The Promise Ep 67 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Kyung : Jika kau terus berbicara omong kosong begini, aku pastikan kau tidak akan bisa ditemukan!

Yoo Kyung beranjak pergi dan mengunci Young Sook di kamar.

Young Sook bangkit dan menggedor2 pintu sambil berteriak minta dibukakan pintu.


Tepat saat itu, Hwi Kyung pulang dan tanya apa yang Yoo Kyung lakukan. Yoo Kyung terkejut Hwi Kyung tiba2 pulang.

Hwi Kyung : Aku tanya apa yang kau lakukan!


Hwi Kyung menatap tajam Yoo Kyung. Yoo Kyung tidak menjawab. Hwi Kyung kemudian menggeser Yoo Kyung yang berdiri di depan pintu kamar Young Sook, lalu membuka pintu dan melihat ibunya meringkuk di lantai sambil menangis. Melihat Hwi Kyung, Young Sook langsung berdiri di belakang Hwi Kyung.

Yoo Kyung menyusul mereka ke dalam dan minta Hwi Kyung membawa Young Sook ke rumah sakit.

Yoo Kyung : Ibumu sudah kehilangan pikirannya! Dia bahkan tidak bisa membuka pintu kamarnya sendiri!

Hwi Kyung : Apa? Hwi Kyung kemudian menatap tajam Yoo Kyung dan berkata, tidak akan memaafkan Yoo Kyung jika Yoo Kyung berani menyentuh ibunya lagi.

Yoo Kyung : Lantas apa yang mau kau lakukan?

Hwi Kyung : Setelah menyebabkan kematian ayah, kau berusaha membunuh ibuku?

Yoo Kyung : Apa? Yoo Kyung berniat menampar Hwi Kyung karena tak terima perkataan Hwi Kyung tapi Hwi Kyung mencengkram tangannya.

Yoo Kyung : Lepaskan aku!

Hwi Kyung : Aku tidak bercanda. Akan kutunjukkan apa yang bisa kulakukan!


Yoo Kyung lantas keluar. Setelah Yoo Kyung pergi, Hwi Kyung menemani sang ibu, sampai sang ibu tertidur pulas. Hwi Kyung menatap ibunya sedih.


Di restoran, Mal Sook, Eun Bong, Geum Bong dan Joong Dae sibuk menyiapkan pesanan 100 ayam. Di dekat pintu, kurir sudah menunggu mereka.

Kurir berkata, bahwa Mal Sook sudah membunuh restoran ayam di lingkungan itu.

Mal Sook hanya tertawa mendengarnya. Kurir lantas pergi membawa pesanan itu.


Setelah kurir pergi, Geum Bong tanya, apa Mal Sook sudah menerima bayarannya?

Geum Bong : Bisakah kau memberiku bonus?

Mal Sook pun langsung meraih ponselnya, untuk mengecek pembayaran. Joong Dae mengambil ponsel Mal Sook dan berkata, dia yang akan mengeceknya.

Namun setelah dicek, Joong Dae terkejut uang yang mereka terima terlampau banyak.


Melihat reaksi Joong Dae, Geum Bong salah paham. Ia fikir mereka ditipu dan mengajak mereka mengejar si kurir. Joong Dae pun menjelaskan, uangnya sudah mereka terima tapi jumlahnya terlampau banyak.

Joong Dae lalu menghubungi si pemesan tapi nomornya tidak terdaftar. Mereka terkejut dan bingung.


Hwi Kyung minum sendirian di warung tenda. Tak lama kemudian, Na Yeon datang.

Na Yeon : Kau tidak menyentuh makananmu.

Hwi Kyung : Aku menunggumu agar bisa makan bersama.

Na Yeon : Kau bukan pembohong yang baik. Kau tidak seharusnya minum itu. Aku terlalu cepat, kan?

Hwi Kyung : Termasuk minum, cepat tidak bagus untuk apapun.

Na Yeon : Benar.

Hwi Kyung : Kesehatan ibuku memburuk dengan cepat.

Na Yeon : Kau baik-baik saja?

Hwi Kyung : Jujur saja, aku tidak tahu harus bagaimana. Ibuku berubah setiap harinya. Segalanya akan menjadi lebih sulit. Kau juga harus memperhatikannya, tapi kakakku sangat membenci ibuku. Jujur aku takut. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan pada ibuku kalau aku tidak ada di rumah.

Na Yeon terdiam.


Hwi Kyung minum lagi. Setelah itu, ia berterima kasih karena Na Yeon sudah baik pada ibunya.

Na Yeon : Aku akan berusaha lebih keras. Aku ingin menjadi yang terbaik untuknya.

Hwi Kyung : Bisakah kau melakukan sesuatu yang membuatnya lebih bahagia? Hal terbaik yang bisa kau lakukan untuk ibuku adalah membiarkannya melihatmu setiap hari. Aku tahu ini tidak mudah, tapi aku harap kau bisa merubah pikiranmu secepatnya.


Kyung Wan menguap lebar dan masuk ke dapur. Tiba2 saja, Young Sook turun dan menyusulnya ke dapur.

Kyung Wan terkejut, kau turun karena melihatku?

Young Sook : Aku ingin bicara.

Kyung Wan : Kenapa tidak memanggilku?

Young Sook : Apa yang terjadi? Kau sudah temukan putri Yoon Ae?

Kyung Wan bingung menjawabnya.

Young Sook : Apa itu? Katakan padaku.

Kyung Wan : Dia sudah meninggal. Aku mencari tahu, mereka bilang dia meninggal.


Young Sook langsung sedih dan berkata, kalau dia harusnya mencari putri Yoon Ae lebih cepat agar bisa memberitahu putri Yoon Ae sesuatu. Kyung Wan tanya, apa yang mau Young Sook beritahu pada putri Yoon Ae. Saat Young Sook hendak menjawab, Yoo Kyung keluar dan mengingatkan Kyung Wan untuk tidak menanggapi ocehan Young Sook.

Young Sook kesal, apa?

Yoo Kyung : Dia butuh istirahat. Kau sudah tahu itu dar ayahku, kan?

Yoo Kyung lalu mengajak Kyung Wan ke kamar dan berkata, sudah cukup Kyung Wan berlama-lama dengan ibu mertua yang masih muda.

Kyung Wan marah, bagaimana bisa kau mengatakan itu.

Young Sook pun menengahi mereka dan menyuruh Kyung Wan istirahat.


Young Sook lantas mengambil air. Yoo Kyung menatap tajam Young Sook, sebelum akhirnya menyusul Kyung Wan ke kamar. Setelah Yoo Kyung pergi, Young Sook menatapnya dengan kesal.


Man Jung kesal karena Pak Heo tidak bisa dihubungi. Ia juga marah karena sutradara yang akan mengorbitkannya menjadi artis, tidak bisa dihubungi.


Lalu ponselnya berdering, telepon dari si penagih hutang. Man Jung pun takut2 menjawabnya.

"Rekeningku terlihat kosong hari ini. Kau tahu kan bagaimana orang-orang sepertiku melakukan bisnis, jadi jangan lupakan bunganya."

Man Jung minta waktu beberapa hari lagi dan berjanji akan membayarnya.

"Kang Tae Joon, putramu, kan? Haruskah aku menemuinya dan memintanya menjadi anak yang baik untukmu? Jika kau tidak bisa, aku akan melakukannya."

"Jangan! Tidak boleh! Aku akan membayarnya jadi jangan pernah temui dia. Tidak boleh!"


Man Jung pun bergegas menemui Yoo Kyung. Ia menagih apartemen yang dijanjikan Yoo Kyung dan mengaku tidak tahu lagi harus bagaimana mendapatkan uang. Yoo Kyung tanya, apa Man Jung terlibat masalah lagi. Man Jung menyangkal. Ia mengaku, sudah berinvestasi cukup besar dalam hal yang pasti tapi butuh waktu untuk mendapatkan hasilnya.

Yoo Kyung pun memberitahu Man Jung bahwa Tae Joon sudah menyakiti Se Jin dan mereka kemungkinan akan bercerai.

Man Jung kaget dan tidak percaya.

Yoo Kyung bilang, hal mengerikan terjadi diantara mereka dan mereka akan segera berpisah jadi ia tak bisa memberi Man Jung uang.

Man Jung : Tidak bisa! Se Jin dan Tae Joon saling mencintai!


Yoo Kyung lantas berdiri dan memanggil pembantunya dan berkata, tamunya akan segera pergi.

Begitu Yoo Kyung pergi, Young Sook menghampiri Man Jung. Young Sook pun memberi Man Jung beberapa uang. Man Jung kaget.


Joong Dae membawakan camilan lengkap dengan minumannya untuk Mal Sook, Eun Bong dan Geum Bong. Mal Sook menghela nafas. Ia tampak memikirkan sesuatu. Joong Dae tanya ada apa. Mal Sook pun berkata, ia masih penasaran kenapa orang yang memesan 100 ayam mereka mengirim jumlah yang begitu banyak dan tidak bisa dihubungi. Mal Sook mengaku cemas.

Geum Bong : Memangnya kenapa kalau dia membayar lebih?

Joong Dae : Mereka bisa menelpon kita dan meminta kelebihan uangnya.


Tiba2, Se Gwang datang. Mal Sook langsung marah. Se Gwang pun mengaku datang sebagai konsumen dan memesan ayam.

Mal Sook : Apa? Ayam? Kenapa aku harus menjual ayam padamu? Aku tidak akan menjual ayam pada keluargamu! Pergi!

Se Gwang berlutut.

Se Gwang : Oh Man Jung adalah Oh Man Jung. Heo Se Gwang adalah Heo Se Gwang. Kami dua orang berbeda dari dua latar belakang berbeda! Tolong beri aku kesempatan, ibu.

Mal Sook : Apa? Ibu? Kenapa aku harus menjadi ibumu! Kenapa! Aku bukan ibumu! Bukan!


Mal Sook mengambil sapu dan memukuli Se Gwang. Geum Bong, Eun Bong dan Joong Dae berusaha menghentikan Mal Sook.

Se Gwang pun berkata, tidak masalah bila ia dipukuli asal ia bisa bersama Geum Bong lagi.

Geum Bong : Ibu, berhenti! Kau bisa membunuhnya!

Eun Bong : Kau akan membiarkan dia membunuhmu!

Se Gwang : Aku bisa menahan sakit ini demi cinta!

"Pergilah. Bukan waktunya menjadi dramatis! Kau lebih baik pergi." ucap Joong Dae, lalu menyeret Se Gwang keluar.


Scene berikutnya, mengingatkan sy pada scene Lee Yoo Ri di Ice Adonis... Jadi gaes,, Na Yeon yang sedang melihat item baru restoran ibunya, dapat telepon dari seorang wanita yang mengaku tidak sengaja menabrak mobil Na Yeon. Wanita itu mengaku ada di parkiran dan meminta Na Yeon datang. Na Yeon pun mengambil kunci mobilnya dan langsung pergi. Begitu Na Yeon pergi, staff cewek (sy lupa lagi namanya) datang dan mengirimkan resep terbaru Mal Sook ke perusahaan lain lewat email Na Yeon. Tapi tenang gaes,, ntar langsung ketahuan kok Na Yeon gak salah...  Unik sih, scenenya bisa samaan gitu.... dan yg meranin pun orang yang sama...


Na Yeon mengecek mobilnya. Wanita yang mengaku menabrak mobil Na Yeon berkata, untungnya tidak serius tapi ia hanya ingin memastikan.

Na Yeon : Kurasa kau bisa pergi sekarang.

"Sudah 10 tahun mengemudi dan aku masih melakukan ini."

"Itu bisa terjadi pada semua orang. Apa kau bekerja disini?"

Wanita itu langsung gugup, ia bingung harus menjawab apa. Akhirnya, ia mengaku datang untuk menemui seseorang.

Wanita itu kemudian pergi.


Selesai mengirim e-mail, Soran berniat pergi tapi ia kepergok Tae Joon yang tiba2 datang. Tangan Tae Joon memegang sebuah kotak.

Tae Joon : Soran-ssi, kau belum pulang?

Soran terkejut melihat Tae Joon, ah iya...

Tae Joon : Kenapa kau sangat terkejut?

Soran : Tidak apa-apa. Aku akan pulang sekarang. Aku rasa, Bu Baek ada di tempat parkir sekarang.

Tae Joon mengangguk2 dengan wajah heran.

Soran mengambil tasnya dan buru2 pergi.


Setelah Soran pergi, Tae Joon kembali ke mejanya dan melihat sesuatu yang dibawanya. Sebuah kamera berbentuk rubik.


Se Jin di ruangannya, menerima telepon dari Soran.

Se Jin : Bagus, Bang Soran-ssi, kau melakukannya dengan bagus lebih dari yang kuduga.

Soran : Ini terakhir kali. Jangan minta aku melakukannya lagi. Aku tidak mau.

Se Jin : Sepertinya kau masih di kantor. Jadi jaga ucapanmu dan periksa rekeningmu.

Se Jin tersenyum puas.


Na Yeon kembali ke ruangannya. Ia heran sendiri lampu di ruangannya padam. Na Yeon berusaha menyalakan lampunya, tapi tidak mau menyala. Tiba2, terdengar suara Sae Byeol. Na Yeon menoleh. Layar proyektor di belakang meja Tae Joon memutar rekaman video Sae Byeol sedang bermain di halaman sekolah. Tangis Na Yeon langsung pecah. Na Yeon pun mendekat dan menyenderkan kepalanya ke layar proyektor. Video itu berasal dari kamera yang dibawa Tae Joon tadi.


Tae Joon pun muncul dan melihat Na Yeon menangis.

Tae Joon : Lee Na Yeon. Kau Lee Na Yeon. Kau Na Yeon.

Na Yeon pun berbalik dan menatap tajam Tae Joon.

Na Yeon : Benar, itu aku, Kang Tae Joon. Cepat sekali kau tahu. Membosankan.

Tae Joon : Na Yeon-ah...


Na Yeon berjalan ke Tae Joon sambil menatapnya dengan tatapan emosi.

Na Yeon : Sadarlah, aku bukan Lee Na Yeon. Aku Baek Do Hee. Baek Do Hee.

Tae Joon : Jangan seperti ini. Berhentilah, tolong berhenti.

Na Yeon : Tidak. Kau tidak bisa menghentikanku.


Na Yeon mau pergi, tapi Tae Joon  mengancam akan membuka identitas Na Yeon.

Na Yeon pun kembali mendekati Tae Joon.

Na Yeon : Lakukan sesukamu. Kau fikir, orang-orang akan percaya? Aku akan mewujudkan tujuanku.

Tae Joon berlutut. Ia menangis dan meminta maaf tapi Na Yeon bilang sudah terlambat.

Na Yeon : ... kau sudah memilih jalanmu. Habiskan separuh hidupmu sebagai budak Jang Se Jin dan anjing penjaga. Itu hukumanmu.


Na Yeon berniat pergi. Tae Joon berdiri dan menghentikan Na Yeon.

Tae Joon : Apa maumu?

Na Yeon : Kau, Jang Se Jin, Park Yoo Kyung dan Jang Kyung Wan hancur.

Tae Joon syok mendengarnya. Na Yeon pun pergi.


Diluar, Na Yeon bertemu Hwi Kyung yang baru datang membawa dua cangkir kopi. Na Yeon pun berusaha menyembunyikan wajahnya yang habis menangis.

Melihat mata Na Yeon yang bengkak, Hwi Kyung pun sadar Na Yeon habis menangis dan tanya ada apa. Na Yeon tidak bilang ada apa. Ia hanya berkata, ia kelelahan karena bekerja terlalu keras. Na Yeon kemudian mengambil kopinya dan pergi.


Yoo Kyung keluar dari kamar dan terkejut melihat rumahnya penuh asap.

"Ajumma!" teriak Yoo Kyung memanggil pembantunya. Pembantunya datang dan kaget melihat kepulan asap.

"Periksa dapur!" suruh Yoo Kyung. Pembantunya pun langsung lari ke dapur.


Kyung Wan keluar. Yoo Kyung menyuruh Kyung Wan membuka jendela.


Di dapur, panci rebusan sudah gosong. Pembantu langsung mematikan kompornya.

Yoo Kyung menyusul pembantunya ke dapur dan melihat pembantunya berusaha mengangkat panci yang gosong itu, tapi karena terlalu panas, pembantunya kembali meletakkan panci ke atas kompor.

Yoo Kyung memarahinya, tapi pembantunya bilang bukan dia.

Yoo Kyung : Lalu apa ini?

"Mungkinkah Nyonya Yoon? Dia sering datang ke dapur dan mengaku lapar sepanjang waktu."


Mendengar itu, Yoo Kyung langsung ke kamar Young Sook dan meneriaki Young Sook yang sudah tidur.

Young Sook bangun dan tanya ada apa dengan wajah heran.

Yoo Kyung : Kau yang meletakkan panci di kompor, kan?

Young Sook bilang bukan dia. Pembantu datang dan meminta Young Sook mengaku.

"Nyonya, kau bilang kau ingin makan dan memanaskan sup."

"Kau tidak ingat apa yang kau lakukan?"

"Bukan! Bukan aku!"

Tapi Yoo Kyung tidak percaya dan terus menuduh Young Sook.


Young Sook menangis. Setelah Yoo Kyung pergi, Young Sook pun meraih ponselnya dan menghubungi Dong Jin.

Young Sook : Oppa, ini aku.

Dong Jin : Ya, aku tahu. Ada apa?

Young Sook : Mereka memperlakukanku seperti orang aneh. Mereka menjauhiku dan mengolokku. Itu bukan aku, tapi mereka tidak mau mendengar.

Dong Jin : Aku percaya padamu, Young Sook-ah. Apapun yang dikatakan orang lain, aku percaya padamu. Aku tahu itu menyakitkan, tapi biarkan saja mereka. Kau tahu itu bukan kau. Jangan biarkan mereka mempengaruhimu. Itu hanya akan menyakitimu Young Sook-ah.

Tepat saat itu, Sung Joo masuk dan mendengar kata2 Dong Jin ke Young Sook. Sung Joo terluka dan memilih keluar dari kamar Dong Jin.


Sung Joo menenangkan diri di kamarnya. Tak lama, Na Yeon datang. Na Yeon pun duduk di kasur, di depan Sung Joo.

Na Yeon : Kau terlihat sangat marah.

Sung Joo : Ya, aku tidak ingin melihat cermin. Aku yakin aku terlihat mengerikan sekarang.

Na Yeon : Bahkan si kembar pun berbeda.

Sung Joo menatap Na Yeon dan tanya apa maksud Na Yeon.

Na Yeon : Jika itu Do Hee, dia akan lebih berani dan berani tapi aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa mengabaikan rasa sakitmu. Aku takut, aku akan menjadi terobsesi.

Sung Joo pun berkata, Na Yeon lah yang ia miliki sekarang dan ia akan berada di pihak Na Yeon. Ia akan membantu Na Yeon apapun kondisinya.


Na Yeon memegang tangan Sung Joo dan meminta maaf karena ia sudah terlalu banyak mengandalkan Sung Joo.

Sung Joo : Apapun yang ingin kau lakukan, apapun yang coba kau lakukan, aku akan membantumu tanpa bertanya.

Sung Joo balas menggenggam tangan Na Yeon dan mengaku tidak akan memaafkan orang2 yang sudah membunuh Do Hee.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment