The Promise Ep 76-77 Part 2

Sebelumnya...

Di part ini gaes,,, Na Yeon akhirnya tahu kalau Kyung Wan adalah ayahnya....


Na Yeon terkejut menemukan foto ibunya bersama Kyung Wan.

Ia lantas bertanya-tanya, kenapa ibunya bisa berfoto dengan Kyung Wan.


Na Yeon lalu teringat masa kecilnya, saat ia pertama kali bertemu dengan Kyung Wan.

Na Yeon tanya ke ibunya, apa Kyung Wan cinta pertama sang ibu. Mendengar itu sang ibu marah dan langsung menyuruhnya pergi. Na Yeon pun heran melihat ibunya marah.


Lalu Na Yeon ingat saat Kyung Wan mengenalkan diri sebagai teman ibunya, di hari pemakaman ibunya.


Na Yeon kemudian mengingat kata2 Sung Joo bahwa ibunya adalah ibu tunggal.


Terakhir, Na Yeon ingat kata2 Young Sook bahwa Yoo Kyung sudah memisahkan ayah dan anak.


Tangis Na Yeon pecah seketika. Ia lalu berusaha menyangkal kenyataan soal kemungkinan Kyung Wan adalah ayah kandungnya.


Ditengah2 tangisannya, ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Maka ia pun bergegas mengembalikan foto itu dan barang2 Young Sook ke bawah kasur.

Kyung Wan lantas masuk dan terkejut melihat Na Yeon disana.


Na Yeon : Ada apa?

Kyung Wan : Aku mendengar suara tangisan. Kau baik-baik saja.

Tangis Na Yeon tambah deras. Na Yeon pun membuat alasan, bahwa ia menangis karena mencemaskan Young Sook.


Na Yeon kemudian berdiri dan beranjak ke pintu tapi kakinya yang lemas membuat ia terjatuh.

Melihat itu, Kyung Wan pun langsung membantu Na Yeon tapi Na Yeon menepis tangan Kyung Wan dan berdiri.

Na Yeon : Maaf.

Kyung Wan : Jangan terlalu cemas. Aku sudah menyuruh orang mencarinya.


Na Yeon berjalan pelan-pelan keluar. Tapi ia jatuh lagi. Bersamaan dengan itu, Tae Joon keluar dari kamar dan langsung berlari membantu Na Yeon namun Na Yeon menghempaskan tangan Tae Joon yang memeganginya dan berusaha berdiri.

Melihat tangis Na Yeon, Tae Joon pun cemas.


Na Yeon lalu kembali berjalan tapi lagi2 ia jatuh. Tae Joon pun kembali memeganginya dan bertanya ada apa tapi Na Yeon menyuruhnya pergi.


Hwi Kyung kemudian keluar dari kamar dan terkejut melihat Na Yeon jatuh. Maka Hwi Kyung pun langsung memegangi Na Yeon. Tae Joon menjelaskan bahwa Na Yeon terlihat lelah. Dan Hwi Kyung pun langsung memapah Na Yeon ke kamar.

*Sukaak banget lihat cara Tae Joon menatap Na Yeon.... Duh kapan lah dua orang ini dipairing di drama. Hanya dengan tatapan mata saja, chemistry mereka sudah terasa.


Tae Joon dan Hwi Kyung membaringkan Na Yeon di kasur.

Tae Joon masih menatap cemas Na Yeon.

Hwi Kyung berterima kasih Tae Joon sudah membantu Na Yeon, lalu menyuruhnya keluar.

Tae Joon mengerti dan langsung keluar.


Na Yeon terus menangis. Hwi Kyung pun duduk disamping Na Yeon dan merasa Na Yeon seperti ini karena Na Yeon kurang istirahat sejak pernikahan mereka. Hwi Kyung merasa bersalah dan meminta maaf. Lalu ia berjanji akan memperhatikan Na Yeon lebih baik lagi.

Na Yeon masih menangis. Hwi Kyung menghapus tangis Na Yeon dan meminta Na Yeon berhenti menangis.

Dalam hatinya, Na Yeon bertanya-tanya, bagaimana kalau ia benar-benar putri kandung Kyung Wan. Apa yang harus ia lakukan.


Kyung Wan sendiri tengah minum di dapur. Yoo Kyung kemudian datang dan tanya kenapa Kyung Wan minum sendirian. Yoo Kyung lantas mengambil air, lalu berdiri di depan Kyung Wan.

Kyung Wan : Aku minum karena tidak bisa tidur.

Yoo Kyung : Tapi tidakkah kau merasa Hwi Kyung bertingkah aneh?

Kyung Wan : Maksudmu?

Yoo Kyung : Dia terlalu tenang untuk orang yang mencemaskan ibunya.

Kyung Wan : Dia mencarinya.

Yoo Kyung : Apa kau masih memikirkan omong kosong yang dikatakan ibunya?

Kyung Wan : Bukan itu, tapi aku mencemaskannya.

Yoo Kyung : Satu orang sakit menghancurkan keluarga ini. Jangan minum terlalu banyak.

Yoo Kyung beranjak pergi.


Setelah Yoo Kyung pergi, Kyung Wan pun teringat kata2 Young Sook kalau Na Yeon putrinya. Ia pun mulai cemas kalau-kalau Na Yeon memang putrinya.


Hwi Kyung mengompres Na Yeon.

Na Yeon jatuh sakit.


Na Yeon yang terpukul, terus menangis, bahkan dalam tidurnya.

Hwi Kyung ikut sakit melihat tangis Na Yeon.


Beberapa jam kemudian.... Na Yeon mulai tenang. Tak lama, Na Yeon terbangun dan mendapati Hwi Kyung tertidur di belakangnya.

Ya, Hwi Kyung tertidur saat menjaga Na Yeon.

Na Yeon lantas berniat menyentuh kepala Hwi Kyung tapi kemudian ia mengurungkannya.


Paginya, Hwi Kyung yang habis mandi, tersenyum mendapati kemejanya yang sudah disiapkan Na Yeon di atas kasur.

Hwi Kyung lalu membuka laci dan terkejut melihat surat registrasi pernikahan mereka masih ada di sana.


Na Yeon kemudian masuk dan Hwi Kyung buru-buru menutup lacinya.

Na Yeon : Sarapan sudah siap.

Hwi Kyung : Kau sudah membaik?

Na Yeon : Aku merasa lebih baik saat aku bangun tadi.

Hwi Kyung : Berita bagus. Oya, kau masih belum mendaftarkan pernikahan kita?

Na Yeon pun beralasan, ia belum sempat karena sibuk mengurus Young Sook.

Hwi Kyung menawarkan diri mendaftarkan pernikahan mereka tapi Na Yeon langsung mencegah dengan bertanya, kenapa buru-buru.

Na Yeon pun berjanji akan mendaftarkannya setelah Young Sook kembali ke rumah.

Hwi Kyung : Baiklah jika itu yang kau mau. Oh, kapan kau akan kembali bekerja?

Na Yeon : Aku pikir, aku butuh cuti agak panjang. Ada hal yang harus kulakukan setelah ibu pulang.

Hwi Kyung : Benar juga, jangan terburu-buru.


Di kamarnya pula, Kyung Wan sewot lantaran orang suruhannya belum berhasil menemukan Young Sook. Orang suruhannya berkata, tidak ada jejak apapun tentang Young Sook.

Kyung Wan : Meski tidak ada jejak, temukan dia!

Yoo Kyung lantas masuk dan pura2 senang Kyung Wan bekerja keras mencari Young Sook. Yoo Kyung lalu mengajak Kyung Wan sarapan.


Saat sarapan, Kyung Wan memberitahu Hwi Kyung dan Na Yeon bahwa ia sudah menyuruh orang mencari Young Sook dan melarang mereka cemas berlebihan.

Hwi Kyung pun berterima kasih Kyung Wan masih mencari ibunya.


Se Jin yang tidak tahan mendengar hal itu, langsung menyudahi makannya.

Kyung Wan : Sudah? Aku cemas saat kau tidak menghabiskan sarapanmu, lalu bekerja sepanjang hari di kantor. Makan lah lebih banyak.

Yoo Kyung : Dengarkan ayahmu. Kalau kau seperti ini, ayahmu akan mengomeliku dan mengatakan aku bukan ibu yang baik. Bantu aku memulai hari dengan bahagia.

Tae Joon setuju dengan Kyung Wan dan Yoo Kyung dan meletakkan sendok ke tangan Se Jin.


Se Jin kemudian berkata, senyuman ayahnya adalah lauk terbaik.

Mendengar itu, Kyung Wan tertawa.

Hwi Kyung menatap tajam Se Jin, sementara Na Yeon menatap Kyung Wan dengan sorot mata sedih.


Di kantor, para karyawan heboh membaca pengumuman kalau Se Jin dipromosikan menjadi Wakil Presdir.

Tae Joon lalu datang dan para karyawan pun memberikan ucapan selamat padanya.


Pak Ko, Pak Bae dan Soran kesal dengan promosi Se Jin. Mereka tidak mengerti bagaimana bisa Se Jin dipromosikan setelah membocorkan resep mereka.

Tak lama, Hwi Kyung keluar dari ruangannya. Ia kesal mendengar promosi Se Jin.


Hwi Kyung lantas balik ke ruangannya dan menghubungi Sung Joo. Ia menanyakan kabar ibunya. Sung Joo pun memberitahu Hwi Kyung kalau Young Sook sudah terlihat lebih baik sekarang.

Sung Joo : Kami berjalan-jalan dan dia sangat bersemangat. Dia baik-baik saja jadi jangan cemas dan fokus lah pada pekerjaanmu.

Sung Joo pun mengakhiri pembicaraan mereka.


Young Sook sendiri sedang melihat bunga di taman. Tak lama kemudian, ia berlari ke arah Sung Joo seraya berteriak memanggil Sung Joo kakak.

Sung Joo : Kita sudah berkali-kali berjalan menyusuri taman. Kau belum puas?

Young Sook : Aku sangat menyukai mereka. Mataku senang melihat bunga-bunga, tapi perutku menggeram.

Sung Joo : Oh, itu tidak baik. Ayo pergi dan makan di sana.


Sung Joo mengajak Young Sook ke BSS. Dong Jin terkejut melihat kedatangan dua wanita cantik itu.

Dong Jin : Kenapa tidak menelpon kalau mau datang?

Sung Joo : Apa artinya kau senang melihat kami.

Dong Jin lalu menyuruh mereka duduk tapi Young Sook mengaku ia dan Sung Joo kelaparan.

Sung Joo lalu mengajak Dong Jin makan siang. Sung Joo berkata, kalau Dong Jin sudah makan siang, belikan makanan untuk mereka.

Young Sook pun merengek minta tteokbokki.

Young Sook : Belikan kami beberapa kue beras pedas. Aku dan Kak Sung Joo akan berbagi.

Dong Jin bingung mendengarnya.

Young Sook : Kau tidak bisa membelikannya?

Dong Jin lantas tersenyum dan berkata akan membelinya.


Se Jin tersenyum bicara dengan ayahnya di telepon. Se Jin mengaku, ia sudah dengar dari Tae Joon soal posisinya di kantor dan berterima kasih pada ayahnya.

Lalu Se Jin turun dan berkata, ia dan Yoo Kyung akan segera ke kantor.


Bersamaan dengan itu, Yoo Kyung keluar dari kamar dan senang melihat senyum Se Jin.

Yoo Kyung : Ayahmu sangat hebat. Di depanmu, dia nampak tidak peduli padamu tapi di belakang dia mempedulikanmu lebih daripada aku.


Na Yeon lalu datang dan Se Jin tanya, apa Na Yeon sudah dengar beritanya.

Na Yeon : Tentu saja. Selamat. Teruslah memanjat. Jangan berhenti.

Se Jin sontak kesal mendengarnya.


Yoo Kyung lalu mengajak Se Jin pergi. Yoo Kyung bilang mereka harus berterima kasih pada dewan direksi.


Yoo Kyung dan Se Jin tiba di kantor. Kyung Wan langsung berdiri menyambut mereka tapi tiba2, ia teringat sesuatu. Tentu saja, Se Jin dan Yoo Kyung langsung cemas melihatnya. Kyung Wan lalu pura2 mencari sesuatu di bawah mejanya. Tak lama, ia mengambil sebuket bunga dan menyerahkannya ke Se Jin, lalu memberi ucapan selamat dan memanggil Se Jin Wakil Presdir.

Sontak, Se Jin dan Yoo Kyung senang melihatnya. Se Jin bahkan sampai memeluk Kyung Wan saking bahagianya.


Setelah mereka pergi, Na Yeon masuk ke kamar Kyung Wan dan Yoo Kyung. Ia mengambil rambut di sisir mereka dan memasukkan rambut itu ke dalam plastic yang sudah ia siapkan.

Ya, Na Yeon berniat melakukan tes DNA!


Usai mengambil rambut Kyung Wan, Na Yeon membuka laci Yoo Kyung dan mencari pasangan anting Yoo Kyung yang satunya. Tak lama kemudian, ia mendapatkannya.


Lalu Na Yeon kembali ke kamarnya dan mencocokkan anting yang ia temukan di kamar Yoo Kyung tadi dengan anting yang ia dapatkan dari ibunya sebelum ibunya meninggal.

Emosi Na Yeon meledak.

Na Yeon : Sae Byeol, Do Hee dan ibuku....  itu salahmu! Aku....! Aku akan mengambil semua milikmu satu per satu.


Se Jin pergi makan siang dengan suami dan orang tuanya.

Kyung Wan memuji Se Jin.

Kyung Wan : Se Jin punya banyak sekutu di dewan direksi.

Yoo Kyung : Aku berterima kasih atas dukungan mereka. Mereka menyadari potensinya.

Tae Joon diam saja. Ia bingung harus bahagia istrinya menjadi Wakil Presdir atau kecewa.


Yoo Kyung lantas menatap Tae Joon.

Yoo Kyung : Tae Joon, kau pasti bingung. Dengar. Kita disini bukan untuk menghiburnya karena penurunan pangkat. Kita disini merayakan promosinya. Jadi kenapa kau terlihat kesal?

Kyung Wan : Tae Joon sangat berhati-hati tentang promosi Se Jin  dan berusaha untuk tidak kehilangan keseimbangan.

Yoo Kyung : Kang Tae Joon, kau harusnya tidak melakukan itu. Dia seharusnya bahagia seperti saat dia menjadi Direktur. Kau berada di posisi itu untuk membantu Se Jin. Dan Sejin mendapatkan posisi yang pantas diterimanya.

Se Jin marah, eomma!

Kyung Wan juga marah dan tanya kenapa Yoo Kyung berkata seperti itu.


Tae Joon : Ibu berhak memikirkan itu. Tapi itu hanya pendapatmu, Bu. Aku masih yakin pengangkatan Se Jin terlalu berlebihan.

Yoo Kyung pun kesal mendengar jawaban Tae Joon.


Se Jin dan Tae Joon kembali ke kamar mereka. Se Jin minta penjelasan Tae Joon atas kata-kata Tae Joon tadi ke ibunya. Se Jin bilang, ia butuh dukungan Tae Joon bukan ejekan.

Tae Joon membela diri. Ia bilang, ia hanya mengatakan apa yang seharusnya ia katakan.

Se Jin : Kang Tae Joon! Aku mencapai titik terendah karena Baek Do Hee dan aku baru saja naik kembali. Kau tahu itu lebih baik dari siapapun jadi kenapa kau tidak menghiburku dan menyemangatiku?

Tae Joon : Jangan tersinggung. Kita sedang membicarakan pekerjaan.

Se Jin pun berjanji akan membuat Tae Joon menyesal atas kata2 Tae Joon itu. Ia bilang, ia akan membuktikan dirinya mampu dan layak.


Se Jin beranjak keluar. Sampai diluar, dia bertemu Hwi Kyung. Se Jin langsung diam melihat Hwi Kyung yang menatapnya dengan kecewa.

Hwi Kyung : Aku mendengar berita bagus.

Se Jin : Terima kasih. Aku harap kau bahagia untukku.

Hwi Kyung : Pasti. Aku akan mengucapkan selamat dengan senang hati tapi kontrol perasaanmu. Nenekmu masih menghilang..

Se Jin : Benar. Maafkan aku. Aku terlalu gembira dengan pengangkatanku. Tapi kau... masih belum mendengar berita tentang nenek?

Hwi Kyung : Selamat malam.... Hwi Kyung lalu masuk ke kamar.


Sampai di kamar, Hwi Kyung melihat Na Yeon sedang duduk di tepi ranjang.

Hwi Kyung kemudian duduk di depan Na Yeon dan mengaku ia butuh dihibur Na Yeon tapi tidak bisa meminta Na Yeon menghiburnya

Na Yeon : Apa maksudmu?

Hwi Kyung : Aku tidak bisa membuat diriku memintamu menghiburku karena penampilanmu.

Na Yeon : Maafkan aku. Apa itu? Apa karena Se Jin?

Hwi Kyung : Sudahlah, lupakan. Apakah kau yakin baik-baik saja? Kau masih sama seperti tadi malam, tapi malam ini kau juga terlihat agak kesal.

Na Yeon : Jangan khawatir. Tidak ada yang salah.


Hwi Kyung lantas duduk disamping Na Yeon dan memeluk Na Yeon.

Hwi Kyung : Beritahu suamimu tersayang. Inilah suami ...


Na Yeon pun sontak menarik dirinya dari pelukan Hwi Kyung, membuat Hwi Kyung kecewa.

Na Yeon : Maafkan aku. Aku harus menghiburmu, tapi aku tidak pandai dalam hal itu. Aku akan membawakanmu teh, jadi minumlah tehnya lalu tidur.


Na Yeon beranjak keluar. Sampai diluar, Na Yeon menatap kamar Se Jin dengan sorot mata pedih.

Lalu Na Yeon bicara dalam hatinya. Na Yeon : Jang Se Jin, kau dan aku mungkin saudara tiri. Jika itu benar, maka aku tidak bisa bersama Hwi Kyung. Benar-benar tidak bisa.

Tanpa Na Yeon sadari, Tae Joon yang duduk minum wine di belakangnya, menatapnya dengan tatapan bersalah.


Besok paginya, Mal Sook memulai harinya dengan awal yang bagus.

Di restoran, ia tengah dirias.


Selesai dirias, ia pun mulai diwawancarai dan direkam.

Si pewawancara, seorang wanita, meminta Mal Sook rileks.

Mal Sook : Anda memintaku rileks setelah membuatku tegang?

Si pewawancara : Ah, benar juga.


Lalu wawancara dimulai.

"Anda mulai dengan restoran ayam kecil dan menandatangani kontrak dengan perusahaan makanan, dan sekarang anda sudah membuka cabang pertama. Anda telah memasak ayam sepanjang hidup anda, jadi apa rahasia dan filosofi anda?"

"Ya saya tidak punya rahasia atau filosofi apa pun. Saya hanya memikirkan ayam yang saya bakar adalah satu-satunya yang tersisa di dunia ini dan pelanggan saya adalah pelanggan terakhir yang akan saya layani."

Eun Bong dan Joong Dae tersenyum melihat Mal Sook diwawancarai.


Namun, wawancara itu sedikit terganggu karena Man Jung tiba2 datang. Man Jung datang bersama Pak Heo.

Man Jung : Kau tidak menjual ayam hari ini? Kau sudah malas?

Pak Heo : Mal Sook, apa kau baik-baik saja.

Mal Sook : Kalian tidak diterima disini!


Eun Bong dan Joong Dae pun langsung menyeret mereka keluar. Joong Dae bilang, tidak boleh ada seorang pun yang mengganggu Mal Sook hari itu dan tidak boleh ada kerutan di wajah Mal Sook karena Mal Sook akan tampil di majalah.

Man Jung : Berhenti mendorongku! Aku kesini untuk menunjukkan pada kalian bahwa kalian tidak bisa mengambil Kwang ku!

Joong Dae : Kalau begitu, tolong bawa dia bersamamu! Bawa dia keluar dari rumah kami!

Eun Bong dan Joong Dae kembali ke dalam restoran.


Man Jung kesal dan menuduh Geum Bong sengaja menghalang2i Se Gwang pulang ke rumah.

Tapi Pak Heo malah menatap Mal Sook dengan tatapan terpesona dan memuji2 kecantikan Mal Sook.


Mendengar itu, Man Jung gemes dan langsung menjewer Pak Heo dan menariknya pergi.


Man Jung menarik kuping Pak Heo sampai ke toko. Sampai di toko, Pak Heo ngomel dan menghempaskan tangan Man Jung dari telinganya.

Man Jung kesal, wanita kurus itu, Yang Mal Sook berakting seperti dia seorang putri dan kau! Terpesona padanya?


Pak Heo : Kenapa? Aku pikir dia sangat luar biasa. Mal Sook terlihat seperti Sophie Marceau.

Pak Heo kemudian ngayal, berduaan dengan Mal Sook.


Dalam khayalannya, ia mendekati Mal Sook yang sedang memotong bawang di dapur. Pak Heo lantas memasangkan headphone ke kuping Mal Sook. Mal Sook terkejut, kemudian menikmati alunan lagu yang terdengar di headphonenya, lalu menatap Pak Heo senang. Pak Heo dan Mal Sook lantas saling berpelukan.

Khayalan end...


Pak Heo kemudian bernyanyi. Menyanyikan lagu yang ada di khayalannya tadi. Sontak, Man Jung makin gondok.


Se Gwang mengenalkan Geum Bong ke Sung Joo. Ia minta izin Sung Joo agar Geum Bong bisa bekerja di restoran. Sung Joo tanya, apa Se Gwang ingin bekerja bersama Geum Bong agar mereka bisa terus bersama.

Se Gwang : Itu benar, tapi kami berpikir bau iga bagus untuk Ddabong.

Geum Bong pun janji akan bekerja dengan baik. Sung Joo tersenyum dan menerima Geum Bong sebagai karyawannya. Geum Bong dan Se Gwang senang dan berjanji akan melakukan yang terbaik.


Na Yeon yang berdiri di depan sungai, syok membaca hasil tes DNA dirinya dan Kyung Wan. Di sana tertulis, bahwa mereka adalah ayah dan anak.


Satu per satu dewan direksi mulai memasuki ruang rapat. Se Jin bersama Kyung Wan dan Hwi Kyung menyambut mereka di depan pintu. Se Jin dan Kyung Wan terlihat senang, terutama Se Jin.

Tapi tidak dengan Hwi Kyung yang wajahnya terlihat kecewa.

Hari itu adalah hari pelantikan Se Jin sebagai Wakil Presdir Baekdo.


Na Yeon yang sudah kembali ke kamarnya, merobek surat registrasi pernikahannya.

Lalu ia menghubungi seseorang dengan tangis yang terus mengalir membasahi pipinya.

Na Yeon : Lakukan, sekarang.


Setelah Na Yeon mengatakan itu, lobby Baekdo langsung dipenuhi para reporter yang ingin menemui Se Jin. Para petugas keamanan berusaha menghentikan mereka masuk, namun gagal.


Pelantikan Se Jin dimulai. Se Jin berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dewan direksi padanya. Tepat di tengah2 pidatonya, para reporter merangsek masuk dan tanya apa benar Se Jin membuang Young Sook yang mengidap demensia.


Di lobby, para staf menonton berita tentang Se Jin yang membuang Young Sook.

Di berita tertulis, bahwa Se Jin tidak punya moral.

"Cucu dari Grup'B' yang meraih gelar MBA di sebuah universitas di luar negeri terlihat meninggalkan neneknya yang menderita demensia, mengejutkan bangsa."

Di berita itu, disertakan foto Se Jin yang berlari meninggalkan Young Sook di taman.


Pak Ko, Pak Bae dan Soran juga syok menonton berita itu dari laptop mereka.


Lalu diputarlah video saksi yang melihat Se Jin meninggalkan Young Sook.

Saksi : Sekilas, mereka tampak seperti seorang wanita dan neneknya berjalan-jalan. Tapi wanita muda itu meninggalkan neneknya dan pergi. Wanita itu datang kepada saya beberapa hari kemudian dan menawariku uang, memintaku untuk diam tentang apa yang kulihat.

Mereka pun langsung menghujat Se Jin.


Di kamarnya, Na Yeon juga sedang melihat berita itu.


Kyung Wan masuk ke ruangannya dengan wajah marah. Se Jin, Yoo Kyung dan Tae Joon menyusulnya. Se Jin ingin menjelaskan semuanya tapi Kyung Wan yang terlanjur marah, menampar Se Jin.


Yoo Kyung kaget dan tidak terima Se Jin ditampar.

Tae Joon juga kaget melihat Se Jin ditampar.


Kyung Wan lantas menyuruh Se Jin pergi.

Se Jin langsung pergi.

Yoo Kyung berteriak, menyuruh Tae Joon mengejar Se Jin.


Yoo Kyung yang sudah stress dengan permasalahan Se Jin, dibuat pusing lagi saat tiba di rumah. Baru masuk rumah, ia dikejutkan dengan Young Sook yang berdiri tegak di hadapannya.

Yoo Kyung syok. Saking syoknya, dia hampir jatuh. Melihat itu, Na Yeon pun langsung menghampiri Yoo Kyung dan tanya apa Yoo Kyung baik-baik saja.

Yoo Kyung : Apa yang terjadi?

Na Yeon : Syukurlah kami berhasil menemukannya.


Bersambung....

2 Comments:

  1. Unknown said...:

    geregetan bacanya lanjutin dunk ., semangat semangat

  1. cylian said...:

    aku kalo jadi na yeon, mendingan ngmg aja semuanya ke hwi kyung.
    gini ni kasihan hwi kyung.

Post a Comment