Graceful Family Ep 12 Part 1

Sebelumnya....

-Hari Terbunuhnya Nyonya Ahn-


Im Soon ada di toko roti. Ia membeli beberapa roti. Setelah itu, ia berbalik dan mendekati Tae Ho yang menunggunya di belakang. Im Soon minta maaf pada Tae Ho karena tidak bisa menemani Tae Ho makan malam. Lalu ia memberikan roti itu pada

Tae Ho dan menasehati Tae Ho agar tidak pernah melewatkan makan malam.

Im Soon : Setidaknya makanlah roti ini. Mengerti?

Tae Ho : Baiklah.

Keduanya lalu keluar dari toko roti.


Im Soon menyuruh Tae Ho pergi.

Lantas terdengar narasi : Ketika dia sangat membutuhkan ibunya, anak itu kehilangan momen bersama ibunya karena majikannya. Jadi, dia sudah merasa kesepian sejak usia muda.

Tae Ho pergi dengan wajah sedih. Im Soon juga pergi. Tae Ho berhenti melangkah. Ia berbalik dan menatap ibunya. Ibunya juga berhenti melangkah dan menatapnya, lalu mengibaskan tangan, menyuruhnya pergi.

Tae Ho pergi.


Tak lama kemudian, Tae Ho berpapasan dgn Seok Hee yg baru pulang sekolah.

Narasi kembali terdengar : Mereka tidak tahu bahwa saat itulah nasib mereka berubah.


Im Soon ke rumah Seok Hee.

Im Soon : Aku datang, Nyonya!

Namun, betapa kagetnya ia melihat Nyonya Ahn tergeletak bersimbah darah.


Melihat itu, Im Soon langsung mendekati Nyonya Ahn.

Im Soon : Nyonya! Nyonya!

Im Soon lalu melihat sebilah pisau yang berlumuran darah disamping Nyonya Ahn. Lalu ia memegang pisau itu dan terdiam menatap pisau itu.


Tepat saat itu, Seok Hee pulang. Seok Hee kaget melihat ibunya tergeletak penuh darah. Ditambah lagi, ia melihat Im Soon memegang pisau.

Seok Hee teriak. Ia salah faham, mengira Im Soon membunuh ibunya.


Di rumah, Tae Ho menikmati rotinya sambil menatap struk pembayaran roti yg dibeli ibunya.

Narasi : Akankah struk pembayaran dari toko roti yang ia simpan karena merindukan ibunya, bisa mengubah nasib mereka?


Dan sekarang, di depan komputernya, Tae Ho menatap struk itu.

 -Episode 12-


Yoon Do bergegas pulang setelah ditelpon ayahnya. Sampai di rumah, ia terkejut melihat sosok wanita di hadapannya. Sosok itu, Bu Jung. Yoon Do dan Bu Jung lantas bicara.

Yoon Do : Kami pikir TOP memaksa anda pergi ke luar negeri, kami bahkan tidak bisa menemukan anda.

Bu Jung tersenyum.

Yoon Do : Bagaimana...

Bu Jung : Itu seperti penjara tanpa jeruji.

Flashback....


Bu Jung keluar dari sebuah apartemen dgn langkah terburu2. Ia mengenakan seragam petugas kebersihan, memakai masker dan membawa alat2 kebersihan juga. Bu Jung keluar sambil melirik satpam yg berjaga di pos.

Bu Jung bergegas pergi tapi tiba2 terdengar suara satpam yg menyuruhnya berhenti.

Bu Jung menoleh ke belakangnya. Ia lega yang dipanggil satpam bukan dia, tapi seorang pria yg menyebarkan selebaran tanpa izin disana. Bu Jung pun bergegas pergi.

Flashback end...


Yoon Do : Pasti sulit bagi anda untuk hidup seperti itu.

Bu Jung : Apa Nona Seok Hee baik-baik saja?

Yoon Do : Ya, dia baik-baik saja.

Bu Jung : Aku ingin menemuinya, tapi TOP mengawasiku dengan ketat. Itu sebabnya aku kemari menemuimu.

Yoon Do : Itu bagus. Tapi bagaimana anda tahu tentang tempat ini?

Bu Jung : Ini alamat kantormu yang terdaftar di Asosiasi Pengacara.

Yoon Do : Oh, begitu rupanya. Untunglah aku tidak memperbaruinya.

Bu Jung : Nona Seok Hee belum menyerah untuk menemukan pelaku sesungguhnya dalam kasus pembunuhan itu, bukan?

Yoon Do : Tentu saja. Dia bekerja keras denganku untuk menemukannya di belakang TOP.

Bu Jung : Kau pegawai TOP tapi kau masih membantunya.


Yoon Do : Sejujurnya, itu juga ada hubungannya denganku. Orang yang berada di penjara adalah ibuku.

Bu Jung kaget, sesange.... Jadi aku mendatangi orang yang tepat!

Yoon Do bingung, apa?

Bu Jung : Akulah yang memperkenalkan ibumu pada Nyonya Ahn. Itu sebabnya aku tidak percaya bahwa ibumu adalah pelakunya. Dia bukan orang yang akan melakukan itu. Astaga, jadi kau putranya.


Bu Jung lalu memberikan sebuah amplop besar.

Bu Jung : Ini adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh hakim dari kasus itu.

Yoon Do kaget dan langsung membuka amplop itu. Isinya, berkas tebal berjudul 'Studi Tentang Metode Pembongkaran Struktur Kantor Jaksa Umum Distrik Seoul.

Yoon Do : Bagaimana anda mendapatkannya?

Bu Jung : Pengacara Yoon bertemu Hakim Lee di Amerika.


Flashback--Saat Je Kook mengusir Bu Jung dan Pengacara Yoon. Pengacara Yoon membaca dokumen yg diberikan Je Kook dan kaget.

Pengacara Yoon : Penggelapan dan pelanggaran kepercayaan? Aku tidak menggunakan uang itu. Aku...


Pengacara Yoon tiba2 tersadar dan menatap Bu Jung.

Flashback end...


Bu Jung : Kami menggunakan uang itu untuk melacak Hakim Lee di belakang TOP.

Yoon Do : Begitu rupanya.

Bu Jung : Pengacara Yoon baru-baru ini berhasil mengetahui keberadaan Hakim Lee. Dia pergi dan bertemu Hakim Lee ketika dia berpura-pura berlibur dengan putrinya. Untungnya, aku masih ingat nomor telepon putri Pengacara Yoon, jadi, aku tidak putus kontak dengannya.

Yoon Do : Pasti tidak mudah untuk menghindari pengawasan TOP. Jadi bagaimana anda melakukannya?

Bu Jung : Aku menggunakan telepon tetanggaku. Aku juga menerima email menggunakan alamat tetanggaku. Hakim Lee akan segera datang ke Korea. Jadi kau harus bertemu dengannya. Tolong temukan kebenarannya, Pengacara Heo. Karena ini menyangkut ibumu, aku yakin kau akan melakukannya dengan baik.

Yoon Do : Ya. Akan kupastikan untuk menemukan kebenarannya.


Bu Jung : Lalu tolong beritahu Nona Seok Hee untuk bertahan di sana sebentar lagi saja. Aku yakin aku akan segera bisa menemui Nona Seok Hee dengan bebas.

Yoon Do : Ya. Aku berjanji akan mewujudkannya.


Di kamarnya, Yoon Do membaca berkas kasus yg diberikan Bu Jung tadi.


Lalu ia ingat saat ibunya membelikan roti untuknya.

Im Soon : Nyonya Ahn memintaku segera datang. Maaf, ibu tidak bisa makan denganmu. Jangan pernah melewatkan waktu makan. Setidaknya makanlah roti ini.


Yoon Do lalu ingat tanggal di struk pembelian roti.

"Senin, 23 Agustus 2004, 15:25"


Lalu ia membaca tanggal di berkas kasus Nyonya Ahn. Nyonya Ahn dibunuh di hari itu, pada jam 4.

Yoon Do : Sekitar jam 4 sore, itu setelah ibuku berpisah denganku dan kembali ke vila. Jadi, ada alasan kenapa ibu dicurigai.


Di kamarnya, Seok Hee sedang menonton video rekaman org2 yg datang ke rumahnya di hari pembunuhan ibunya.

Ponselnya kemudian berdering, telepon dari Yoon Do.


Yoon Do : Aku menemukannya.

Seok Hee : Menemukan apa?

Yoon Do : File investigasinya.

Seok Hee kaget, apa? Bagaimana bisa...?


Boo Ki dan Gwang Mi makan siang di restoran.

Boo Ki : Gwang Mi-ya, sekarang saatnya untuk memulihkan energi kita. Mari makan. Mari kita makan semua yang kita inginkan.

Mari kita lihat berapa banyak yang bisa dimakan seseorang. Ini.

Boo Ki memberikan cumi2 raksa goreng tepung ke Gwang Mi.

Gwang Mi : Benar! Kita tidak boleh sakit karena harus pergi ke Amerika dan menemukan Hakim Lee.

Gwang Mi lalu bertanya, apa mereka bisa menemukan Hakim Lee?

Boo Ki : Seperti kata Seok Hee, istrinya yang sakit adalah petunjuk pentingnya. Ini adalah penyakit yang langka. Meskipun operasinya berjalan dengan baik, dia masih harus dirawat.

Gwang Mi : Itu benar. Kita tahu dia pergi ke bandara di Baltimore dan Rumah Sakit John Hopkins, jadi dasar argumenmu kuat.


Boo Ki : Kurasa TOP melakukan itu untuknya untuk membuat kesepakatan.

Gwang Mi : Aku setuju. Pokoknya, tanggung jawab dan tugas kita untuk menemukan Hakim Lee sama besarnya dengan cumi-cumi raksasa ini.

Boo Ki : Tidak, itu lebih besar dari cumi-cumi raksasa ini!

Gwang Mi : Kau mengiklankan cumi-cumi itu?

Boo Ki : Jangan berbicara tentang pekerjaan saat kita makan. Atau aku akan mengalami gangguan pencernaan.

Gwang Mi : Lalu kapan aku harus membicarakannya? Kita harus bicara sekarang.

Boo Ki : Kau membantah bosmu lagi.

Gwang Mi : Kau bertingkah seperti orang tua yang keras kepala lagi.

Boo Ki : Orang tua? Berapa umurmu?

Gwang Mi : Usiaku 31 tahun.

Boo Ki : Apa kau ingin kehilangan gigi geraham yang kau miliki selama 31 tahun?

Gwang Mi : Salah satu gigi belakangku ini adalah implan.

Boo Ki : Kalau begitu, pasang yg baru.


Ponsel Boo Ki berdering, telepon dari Yoon Do.

Boo Ki : Ya, Pengacara Heo. Apa? Baiklah.


Gwang Mi tanya, apa yg dikatakan Yoon Do.

Boo Ki : Gwang Mi-ya, sepertinya kita harus pergi ke Amerika di kehidupan selanjutnya.

Gwang Mi : Apa? Kenapa?


Boo Ki dan Gwang Mi langsung balik ke kantor mereka. Seok Hee, Yoon Do dan Detektif Oh juga ke sana.

Yoon Do memajang semua lembaran berkas kasus pembunuhan Nyonya Ahn di papan, lalu menjelaskan pada mereka.

Yoon Do : Insiden itu terjadi pada pukul 16:00. Pembunuhan itu terjadi setelah ibuku berpisah denganku dan kembali ke vila. Berdasarkan catatan investigasi ini, ibuku juga tersangka. Tapi aku yakin ibuku bukan pelakunya meskipun aku belum punya bukti untuk membuktikannya. Tapi, menurut berkas kasus tersebut, tidak ada rekaman cctv karena sedang rusak. Itu berarti bukti yang dihilangkan. Hanya dengan rekaman cctv yang kita miliki kita bisa membuktikan bahwa penyelidikan ini tidak dilaksanakan dengan baik.

Boo Ki : Ditambah lagi, kita memiliki saksi yang menerima suap dari Direktur Han. Hakim Lee Dong Joon.

Detektif Oh : Dengan ini, kau tidak akan kesulitan meminta persidangan ulang.


Yoon Do : Tentu saja. Tetapi jika permintaan persidangan ulang ditolak, aku tidak dapat mengajukan lagi dengan alasan yang sama, jadi, kita harus berhati-hati. Agar makin mungkin diterima, kita membutuhkan bukti  yang menunjukkan Direktur Han, Joo Hyung Il, dan MC Grup bekerja sama dalam kejahatan. Tanpa itu, mereka bertiga akan lolos, dan hanya Hakim Lee yang berkata jujur, yang akan paling dirugikan.

Boo Ki : Jadi?

Yoon Do : Kita harus menemukan bukti yang menunjukkan Direktur Han punya hubungan khusus dengan Joo Hyung Il.


Gwang Mi : Kalau begitu, bagaimana jika kita mengintai saja di tempat mereka berada dan menunggu mereka?

Yoon Do : Itu akan sulit, tapi tolong lakukanlah.

Gwang Mi memuji Boo Ki : Dia ahli dalam pengintaian.

Yoon Do : Lalu tolong segera tulis artikel soal peningkatan aset Joo Hyung Il yang aneh  usai kejadian ini, serta kecurigaan tentang suap dan investigasi yang buruk.

Boo Ki : Aku menulis artikel dengan sangat cepat. Aku bahkan pernah menulis 90 artikel dalam sehari.

Gwang Mi : Lima puluh artikel.

Boo Ki : Baiklah, 10. Aku sungguh melakukannya.


Sekarang,, Yoon Do, Seok Hee, Boo Ki dan Gwang Mi sibuk mengemas berkas kasus ke dalam amplop.

Boo Ki : Mencegah lebih baik daripada mengobati. Persiapan selalu bagus.

Boo Ki lalu menyuruh Gwang Mi ke terminal dan memberikan satu amplop.

Lalu Yoon Do, ia suruh ke Stasiun Metro.


Boo Ki : Pergilah bersama Seok Hee. Jangan bertengkar. Aku tahu tempat yang aman bagiku. Baiklah. Ayo.

Mereka mulai bergerak.


Yoon Do dan Seok Hee pergi ke loker Stasiun Metro. Mereka menyimpan amplop itu disana. Setelah itu, ia bergegas pergi.


Mereka juga menyimpan amplop itu di loker yang lain.


Gwang Mi bertugas mengintai Je Kook. Begitu melihat Je Kook meninggalkan MC, Gwang Mi langsung membuntutinya.


Besok paginya, Seok Hee, Wan Soo, Wan Joon dan Young Seo sudah berkumpul di meja makan. Mereka menunggu kedatangan Cheol Hee. Tak lama, Cheol Hee datang. Melihat Wan Joon, Cheol Hee kesal dan langsung mengusirnya.

Young Seo protes, yeobo!

Cheol Hee : Sekarang juga.

Young Seo : Yeobo, kau benar-benar!

Cheol Hee : Diam. Aku tidak akan pernah bisa menerimanya.

Wan Joon : Abeoji...

Cheol Hee : Kau tidak sesuai harapanku. Itu salah satu alasan kau didiskualifikasi. Keluar. Aku akan memperjelasnya. Aku tidak punya putra sepertimu.


Cheol Hee kemudian pergi. Young Seo menghela napas, lalu pergi menyusul Cheol Hee.

Wan Soo : Astaga, sangat sulit untuk makan di sini.

Wan Joon menarik napas, lalu pergi juga.


Young Seo menyusul Cheol Hee ke ruangan Cheol Hee.

Young Seo : Wan Joon bukan putramu atau putraku. Dia putra dari MC Grup. Jika kau takut orang mengetahui soal hal ini, kita harus menutupinya karena ini tentang keluarga kita. Kau dan Direktur Han mampu melakukan itu.

Cheol Hee : Kau menyebut dirimu seorang ibu? Dia seperti itu karena kau!

Young Seo : Jadi kau akan memberikan perusahaan ini kepada siapa? Itu mustahil! Bunuh aku dulu! Bahkan jika aku harus menyewa semua pengacara di dunia, aku akan melindunginya. Aku tidak akan pernah mundur!

Young Seo beranjak pergi.


Je Kook berjalan terburu-buru di koridor rumah keluarga MC. Tak lama kemudian,, ia tiba di ruangan Cheol Hee.

Cheol Hee : Hentikan proses suksesi untuk Wan Joon.

Je Kook : Pimpinan Mo!

Cheol Hee : Jika orang mengetahui dia berdandan seperti wanita, dia akan kehilangan otoritasnya sebagai pimpinan perusahaan besar.

Je Kook : Dunia telah berubah. Ada banyak tokoh terkenal yang transgender atau gay.

Cheol Hee : Dia tertangkap saat melakukan hal itu. Begitu rahasia keluar, seperti air yang sudah tumpah, kau tidak bisa mengembalikannya.

Je Kook : Anda selalu berkata anda tidak bisa mengendalikan anak-anak anda. Anda harus mengubah pikiran anda.

Cheol Hee : Direktur Han!

Je Kook : Anda adalah pimpinan MC Grup. Anda tidak boleh terombang-ambing oleh emosi sepele. Tugas TOP adalah mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Tolong serahkan kepada kami seperti biasanya.


Je Kook beranjak keluar. Di luar, dia bertemu Young Seo yg sudah menunggunya. Young Seo :  Terima kasih. Aku serius.

Je Kook mengangguk lalu beranjak pergi.


Je Kook kembali rapat bersama tim nya. Ia minta tim nya memberikan solusi untuk masalah Wan Joon. Semua diam.

Je Kook pun menatap satu per satu wajah anggota tim nya tapi semua diam. Lalu Je Kook minta saran Yoon Do.


Yoon Do : Bagaimana jika kita memasuki pasar LGBT? Ukuran pasar dunianya dinilai mencapai kuadriliun won. Bukankah itu strategi kolam biru?

Je Kook : Lalu?

Yoon Do : Selama kita mendapat untung, pemegang saham dan dewan direksi tidak akan memiliki alasan untuk mempermasalahkan identitas gender Wakil Pimpinan Mo dan menentangnya.

Je Kook : Bagaimana jika foto Wakil Pimpinan Mo Wan Joon bocor dan publik mempermasalahkan identitas gendernya?

Yoon Do : Bagaimana jika kita meminta MC Grup untuk melakukan kampanye yang menentang diskriminasi terhadap kaum minoritas seksual? Masyarakat kita sensitif tentang identitas gender. Tapi seseorang harus memimpin ke jalan yang benar. Jika fotonya bocor, mengarang cerita untuk membenarkan alasannya berdandan seperti wanita bisa menjadi solusi.

Je Kook langsung semangat dan meminta Yoon Do yang mengerjakannya.

Yoon Do : Baik.


Wan Joon diundang ke stasiun TV.

"Saat ini, Hot Issue and People mengundang Wakil Pimpinan Mo Wan Joon dari MC Grup yang mengikuti audisi untuk peran kecil dalam film kakaknya." ucap si penyiar.

Penyiar kemudian menyapa Wan Joon, lalu menanyakan alasan Wan Joon yg bersedia memainkan peran kecil di film garapan Wan Soo.

Wan Joon : MC Grup sedang merencanakan untuk memasuki pasar LGBT. Secara kebetulan, saudaraku membuat film tentang minoritas seksual. Itu sebabnya kini MC Grup melakukan kampanye untuk menarik perhatian orang kepada orang-orang yang kurang beruntung. Aku mengikuti audisi peran itu untuk membantu kampanye, meski hanya sedikit.


Je Kook dan tim nya kembali rapat. Mereka membahas terkait wawancara Wan Joon di TV.

Pak Yoon : Respons pasar saham terhadap masuknya kita ke pasar baru tidaklah buruk.

Kyung A : Ada tanggapan positif tentang kampanye tentang minoritas seksual. Citra perusahaan mengalami perubahan positif di antara generasi muda.


Je Kook menatap Yoon Do.

Je Kook : Kerja bagus.

Yoon Do : Filmnya siap pada waktu yang tepat, meski aku merasa tidak enak kepada Tuan Wan Soo.

Je Kook : Anggaplah sebuah pesawat jatuh. Sementara semua reporter berlarian kesana kemari, untuk meliput yang meninggal, menurutmu reporter seperti Pengacara Heo akan ke mana?

Semua diam.

Je Kook : Mereka akan mencari orang yang hendak naik ke pesawat itu, tapi melewatkannya.


Je Kook lantas menatap Pak Kwon yg diam saja sejak tadi.

Je Kook : Sekian untuk hari ini.


Joo Young : Direktur Han, aku punya sesuatu untuk dilaporkan.

Je Kook : Datanglah ke kantorku.

Yoon Do menatap kepergian Je Kook dan Joo Young dgn tatapan curiga.


Joo Young : Anda menyuruhku memeriksa tujuan Tuan Muda Wan Soo. Keesokan harinya, aku mengetahui bahwa dia mengunjungi apartemen studio Wakil Pimpinan.

Je Kook : Benarkah? Itu menarik. Kupikir pengungkapan rahasia Wakil Pimpinan Mo Wan Joon adalah pembalasan dendam Nona Seok Hee.  Itu adalah rencana Tuan Muda Wan Soo. Tidak. Bagaimana jika Nona Seok Hee memberi Tuan Muda Wan Soo informasi tentang apartemennya...


Dan memang benar, Seok Hee memberikan alamat studio Wan Joon pada Wan Soo.

Flashback...

Wan Soo ke kamar Seok Hee setelah melihat Wan Joon keluar dari kamar Seok Hee dgn wajah marah. Wan Soo lalu tanya ke Seok Hee, ada apa dgn Wan Joon? Seok Hee tak menjawab.

Wan Soo lantas melihat sepatu dan topi Wan Joon. Ia kaget saat Seok Hee bilang itu milik Wan Soo.

Wan Soo yg hendak keluar dari kamar Seok Hee, diberikan catatan kecil oleh Seok Hee.

Wan Soo : Apa ini?

Seok Hee : Hadiah.

Dan catatan kecil itu tertulis alamat studio Wan Joon.

Flashback end...


Je Kook : Apa mereka bersekongkol?

Joo Young terkejut.


Di ruangannya, Cheol Hee kesal membaca artikel Wan Joon di koran ttg wawancara Wan Joon di TV tadi.

"Mendominasi Pasar LGBT, Ambisi Wakil Pimpinan MC Grup Mo Wan-joon." judul artikel itu.


Wan Joon sedang mandi busa seperti perempuan, sambil menikmati segelas wine.


Di bar, Wan Soo terkejut menonton wawancara adiknya di TV.

Wan Joon : Itu sebabnya kini MC Grup melakukan kampanye untuk menarik perhatian orang kepada orang yang kurang beruntung. Aku mengikuti audisi itu untuk membantu kampanye, meski hanya sedikit. Aku bahkan berpakaian seperti wanita dan mengikuti audisi, tapi kakakku mengeliminasiku.

Si Penyiar : Aku sempat melihat foto anda berpakaian seperti wanita di ruang tunggu. Anda tampak cantik memakai baju wanita.

Wan Joon : Meski terlihat cantik, aku tidak akan mau melakukannya lagi.


Wan Soo mematikan TV, lalu melempar remote nya ke meja dan meminum bir nya..

Wan Soo : Direktur Han  adalah sekutu yang sangat menarik. Itu sebabnya aku tidak bisa melepaskannya.


Boo Ki menjemput Hakim Lee. Begitu masuk ke mobil, Boo Ki meminta ponsel Hakim Lee.

Boo Ki : Kau tahu Direktur Han sangat gigih. Tolong tahan ini sebentar saja.

Boo Ki lalu mematikan ponsel Hakim Lee. Setelah itu, ia melajukan mobilnya. Mau kemana mereka??

Bersambung ke part 2....

1 Comments:

  1. Unknown said...:

    Semangat lanjut sinopsisnya😊😊

Post a Comment