Graceful Family Ep 15 Part 1

Sebelumnya...


Pagi itu, saat sarapan, Cheol Hee bertanya pada Wan Joon, dimana Wan Joon akan belajar di Amerika.

Wan Joon : Aku akan memutuskannya hari ini.

Young Seo : Sayang, semua universitas tempat Wan Joon mendaftar, termasuk "Ivy League" hingga universitas swasta terbaik di sana, menawarkan dia beasiswa. Kebanyakan anak konglomerat yang berkuliah di Amerika memberi sumbangan, Wan Joon akan menjadi satu-satunya yang mendapat beasiswa.

Young Seo lalu mengaku bangga pada Wan Joon.


Wan Soo diam saja dengan raut terluka.

Cheol Hee : Itu mungkin terjadi karena kau Mo Wan Joon. Tidak perlu di sana terlalu lama. Kau hanya perlu menyelesaikan gelar Doktormu dan mendapatkan pengalaman di dunia nyata.

Wan Joon : Aku berencana untuk menyelesaikan gelar Master dan Doktorku dalam waktu 5 tahun.

Wan Soo : Kau harus berhati-hati di Amerika. Di sana ada banyak kejadian penembakan dan penculikan.


Mendengar itu, Young Seo pun memarahi Wan Soo.

Young Seo : Beraninya kau mengatakan hal itu!

Young Seo lalu minta Cheol Hee mencarikan pengawal pribadi untuk Wan Joon.


Wan Joon menolak. Wan Joon bilang ia bisa mengurus dirinya sendiri.

Young Seo : Tidak, saat kau diculik ketika masih kecil, seluruh dunia ibu serasa runtuh. Itu tidak boleh terjadi lagi.


Wan Soo kemudian minum di barnya sambil mengingat kondisi ibunya saat tahu Wan Joon diculik.


Saat itu, Wan Soo yang baru pulang sekolah, berlari masuk ke dalam rumah sambil berteriak memanggil ibunya dengan wajah tidak sabaran. Tangan Wan Soo memegang sebuah kertas.

Namun ia terdiam ketika melihat orang tuanya bersama seorang polisi di ruang makan.

Sang ibu meratapi Wan Joon yang diculik.


Young Seo : Kenapa dia diculik? Kenapa? Kenapa harus Wan Joon? Kenapa bukan Wan Soo? Wan Joon ku yang malang!


Mendengar itu, Wan Soo terkejut. Kertas di tangannya langsung meluncur jatuh Kertas itu ternyata lukisan gambar ibunya yang ia buat.

Narasi : Seorang anak yang keberadaannya diabaikan di usia 8 tahun. Apa yang menjadi alasannya untuk hidup sejak saat itu?


Wan Soo kemudian duduk di sebuah kafe bersama beberapa pria. Ia mengenalkan dirinya.

Wan Soo : Namaku Mo Wan Soo. Aku mengambil jurusan pendidikan jasmani. Dulu aku sering berkuda.


Wan Soo lalu belajar dengan keras. Ia duduk di perpustakaan dan membaca banyak buku.

Narasi : Terkadang, dia membual soal dirinya seperti anak kecil. Terkadang, dengan ceroboh dia berusaha menyerap semua pengetahuan di dunia.


Wan Soo lalu kebut2an di jalan, dalam kondisi setengah mabuk.

Narasi : Terkadang, dia menyiksa diri dengan menghancurkan dirinya sendiri.


Wan Soo bersenang-senang di kelab bersama para wanita.


Cheol Hee dan seluruh keluarga tiba2 memberikan ucapan selamat padanya.

Cheol Hee bahkan menangis haru.

Young Seo mengaku bangga padanya.


Je Kook juga ada disana. Je Kook berkata, hal itu mungkin terjadi karena Wan Soo adalah Wan Soo.


Wan Joon memberikan ucapan selamat.


Ternyata semua itu hanyalah khayalan Wan Soo.

Narasi : Mungkin yang dia inginkan hanyalah satu hal. Pengakuan dari orang-orang, terutama ibunya. Mungkin itu yang dia inginkan.


Wan Soo pun kembali minum2.


Usai dari pemakaman, Seok Hee langsung menemui Yoon Do di restoran.

Seok Hee memberitahu Yoon Do bagaimana Tae Hyung menatap Je Kook dengan pandangan berbeda di pemakaman.

Yoon Do : Aku yakin dia marah karena manipulasi media Direktur Han yang menyebabkan ayahnya bunuh diri. Bagaimanapun, kita harus fokus mencari tahu apa saja kejahatan Direktur Han untuk menyingkirkannya hingga keputusan persidangan ulang diumumkan. Jadi, kurasa...

Seok Hee : Kurasa kita memikirkan hal yang sama.

Yoon Do : Aku berpikir begitu.


Ponsel Seok Hee berdering. SMS dari Wan Soo.

Wan Soo : Ayah ada di UGD. Kondisinya kritis.

Seok Hee kaget membacanya.


Seluruh keluarga sudah berkumpul di ICU, termasuk Je Kook.

Tak lama, Seok Hee datang.

Setelah Seok Hee datang, dokter pun mulai menjelaskan kondisi Cheol Hee.

Dokter : Pimpinan Mo menderita pendarahan otak dan belum sadarkan diri. Tidak jelas apakah beliau akan bisa mendapatkan kesadarannya kembali. Maafkan aku.

Dokter pun keluar.


Wan Joon menatap Je Kook dan tanya apa yang terjadi.

Young Seo : Sudah jelas. Ini pasti karena persidangan ulang.


Wan Soo : Direktur Han, benarkah itu alasannya?

Je Kook : Banyak hal mengejutkan yang terjadi.


Je Kook lalu menatap Seok Hee. Seok Hee juga menatap Je Kook.


Young Seo menatap Seok Hee.


Seok Hee lalu mengalihkan pandangannya pada ayahnya.


Di depan kamar ayahnya, Seok Hee minta penjelasan Je Kook kenapa ayahnya jadi begitu. Ia yakin Je Kook tahu sesuatu.

Seok Hee : Ayahku menentang Mo Wan Joon, tapi kau mendukungnya. Kalian berdua saling bertentangan. Apa ini berarti kau menang? Itulah kenapa aku makin ingin tahu kenapa ayahku pingsan.

Je Kook : Satu hal yang pasti, aku lebih sedih dengan keadaannya daripada kau.

Je Kook beranjak pergi.


Seok Hee melihat Cheol Hee.

Seok Hee : Bagaimana kita bisa berakhir seperti ini? Apakah hubungan kita berakhir seperti ini karena kematian ibu? Aku ingin tahu yang sebenarnya. Tapi, ayah akhirnya memilih diam.


Tim TOP sedang menonton video rekaman pembicaraan Bu Jung dan Je Kook.

Bu Jung : Kau pasti berpikir semuanya akan berakhir jika kau membungkamku. Itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa Nona Seok Hee adalah putri Pimpinan Senior. Semuanya tidak akan berjalan sesuai keinginanmu.

Seluruh anggota TOP kaget mengetahui Seok Hee putri kandung Wang Pyo.

Kyung A : Bukankah ini masalah besar?

Joo Young : Itu mengejutkan.

Pak Yoon : Apa Nona Seok Hee tahu hal ini?

Je Kook : Belum.

Pak Yoon : Poros hubungan kepemilikan saham bisa terganggu.


Je Kook : Jika Nona Seok Hee putri kandung Pimpinan Senior, bagaimana itu akan berubah?

Pak Yoon : Pertama, dia sejajar dengan Pimpinan Mo Cheol Hee. Tapi, dia hanya bisa mengklaim porsi hukumnya jadi, maksimal dia bisa mendapatkan 25% saham Pimpinan Mo. Dan 25% saham yang Pimpinan Mo berikan kepada Wakil Pimpinan Mo Wan Joon serta anggota keluarga lainnya.

Kyung A : Bukankah itu berarti seluruh struktur kepemilikan saham bisa berubah?

Joo Young : Itu lebih dari mungkin.

Je Kook : Apa aku sudah pernah mengatakan ini? Kau tidak boleh memberikan uang satu dolar pun kepada penjudi. Karena satu dolar itu bisa membalikkan keadaan. Kita harus menghentikan Nona Seok Hee mengklaim sahamnya dengan cara apa pun.

Pak Kwon : Aku mengirim pengawal wanita untuk mengawasi Nyonya Jung selama 24 jam.

Je Kook : Bagus. Sekarang mari percepat pelantikan Wakil Pimpinan Mo Wan Joon.

Pak Yoon : Direktur Han, aku telah mengatur pertemuan dengan hakim yang menangani persidangan ulangnya.

Je Kook : Benarkah? Bagus.


Wan Joon kemudian datang. Je Kook langsung mengajaknya ke atas.


Je Kook : Mari kita percepat pengangkatanmu.

Wa Joon : Menjadi kapan?

Je Kook : Kami akan mempersiapkannya akhir pekan ini dan melaksanakannya pekan depan.

Wan Joon : Bukankah seharusnya kita menunggu sampai ayahku sadar?

Je Kook : Kau serius?

Wan Joon terdiam.

Je Kook : Apa kau tahu kenapa aku ingin menjadikanmu pemimpin? Pada awalnya, itu adalah keinginan Pimpinan Mo dan aku tidak punya alasan untuk tidak menentangnya, jadi, aku setuju. Tapi, aku menjadi yakin saat tahu bahwa kau transgender. Kau berhasil mengatasi kelemahanmu dan bersabar untuk waktu yang lama. Lalu kau berjuang dengan gigih untuk mencapai tujuanmu. Kau lebih dari layak untuk menjadi pemimpin.

Wan Joon pun setuju.

Wan Joon : Direktur Han, terima kasih atas kerja kerasmu.


Malam itu, Young Seo, Wan Soo dan Wan Joon makan malam bertiga.

Young Seo menatap Wan Joon.

Young Seo : Sudah waktunya bagimu untuk mengambil alih perusahaan dan mengadakan pelantikan. Wan Joon, kau tidak boleh goyah di saat seperti ini.

Wan Joon : Ya.Aku sudah berdiskusi dengan Direktur Han dan memutuskan untuk mengadakan pelantikan pekan depan.

Young Seo : Bagus. Kau mengambil keputusan yang tepat.


Wan Soo : Astaga, ayah masih tidak sadarkan diri dan kalian sudah membicarakan pelantikan. Ibu dan kau Mo Wan Joon Bukankah itu tidak manusiawi?

Seok Hee muncul.

Seok Hee : Bukan hanya tidak manusiawi, tapi juga tidak bermoral. Benar, bukan?


Seok Hee duduk. Young Seo menatap tajam Seok Hee.

Seok Hee : Menurutmu kenapa ayah pingsan? Kurasa tidak satu pun dari kalian yang mau tahu itu.

Young Seo : Tidakkah menurutmu kau adalah penyebabnya?


Wan Joon : Sangat lucu kalau kau mengatakan aku tidak bermoral, padahal kau sendiri yang membuat keributan dengan mengungkit kasus pembunuhan itu.

Seok Hee : Jika membicarakan tentang pelantikan di saat ayah masih terbaring  di rumah sakit bukanlah tindakan tidak bermoral, lalu apa? Ayah tidak ingin kau mengambil alih perusahaan. Lalu ayah pingsan di waktu yang sangat canggung.


Young Seo : Lalu apa? Apa kau menuduh kami yang membuatnya pingsan? Berhentilah membuat tuduhan konyol dan pikirkan urusanmu sendiri.

Seok Hee : Tuduhan konyol? Siapa yang paling diuntungkan jika ayah pingsan? Bukankah itu kesimpulan yang masuk akal? Kakek dan ayah. Mereka meninggal dan pingsan di saat yang genting. Apa ini tradisi keluarga kita?

Wan Soo : Itu benar. Itu kebetulan yang luar biasa. Ketika kebetulan bertumpang tindih, kita menyebutnya keniscayaan. Kuharap kalian bukan bagian dari keniscayaan. Kalau tidak, itu berarti orang-orang di sini sangat brutal dan kejam.

Young Seo : Tidak ada gunanya berbicara dengannya. Kau pasti lelah. Beristirahatlah.

Wan Joon : Baik.

Young Seo berdiri dan beranjak meninggalkan ruang makan. Disusul kemudian dengan Wan Joon.


Wan Soo : Lihat dirimu, Seok Hee. Aku tahu kita sependapat. Tentu, kita memulai revolusi ini bersama. Tapi, Seok Hee, kita berdua akan dibakar di tiang pancang.

Seok Hee : Kenapa?

Wan Soo : Semua orang yang terlibat dalam revolusi tewas saat gagal. Apa kau hanya akan diam dan melihat Wan Joon menjadi Pimpinan? Jika aku menjadi Pimpinan, aku akan sangat mendukungmu. Dukunglah aku.

Seok Hee : Bagaimana kau akan melakukannya di saat ayah sedang sakit?

Wan Soo : Biasanya aku bersinar saat dalam kesulitan dibandingkan saat dalam keadaan lancar. Jadi, aku berpikir... Apa kau ingin mengambil kembali saham yang ayah ambil darimu? Jika kita menggabungkan saham milik kita, kita akan menjadi pimpinan bersama.

Seok Hee : Berkonsultasilah dengan Pengacara Heo tentang itu.

Wan Soo : Bagus.


Di ruangannya, Tae Hyung memikirkan kata2 Yoon Do saat ia menginterogasi Yoon Do yang dituduh melakukan penggelapan oleh Je Kook.

Yoon Do : Jika kau jaksa yang baik, kau seharusnya menahan orang seperti Direktur Han, bukan aku. Masalahnya adalah ayahmu seorang jaksa. Apa kau tidak malu menuruni ayahmu menjadi pembersih kekacauan MC Grup?


Yoon Do cs rapat tanpa Seok Hee.

Yoon Do : Karena Pimpinan Mo tidak sadarkan diri, maka tidak ada yang bisa menahan kekuatan Direktur Han.

Detektif Oh : Karena dia kaya, tidak bisakah dia sadar meski menggunakan pengobatan terbaik?

Yoon Do : Kurasa dia dalam kondisi kritis.

Boo Ki : Sejujurnya, kondisi kita lah yang lebih kritis. Direktur Han dibebaskan dan jaksa yang bertanggungjawab bunuh diri. Kejaksaan tidak mengizinkan kita meminta berkas penyelidikannya yang asli. Kita berjuang tanpa apa pun.

Detektif Oh : Oh, bagaimana dengan hakim persidangan ulangnya?


Yoon Do : Namanya Hakim Lee Min Young dari Pengadilan Distrik Seoul Pusat. Dia menghukum berat perusahaan besar yang memberikan pekerjaan hanya untuk afiliasi tertentu dan membuat dana taktis. Riwayatnya tidak buruk.

Detektif Oh : Maka, bisakah kita mengandalkannya?

Boo Ki : Kita tidak boleh langsung menyimpulkan karena Direktur Han sangat berpengaruh dalam kalangan hukum.

Gwang Mi : Intinya, Direktur Han selalu menjadi masalah. Apa ada cara untuk menahannya lagi?

Yoon Do : Aku berusaha menghubungkan Direktur Han dengan kematian Pimpinan Senior, tapi itu tidak mudah.

Boo Ki : Kita memiliki kesaksian para pembantu.

Yoon Do : Itu tidak cukup. Akan sangat membantu jika Dokter Hwang, dokter pribadi Pimpinan Senior, mau bersaksi, tapi dia menolak. Kita harus menemukan cara agar dia berpihak kepada kita.


Yoon Do lalu menatap Detektif Oh.

Yoon Do : Oh, Hyungnim, apa kau bisa mencari informasi tentang dr. Hwang?

Detektif Oh : Jika kau memintanya, aku akan melakukannya.

Yoon Do : Aku yakin Direktur Han tidak berpikir kita akan berhenti di sini. Dia mungkin akan mencoba menyembunyikan Dokter Hwang.

Yoon Do lalu meminta Gwang Mi mengawasi Je Kook.

Yoon Do : Bagaimanapun, kita akan berjuang hingga akhir, bukan?

Boo Ki : Apa yang kalian ragukan? Tentu saja!


Nomor tak dikenal menghubungi Yoon Do.

Yoon Do menjawabnya, ini Heo Yoon Do.


Yoon Do ke rumah sakit.

Yoon Do : Bagaimana keadaan ayahmu?

Seok Hee menggeleng.

Yoon Do : Apa kau mengurusnya sendirian?

Seok Hee : Kau tahu kan semuanya sibuk. Apa kau kemari untuk melihat keadaan ayahku?


Yoon Do : Aku mengkhawatirkanmu.

Seok Hee tertegun mendengarnya.

Seok Hee lalu menahan tangisnya yang sudah mau keluar.

Seok Hee : Tidak buruk juga menerima perhatian. Aku baik-baik saja, jangan khawatir.


Yoon Do : Jaksa Joo menghubungiku.

Seok Hee terkejut, benarkah?

Yoon Do : Itulah yang kita inginkan.

Seok Hee : Kapan kau akan bertemu dengannya?

Yoon Do : Besok.


Yoon Do lalu memegang tangan Seok Hee.

Yoon Do : Semangatlah. Kau tidak sendirian.

Seok Hee tersenyum.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment