Selection : The War Between Women Ep 10 Part 4

Sebelumnya..


Eun Bo berdiri di depan kamarnya. Raut wajahnya tampak gelisah.

Yeo Wool menyuruh Eun Bo masuk.

Yeo Wool : Udara diluar sangat dingin, Yang Mulia.

Eun Bo : Yang Mulia mungkin berada di istana Ratu, bukan?

Ternyata, Eun Bo sedang menunggu Kyung! *Cieee


Tak lama, Kyung datang. Eun Bo kaget melihat Kyung.

Eun Bo : Yang Mulia.


Eun Bo bergegas menghampiri Kyung.

Eun Bo : Apa yang membawa anda kemari....

Kyung : Kau biasanya disini sini untuk menyambutku. Bagaimana aku tidak bisa mampir?

Eun Bo : Apa? Kapan aku.... Aku disini untuk mendapatkan udara segar.

Kyung merasakan hembusan angin.

Kyung : Anginnya bagus.


Eun Bo : Anda tidak bisa datang ke sini malam ini.

Kyung : Aku telah dimarahi oleh Kepala Kasim Hwang. Tolong jangan tambahkan itu.


Eunuch Hwang sontak menatap sebal Kyung.


Kyung : Kau akan merasa sering terperangkap di istana. Saat musim semi tiba dan saat ulang tahun Buddha tiba, mari kita jalan-jalan bersama seperti terakhir kali. Aku masih memikirkan lentera itu sampai hari ini.

Eun Bo bingung, lentera?

Kyung : Apakah kau tidak ingat? Kita mengapungkan lentera di sungai bersama.

Eun Bo pura-pura ingat.


Eun Bo : Ah, Benar juga! Lentera itu cantik.

Kyung bingung, cantik?


Seingat Kyung, ia tak sengaja menjatuhkan lentera itu saat berusaha mengambilnya. Lilin yang ada di dalam lentera seketika mati ketika lentera itu jatuh dan lentera itu mulai dibawa arus.


Melihat ekspresi Kyung, Eun Bo bingung.

Eun Bo : Apa ada yang salah?

Kyung : Ini bukan apa-apa. Aku harus pergi sekarang. Beristirahatlah sekarang.


Kyung pergi tapi kemudian ia balik lagi hanya untuk mengatakan dirinya akan segera kembali.

Kyung : Di malam itu, tolong tunggu di dalam rumah.

Kyung pergi.

Pipi Eun Bo mulai memerah lagi.


Ja Yong dan Ki Ho menemui Jae Hwa di markas.

Ja Yong : Rencana kita mulai berantakan. Eun Bo tidak akan bertindak seperti yang kita harapkan. Karena dia hanya fokus membalas dendam untuk kakaknya, dia tidak bisa menerima alasan yang lebih besar.

Ki Ho : Bukankah kita harus memberinya waktu lebih banyak?

Jae Hwa : Apakah dengan memberinya lebih banyak waktu akan membuatnya berada di pihak kita?

Ja Yong : Situasi akan berubah dengan cepat. Jo Heung Gyeon akan memperoleh hak militer seperti yang dijanjikan dan mereka akan menjadi lebih kuat dan lebih agresif setiap hari. Akan semakin sulit bagi kita untuk membuat keributan. Dan bahkan jika Eun Bo tidak mengungkapkan identitas kita yang sebenarnya kepada raja, kita akan terungkap juga dalam waktu yang singkat. Apa yang harus kita lakukan, Pangeran?

Ki Ho : Bagaimana jika aku bertemu dengan Eun Bo dulu? Apa pun yang kita lakukan, kita harus mencari tahu apa yang dia pikirkan pertama kali.


Paginya, Eun Bo dan Song Yi menemui Young Ji.

Song Yi : Apakah anda memiliki malam yang nyaman, Yang Mulia? </ I>

Young Ji : Bagaimana dengan kalian berdua?


Song Yi : Aku memiliki malam yang damai sendiri, tapi....

Song Yi menatap sinis Eun Bo, ".... aku tidak yakin bagaimana Selir Hong."

Young Ji : Apa maksudmu?

Song Yi : Menurut para pelayan, Yang Mulia menikmati jalan-jalan dengan Selir Hong.


Eun Bo : Dia berhenti sebentar, tetapi dia kembali ke kamarnya.


Young Ji memarahi Song Yi.

Young Ji : Selir Kim, berhati-hatilah dengan apa yang kau pilih untuk dikatakan. Meskipun kita berpartisipasi dalam seleksi bersama, situasinya telah berubah seperti yang kau lihat. Kau harus berperilaku dengan benar.

Song Yi : Aku akan mengingatnya.


Young Ji juga memperingatkan Eun Bo.

Young Ji : Cobalah untuk lebih berhati-hati mulai sekarang. Yang Mulia mungkin telah mampir, tapi, tugasmu adalah membantuku dalam mengurus Yang Mulia.

Young Ji lalu menatap Eun Bo dengan tatapan cemburu.


Wal mendatangi berbagai kedai minuman, untuk mencari Gae Pyeong.

"Pernahkah kau melihat seorang pria dengan tanda terbakar di belakang lehernya?" tanya Wal.

"Tidak, belum pernah." jawab pemilik kedai.

"Pikirkan baik-baik." pinta Wal.

"Astaga, mengapa kau tidak percaya padaku?" jawab pemilik kedai.

"Apa maksudmu aku tidak percaya?" ucap Wal.


"Nyonya, Nyonya! Pernahkah kau melihat seorang pria dengan tanda terbakar di belakang lehernya?" tanya Wal.

"Tidak, belum pernah!" jawab pemilik kedai.


"Nyonya!" panggil Wal.

"Maksudmu pria yang dulu memakai topi bambu?" tanya si pemilik kedai.

Wal tersenyum, ya, Benar.

"Dia pergi beberapa hari yang lalu." ucap si pemilik kedai.

"Dia pergi? Sudahkan kau melihat wajahnya?" tanya Wal.

Pemilik kedai mengangguk.


Ki Ho menemui Eun Bo.

Ki Ho : Apakah anda benar-benar berencana untuk berpisah?

Eun Bo : Aku minta maaf untuk memberitahu padamu sejak aku memasuki istana sebagai Hong Yeon, tapi aku tidak bisa setuju dengan rencana itu lagi. Itu juga bukan hal yang diinginkan ayahku.

Ki Ho : Apakah anda sudah mantap dengan keputusan anda?

Eun Bo : Iya. Yang Mulia memberi tahu padaku bahwa dia meminta Tuan Baek Ja Yong untuk menjaga ibu. Di mana dia sekarang? Aku akan merawatnya sekarang.


Ja Yong kaget mendengar cerita Ki Ho soal Eun Bo yang ingin merawat Nyonya Han sendiri.

Ja Yong : Itu berarti kita tidak lagi memiliki opsi terakhir.

Ki Ho : Apa maksud anda, opsi terakhir kita?

Ja Yong : Setelah kau mengatakan kepadaku bahwa...

Ki Ho : Kau akan menggunakan tangannya untuk menusuk hati raja?

Ja Yong : Kupikir ini saatnya bagi kita untuk melaksanakan rencana kita bahkan dengan menyandera istri Kang Yi Soo.

Ki Ho : Maksudmu kau akan menjadikan Eun Bo seorang pembunuh? Kita tidak bisa menyerah pada moral kita. Kau dan Kang Yi Soo adalah teman. Bagaimana kau bisa melakukan itu pada putri temanmu? Aku tidak bisa menerimanya.

Ja Yong : Jika demikian, apakah kau punya solusi lain? Kau tidak punya, kan?


Ja Yong menatap Jae Hwa.

Ja Yong : Apakah kau akan menyerah pada rencana seperti ini? Penting bagi kita untuk mengambil langkah yang tepat. Jika kita hanya fokus pada tujuan kita dan tidak ada yang lain, apa gunanya memiliki dunia baru?

Ki Ho : Kita harus menunggu saat yang tepat.

Ja Yong : Kita tidak bisa terus menunggu. Kita tidak memiliki kekuatan lagi. Tidak bisakah kau melihatnya sendiri? Semua orang mulai lelah. Dan itu belum semuanya. Bagaimana dengan pasukan tamtama? Bagaimana dengan kondisi pelatihan mereka yang menyedihkan karena kurangnya senjata? Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Sudah waktunya untuk mengambil tindakan drastis.


Jae Hwa setuju ide Ja Yong.

Jae Hwa : Kita akan melakukannya. Aku mendengar raja masih mencari pembunuh itu. Ketika dia melakukannya, gadis itu akan hidup untuk sang ratu selama sisa hidupnya. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan kehilangan kesempatan selamanya.


Ki Ho yang tak setuju, memilih mundur.

Ja Yong marah, hei!

Ki Ho : Ini bukan penyebab terbesar yang aku bayangkan.

Ki Ho pergi.


Yeo Wool bergegas ke kamar Eun Bo.


Sementara tabib dan perawat sedang memeriksa Eun Bo.

Perawat mengatakan, Eun Bo dalam kondisi sehat untuk melakukan hubungan intim. *Acieeeee

"Aku akan membiarkan Kepala Kasim tahu." ucap perawat.

Yeo Wool kemudian datang. Tabib dan perawat langsung pergi.


Yeo Wool menyerahkan surat dari Ja Yong pada Eun Bo.

Ja Yong : Aku akan membiarkanmu melihat ibumu. Datanglah ke kuil di Naksan pada jam 1 sendirian.


Eun Bo langsung menemui Kyung, minta izin keluar. Eun Bo bilang, ia akan menemui ibunya. Kyung ingin Eun Bo dikawal, tapi Eun Bo menolak.

Eun Bo : Itu akan terlalu banyak menarik perhatian. Aku akan melangkah keluar dengan tenang.

Kyung mengerti.

Kyung : Kembalilah dengan selamat.

Eun Bo : Baik, yang Mulia.


Kyung : Ngomong-ngomong, sepertinya departemen medis mengirim pesan kepada Kepala Kasim Hwang.

Eun Bo : Iya? Oh... Itu hanya untuk denyut nadi... Dia mengatakan semua orang yang memasuki istana perlu diperiksa.

Eun Bo malu.

Kyung tertawa.

Eun Bo : Anda sedang mengolokku bukan?

Eun Bo lalu ikut tertawa.


Di depan markas, Jae Hwa memberikan botol berisi racun pada Ja Yong.

Jae Hwa : Ini racun dari ikan buntal. Dia perlahan-lahan akan kehabisan napas dan mati secara lumpuh.


Tandu Eun Bo mulai keluar dari istana.


Tak lama, mereka tiba di hutan.

Eun Bo : Yeo Wool, kau harus menungguku di sini.


Eun Bo lantas pergi ke kuil, menemui Ja Yong yang sudah menunggunya.

Ja Yong : Kau terlihat lebih baik sekarang. Apakah ada kesulitan menjadi selir?

Eun Bo : Tidak ada. Itu tidak terlalu buruk. Tuan, aku masih ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian anda padaku dan ibuku.

Ja Yong : Kau bertingkah seolah-olah kita tidak akan pernah bertemu lagi. Tidak perlu berterima kasih padaku. Seperti yang kau tahu, aku adalah teman ayahmu.

Eun Bo : Kalau begitu, dimana ibuku?

Ja Yong : Dia sehat-sehat saja sekarang. Kau akan dapat melihatnya dengan cepat. Tidak usah khawatir. Tapi... ada sesuatu yang harus kau lakukan terlebih dahulu.

Eun Bo : Sesuatu yang harus aku lakukan?


Ja Yong memberikan racun itu.


Ja Yong : Berikan ini pada Raja.

Eun Bo : Apa ini?

Ja Yong : Itu racun. Aku ingin kau membunuh Raja.

Eun Bo terkejut.


Bersambung....

Next ep :


Eun Bo dan Kyung berduaan di taman.


Young Ji menatap kesal Eun Bo.

"Maksudmu, Raja hanya melihat Permaisuri Hong dan mengabaikan ratu?" tanya Wangdaebi.

Apa masalahnya? Kita hanya perlu mencegahnya agar dia tidak hamil." ucap Man Chan pada Daebi.


Eun Bo menolak melakukannya. Ia tak mau membunuh Raja.

Jae Hwa memberikan surat pada Eun Bo. Ia mengancam akan membunuh Nyonya Han jika Eun Bo tidak mau melakukannya.

Eun Bo menatap Jae Hwa penuh kebencian.


Kyung mengarahkan pedang ke leher Wal.


Kyung menatap tajam Eun Bo.

Kyung : Kau bukan Eun Ki. Siapa kau? Katakan siapa kau! Katakan!


Kyung mencium Eun Bo.


Eun Bo : Aku masih mencintaimu. Aku hanya mencintaimu seumur hidupku.

4 Comments:

  1. Unknown said...:

    lanjuuuuttt ditunggu pisan 😍 serru seru seru

  1. Unknown said...:

    lanjuuuuttt ditunggu pisan 😍 serru seru seru

  1. GenkPelangi said...:

    Drama ini tayangnya setiap Sabtu-Minggu malam di Korea,, jadi baru bisa mulai diupdate sinopsis baru hari Minggu sore...

Post a Comment