Unknown Woman Ep 30 Part 1

Sebelumnya....

Di episode sebelumnya ~~ Moo Yeol pergi ke kantor polisi. Ia berniat melaporkan Yeo Ri. Jadikah Moo Yeol melaporkan Yeo Ri?


Yeo Ri tanya, kenapa Do Chi tidak memberitahunya, soal pemecatan itu..

Yeo Ri : Jika mengetahui itu, aku pasti menemui reporter untuk menjelaskannya.

Do Chi : Jika kau melakukan itu, keadaannya akan lebih buruk. Mereka pasti membuat asumsi. Siapa tahu apa yang akan mereka katakan?

Yeo Ri : Tetap saja. Kau tidak bisa disalahkan dan diusir ke luar negeri. Itu tidak adil.

Do Chi : Tetap saja aku bersalah karena mengganggu jadwal syuting. Saat melihat sutradara itu meneriaki Jang Goo, kesabaranku habis. Dia seperti keluarga bagiku. Meski tidak ada pekerjaan, dia tetap berada di sisiku dan merawatku.

Yeo Ri : Bagaimana rencanamu naik pesawat?

Do Chi : Aku sudah membaik sedikit demi sedikit berkatmu.


Yeo Ri : Kenapa kau baik sekali? Kau amat baik sampai aku merasa bersalah.

Do Chi : Apa itu alasanmu menghentikanku? Bukan karena kau menyukaiku?

Yeo Ri : Tidak. Aku menyukaimu. Sangat menyukaimu.

Mendengar itu, Do Chi lega dan langsung memeluk Yeo Ri.

Do Chi : Kalau begitu, tidak masalah. Itu cukup untukku. Aku sangat bahagia sekarang sampai jantungku mau meledak.

Do Chi pun berkata, jika itu mimpi, ia tidak ingin terbangun.

Yeo Ri lantas menarik dirinya dari pelukan Do Chi. Wajahnya berubah serius seketika dan ia mengaku ingin mengatakan sesuatu.


Ya, ia mau mengakui siapa dirinya tapi belum sempat bicara, ponselnya berdering, telepon dari Moo Yeol yang menyuruhnya datang ke Polsek Seokcho. Yeo Ri terkejut, ia fikir Moo Yeol terlibat masalah. Moo Yeol pun berkata, Yeo Ri lah yang harus menyelesaikannya sendiri.


Mendengar itu, Yeo Ri bingung. Ia lalu menutup teleponnya dan memberitahu Do Chi bahwa ia harus pergi karena ada urusan mendesak di kantor.

Do Chi : Kalau begitu pergilah. Aku akan menunggu di sini.

Yeo Ri : Aku akan menghubungimu. Jangan ke mana-mana, ya?

Yeo Ri kemudian pergi tapi Do Chi kembali menariknya ke dalam pelukannya.

Do Chi : Seol, aku tidak akan pergi meski kau menyuruhku. Aku akan tetap berada di sisimu.

Sontak, Yeo Ri semakin merasa bersalah mendengarnya.


Yeo Ri akhirnya tiba di kantor polisi dan menemui Moo Yeol yang sudah menunggunya.

Yeo Ri : Ada apa? Kau terlibat kecelakaan? Kau tidak tampak terluka.

Moo Yeol diam saja dan menatapnya dingin.

Yeo Ri : Ada apa? Katamu aku harus menyelesaikannya.

Moo Yeol : Yeo Ri...

Yeo Ri terkejut Moo Yeol masih mencurigainya.


Moo Yeol lalu menarik Yeo Ri ke hadapan detektif.

Moo Yeol : Aku kemari untuk melaporkan narapidana yang kabur dari penjara. Investigasi dia. Dia kabur dari penjara.

Yeo Ri terkejut Moo Yeol melaporkannya.


Di taman, Do Chi mengirimkan pesan ke Yeo Ri.

Do Chi : Jangan pedulikan aku dan fokuslah bekerja. Aku bahagia sekarang, karena tahu perasaanmu. Aku mencintaimu, Ombakku.


Do Chi lalu melihat bocah perempuan sedang main sendirian di depannya.

Do Chi pun bergegas mendekatinya.

Do Chi : Kau manis sekali. Kenapa kau sangat manis?

Do Chi hendak menggendong bocah itu, tapi ibu bocah itu tiba2 datang dan langsung menjauhkan putri kecilnya dari Do Chi.

Do Chi : Maaf, suasana hatiku sedang sangat baik. Ini dunia yang indah.

Ibu2 itu beranjak pergi tanpa mengatakan apapun kepada Do Chi.


Yeo Ri marah pada Moo Yeol yang masih memanggilnya Yeo Ri.

Yeo Ri : Kau sudah hilang akal? Kau mabuk? Omong kosong apa ini?

Moo Yeol : Mereka akan mengetahui apa ini hanya omong kosong atau bukan.


Detektif meminta tanda pengenal Yeo Ri. Yeo Ri pun menolak memberikannya dan mengaku sebagai pengacara.

Yeo Ri lantas bertanya ke Moo Yeol, kenapa Moo Yeol melakukan itu padanya.

Moo Yeol : Bagaimana denganmu? Kenapa kau mengubah identitasmu dan masuk ke hidupku?

Detektif minta Yeo Ri menunjukkan tanda pengenal, tapi Yeo Ri berkata, ia akan mengikuti investigasi setelah bicara dengan Moo Yeol diluar.


Yeo Ri dan Moo Yeol pergi keluar.

Moo Yeol tanya, kenapa Yeo Ri tiba2 ketakutan?

Moo Yeol : Jika kau begitu percaya diri, lakukan saja investigasinya.

Yeo Ri : Sudah kubilang aku kembaran...

Moo Yeol : Berhenti berbohong.


Moo Yeol lantas menunjukkan catatan kriminal Mal Nyeon ke Yeo Ri.

Yeo Ri tambah kaget.

Moo Yeol : Ini catatan kriminal Seo Mal Nyeon dari 2010, yang menunjukkan bahwa dia ditahan di Penjara Wanita Cheongju. Secara kebetulan, Yeo Ri juga ditahan di sana pada saat itu. Jika Yeo Ri memang kembaranmu, Seo Mal Nyeon pasti mengenalinya. Dia pasti sangat mirip dengan putrinya sendiri. Terlebih jika dia kehilangan salah satu bayi kembarnya!

Yeo Ri : Ada ratusan narapidana di Penjara Wanita Cheongju. Tidak mudah bagi mereka untuk menemui setiap narapidan dalam waktu 30 menit selama berada di lapangan. Ditambah lagi, ibuku bahkan tidak lama ditahan di sana. Aku tidak pernah dengar dia bertemu dengan Yeo Ri selagi dipenjara.

Moo Yeol : Tidak. Mereka berdua bertemu di penjara, dan Seo Mal Nyeon bukan ibumu. Kenapa? Jika Yeo Ri bertemu dengan ibunya, dia tidak akan bunuh diri. Karena Yeo Ri menyayangi keluarganya melebihi apa pun. Jika bertemu dengan ibunya, dia tidak punya alasan untuk melompat dari jembatan dengan hukumannya yang tinggal setahun. Entah apa alasannya, tapi Seo Mal Nyeon membantu Yeo Ri kabur dari penjara. Serta Yeo Ri, yang kini berdiri di hadapanku, mengambil identitas baru sebagai Yoon Seol, putri Seo Mal Nyeon. Katakanlah. Kenapa kau masuk ke hidupku?

Yeo Ri masih bungkam.


Melihat Yeo Ri yg masih tak mau mengaku, Moo Yeol mengaku tak punya pilihan lain selain membiarkan polisi ikut campur menyelidiki Yeo Ri.

Yeo Ri yang sudah terdesak pun terpaksa mengakui kebenarannya kalau dia memang Yeo Ri.


Di restoran, Mal Nyeon dan Pak Yoon lagi menyiapkan pesanan 200 ayam Ji Won.

Mal Nyeon : Ji Won memesan ayamnya untuk meraih hati kita, tapi kita tidak akan mudah termakan hal seperti itu. Tidak sama sekali.

Pak Yoon : Selagi melakukannya, mari goreng lebih banyak ayam untuk panti asuhan yang kita sokong.


Do Chi tiba2 datang dan memanggil Mal Nyeon dan Pak Yoon ayah dan ibu.

Mal Nyeon : Ibu?

Pak Yoon : Terserah. Kami sibuk sekarang, jadi, duduklah di pojok.

Do Chi : Biar kubantu juga. Aku harus melakukan apa?

Pak Yoon : Tidak usah. Kami tidak boleh membuat tamu bekerja. Kami akan membawakanmu minum, jadi, duduk di sana dan bersantai.

Do Chi : Aku bukan sekadar tamu lagi. Seol dan aku saling menyukai.

Mendengarnya, Pak Yoon dan Mal Nyeon kaget.

Do Chi : Jadi, jangan terlalu formal kepadaku, Ibu, Ayah.


Di kantor polisi, Moo Yeol tanya alasan Yeo Ri kembali ke hidupnya dengan memakai identitas palsu.

Moo Yeol : Kau mau membalas dendam? Kau mau membalasku karena mencampakkanmu dan mengabaikan bayi kita?

Yeo Ri menangis, bukan. Aku kembali karena tidak bisa melupakanmu. Karena aku merindukanmu. Karena aku ingin bersamamu, meski harus berpura-pura menjadi orang lain.

Moo Yeol : Kau berharap aku memercayaimu? Aku mencampakkanmu, tapi kau tidak bisa melupakanku?

Yeo Ri : Karena hanya kau pria yang kucintai.

Moo Yeol : Aku membuatmu diseret saat sedang hamil. Kenapa kau mau bersamaku?


Yeo Ri : Karena kau ayah Bom yang berharga.

Moo Yeol, Bom?

Yeo Ri : Benar. Itu nama putri kita. Aku mau melindungi bayi kita. Kau mencampakkanku, tapi aku mau melindungi putri kita, Bom. Itu alasanku melahirkan di lantai dingin penjara dan membesarkannya.

Moo Yeol terhenyak, Yeo Ri-ya...

Yeo Ri : Tapi Bom sakit dan meninggal. Aku menghubungimu sekali lagi saat berada di penjara agar dia bisa melihat wajahmu setidaknya sekali. Tapi kau menutup teleponnya.


Moo Yeol lantas ingat saat Yeo Ri menghubunginya waktu itu, tapi ia langsung menyembunyikan teleponnya karena Hae Joo tiba2 datang memanggilnya karena si kembar sakit.


Moo Yeol : Apa yang terjadi dengan bayinya? Aku membaca di koran bahwa kau depresi dan bunuh diri karena bayimu tewas.

Yeo Ri : Benar. Dia menderita pneumonia dan tewas. Jadi, hatiku hancur setiap melihat anak kembarmu. Mereka mengingatkanku kepada Bom.


Tangis Yeo Ri tambah deras. Moo Yeol yang terkejut, lantas memeluk Yeo Ri.


Ga Ya lagi video call-an dengan Ma Ya. Ga Ya kemudian berteriak memanggil Hae Joo dan menyuruh Hae Joo bicara dengan Ma Ya.

Hae Joo pun datang dan duduk di sebelah Ga Ya.

Hae Joo : Hai Ma Ya. Kau makin andal bermain sepak bola?

Ma Ya : Ya. Kini aku bisa mencetak gol jika melawan Ayah. Aku merindukan Ayah.

Hae Joo : Kau begitu menyukai Ayah?


Ma Ya : Ya. Aku menyukainya melebihi siapa pun di seluruh dunia. Aku berteman dengan seseorang bernama Bom di sini. Siapa pun dengan nama Bom pastilah malaikat. Dia cantik sekali.

Hae Joo : Bom? Kau kenal Bom yang lain?

Ma Ya : Ya.

Hae Joo : Siapa?

Ma Ya : Rahasia.

Hae Joo : Tidak boleh ada rahasia dari ibumu.


Ga Ya : Ma Ya. Kau kapan pulang? Aku merindukanmu.

Ma Ya : Aku juga agak merindukanmu karena terpisah sangat jauh.

Ga Ya : Agak?

Ma Ya : Tidak. Sejujurnya sangat rindu.

Ga Ya dan Ma Ya lalu meneriakkan slogan mereka.

"Aku dirimu." ucap Gaya.

"Kamu diriku." jawab Ma Ya.

Hae Joo tersenyum melihatnya.


Moo Yeol yang kini sedang di jalan, memikirkan Yeo Ri dan Bom.

Moo Yeol : Nama putri kita Bom? Maaf, Yeo Ri-ya.


Yeo Ri berlari ke kamarnya dan mencari2 sesuatu. Ternyata yang dicarinya cincin saat dulu Moo Yeol melamarnya.

Yeo Ri : Aku harus melakukan apa pun agar Moo Yeol berhenti mencurigaiku. Jika dia memberi tahu Ji Won, semuanya akan berakhir. Aku, orang tuaku, semuanya. Aku harus melakukan apa pun untuk memenangkan hatinya. Jadi aku butuh cincin ini.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment