumahnya. Dia minum sambil menatap ikan2 di akuariumnya.

Dae Han : Kalian juga berpikir riwayatku sudah tamat? Tidak. Aku Wi Dae Han. Tunggu dan lihat saja. Aku akan menjadi hebat.


Seorang gadis remaja, Han Da Jung, berdiri di depan kediaman Dae Han.

Da Jung :  Tidur yang nyenyak. Besok akan menjadi hari yang sangat sibuk.


Paginya, Dae Han keliaran di pasar, menyapa semua orang. Awalnya, semua org bersikap biasa saja padanya.

Tapi saat ia mendekati nenek2 penjual makanan yang baru pertama kali dilihatnya, nenek itu menjawabnya ketus.

"Apa urusanmu sudah berapa lama aku di sini!" ketus nenek itu padahal Dae Han cuma tanya, apa si nenek orang baru di daerah itu.

Dae Han lantas berniat membeli kue dagangan si nenek, tapi si nenek bilang tidak mau menjual kuenya pada orang seperti Dae Han.

Dae Han heran, kenapa?

"Kau anggota dewan itu, bukan? Yang membiarkan ayahnya mati sendirian. Astaga. Kau berani sekali. Kau berjalan-jalan menunjukkan wajahmu!"


Soo Hyun lewat dan melihat bagaimana Dae Han diperlakukan.

Dae Han : Bu, aku sangat menyesalinya. Aku akan bersikap baik kepada orang tua seumur hidupku.

"Omong kosong. Yang benar saja."


Soo Hyun lantas mendekati mereka. Dae Han kaget melihat Soo Hyun.

Soo Hyun membela Dae Han. Ia bilang, Dae Han memang menyebalkan saat menjadi anggota dewan tapi dia menjalankan tugasnya dengan baik.

Soo Hyun : Dia politisi yang baik, bahkan menang Anggota Dewan Terbaik.

"Kalian bekerja sama, bukan? Kurang ajar. Beraninya kalian menipuku!" si nenek melempari mereka dengan garam.


Dae Han dan Soo Hyun pun lari.

Sepanjang perjalanan, Dae Han dan Soo Hyun bicara.

Dae Han : Hei. Omong-omong, Soo Hyun. Bagaimana kau bisa sama persis seperti 14 tahun lalu? Kau makan pengawet atau semacamnya?

Soo Hyun : Aku tidak terlihat sama. Aku sudah sangat tua, menjadi penulis TV selama 10 tahun.

Dae Han : Sama sekali tidak. Kau punya kecantikan polos dan dewasa. Itu sempurna.

Soo Hyun : Kecantikan polos dan dewasa? Yang benar saja. Politik membuatmu pandai berbohong. Kenapa kau tidak bilang tubuhku juga bagus?

Dae Han : Tapi tubuhmu tidak bagus. Tapi kenapa kau disini?


Soo Hyun : Aku pindah ke area ini belum lama ini. Bagaimana denganmu?

Dae Han : Aku sudah tinggal di sini selama 30 tahun. Ini zona yang kuwakili juga. Hei. Senang bertemu denganmu. Kau pindah ke mana?

Soo Hyun : Aku tinggal di kompleks bernama Vila Woosung.

Dae Han kaget, Vila Woosung di 190-15 Geunwon-dong?

Soo Hyun : Kau pasti bekerja keras mengawasi distrik itu. Bagaimana kau tahu nomornya?

Dae Han : Bagaimana tidak? Aku tinggal dekat Vila Woosung dan aku sudah di sana selama 30 tahun.

Soo Hyun kaget, apa? Kebetulan sekali.

Dae Han : Hei. Ini bukan kebetulan, tapi takdir.

Soo Hyun : Tidak. Dengar, Dae Han. Aku menjadi yakin akan sesuatu hari ini. Tidak ada hal baik yang akan terjadi jika kita berdekatan. Dengar. Kita bertemu usai 14 tahun dan dilempari garam. Kita bernasib buruk.

Dae Han : Hei. Bagaimana kau bisa menjadi sangat pesimis?

Soo Hyun : Omong-omong, kau masih berpolitik?

Dae Han : Tentu saja. Harus.

Soo Hyun : Baiklah. Semoga berhasil. Aku akan mendukungmu dari jauh. Dari sejauh mungkin.


Da Jung tiba2 datang dan teriak minta tolong pada Dae Han. Soo Hyun pun meminta Da Jung tenang dan cerita pelan2.

Da Jung : Aku kehilangan adikku.

Dae Han : Apa? Adikmu? Bagaimana bisa hilang?

Da Jung : Aku harus ke toilet, jadi, aku menyuruhnya menunggu di luar. Saat aku keluar, dia sudah tidak ada.

Dae Han : Berapa lama kau di sana? Apa kau sembelit?

Mendengar pertanyaan Dae Han, Soo Hyun langsung memukul Dae Han.

Soo Hyun : Apa yang terjadi?

Orang2 di sekitar mereka mulai berkumpul. Melihat itu, Dae Han pun teriak2, memberitahu mereka kalau gadis itu kehilangan adiknya.

Soo Hyun : Berapa usia adikmu?

Da Jung : Delapan.


Dae Han : Astaga! Itu sangat kecil. Apa yang harus kita lakukan! Dengar. Jangan khawatir. Akan kucari adikmu, jangan cemas. Aku mantan Anggota Dewan Wi Dae

Han!

Soo Hyun : Kenapa kau berteriak? Kau sangat menyebalkan.

Dae Han : Aku berusaha menghiburnya. Adiknya mungkin kembali ke sini, jadi, tetaplah di sini.

Dae Han lalu mengajak Soo Hyun ke kantor polisi, membuat laporan orang hilang.

Sontak semua org tepuk tangan.


Dae Han menemani Da Jung ke kantor polisi. Dalam perjalanan, mereka bicara.

Dae Han : Bagaimana kau bisa kemari dari Chuncheon?

Da Jung : Ibuku membesarkanku dan adikku sendirian dan dua bulan lalu, dia dibunuh oleh pelaku tabrak lari.

Dae Han kaget, astaga...

Da Jung : Aku punya dua ayah.

Dae Han : Kau punya dua ayah?

Da Jung : Yang satu ayah kandungku, dan satu lagi adalah pria yang dinikahi ibuku setelah melahirkan aku.

Dae Han : Di mana ayah tirimu sekarang?

Da Jung : Dia pergi dua tahun lalu. Kami belum mendengar kabarnya.

Dae Han : Lalu bagaimana dengan ayah kandungmu?

Da Jung : Ayah kandungku tidak tahu aku lahir. Tapi kini hanya dia yang bisa kuandalkan. Itu sebabnya aku datang jauh-jauh kemari dengan adikku. Menemui ayahku.

Dae Han : Astaga. Kau sudah banyak menderita. Tapi jangan terlalu khawatir, ya? Kita akan mencari adikmu dan kamu akan segera bertemu dengan ayahmu.


Di kantor polisi, Da Jung memberikan nomor telepon adiknya pada polisi.

Polisi : Kami akan ke TKP dan memeriksa video kamera pengawas.

Dae Han : Baik. Tolong lakukan yang terbaik. Hidupnya sangat berat. Kau tahu siapa aku, bukan?

Polisi : Aku belum pernah bertemu dengan Anda.

Dae Han : Kau pasti orang baru di sini. Aku mantan Anggota Dewan Wi Dae Han. *LOL LOL


Di pasar, Soo Hyun sibuk lari2an mencari adiknya Da Jung. Ia menunjukkan foto adiknya Da Jung dan menanyainya pada setiap orang yang lewat tapi tidak ada yang melihat adik Da Jung.


Da Jung menerima telepon.

Da Jung : Tae Poong-ah!  Kau kembali ke motel? Tindakanmu benar. Tetaplah bersama Tak. Kakak akan segera ke sana.


Dae Han langsung menghampiri Da Jung. Da Jung berkata, adiknya sudah balik ke hotel karena tidak melihatnya.

Dae Han senang mendengarnya dan beranjak pergi tapi sebelum pergi, ia minta polisi tidak memberitahukan identitasnya pada siapa pun.

Dae Han : Tidak boleh kubiarkan tangan kiriku tahu yang dilakukan tangan kanan. Baik, mantan Anggota Dewan Wi Dae Han akan pergi sekarang.

Bersambung ke part 4....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...