Paginya, muncul berita ttg skandal korupsi Kepala Jaksa Joo di TV.
"Baru-baru ini, muncul skandal korupsi tentang Kepala Jaksa Joo Hyung Il, seorang calon Jaksa Agung. Mr. K, seorang tokoh yang kuat di industri hiburan, yang mengoperasikan kelab kelas atas di Gangnam, telah dikonfirmasi bahwa Kepala Jaksa Joo menerima saham sebagai suap dari Perusahaan A. Kejaksaan sedang gempar. Bulan lalu, Pimpinan Korporasi A yang sedang diselidiki atas kecurigaan dana tertentu dan malpraktek memberikan saham kepadanya. Sebagai gantinya, Kepala Jaksa Joo mendesak jaksa yang bertanggung jawab untuk tidak menuntutnya."
"Kepala Jaksa Joo Hyung-il memperoleh saham secara ilegal untuk menutupi kejahatan"
"Kepala Jaksa Joo bukan lagi kandidat Jaksa Agung"
Cheol Hee terdiam di meja makannya. Wan Soo melirik ayahnya dan Young Seo terus melahap makanannya.
Cheol Hee : Bagaimana situasi saat ini?
Wan Soo : Oh ya... isu pembunuhan itu terkubur oleh skandal korupsi Kepala Jaksa Joo. Sepertinya Direktur Han berencana menyingkirkan Kepala Jaksa Joo. Keahlian Direktur Han mengurus pers sangat akurat. Dia sangat terampil. Ini seperti saat kau menunjuk ke bulan, tapi kau hanya bisa melihat jarinya daripada bulan. Dalam istilah teknis, ini adalah pergeseran bingkai. Dia mendapatkan perhatian dari MC Grup. Fokusnya adalah pada jaksa korup yang menutupi pembunuhan itu. Sekarang, opini publik hanya mengkritik Kepala Jaksa Joo. Itu sangat melegakan untuk kita.
Wan Joon datang.
Cheol Hee : Sudah kubilang, aku tidak mau melihatmu.
Tapi Wan Joon malah duduk di meja makan.
Wan Joon : Bawakan makananku.
Pelayan langsung beranjak, tapi Cheol Hee menyuruhnya berhenti.
Cheol Hee : Tidak boleh!
Wan Joon : Bawakan.
Pelayan pun jadi bingung.
Cheol Hee menatap tajam Wan Joon. Kesal dengan Wan Joon, Cheol Hee membalikkan piringnya, kemudian pergi.
Young Seo lantas menyuruh pelayan mengambilkan makanan untuk Wan Joon.
Young Seo : Kerja bagus. Kau harus mengatasinya suatu hari nanti.
Wan Soo : Roti ini dimasak dengan baik hari ini.
Wan Joon : Makanlah milikmu selagi kau bisa.
Wan Soo : Kau tidak tahu berapa lama kau akan bisa duduk di sana. Direktur Han kembali telah membuatmu begitu percaya diri.
Young Seo : Diamlah.
Wan Soo pun diam, lalu pergi.
Young : Wan Joon-ah, keberuntungan ada di pihak kita. Jangan khawatirkan apa pun.
Di ruangan Cheol Hee, Young Seo mondar-mandir dgn gelisah. Tak lama, tamunya yang ditunggu2nya datang.
Young Seo : Jin Hee, kemari.
Mereka duduk.
Young Seo : Kita sudah saling kenal selama 15 tahun. Apa kau ingat saat kita kali pertama membuka galeri kita?
Jin Hee : Tentu saja. Aku ingat semuanya. Itu pembukaan perdana.
Young Seo : Pesta VIP hari itu luar biasa.
Jin Hee : Ya
Young Seo : Itu sangat elegan dan mewah. Sejujurnya, aku sangat menyukai tamu pesta itu hingga aku bahkan tidak ke toilet sampai acara berakhir. Kau ingat?
Jin Hee mengangguk.
Young Seo : Oya, apa Pimpinan Mo juga di pesta hingga akhir?
Jin Hee : Dia tidak hadir di pesta itu.
Raut wajah Young Seo langsung kesal, oya...
Young Seo lalu memberikan Jin Hee sesuatu.
Jin Hee pun membuka kotak yang disodorkan Young Seo padanya. Ia terkejut isinya batangan emas.
Young Seo : Kita tidak bisa membiarkan putrimu berhenti belajar di luar negeri di tengah jalan seperti ibunya.
Jin Hee yg paham maksud Young Seo pun bingung harus menerima atau tidak.
Wan Joon kemudian datang. Young Seo pun buru2 menutup kotak itu tapi telat karena Wan Joon sempat melihat isinya.
Young Seo : Ada masalah apa?
Wan Joon : Tidak. Aku hanya perlu menemukan beberapa buku.
Wan Joon tak jadi mengambil buku. Ia pamit dan berbalik ke pintu, namun senyum yang tadi disunggingkannya seketika menghilang.
Young Seo tersenyum pada Jin Hee.
Wan Joon minum sambil memikirkan apa alasan ibunya memberikan batangan emas itu kepada Jin Hee yang tak lain staf galeri ibunya.
Lalu ia teringat sehari setelah pembunuhan Nyonya Ahn, Je Kook datang menemui mereka.
Cheol Hee : Tidak satu pun dari anggota keluarga kami yang akan diselidiki sebagai tersangka, 'kan?
Je Kook : Tentu saja. Ada rekaman dari kamera cctv pintu depan...
Je Kook lalu menatap Wan Soo.
Flashback end...
Wan Joon : Tidak mungkin. Itu mustahil.
Wan Joon sadar, Wan Soo pelakunya.
Wan Soo kemudian datang. Ia langsung menyuruh kedua pelayan pergi.
Wan Soo : Astaga, Mo Wan Joon. Kau terlihat sedang banyak pikiran. Kenapa? Apa karena Seok Hee mengajukan persidangan
ulang?
Wan Joon : 200108009.
Wan Soo : Apa?
Wan Joon : Itu nomor ID kampusmu. Nomor plat untuk mobil pertamamu. Kepalamu terluka di kolam pada liburan musim panas di kelas tujuh. Kau menerima 8 jahitan, bukan? Kau dulu memakai baju renang berwarna biru tua.
Wan Soo : Ya. Aku tahu kau anggota MENSA dengan ingatan yang luar biasa. Tapi, kenapa kau mengatakan semua ini?
Wan Joon : Tanggal 23 Agustus 2004. Senin sore. Aku menerima panggilan telepon. Dari teman baikmu, Young Pyo. Dia seharusnya bertemu denganmu hari itu. Tapi, dia tidak bisa menghubungimu, jadi, dia meneleponku. Kurasa itu sore hari dimana ibu Mo Seok Hee dibunuh. Kau membuat temanmu menunggu. Aku penasaran kemana kau pergi hari itu.
Wan Soo : Apa kau sudah selesai berlagak menjadi Sherlock? Kenapa aku tidak bertemu dengan temanku hari itu? Kau tahu bahwa aku suka membatalkan rencana. Itu seperti kebiasaan. Kenapa? Karena kau Sherlock jenius.
Wan Soo pergi. Wan Joon tidak percaya. Ia yakin Wan Soo yang membunuh Nyonya Ahn.
Tae Hyung menghampiri ayahnya yang minum2 di bar.
Tae Hyung : Ayah.
Kepala Jaksa Joo : Tidak semua yang kau dengar itu benar.
Tae Hyung : Kita harus menyerang Direktur Han. Ayah harus menyerangnya untuk menghentikan kegilaan ini. Jika kita membiarkannya, mereka bahkan akan menemukan kesalahan dari tanda lahir di jari kaki Ayah.
Kepala Jaksa Joo : Dia menghancurkanku.
Tae Hyung : Ayah bisa memulai lagi. Yang terakhir bertahan adalah pemenang, pada akhirnya.
Tae Hyung kemudian berkata, akan menjatuhkan Je Kook apapun yang terjadi.
Tae Hyung pergi. Setelah Tae Hyung pergi, Kepala Jaksa Joo dihubungi Cheol Hee.
"Kau tidak bisa terus mengulur waktu. Buatlah keputusan."
Paginya, Kepala Jaksa Joo menggelar konferensi pers.
Tim Top menontonnya.
Kepala Jaksa Joo : Hari ini, untuk melindungi kehormatan kejaksaan, aku mengundurkan diri sebagai Kepala Jaksa. Aku akan kembali ke statusku sebagai warga sipil biasa dan aku akan menjalani penyelidikan. Aku akan menjelaskan semuanya satu per satu.
Joo Young : Dia membuat keputusan dengan cepat.
Pak Kwon : Karena dia tahu dia akan kalah.
Kyung A : Kita bisa bernafas lega sekarang.
Je Kook : Tidak. Terus incar dia.
Pak Yoon lalu memberikan daftar hakim pusat yang bertanggung jawab atas persidangan ulang Im Soon.
Je Kook : Aku harus minum segelas anggur. Aturlah pertemuan.
Je Kook pergi. Para anggota Top saling bertatapan, kemudian bubar.
Yoon Do cs langsung rapat, membahas resign nya Kepala Jaksa Joo.
Yoon Do : Kepala Jaksa Joo mengundurkan diri. Masalahnya adalah kasus pembunuhan sejak 15 tahun lalu itu tidak lagi menjadi sorotan.
Seok Hee : Itulah kekuatan Direktur Han.
Detektif Oh : Bagaimana dengan permintaanmu untuk melihat file?
Yoon Do : Aku belum mendengar kabar dari mereka.
Seok Hee : Kasus ini telah dipublikasikan dan jaksa yang terlibat telah mengundurkan diri, tapi, mereka masih menolak untuk membiarkan kita melihat file kasusnya?
Gwang Mi : Itulah realitanya. Maka permintaan persidangan ulang akan sulit untuk dikabulkan.
Boo Ki : Direktur Han tidak akan membiarkan itu terjadi.
Yoon Do melipat tangannya.
Yoon Do : Kita hanya perlu menghadapinya selangkah demi selangkah. Sampai kita mendapatkan keputusan tentang persidangan ulang, kita perlu mendapatkan lebih banyak bukti tentang kejahatan Direktur Han. Kasus penuntutan yang sedang diperiksa masih aktif.
Seok Hee ikut melipat tangannya.
Seok Hee : Itu benar. Kau tahu, Direktur Han melakukan banyak kejahatan.
Boo Ki : Kita akan melakukannya sampai berhasil. Situasi ini terus meminta kita untuk bekerja dengan baik. Oke! Baiklah.
Boo Ki mengajak mereka melakukan yel2 mereka. Yoon Do kebingungan tapi ia ikut melakukannya.
Joo Young menunjukkan kata kunci teratas pada Je Kook.
Kyung A : Isu korupsi Kepala Jaksa Joo menjadi yang terpopuler di setiap situs.
Joo Young : News at five, situs berita paling populer, dipenuhi artikel Kepala Jaksa Joo.
Je Kook : Itu tidak cukup. Jatuhkan juga Joo Tae Hyun, putranya. Kita punya banyak hal tentangnya. Ada kasus ganja Nona Seok Hee saat buktinya ditanam. Dia tidak melaporkan korupsi ayahnya. Jadikan dias sebagai kaki tangan kejahatan ayahnya.
Anggotanya kaget.
Pak Yoon : Anda berencana membuat Jaksa Joo untuk mundur juga?
Je Kook : Itu tidak akan cukup. Kita harus membuat mereka berdua berdiri berdampingan sebagai tersangka. Tergantung di tepi tebing bukan berarti berakhir. Itu mungkin menjadi awal yang baru. Itu hanya berakhir saat mereka jatuh dari tebing itu. Pertahankan kinerja kalian.
Je Kook lalu pergi.
Anggotanya saling bertatapan lagi. Mereka kebingungan sendiri sekarang dgn perintah Je Kook.
Berita Tae Hyung dirilis.
"Joo Tae Hyung, putra Joo Hyung Il, akan segera dipanggil karena dicurigai menyalahgunakan wewenangnya serta membantu dan bersekongkol dalam kejahatan ayahnya. Jika keduanya dituntut, ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah. Kejaksaan dalam krisis."
Kepala Jaksa Joo terpukul mendengar putranya ikut terseret.
Mobil Kepala Jaksa Joo ada di depan sungai!
Yoon Do yang abis jogging, mendapatkan notif berita di ponselnya.
Yoon Do terkejut membacanya.
"Berita utama: Mantan Kepala Jaksa, Joo Hyung Il, bunuh diri"
Seok Hee yang baru bangun, dihubungi Yoon Do. Ia juga kaget mendengar berita itu.
Seok Hee pun langsung ke restoran Yoon Do.
Yoon Do : Karena Kepala Jaksa Joo bunuh diri, kasus tentang proses investigasi yang buruk akan dihentikan. Karena tersangka untuk investigasi yang buruk sudah meninggal, ada kemungkinan lebih tinggi bahwa permintaan persidangan ulang akan ditolak.
Seok Hee : Aku jadi ingat, Direktur Han pernah mengatakan bahwa TOP melampaui apa pun yang aku bayangkan.
Yoon Do : Apa kau takut?
Seok Hee : Bohong jika aku menyangkalnya.
Yoon Do : Mo Seok Hee, kita harus membuat situasi ini menguntungkan kita, entah bagaimana.
Seok Hee : Menurutmu kita bisa?
Yoon Do : Kita tidak punya pilihan.
Cheol Hee juga kaget membaca beritanya di koran.
Je Kook yg berdiri di depan Cheol Hee berkata, tugas mereka sekarang adalah membuat permintaan persidangan ulang ditolak.
Cheol Hee : Sebesar apa kemungkinannya?
Je Kook : Aku yakin soal itu.
Cheol Hee lalu tanya, apa Je Kook akan terus mendukung Wan Joon.
Je Kook : Iya.
Je Kook pergi.
Cheol Hee mulai menatap Je Kook dgn tatapan ngeri.
Pemakaman Kepala Jaksa Joo mulai digelar.
Je Kook dan Seok Hee bertemu di depan ruang duka.
Seok Hee dan Je Kook sama2 memberikan penghormatan terakhir.
Setelah memberikan penghormatan terakhir, mereka memberikan penghormatan pada keluarga yang ditinggalkan.
Tae Hyung dan Je Kook saling bertatapan penuh kebencian.
Seok Hee melihatnya.
Sekarang, Je Kook bicara di ruangannya dgn Wan Soo.
Wan Soo : Mulai sekarang, aku akan memanggilmu "Ksatria MC Grup". Itu gelar barumu. Kau bahkan memadamkan isu kasus pembunuhan yang mengganggu keluarga dalam satu langkah. Kerajaanmu hanya akan bertambah kuat. Kerajaan Direktur Han dan Mo Wan Soo. Kedengarannya hebat. Aku sudah begitu gigih. Bukankah aku cukup layak untuk peran itu? Tidak akan ada untungnya jika kamu melawan ayahku, bukan?
Je Kook : Jika kau sudah selesai berbicara, kau bisa pergi sekarang.
Wan Soo : Sepertinya kau benar-benar wanita yang mengerikan, Direktur Han. Rahasia keluargaku yang sebenarnya sama sekali bukanlah ini. Kakek begitu banyak berselingkuh, hingga Nenek depresi sepanjang hidupnya lalu bunuh diri. Tiga puluh tahun lalu, Nenek bunuh diri karena adanya anak yang dimiliki Kakek dari perselingkuhannya. Tapi, apa kau tahu? Aku selalu heran. Kenapa anak itu tidak muncul? Anak itu seharusnya ikut serta dalam memperebutkan saham perusahaan sejak dulu. Kurasa kau sudah mengurus anak itu.
Je Kook terkejut mendengarnya.
Wan Soo : Ini membuat kita ditakdirkan untuk menjadi satu tim, bukan?
Wan Soo pergi.
Je Kook memikirkan kata2 Wan Soo tadi soal anak hasil perselingkuhan Wang Pyo.
Tak lama, Pak Kwon masuk mengantarkan Bu Jung.
Bu Jung dan Je Kook duduk.
Je Kook : Menurutmu kenapa Mo Cheol Hee dan Nona Seok Hee memiliki nama yang mirip? Aku tahu bahwa Nona Seok Hee adalah putri Pimpinan Senior.
Bu Jung kaget Je Kook sudah tahu.
Bu Jung : Apa yang akan kau lakukan kepada Nona Seok Hee kali ini?
Je Kook : Aku selalu penasaran soal alasan Pimpinan Senior sangat terobsesi dengan Nona Seok Hee. Aku tahu pasti ada lebih banyak alasan.
Setelah itu, Je Kook langsung menemui Cheol Hee. Ia membawa sebuah amplop.
Je Kook : Anda bilang Nona Seok Hee adalah ikan yang tidak pernah bisa ditangkap.
Cheol Hee : Apa ini? Apa yang kau bicarakan?
Je Kook : Anda membiarkan Tuan Muda Wan Soo untuk menjadi penerus, tapi bukan Nona Seok Hee karena alasan itu, bukan?
Cheol Hee : Apa?
Je Kook : Aku selalu berpikir aneh bahwa anda sangat waspada dengan Nona Seok Hee dan begitu membencinya. Bukankah itu karena dia adalah adik anda?
Cheol Hee : Apa? Adik? Kau sangat konyol. Direktur Han, apa kau sudah gila?
Je Kook : Nyonya memastikan kecurigaanku. Dia bilang bahwa Nona Seok Hee adalah putri Pimpinan Senior. Nona Seok Hee bukan putri anda.
Je Kook lalu memberikan amplop yang dibawanya yang isinya hasil tes DNA Wang Pyo dan Seok Hee.
Cheol Hee kaget membacanya.
Ia pun teringat saat ayahnya bersikeras menjadikan Seok Hee pewaris.
Syok, Cheol Hee menjatuhkan lembaran2 hasil tes DNA itu ke lantai.
Dan ia pun tak sadarkan diri seketika.
Je Kook hanya menatap dingin Cheol Hee yang tak sadarkan diri.
Bersambung....
0 Comments:
Post a Comment