Lanjut ya gaes... Sy bener2 ngebut nyelesein ini.... Khusus ep 76-77 sy gabung ya gaes dan tetap sy bagi jadi dua part...
Di episode ini, Na Yeon akhirnya tahu siapa Kyung Wan..... Akhirnya...
Se Jin terkejut melihat Na Yeon ada di kamarnya bersama Tae Joon.
Se Jin marah dan menuntut penjelasan.
Na Yeon berdiri dan menatap Se Jin dengan tenang.
Na Yeon : Kau sudah pulang?
Se Jin : Kenapa kalian berdua ada di kamarku?
Tae Joon pun berusaha bangun dan meminta Se Jin tidak salah paham.
Tapi Se Jin yang sudah terbakar api cemburu tetap menuntut penjelasan Na Yeon.
Na Yeon : Aku lah satu-satunya orang yang ingin tahu ada apa! Apa kau membayangkan yang tidak-tidak lagi?
Se Jin : Jangan bertele-tele dan langsung ke intinya, cepat!
Na Yeon : Aku mendengar erangannya dari luar, jadi aku masuk dan memeriksanya dan memberinya obat demam dan mengompresnya. Tidak ada siapapun di rumah, jadi apa salahnya seorang bibi merawatnya?
Se Jin tambah marah.
Se Jin : Merawatnya?
Tae Joon pun ikut menjelaskan. Ia mengaku, saat membuka matanya, ia melihat Na Yeon tengah merawatnya.
Se Jin tidak puas dengan penjelasan mereka padahal ia bisa melihat dengan jelas kalau Tae Joon sedang sakit.
Na Yeon : Biar kuberi kau nasehat. Jangan menganggap enteng kecurigaanmu. Ini penyakit serius yang bisa menghancurkan kalian berdua dan orang lain. Jadi sebelum kau mencurigai sesuatu, cari tahu dulu kebenarannya! Itu baru benar dan sopan.
Na Yeon lantas menatap Tae Joon dan mendoakan Tae Joon agar lekas pulih.
Lalu, Na Yeon beranjak keluar meninggalkan mereka.
Se Jin terdiam menahan amarah.
*Se Jin bukan berterima kasih.. Berarti, dia lebih memilih Tae Joon sakit parah daripada Tae Joon harus dirawat Na Yeon. Diih, gk inget apa dia dulu ngerebut Tae Joon dari Na Yeon. Lah sekarang dia sewot dan takut miliknya direbut.
Di kantor, Tim AP senang mereka berhasil. Hwi Kyung berkata, kejujuran dan ketulusan mereka lah yang membuat usaha mereka berhasil.
Pak Ko lalu membahas proyek besar Tae Joon yang membutuhkan dana besar.
Pak Koo : Tapi karena investasinya sangat besar, rumor mengatakan bahwa jika terjadi kesalahan, Baekdo mungkin hancur.
Hwi Kyung : Pak Kang adalah orang yang ulet, jadi dia akan melakukannya dengan baik.
Pak Bae : Tentu saja. Pak Kang adalah orang yang tekun.
Soran : Tetapi kapan Bu Baek kembali bekerja? Aku merindukannya.
Hwi Kyung : Aku tidak yakin.
Hwi Kyung kembali ke ruangannya dan mengambil foto Sae Byeol yang ia simpan di lacinya. Ia ingat saat ibunya bilang menemukan foto itu di laci Do Hee.
Lalu ia ingat saat memergoki Na Yeon menangisi Sae Byeol.
Hwi Kyung mengajak Eun Bong ketemuan. Mereka bertemu di kafe. Eun Bong terkejut saat Hwi Kyung menyodorkan foto Sae Byeol.
Hwi Kyung : Ini ada di laci Do Hee.
Eun Bong : Apa yang ingin kau ketahui?
Hwi Kyung : Aku tidak ingin mencurigai Do Hee tapi hatiku tidak mau mendengarkanku. Aku tidak nyaman Do Hee menyimpan foto anaknya Lee Na Yeon.
Eun Bong : Kenapa tidak menanyakannya langsung pada Baek Do Hee?
Hwi Kyung : Jujur aku takut. Aku tidak bertanya karena itu. Aku takut kecurigaanku terbukti.
Eun Bong : Kalau begitu, jangan mencurigainya. Aku lah yang memberikan foto ini padanya.
Hwi Kyung : Kenapa?
Eun Bong : Aku melewati batas. Aku berharap Baek Do Hee adalah Na Yeon, adikku. Jadi aku memberi foto Sae Byeol. Aku tidak bermaksud apa-apa jadi aku akan mengambil kembali foto ini.
Hwi Kyung : Orang seperti apa adikmu, Na Yeon?
Na Yeon ke kantor Dong Jin, menemui Dong Jin. Sepertinya Dong Jin yang memanggilnya karena Dong Jin langsung beranjak dari mejanya dan menyuruh
Na Yeon duduk. Na Yeon juga membawakan kopi untuk Dong Jin.
Na Yeon : Kau selalu membutuhkan kopi disaat-saat seperti ini.
Dong Jin : Kau sudah menikah jadi kupikir kau tidak peduli tapi kau putri terbaik. Seperti biasa.
Na Yeon : Ngomong-ngomong, kenapa ayah memintaku datang?
Dong Jin : Sepertiya Jang Se Jin akan kembali bekerja. Ibunya mengunjungi dewan direksi dan membujuk mereka. Aku pikr, dia mengincar kursi Wakil Presiden.
Na Yeon terkejut, bukan Direktur tapi Wakil Presiden?
Dong Jin : Masalah yang lebih besar, dia membeli semua saham di pasar. Bahkan meskipun Hwi Kyung menghidupkan kembali AP Food dan mewarisi saham mantan pimpinan, dia berusaha membuat Hwi Kyung tidak menjadi pemegang saham terbesar.
Na Yeon : Lalu dia akan membutuhkan banyak uang.
Dong Jin : Dia mungkin meminjam dari bank atau tempat lain.
Na Yeon tersenyum, bukan hal yang buruk.
*Jadi ceritanya, Sung Joo dan Yoo Kyung sama2 membeli saham Baekdo yuah... Buat yang penasaran apakah Se Jin berhasil mendapatkan posisi Wakil Presdir, jawabannya tidak..... Kenapa tidak? *Sy gk mau spoiler soal ini.. Yang jelas, karena Na Yeon lah Se Jin gagal dapat tu posisi....
Di kamarnya, Yoo Kyung menghubungi seseorang.
Yoo Kyung : Beli semua saham Baekdo yang keluar di pasar. Aku akan mendapatkan uang entah bagaimana caranya. Jika aku tidak bisa, aku akan menjadikan rumahku sebagai jaminan, jadi teruslah membeli.
*Wesss, Yoo Kyung jadiin rumahnya jaminan. Ntar jadi masalah ni gaes..... gegara Na Yeon lagi... Wkwkwkwk...
Sekarang, Kyung Wan, Yoo Kyung, Se Jin, Tae Joon dan Hwi Kyung berkumpul di ruang tengah membahas Young Sook.
Se Jin terkejut dan bertanya, apa maksud kata2 Hwi Kyung.
Hwi Kyung pun menatap tajam Se Jin.
Se Jin : Aku udah memeriksa. Ada banyak titik buta di sekitar rumah kita, jadi tidak ada rekaman pengawasan yang bisa digunakan.
Hwi Kyung : Ada satu kamera yang belum diperiksa. Mobilmu. Kau membawa mobilmu saat ibuku menghilang. Kemana kau saat itu?
Se Jin mulai gugup, tapi ia mengaku ia punya janji dengan salon kecantikan saat itu.
Mendengar Se Jin dituduh, Yoo Kyung marah. Hwi Kyung pun berdalih kalau ia bertanya karena ia pengen tahu.
Karena situasi mulai tegang, Kyung Wan pun menengahi mereka dan berkata mereka harus tenang membahas ini.
Na Yeon pun datang dan meletakkan buah-buahan di atas meja.
Na Yeon : Jangan terlalu khawatir. Aku rasa kita bisa menemukan ibu segera.
Se Jin : Kenapa? Kau menemukan petunjuk baru?
Na Yeon : Ya, sesuatu yang bagus.
Yoo Kyung mulai cemas.
Se Jin menghampiri Na Yeon yang sedang membersihkan cangkir bekas mereka minum teh tadi.
Se Jin tanya soal petunjuk yang Na Yeon temukan dan alasan Na Yeon tidak memberitahu mereka.
Na Yeon : Kau pasti sangat khawatir tentang nenekmu.
Se Jin : Bukankah itu sudah jelas?
Na Yeon : Bisakah aku memberi tahumu saat aku tahu lebih banyak?
Se Jin mulai kesal, apa? Yoo Kyung tiba2 datang dan berkata, bukan seperti itu cara pengantin baru berbicara. Ia juga mengatakan, Se Jin lebih khawatir daripada Na Yeon.
Na Yeon : Aku minta maaf. Aku berniat memberitahu kalian saat semuanya sudah jelas.
Yoo Kyung : Apa petunjuknya? Beritahu saja pada kami.
Na Yeon : Mereka menemukan saksi.
Yoo Kyung : Apakah itu seseorang yang bisa kita percayai? Mereka tidak menipumu demi uang?
Na Yeon : Deskripsi yang mereka berikan tentang ibu cocok. Hari dia hilang, saksi melihatnya di sebuah taman di Gyeonggi-do. Dan... ibu bersama seseorang.
Se Jin dan Yoo Kyung mulai gugup.
Na Yeon menatap Se Jin.
Na Yeon : Menurut saksi, ibu bersama seorang wanita muda. Aku akan pergi menemui saksi besok.
Yoo Kyung : Tidak masalah. Berikan aku nomor telepon mereka. Aku yang akan pergi menemui mereka.
Na Yeon : Kau?
Yoo Kyung : Aku ingin menemukan ibu Hwi Kyung lebih dari siapa pun. Aku mengenalnya lebih baik daripada kau. dan aku lebih dekat dengannya.
Yoo Kyung masuk ke kamar dan memegang kertas bertuliskan nomor telepon saksi.
Se Jin gelisah di kamarnya. Tae Joon menyusul Se Jin ke kamar dan tanya apa yang terjadi.
Se Jin pura2 gak ngerti pertanyaan Tae Joon.
Tae Joon : Kau pikir aku tidak mengenalmu? Selalu ada alasan dibalik kegugupanmu. Katakan padaku. Apa kau yang bertanggung jawab atas hilangnya nenek?
Se Jin marah, kau juga mencurigaiku seperti paman?
Tae Joon : Lihat aku dan katakan padaku. Kau khawatir nenek mengatakan rahasiamu. Kau takut dia membocorkannya. Apa aku salah?
Se Jin : Tidak! Kubilang tidak ya tidak!
Mendengar itu, Tae Joon kecewa dan mengaku bahwa ia merindukan Jang Se Jin yang ceria dan jujur. Tae Joon lalu beranjak pergi.
Se Jin langsung terduduk lemas di kasur.
Se Jin : Jang Se Jin yang ceria dan jujur? Aku seperti ini karena kau....
Lalu Se Jin menangis.
Hwi Kyung masuk ke kamar dan melihat Na Yeon duduk di tepi ranjang. Hwi Kyung tersenyum, lalu duduk di belakang Na Yeon dan memeluk Na Yeon.
Na Yeon yang tidak mencintai Hwi Kyung, sontak menarik dirinya dari pelukan Hwi Kyung.
Hwi Kyung : Sampai kapan aku harus menunggu?
Na Yeon : Bukankah sudah kubilang sebelumnya bahwa kau harus menunggu? Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi aku minta maaf. Kau tidurlah duluan.
Na Yeon mau keluar dari kamar tapi Hwi Kyung mendadak membahas Na Yeon.
Hwi Kyung : Apa kau bertemu Lee Na Yeon sebelum dia meninggal?
Na Yeon : Tidak. Aku tidak ingat. Kenapa kau bertanya?
Hwi Kyung : Aku tiba-tiba sangat penasaran dengannya.
Na Yeon gugup.
Na Yeon lantas ke dapur dan meminum obatnya.
Sementara di lantai atas, Hwi Kyung menenangkan dirinya dengan minum bir.
Tae Joon kemudian datang dan ingin minum dengan Hwi Kyung.
Hwi Kyung : Kau lagi demam. Apa kau yakin?
Tae Joon : Ya, aku sudah lebih baik sekarang.
Tae Joon pun duduk dan Hwi Kyung membukakan kaleng birnya untuk Tae Joon.
Tae Joon : Kau pasti mencemaskan ibumu. Aku yakin, kita akan segera menemukannya.
Hwi Kyung : Kau mau mendengar sesuatu yang menarik? 20 tahun yang lalu, aku bertemu Lee Na Yeon.
Tae Joon kaget mendengarnya.
Hwi Kyung : Karena aku liburan sekolah, aku kembali ke Korea dan mengunjungi Jang Se Jin dan aku bertemu seorang gadis di depan rumahnya. Lututnya tergores, dan dia memegang buah yang hancur. Aku khawatir, jadi aku bertanya kepadanya tentang hal itu, dan dia menangis, menanyakan mengapa aku berbohong dengan baik.
Tae Joon : Malam itu. Aku ada di rumah malam itu juga, sebagai penerima Beasiswa Baekdo.
Hwi Kyung : Itu sangat menarik. Bagaimanapun, sejak itu, aku tidak pernah bisa melihatnya lagi. Aku lalu mengetahui dia dikirim ke panti asuhan. Untuk waktu yang lama, aku tidak bisa menghapus tangisannya dari kepalaku. Tapi aku hanya menganggapnya sebagai seorang gadis yang tinggal sebentar di rumah kakakku. Baru-baru ini, aku tahu dia Lee Na Yeon.
Tae Joon : Kau mau bilang, dia cinta pertamamu?
Hwi Kyung : Bukan seperti itu. Tapi ini adalah takdir yang sangat menarik. Mantan pacar suami keponakanku adalah gadis dalam ingatanku.
Tae Joon : Bibi Do Hee akan marah jika mendengarnya.
Hwi Kyung : Aku harap begitu.
Paginya, Yoo Kyung menemui saksi yang dimaksud Na Yeon. Ia menyodorkan foto Young Sook pada saksi itu, seorang wanita.
Saksi itu kemudian mengaku ia melihat Young Sook bersama Se Jin dan sedang melihat bunga.
Yoo Kyung tanya lagi, apa wanita itu ingat wajah wanita muda yang datang bersama Young Sook.
Saksi berkata, ia mungkin akan ingat jika bertemu wanita muda itu.
Yoo Kyung pun langsung menghubungi Se Jin dan menyuruh Se Jin masuk. Tak lama, Se Jin datang dan si saksi langsung ingat Se Jin lah wanita muda yang bersama Young Sook di taman.
Se Jin marah.
Se Jin : Kau harus memakai kacamata. Aku telah melihat banyak orang mendapat masalah oleh orang yang salah mengidentifikasi.
Saksi : Tentu saja. Tetapi ada kasus di mana orang melakukan hal-hal besar dengan mengidentifikasi orang yang tepat.
Yoo Kyung : Itu benar.
Yoo Kyung lantas menyodorkan amplop pada wanita itu.
Yoo Kyung : Anda datang jauh, jadi aku harus membayar taksi anda.
"Aku naik bus. Yang aku butuhkan adalah kartu. Aku harus pergi sekarang agar tidak ketinggalan bus."
Wanita itu lantas pergi tanpa mengambil uang yang diberikan Yoo Kyung.
Setelah itu, Na Yeon dihubungi seseorang. *Kek nya yg nelpon Na Yeon si saksi
Na Yeon : Benarkah? Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik.
Se Jin dan Yoo Kyung lalu pergi makan siang.
Se Jin cemas. Ia juga kesal karena saksi itu muncul tepat saat ia akan kembali bekerja.
Yoo Kyung : Kau tidak mencemaskan nenekmu?
Se Jin pun kesal, jangan cemas. Jika dia mati, kita pasti sudah mendengar kabarnya!
Yoo Kyung : Bagaimana bisa kau mengatakan seperti itu? Jika ada yang jahat, aku yang harus melakukannya! Jangan melangkah terlalu jauh.
Se Jin tiba2 menumpahkan airnya.
Yoo Kyung : Jang Se Jin!
Se Jin : Bisakah kau mengembalikan air yang sudah tumpah ke gelasnya? Aku juga cemas! Aku rasa, aku akan gila! Tapi apa yang bisa kulakukan? Nasi sudah menjadi bubur. Aku tidak bisa kembali. Kau harusnya berterima kasih padaku karena rahasiamu yang mengerikan aman. Kita mungkin sedang dihukum. Saat kau tau, Na Yeon putra ayah, kau menjadi lebih jahat padanya dan membuat dia mati.
Yoo Kyung : Jika ada yang harus dihukum, itu aku! Aku yang akan menerimanya!
Se Jin : Like mother, like daughter. Aku pasti mirip denganmu. Jujur saja, jika aku di posisimu, aku akan membuat keputusan yang sama dan melakukan hal mengerikan seperti yang kau lakukan.
Se Jin kemudian pergi. Yoo Kyung menangis.
Kyung Wan menggelar rapat dengan dewan direksi dengan agenda pembahasan posisi baru untuk mantan direktur, Jang Se Jin.
Kyung Wan : Dia sudah dihukum karena membocorkan resep perusahaan, tapi aku yakin dia sangat peduli dengan Baekdo.
Mendengar itu, dua dewan direksi yang ditemui Yoo Kyung dan Se Jin semalam, memberikan penilaian mereka.
"Aku rasa mantan Direktur Jang memiliki gambaran besar di benaknya ketika dia melakukan apa yang dia lakukan. AP Food baik-baik saja saat ini, tapi dia mungkin berpikir risikonya tidak sepenuhnya hilang."
"Benar. Dia melihat AP seperti bom yang bisa meledak yang bisa menghancurkan Baekdo."
Kyung Wan lantas menanyakan pendapat Tae Joon.
Tae Joon : Agak terlalu dini baginya untuk kembali. Aku setuju bahwa mantan Direktur Jang Se Jin sangat peduli terhadap perusahaan ini tapi kita harus mempertimbangkan bagaimana perasaan karyawan lainnya tentang mempekerjakan dia kembali di perusahaan dalam waktu yang agak cepat."
Mendengar jawaban Tae Joon, Kyung Wan memberikan pendapatnya. Ia mengaku tidak nyaman dengan jawaban Tae Joon.
Salah satu dewan direksi yang tadi membela Se Jin, menyentil Tae Joon.
"Aku khawatir orang mungkin berpikir anda seorang suami yang melihat istrinya sebagai rival."
Tae Joon langsung kesal tapi dia diam saja dan tidak membalas.
Na Yeon pulang ke rumah Do Hee. Sung Joo senang sekaligus khawatir pada Na Yeon. Sung Joo bilang, baru beberapa hari Na Yeon di rumah itu tapi Na Yeon sudah terlihat kuyu.
Na Yeon : Aku baik-baik saja.
Na Yeon lalu menanyakan ibu Hwi Kyung.
Young Sook sendiri tidur di kamar Do Hee. Na Yeon masuk ke kamar Do Hee dan duduk disamping Young Sook. Ia membelai kepala Young Sook sambil bertanya-tanya, apa rahasia Yoo Kyung yang diketahui Young Sook dan apa yang Young Sook bilang pada ibunya pada hari kematian ibunya.
Tiba2 Young Sook terbangun dan terkejut melihat Yoon Ae duduk di depannya. Ya, Young Sook melihat Na Yeon sebagai Yoon Ae.
Young Sook langsung bangun dan menggenggam tangan Yoon Ae.
Young Sook : Yoon Ae-ya, sudah lama sekali. Kenapa kau begitu lama? Aku sangat merindukanmu. Aku juga minta maaf karena tidak memberitahumu. Aku ingin membantu putrimu kembali pada ayahnya. Aku minta maaf.
Mendengar itu, Na Yeon terkejut. Dengan suara lirih, Na Yeon pelan2 bertanya, siapa ayahnya.
Young Sook : Aku sudah bilang padanya. Aku suruh dia mencari putrinya tapi dia bilang, putrinya sudah meninggal. Aku harusnya mencarinya lebih cepat.
Na Yeon : Siapa ayahnya?
Young Sook pun tersadar dan terkejut melihat Na Yeon. Ia tanya, kapan Na Yeon datang.
Na Yeon menahan tangisnya dan mengaku ia baru datang.
Young Sook tanya, apa ia bersikap aneh lagi pada Na Yeon.
Na Yeon : Tidak, tidak ibu.
Young Sook : Tapi Do Hee-ya, kau sangat mirip dengan Yoon Ae.
Hwi Kyung ke rumah Do Hee dan disambut Sung Joo di pintu.
Sung Joo : Bisakah kau tetap disini untuk makan malam?
Hwi Kyung : Aku akan menikmatinya jika kau mau melakukannya.
Sung Joo tersenyum, lalu berkata kalau Dong Jin akan segera datang.
Sung Joo lalu menyuruh Hwi Kyung masuk ke kamar.
Hwi Kyung masuk ke kamar dan melihat Na Yeon tidur bersama ibunya.
Hwi Kyung lantas duduk disamping Na Yeon dan mengelus kepala Na Yeon sembari menatap lirih Na Yeon.
Di dapur Mal Sook, Se Gwang sedang memasak sup. Joong Dae masuk ke dapur dan tanya apa yang Se Gwang masak sampai begitu lama.
Se Gwang : Saat kau memasak sup kimchi, kau harus memasaknya dengan api sedang untuk memunculkan rasa kimchi yang lezat.
Joong Dae menyuruh Se Gwang cepat karena ia mau memasak sup ikan cod untuk Mal Sook.
Se Gwang : Kau menyukainya?
Joong Dae: Apa maksudmu?
Se Gwang : Kau bisa membodohi semua orang tapi tidak denganku. Kau suka Bu Yang, kan?
Mendengar itu, Joong Dae pun langsung membekap mulut Se Gwang.
*Jadi benar Joong Dae naksir Mal Sook?
Sup kimchinya sudah siap. Se Gwang pun mengantarnya ke Geum Bong yang sedang berbaring di kamar.
Geum Bong : Apa ini?
Se Gwang : Kau bilang ingin sup kimchi, jadi aku membuatnya hanya untukmu.
Geum Bong senang tapi saat mau mencicipinya, ia mual mencium aroma supya dan langsung menyuruh Se Gwang membawa supnya keluar.
Mal Sook lagi2 berdiri di depan kediaman Hwi Kyung. Ia membawa makanan lagi.
Tak lama Kyung Wan datang. Mal Sook kesal karena terus melihat orang2 yang tidak ingin dilihatnya.
Mal Sook lalu berkata, dia datang untuk Hwi Kyung dan Na Yeon.
Kyung Wan : Kau ada urusan dengan mereka?
Mal Sook : Lupakan dan urus urusanmu.
Kyung Wan melirik bungkusan yang dibawa Mal Sook.
Kyung Wan : Kau ingin memberikan itu pada mereka? Mereka mungkin akan terlambat jadi berikan padaku. Aku pastikan mereka akan menerimanya.
Young Sook : Kau benar-benar akan melakukannya?
Kyung Wan lalu menyuruh Mal Sook masuk ke mobil. Ia bilang ia akan mengantar Mal Sook pulang.
Mal Sook : Apa aku gila? Kenapa aku harus masuk mobilmu. Aku akan pulang dengan bus jadi tolong berikan kue beras ini pada mereka.
Kyung Wan membawa titipan Mal Sook ke dalam. Pas Kyung Wan bilang itu dari Mal Sook, Yoo Kyung langsung marah-marah.
Kyung Wan meminta Yoo Kyung berhenti marah2 lalu ia menyuruh Yoo Kyung menyimpan kue beras dari Mal Sook.
Tapi setelah Kyung Wan pergi, ia membongkar satu per satu kotak makanan dari Mal Sook dan membuang isinya ke wastafel.
Baru membuang satu isinya, Na Yeon turun ke bawah. Melihat Na Yeon, Yoo Kyung pun langsung menyuruh Na Yeon membuang makanan itu. Lalu dia duduk di meja makan dan kembali menikmati tehnya.
Na Yeon melihat makanan2 itu dan dia menemukan pesan dari Mal Sook disana. *Untung si Yoo Kyung gk liat tu pesan.
Mal Sook : Ini kue beras favorit putriku. Aku tidak bermaksud apa-apa tapi jika tidak keberatan, aku akan membuatkan ini setiap hari untukmu sampai mati.
Yoo Kyung lalu memberitahu Na Yeon bahwa kue itu dari Mal Sook.
Yoo Kyung : Apa dia berusaha membuatku marah? Katakan padanya, jika dia membawa itu 100 kali, aku juga akan membuangnya 100 kali.
Yoo Kyung bangkit dari duduknya dan mau pergi tapi Na Yeon yang kesal Mal Sook diperlakukan seperti itu, langsung menanyakan saksi yang melihat Young Sook dan Se Jin.
Na Yeon tanya, apa Yoo Kyung mendapatkan petunjuk.
Yoo Kyung pun bilang ia memberikan foto Young Sook pada saksi itu tapi saksi itu bilang, bukan Young Sook yang ia lihat.
Yoo Kyung : Akan kucari ibu Hwi Kyung di setiap fasilitas di negara ini.
Yoo Kyung beranjak pergi.
Na Yeon : Baik, silahkan lakukan.
Na Yeon lalu masuk ke kamar Young Sook. Dia menatap foto ibunya dan teringat kata2 Young Sook soal rahasia Yoo Kyung.
Maka, Na Yeon pun mulai mencari rahasia apa yang disembunyikan Yoo Kyung.
Ia memeriksa meja dan laci Young Sook, berharap menemukan sesuatu.
Namun, ia tak sengaja menjatuhkan lipstick Young Sook ke bawah kasur.
Saat hendak mengambil lipstick Young Sook,, Na Yeon menemukan sesuatu di bawah kasur. Ia lalu menarik yang dipegangnya keluar yang ternyata adalah tas Young Sook.
Merasa ada petunjuk disana, Na Yeon memeriksa tas itu dan menemukan beberapa buku disana. Ia memeriksa satu per satu buku2 itu dan menemukan dua foto disana. Foto pertama, foto ibunya bersama Young Sook dan Yoo Kyung saat masih mengenakan seragam sekolah. Foto kedua membuatnya terkejut. Foto kedua adalah foto ibunya dengan Kyung Wan.
Na Yeon bertanya-tanya, kenapa bisa ada foto ibunya dengan Kyung Wan. Lalu ia teringat kata2 Young Sook soal ayah kandungnya.
Tak lama, ia curiga Kyung Wan lah ayah kandungnya.
Ia pun syok!
Bersambung ke part 2....
jujur ya min. aku tuh ga sukak di kasih spoiler. tapi... mimin ini nenangin hatiku. jengkel sama sejin dkk, tapi ga jadi jengkel begitu tau mimin jelasin INI NANTI BEGINI. TENANG AJA. INI BEGITU KOK.
hatiku jd adem meski lihat tigkah jahat sejin. soalnya pasti gagal.
makasih udah nenangin kejengkelan hatiku lihat sejin dkk dg spoiler ringannya