The Promise Ep 75 Part 2

Sebelumnya...


Se Gwang menyiapkan sarapan untuk Geum Bong, Eun Bong dan Joong Dae. Tapi khusus untuk Geum Bong, ia memberikan dua piring roti, lengkap dengan telur dadar, tomat dan sausnya. Sementara untuk Joong Dae dan Eun Bong hanya roti dan telur saja.

Se Gwang menyuruh Geum Bong makan. Ia bilang, Geum Bong bisa berhenti makan kalau sudah kenyang dan ia akan menghabiskan sisa Geum Bong.

"Baiklah." jawab Geum Bong manja.

Joong Dae protes karena hanya diberi roti dan telur saja. Se Gwang berdalih, Joong Dae bisa makan siang nanti.

Eun Bong : Jadi maksudmu Geum Bong bisa makan sepuasnya sekarang dan kelaparan di siang hari!


Se Gwang : Sebagai kakak perempuannya, bagaimana bisa kau mengatakan itu? Ini semua bukan hanya untuk Bong tapi juga untuk Ddabong.

Mendengar itu, Geum Bong pun langsung memukul2 manja Se Gwang.


Tiba2, Mal Sook keluar dari kamarnya dan menyuruh Eun Bong dan Joong Dae menyeret Se Gwang keluar.

Joong Dae mengerti dan langsung berdiri tapi Se Gwang yang tak mau diusir, langsung memberikan piringnya Ddabong ke Mal Sook.

Se Gwang : Ibu, cobalah ini. Aku membuatnya memakai bahan-bahan yang paling sehat yang pernah ditunjukkan laporan kesehatan di TV.

Mal Sook : Bagaimana aku bisa sehat! Cepat pergi sekarang!


Mal Sook menjewer Se Gwang. Tapi tiba2, terdengar teriakan Man Jung.

Man Jung : Beraninya kau menganiaya anakku yang berharga!

Se Gwang yang mau mengambil hati Mal Sook, langsung memarahi Man Jung.

Se Gwang : Ajumma! Apa yang kau lakukan pada ibuku!

Man Jung : Apa? Ajumma? Ibuku? Aku hanya ajumma dan wanita ini kau sebut ibu? Beraninya kau memperlakukan ibumu seperti ini!

Man Jung memukuli Se Gwang.

Se Gwang : Hentikan ajumma, ini menyakitiku.

Man Jung tambah murka.


Geum Bong mau melindungi Se Gwang tapi dihalangi Mal Sook. Geum Bong kemudian mendorong ibunya ke belakang dan memeluk Se Gwang. Man Jung makin marah dan tambah ingin menghajar kedua orang itu tapi langsung dihalangi Eun Bong dan Joong Dae.

Se Gwang menangis. LOL LOL


Yoo Kyung kembali ke rumahnya dan terkejut melihat Na Yeon serta Se Jin duduk bersama dua orang pria. Na Yeon pun memberitahu, dua pria itu adalah polisi yang menangani kasus hilangnya Young Sook. Yoo Kyung sontak terkejut, tapi kemudian dia duduk dan berusaha bersikap tenang.


"Kami butuh alibi pada hari hilangnya Nyonya Yoon Young Sook." polisi menjelaskan.

"Silahkan. Kurasa aku tiba di rumah tepat pada waktunya." jawab Yoo Kyung.

"Nyonya Baek Do Hee dan Tuan Park Hwi Kyung pergi bulan madu hari itu dan Tuan Jang Kyung Wan ada di kantor."

"Itu artinya kau mencurigaiku dan Se Jin? Hari itu, Se Jin dan aku bersama. Kami ada urusan di Baekdo dan saat kembali ke rumah, ibu kami sudah menghilang. Apa kau mau memeriksa kamera mobilku juga?"

"Tidak perlu. Kami tahu anda kesal tapi kami hanya menjalankan prosedur."


Se Jin langsung gugup saat polisi mengatakan, belakangan ini, ada banyak sekali kasus dimana anggota keluarga membuang anggota keluarga mereka yang lain.


Malam pun tiba dan Se Jin langung masuk kamarnya.

Ia semakin cemas dan takut kalau perbuatannya membuang Young Sook ketahuan.


Na Yeon tiba2 masuk, membawa segelas air untuk Se Jin.

Na Yeon : Kau masih bersikap begini?

Se Jin marah karena Na Yeon masuk kamarnya tanpa mengetuk pintu.


Na Yeon lantas duduk disamping Se Jin.

Na Yeon : Kau pasti benar-benar menyayangi nenekmu.

Se Jin : Apa?

Na Yeon : Aku sudah mengetuk pintumu berkali-kali tapi karena kau tidak fokus, kau tidak mendengar. Minum ini agar gugupmu hilang.

Se Jin : Aku bukannya gugup. Aku cemas.

Na Yeon : Detektif menelpon lagi. Ada banyak orang yang membuang keluarga mereka yang mengidap demensia. Dia tidak punya pilihan selain menginterogasimu, jadi dia meminta maaf lagi. Tapi membuang keluarga adalah kejahatan serius. Pasti ada banyak orang yang bodoh dan gegabah..

*Maksud Na Yeon dia adalah polisi ya gaes...


Se Jin menjatuhkan gelas berisi air yang dibawa Na Yeon ke lantai.

Se Jin : Bibi, kau sangat baik padaku jadi tolong bersihkan lantaiku.

Se Jin beranjak keluar.

Na Yeon tersenyum puas berhasil menekan Se Jin.


Di depan kamarnya, Se Jin bertemu Hwi Kyung. Hwi Kyung menatapnya tajam, membuat ia kembali gugup.

Se Jin : Masih belum ada kabar dari nenek? Kau terlihat marah.

Hwi Kyung menahan dirinya untuk tidak 'menghajar' Se Jin sekarang. Ia hanya mengucapkan selamat malam lalu masuk kamarnya.


Sampai di kamarnya, ia menatap foto pernikahannya dengan Na Yeon dan teringat foto Sae Byeol yang disimpan Na Yeon di laci Do Hee.

Ya, Hwi Kyung kembali curiga kalau Do Hee yang dinikahinya adalah Na Yeon.


Di kantor, Kyung Wan marah2 di telepon sama orang suruhannya karena tidak bisa menemukan Young Sook, padahal sudah dua hari berlalu.


Selesai bicara di telepon, Tae Joon yang berdiri di depannya, langsung menyerahkan proposal kucuran dana yang ia perlukan untuk proyek 'Shanghai Drama House'.

Kyung Wan lalu melihat wajah Tae Joon yang pucat.

Kyung Wan : Kau sakit?

Tae Joon : Maafkan aku. Aku demam tapi aku sudah meminum obat.

Kyung Wan : Keluarga kita sedag banyak masalah, jadi kau harus bisa menjaga dirimu. Aku tidak tahu bagaimana harus menatap wajah Hwi Kyung karena masalah ibunya.

Tae Joon : Aku dan Se Jin juga cemas.

Kyung Wan : Apapun itu, Hwi Kyung memegang peranan penting. AP Food berkembang dengan sangat baik dan karena dia, harga saham Baekdo meningkat tajam dan itu memungkinkan bagi kita meminjam dana sebesar ini (untuk proyek Tae Joon ya gaes).


Tak lama, Se Jin datang dan terkejut melihat Tae Joon bersama ayahnya.

Se Jin lantas mendekati keduanya.

Kyung Wan : Se Jin-ah, aku lega kau datang. Sebenarnya aku ingin mengatakan ini setelah kita menemukan nenekmu tapi aku tidak bisa menundanya lagi. Minggu depan kembali lah bekerja.

Se Jin kaget mendengarnya.

Kyung Wan : Kalau terlalu lama, kau tidak akan bisa lagi bekerja. Hukumanmu sudah cukup. Dewan direksi yang akan memutuskan posisimu.

Se Jin pun senang mendengarnya.


Kurir mengantarkan pesanan Joong Dae ke restoran. Ya, Joong Dae memesan beberapa bumbu. Ia senang, bisa memesan bumbu dengan mudah sejak mereka kerja sama dengan AP.

Eun Bong lalu bertanya-tanya, kemana ibunya pergi disaat mereka sedang sibuk di restoran.

Geum Bong curiga ibunya pergi melabrak Se Gwang.


Mal Sook sendiri berdiri di depan kediaman Young Sook, menunggu Na Yeon keluar. Tapi yang keluar, malah Yoo Kyung, membuat Mal Sook sedikit kesal.

Yoo Kyung : Berani sekali kau muncul disini? Kau datang untuk bertemu Baek Do Hee?

Mal Sook : Aniyo, aku datang untuk bertemu Pak Park untuk mengucapkan terima kasih karena sudah menyelamatkan kami jadi berikan ini padanya.

Mal Sook memberikan makanan yang dibawanya ke Yoo Kyung dan langsung pergi.


Yoo Kyung yang tadinya mau pergi terpaksa balik lagi ke dalam. Ia teriak memanggil pembantunya dan menyuruh pembantunya membuang makanan dari Mal Sook.

Na Yeon kemudian turun dan Yoo Kyung mengatakan makanan itu dari Mal Sook. Yoo Kyung juga mengaku merasa tidak nyaman dan tidak bisa memakan makanan dari Mal Sook.

Na Yeon : Biar aku yang mengurusnya.

Yoo Kyung : Kau memahamiku lebih baik dari yang kuduga.

Na Yeon : Kau mau kemana?

Yoo Kyung : Jangan terlalu cerewet. Tolong mengerti.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Yoo Kyung pergi menemui dua orang dewan direksi. Ada Se Jin juga disana. Yoo Kyung memberitahu mereka bahwa insiden resep yang bocor adalah ulah Se Jin.

Yoo Kyung : Se Jin berpikir, itu demi kebaikan untuk Baekdo Group. AP Foods sekarang baik-baik saja, tapi AP akan kembali menjadi beban bagi kantor pusat. Se Jin masih percaya kita harus menyingkirkan setiap anak perusahaan yang lemah.

"Itu pemikiran yang bagus."

Yoo Kyung : Kami bersyukur anda berpikir seperti itu. Kudengar akan ada rapat dewan untuk memutuskan posisi apa yang Se Jin akan dapatkan. Tolong buat keputusan terbaik untuknya. Aku selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik anda terlebih dahulu, jadi aku yakin anda mengerti maksudku.


Tae Joon pulang ke rumah lebih awal. Pembantu menghampirinya dan heran melihat Tae Joon pulang lebih cepat.

Tae Joon : Aku demam, jadi tolong nyalakan pemanas ruanganku.

Tae Joon naik ke atas.

Na Yeon keluar dari dapur dan melihat Tae Joon melangkah dengan gontai.


Tae Joon jatuh tertidur. Tak lama, Na Yeon masuk membawakan kompresan.

Na Yeon lalu mulai mengompres Tae Joon. Tae Joon terbangun dan langsung teringat masa lalu mereka saat Na Yeon merawatnya yang tengah sakit dulu.

Flashback....


Na Yeon mengompres Tae Joon yang demam dan mengaku, bahwa ia berharap Tae Joon hanya pura2 sakit agar ia datang.

Tae Joon : Aku benar-benar benci sakit, tapi aku senang bisa memilikimu seutuhnya.

Na Yeon : Bahkan saat kau sehat pun, kau akan tetap memiliku seutuhnya jadi tolong jangan sakit.

Tae Joon lantas menangis. Lalu ia mengangkat tangannya dan memegang pipi Na Yeon.

Flashback end...


Sekarang, Tae Joon juga melakukan hal yang sama. Ia menangis dan memegang pipi Na Yeon.


Tepat saat itu, Se Jin masuk ke kamar dan terkejut melihat Na Yeon.

Tae Joon menurunkan tangannya.


Na Yeon menatap ke Se Jin dan Se Jin menatapnya dengan tatapan kaget sekaligus marah.


Bersambung.....

0 Comments:

Post a Comment