Man Chan terkejut saat Daebi bilang ingin Kyung memiliki selir.
Daebi : Dia tidak pernah mengunjungiku, bahkan dia juga tidak memperlakukanku sebagai ibunya. Dalam situasi ini, aku mungkin akhirnya bisa jatuh di belakang Ratu Janda. Apakah kita suka atau tidak, kita harus menjadikan Song Yi selirnya untuk rencana masa depan kita.
Man Chan : Aku mengerti apa yang anda maksud.
Wal mengajak Yong Ho ke asrama pengawal keluarga Kim.
Yong Ho : Bukankah ini asrama pengawal keluarga Kim?
Wal : Aku sudah memikirkan hal ini. Meskipun dia sudah mati, aku masih harus melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Siapa lagi yang akan melakukan ini selain aku?
Yong Ho : Apa yang kau katakan?
Wal : Biarkan saja begitu. Aku sudah diberitahu soal itu, seorang pemburu di asrama ini memburu elang yang dilarang oleh hukum. Ayo masuk ke dalam. Ayo cepat dan masuk ke dalam! Pimpinlah jalan.
"Berburu elang? Itu tidak pernah terjadi." ucap Kepala Pengawal keluarga Kim.
Kepala Pengawal keluarga Kim lalu mengusir mereka.
Wal kesal.
Wal : Beraninya kau berbicara dengan kami seperti itu?
"Apakah kau tidak tahu di mana kau berada? Keluarga Kepala Menteri Negara Kim." jawab si Kepala Pengawal keluarga Kim.
"Bagaimana denganmu? Apakah kau tahu siapa aku? Aku bukan hanya seorang perwira. Aku seorang perwira dari Biro Investigasi Kerajaan.
Para pemburu yang berdiri di belakangmu. aku harus menyelidiki semuanya. Kalian sebaiknya bersiap." ucap Wal.
Mendengar itu, Kepala Pengawal keluarga Kim marah dan mencengkram kerah Wal.
Wal : Beraninya kau ...
Kepala Pengawal : Apa yang kau katakan? Selidiki siapa?
Melihat Wal dicengkram seperti itu, Yong Ho memukul perut si Kepala Pengawal.
Yong Ho : Apa yang kau lakukan?
Kepala Pengawal kesakitan dan dipegangi dua rekannya.
"Kau baik2 saja?" tanya rekannya.
Hong Sik datang.
Wal langsung mendekati Hong Sik.
Wal : Aku pernah memberi padamu cetakan cabul terbaru melalui Cho Hyang yang bekerja di rumah bordil.
Hong Sik : Cetakan cabul?
Wal : Ya.
Hong Sik pun ingat.
Hong Sik : Orang yang tidak bisa diam itu?
Wal : Ya, akulah orang yang tidak bisa diam itu.
Hong Sik : Astaga.
Hong Sik mengajak mereka minum. Kepala Pengawal keluarga Kim menemani Hong Sik..
Hong Sik : Semua hal menjadi sangat suram di sekitar rumah belakangan ini. Aku bahkan tidak bisa mendekati rumah bordil. Sangat menyenangkan untuk bisa minum seperti ini.
Wal : Tuan, tolong maafkan aku atas kesalahan yang aku buat hari ini. Aku tidak tahu siapa yang membuat laporan palsu. Tetapi jika aku menangkapnya, aku pasti akan... aku akan mengajarinya satu atau dua pelajaran sekaligus! Yah begitulah...
Hong Sik : Tentu saja, harus begitu. Keluarga Kim belum mati.
Wal : Tentu saja tidak! Matamu terbuka lebar. Bagaimana kau bisa mati?
Wal lantas mulai menanyakan soal para pemburu.
Wal : Aku melihat sebelumnya dan para pemburu itu memiliki tato di bagian belakang leher mereka. Apakah itu asli?
Hong Sik : Disini ya? Itu berarti mereka pemburu yang bekerja untuk keluarga Kim. Wow, keren sekali. Tetapi kau tidak akan pernah bisa menyingkirkannya.
Wal " Betulkah itu.
Hong Sik : Itu akan tetap di lehermu bahkan setelah kau pensiun.
Wal : Begitu kah.
Hong Sik : Adakah yang sudah menghapusnya?
Hong Sik tanya pada pengawalnya.
Kepala Pengawal : Ya, Sudah ada Tuan. Sejauh ini sudah ada dua orang.
Wal : Sudah ada dua ya? Ini asrama yang bagus. Mereka mungkin sangat menyesal sehingga mereka pergi sendiri. Itu membuatku heran secara tiba-tiba. Bagaimana kabar mereka berdua ya sekarang ini? Tiba-tiba aku ingin tahu tentang itu.
Hong Sik : Aku juga mau tahu itu. Apa yang mereka lakukan sekarang?
Kepala Pengawal : Ah, Soal itu... Salah satunya pindah ke Cina dan yang lainnya sekarang... Aku tidak yakin. Aku memang mendengar kalau dia sering mengunjungi kedai di sekitar sini.
Hong Sik : Yang mana dia ya? Apakah dia yang merupakan penembak terbaik itu? Namanya Gae... Apakah itu Gae Myung atau Gae Chil?
Wal : Baiklah... Jadi ... kau bilang "kedai minuman?" Kan.
Kyung dan Han Mo mengantarkan Eun Bo pulang.
Eun Bo : Anda bisa menurunkan aku di sini.
Eun Bo turun dari kuda.
Eun Bo : Aku bisa pergi sendiri dari sini.
Eun Bo menunjukkan hormatnya, lalu pergi.
Kyung : Eun Ki.
Eun Bo berhenti melangkah dan berbalik, menatap Kyung.
Eun Bo : Ya, Yang Mulia?
Kyung : Bisakah kau tinggal denganku bahkan sebagai selirku? Aku tidak ingin meninggalkanmu sendirian.
Eun Bo kaget, tapi kemudian Eun Bo menerimanya. Eun Bo berkata, ia tidak punya pilihan selain mengikuti perintah Kyung.
Eun Bo lalu berjalan pergi, menuju kediaman Ki Ho.
Tapi sampai di depan pintu, ia bertemu Jae Hwa.
Jae Hwa : Di mana kau berada tanpa parasit itu atau pelayanmu?
Eun Bo : Sudah kubilang jangan mengunjungiku.
Jae Hwa : Aku kan sudah bilang aku akan kembali. Apakah dia tidak memberi tahu padamu?
Eun Bo : Mengapa kau terus melakukan ini? Aku akan memberitahumu sekarang karena aku tidak bisa lagi mengabaikannya. Tolong jangan pedulikan aku. Karena aku sudah berhasil mencapai babak final, aku akan hidup sendiri atau menjadi gundiknya. Sekarang, Aku adalah wanita Raja.
Jae Hwa : Apakah kau ingin menjadi selirnya? Aku bisa membantumu. Aku akan membujuk Janda Ratu dan Yang Mulia, jadi kau tidak harus hidup sebagai wanita Raja.
Eun Bo : Tolong jangan lakukan itu.
Jae Hwa : Apa yang kau inginkan saat ini? Aku akan melakukan segalanya untukmu. Aku masih seorang pangeran seperti yang kau tahu.
Eun Bo : Tolong jangan merusak situasi karena perasaan pribadi. Baik kau dan Yang Mulia Raja akan menjadi terikat karena aku.
Jae Hwa : Siapa yang kau khawatirkan? Apakah aku atau Yang Mulia?
Bocah laki2 tiba datang mendekati Eun Bo. Bocah itu minta bantuan Eun Bo karena ibunya sakit.
Eun Bo ingat bocah itu adalah bocah yang mendekatinya saat ia melakukan misi seleksi pemilihan Ratu.
Bocah itu mengatakan, ia bertanya pada sekitarnya untuk sampai ke tempatnya Eun Bo.
"Tolong bantu kami. Kami tidak punya uang untuk dokter, tetapi ibuku sakit. Dia mungkin akan mati." rengek bocah itu.
"Dimana dia?" tanya Eun Bo.
Bocah itu mengajak Eun Bo pergi.
Sebelum pergi, Eun Bo minta Jae Hwa menjauhinya.
Eun Bo : Aku harap aku tidak akan melihatmu lagi.
Jae Hwa kecewa.
Eun Bo tiba di rumah bocah itu.
Jae Hwa mengikuti Eun Bo sampai ke rumah bocah itu.
Eun Bo memeriksa kondisi ibu bocah itu.
Ibu bocah itu mengeluhkan sakit di perutnya.
Eun Bo lalu menyuruh bocah itu mencari dokter.
Jae Hwa menerobos masuk dan langsung menggendong ibu bocah itu. Jae Hwa bilang, akan lebih cepat apabila langsung membawa wanita itu ke dokter.
Eun Bo kesal melihat Jae Hwa.
Sekarang,, bocah itu ada di rumah tabib. Ibu bocah itu sudah mulai tenang dan sedang tertidur.
Ada Eun Bo dan Jae Hwa juga disana.
Eun Bo tak nyaman melihat Jae Hwa.
Eun Bo lantas mengalihkan perhatiannya ke bocah itu.
Eun Bo : Jangan khawatir. Dia hanya tertidur. Sekarang, sudah tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, apa yang dia makan?
Bocah itu : Keluarga bangsawan yang tinggal di sekitar sini Sekali-sekali membagikan makanan basi kepada orang-orang. Semua orang sakit perut memakan makanan itu. Itu sebabnya aku bilang padanya untuk tidak memakannya, tapi...
Mendengar itu, Jae Hwa teringat masa lalunya.
Jae Hwa : Aku sudah makan makanan basi seperti itu sebelumnya. Orang-orang itu mungkin bahkan tidak pernah mempertimbangkan kau mereka bisa sakit karena memakan makanan itu. Yang bisa mereka makan selama sehari hanyalah sesendok nasi dan mereka bisa mati karena mereka tidak mampu ke dokter. Para bangsawan itu mungkin tidak pernah melihat orang miskin untuk mengetahui bahwa mereka masih ada.
Eun Bo yang semakin tidak nyaman, mengatakan kepada mereka akan mengganti pakaian ibu bocah itu. Ia menyuruh Jae Hwa keluar.
Diluar, Jae Hwa bicara denan bocah itu.
Jae Hwa : Apakah kau tahu cara membaca? Belajarlah.
Bocah itu : Apa gunanya? Aku hanya seorang warga negara kelas rendah.
Jae Hwa : Aku belajar ini ketika aku seusiamu. Fakta bahwa kau dan ibumu makan makanan basi itu karena kau kelaparan. Dan fakta bahwa kau tidak mampu mengunjungi dokter. Kau akhirnya akan tahu bahwa itu salah. Kau juga akan belajar bahwa kau juga adalah pemilik sebenarnya dari negara ini.
Eun Bo keluar dan mendengar kata2 Jae Hwa.
Eun Bo menghampiri mereka dan menyuruh si bocah masuk. Eun Bo bilang, ibu si bocah sudah sadar. Bocah itu senang dan bergegas masuk.
Jae Hwa : Dia perlu tidur disini malam ini. Ayo pergi.
Eun Bo : Bagaimana kau tahu kalimat itu?
Jae Hwa : Apa maksudmu?
Eun Bo : "Orang-orang adalah pemilik negara mereka." Tidakkah kau pernah membacanya dari sebuah buku? Apakah kau tahu buku berjudul,
"Teori Pencerahan?" Pernahkah kau membacanya juga?
Jae Hwa : Itu buku yang bagus.
Eun Bo : Apakah kau benar-benar tahu Teori Pencerahan?
Jae Hwa : Iya. Aku tahu siapa yang menulisnya. Dia ayahmu. Dia meninggal setelah dimanfaatkan oleh raja. Kupikir kau ingin membalas dendam untuk Tuan Kang Yi Soo. Bukankah itu tujuanmu?
Eun Bo : Bagaimana... Bagaimana kau tahu itu? Kau siapa?
Jae Hwa : Kang Yi Soo, Baek Ja Yong, Hong Ki Ho. Mereka semua adalah orang-orang yang ingin mengubah dunia bersama aku. Yang ayahmu ingin jadikan seseorang sebagai raja baru adalah aku.
Eun Bo terkejut.
Jae Hwa : Apakah kau ingat apa yang aku katakan sebelumnya? Bahwa aku akan melakukan segalanya untukmu? Jika kau ingin membalas dendam untuk keluargamu, aku dapat menemukan pelakunya untukmu.
Eun Bo : Kalau begitu alasan mengapa kau menempatkan aku dalam seleksi, apakah itu juga untuk tujuanmu sendiri?
Jae Hwa : Itu untuk tujuan yang lebih besar.
Eun Bo : Untuk tujuan yang lebih besar?
Eun Bo marah, kau orang yang menakutkan.
Eun Bo beranjak pergi.
Jae Hwa kecewa dgn kata2 Eun Bo.
Eun Bo pergi dengan wajah marah.
Tak lama, Eun Bo tiba di kediaman Ja Yong.
Eun Bo : Apakah anda benar-benar berencana untuk mencuri tahta dan menempatkan Pangeran untuk tahta itu?
Ja Yong : Bagaimana kau tahu?
Eun Bo : Benarkah itu yang diinginkan ayahku? Itu tidak benar, kan? Ayahku tidak akan mengikuti jejak seseorang yang memanfaatkan orang lain untuk kebaikannya sendiri. Dia memilih Yang Mulia.
Ja Yong : Mungkin dia melakukannya di saat terakhirnya, tapi sudah jelas kalau ayahmu yang menulis Teori Pencerahan. Dunia di mana rakyat bisa mengubah raja. Itulah masa depan yang kami impikan bersama. Tapi dia akhirnya berubah.
Eun Bo : Dan Tuan sengaja menyembunyikannya dariku.
Ja Yong : Dia tertipu oleh raja untuk sementara waktu.
Eun Bo : Jangan langsung sampai pada kesimpulan seperti itu. Bahkan jika dia terpengaruh oleh emosi, dia membuat keputusan itu sendiri.
Ja Yong : Apa alasan mengapa kau jadi begitu kesal? Apakah karena aku tidak memberitahumu tentang ayahmu atau karena rencana kita untuk menjatuhkan raja?
Eun Bo : Dari awal, anda sama sekali tidak tertarik untuk menangkap pembunuh kakakku. Aku akhirnya menyadari bahwa kita memiliki tujuan yang berbeda. Tolong jangan kendalikan aku lagi.
Eun Bo pergi. Ja Yong terdiam.
Di istana, Kyung mengumumkan kalau ia akan mengangkat Eun Bo dan Song Yi sebagai selirnya.
Kyung : Pastikan untuk mempersiapkannya.
Seluruh pejabat kaget.
Man Chan : Maksud anda, anda akan melantik selir pada saat yang sama dengan anda melantik Ratu?
Kubu Heung Gyeon tak setuju.
"Upacara pelantikan adalah acara nasional!"
"Benar, yang Mulia. Saat itulah ratu baru akan diperkenalkan sebagai ibu negara. Bagaimana anda bisa melantik selir pada hari yang sama?"
Kubu Man Chan setuju.
"Bukannya itu pernah terjadi sebelumnya? Beberapa raja sebelumnya juga melantik ratu dan para selir pada hari yang sama." ucap Hyung Chan.
"Tentu saja, anda akan membutuhkan selir. Tapi... mungkin anda harus memberinya sedikit waktu, Yang Mulia." ucap Heung Gyeon.
"Apakah aku juga perlu persetujuan darimu ketika melantik selir? Aku sudah memutuskan. Sekarang aku memberitahumu untuk mengikuti perintahku saja." jawab Kyung tegas.
Kubu Man Chan senang. Heung Gyeon menatap kesal mereka.
Malamnya, Eun Bo memberitahu Ki Ho bahwa ia sudah tidak tahan lagi.
Eun Bo : Aku harus memberitahunya bahwa aku adalah saudara kembarnya sebelum terlambat dan dihukum karena menipu Yang Mulia.
Ki Ho : Jika kau mengungkapkan dirimu sekarang, tidak hanya ibumu tetapi juga semua orang yang ada di sekitarmu mungkin akan berada dalam bahaya. Apakah kau dapat menanggungnya?
Eun Bo terdiam.
Di markas, Jae Hwa menatap senapannya dengan wajah kesal.
Ja Yong menghampirinya.
Ja Yong : Apakah anda yang mengungkapkan diri anda yang sebenarnya kepada Eun Bo?
Jae Hwa : Itu terjadi begitu saja.
Ja Yong : Dia mulai berubah. Dan tampaknya para bangsawan akan menerima orang-orang yang berhasil mencapai babak final sebagai selir.
Jae Hwa kaget, apa kau mengatakan selir?
Ja Yong : Bagaimanapun, dia telah memilih raja.
Kesal mendengar Eun Bo memilih Kyung, Jae Hwa pun mulai meletuskan senapannya.
Paginya, dibantu para pelayannya, Kyung mengenakan myeonbok.
Young Ji yang juga telah siap dengan jeokui nya kaget saat ayahnya bilang Kyung akan melantik selir hari itu juga.
Young Ji : Mengapa ayah mengatakan ini padaku sekarang?
Heung Gyeon : Jangan gelisah, Yang Mulia. Kau adalah istri Yang Mulia dan ratu negara ini. Dan itu diumumkan kepada dunia hari ini. Tidak ada alasan untuk khawatir soal masalah selir.
Young Ji : Tapi...
Heung Gyeon : Yang mulia. Apakah kau tahu mengapa aku tetap tidak menonjolkan diri? Hari kita belum datang Lahirkanlah seorang pangeran. Itulah satu-satunya cara untuk mencuri hati Yang Mulia. Apakah kau mengerti?
Young Ji : Aku mengerti. ^Si Young Ji kagak tahu bapaknya berencana menghabisi Kyung setelah dia melahirkan.
Song Yi juga sudah siap dengan pakaiannya.
Ia berkumpul bersama ayah dan sepupunya serta pamannya di kamar pamannya.
Hyung Chan menggenggam tangan Song Yi.
Song Yi : Apa yang ayah lakukan?
Song Yi lalu menatap Man Chan.
Song Yi : Kupikir paman punya sesuatu untuk dikatakan.
Man Chan : Ya, Benar. Iya. Tak satu pun dari kami yang puas dengan kau yang menjadi selir. Tapi biarlah itu berlalu dan lahirkan anak laki-laki di depan ratu. Mereka mengatakan seorang selir kerajaan yang tidak memiliki seorang putra bagaikan cahaya lilin di depan angin bahkan jika dia adalah ratu. Dan bahkan jika dia seorang selir, jika mereka tidak memiliki seorang putra, dia tidak akan memiliki kendali atas istana. Inilah sebabnya aku membiarkanmu di istana.
Song Yi : Jangan khawatir. Aku pasti akan berhasil.
Hong Sik : Dia selalu bangga, tapi dia gagal.
Hyung Chan kesal mendengarnya.
Hong Sik : Bisakah kau sukses kali ini?
Song Yi : Kau harus memanggilku secara resmi mulai sekarang, Kakak.
Hong Sik : Apa?
Song Yi : Tidakkah anda berpikir begitu, Paman?
Man Chan : Dia benar. Ayo pergi sekarang. Anda harus memasuki istana sekarang, Yang Mulia.
Di kamar barunya pula, Eun Bo juga telah siap.
Yeo Wool kemudian datang.
Yeo Wool : Sudah waktunya bagi anda untuk memasuki istana. Dayang dari istana telah menunggu di luar.
Upacara dimulai.
Kyung dan Young Ji mulai memasuki istana.
Young Ji tampak bahagia.
Kyung tidak. Ia terlihat murung, tidak seperti saat ia menikah dengan Eun Ki.
Daebi tengah melantik Eun Bo dan Song Yi.
Daebi : Song Yi dari keluarga Kim dan Yeon dari keluarga Hong. Kalian dilantik sebagai bangsawan kerajaan.
Nyonya Jung : Yang Mulia Selir Kerajaan, tolong memberi hormat.
Dibantu dua pelayan masing2, Eun Bo dan Song Yi memberi hormat.
Para pelayan pun memberi ucapan selamat pada Eun Bo dan Song Yi.
Di kamar Kyung, Young Ji tengah menunggu Kyung. Di depannya, sudah siap dua meja berisi makanan.
Tak lama, Kyung datang. Kyung menatap kesal Young Ji.
Kyung kemudian masuk.
Diluar, Nyonya Lee meminta Kyung menuangkan minuman pernikahan untuk Young Ji.
Kyung : Kalian bisa pergi sekarang.
Nyonya Lee tak setuju : Yang Mulia....
Kyung : Aku tidak membutuhkanmu. Pergilah.
Terpaksalah Nyonya Lee pergi.
Kyung : Bagaimana rasanya akhirnya kau memenuhi impian ayahmu?
Young Ji : Yang Mulia, aku tidak hanya memenuhi impian ayahku. Aku juga memenuhi keinginanku sendiri. Aku akan hidup sebagai wanita anda untuk sisa hidupku.
Kyung : Aku ingat bagaimana kau terlihat ketika kau masih kecil. Kau biasanya jatuh dan menangis sepanjang waktu. Kau seperti adik-ku sendiri.
Young Ji : Anda memanggilku "Gadis kecil" waktu itu. Saat itulah aku pertama kali jatuh cinta pada anda, Yang Mulia.
Kyung : Saat itu, aku sudah punya orang lain dalam hatiku. Jangan mencoba hidup sebagai wanitaku. Aku tidak pernah mengizinkanmu untuk melakukan itu. Kita baru saja menikah sesuai tradisi. Tidak akan pernah ada cinta antara kau dan aku
Young ji : Ini adalah malam pertamaku sebagai ratu. Bagaimana anda bisa membuat janji yang begitu kejam?
Kyung : Seseorang tertembak di malam pertama dia menjadi ratu. Bagaimana ini bisa lebih kejam dari pada hal itu?
Kyung lalu menyuruh Young Ji tidur nyenyak.
Kyung pergi. Young Ji menangis.
Bersambung ke part 4.....
Kasihan deh lo.... Seneng banget lihat si Young Ji ditinggal saat malam pertama menjadi Ratu...
Si Jae Hwa pake bohong, bilang Kang Yi Soo ingin dia menjadi Raja. Padahal jelas2 sejak awal, Kang Yi Soo mempercayai Kyung dan memilih Kyung menjadi Raja.
0 Comments:
Post a Comment