Selection : The War Between Women Ep 7 Part 1

Sebelumnya...

Lanjut lagi guys,, ni drama makin seru....

Yeo Wool mengenali Jae Hwa sbg pria yg menyelamatkannya saat dia hampir diculik di depan rumah karantina.

Yeo Wool pun memberitahu Eun Bo bahwa Jae Hwa pria yg menolongnya saat itu.


Jae Hwa kaget mendengar Yeo Wool memanggil Eun Bo ''Agassi".

Jae Hwa : Agassi? Secara kebetulan, apakah anda berpartisipasi... apakah anda berpartisipasi dalam pemilihan untuk ratu?

Eun Bo : Iya. Aku senang bertemu denganmu. Tolong jangan tampung Wal meskipun dia kembali. Aku tidak bisa bertemu lagi denganmu, Pangeran. Aku berterima kasih kepada Anda untuk semuanya.

Dan, Jae Hwa pergi begitu saja. Dengan wajah kesal.

Eun Bo pun bingung melihatnya.


Jae Hwa menggedor pintu sebuah rumah. Tak lama, pelayan Ja Yong keluar.

"Kau siapa?" tanya pelayan Ja Yong.

Jae Hwa mendorong pelayan Ja Yong dan menerobos masuk.

Melihat itu, pelayan Ja Yong langsung mengejar Jae Hwa.


Jae Hwa berteriak memanggil Ja Yong. Ja Yong keluar dan kaget melihat kedatangan Jae Hwa.

Jae Hwa : Apa putri Kang Yi Soo adalah Hong Yeon?

Mendengar pertanyaan Jae Hwa, Ja Yong pun menyuruh pelayannya mengunci pintu depan dan melarang siapa pun masuk.

Pelayan Ja Yong mengerti dan langsung pergi.


Ja Yong kemudian mengajak Jae Hwa masuk.

Jae Hwa : Aku bertanya padamu, apa Hong Yeon adalah wanita yang kita buat ikut serta dalam seleksi.

Ja Yong : Apakah itu sebabnya anda datang ke sini di siang hari bolong?

Jae Hwa : Aku bertanya apakah itu benar!

Ja Yong : Ya itu benar. Bagaimana anda tahu nama itu?


Jae Hwa pun menyesal sudah membuat Eun Bo terlibat dalam urusannya.

Jae Hwa : Seharusnya aku tahu sebelumnya. Jika aku tahu, aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi.

Ja Yong terkejut tahu Jae Hwa mengenal Eun Bo.


Eun Bo yg sudah di tandunya,, mengajak Yeo Wool ke gibang menemui Wal. Ia yakin Wal disana.

Yeo Wool keberatan, sekarang?

Eun Bo : Aku tidak bisa membiarkannya dekat dengan sang pangeran lagi.


Wal kembali diikat di kursi penyiksaan. Han Mo mengarahkan pedangnya ke wajah Wal.

Wal : Aku hanya.... aku pelayan Pangeran.

Kyung kaget, apa katamu? Siapa?

Wal : Sesungguhnya... aku bukan pelayan. Aku biasa menyapu lantai di rumahnya dan memotong kayu bakar juga, tapi ... tidak lagi. Tidak lagi...


Mendengar jawaban Wal yg bertele-tele, Eunuch Hwang marah.

Eunuch Hwang : Beraninya kau bercanda di depan Yang Mulia?

Wal : Aku tidak bercanda! Jadi biarkan aku jelaskan ini... aku awalnya seorang informan, tetapi bisnis gagal dan aku tinggal di rumah pangeran sementara. Ya ya...

Kyung : Seorang informan?

Wal : Jadi sekarang aku pindah dari rumah pangeran dan aku tinggal di rumah bordil, Yang Mulia.


Eunuch Hwang : Yang Mulia, tolong potong mulut penipu ini. Dia mengatakan dia bekerja untuk pangeran dan bersikeras untuk menjadi informan. Sekarang dia bilang dia tinggal di rumah bordil. Petugas Han, tolong tunjukkan keterampilan pedangmu. Potong lidah kecil pria ini tepat setengah, kembalikan, dan potong lagi!

Wal : Bagaimana anda bisa menyebutku penipu? Namaku Wal. Wal, oke? Pernahkah anda mendengar nama itu? Aku adalah pemilik agensi informan terbesar di Hanyang, Agen Buyong! Jadi tolong pergi ke rumah bordil dan coba cari ke dalamnya. Jika anda pergi ke sana, ada pendamping bernama Cho Hyang. Dia terkadang menemukan klien untuk saya juga. Alasan mengapa aku pergi ke Gunung Inwang adalah untuk menerima komisi yang didapat Cho Hyang untukku.

Eunuch Hwang : Apa kau mengatakan kebenaran?


Wal : Ngomong-ngomong, kenapa kau memperlakukanku seperti itu, Tuan Kasim?

Dipanggil 'Tuan Kasim', Eunuch Hwang langsung melihat jubahnya, lalu marah.

Eunuch Hwang : Apa? Beraninya kau!

Eunuch Hwang mau memukul Wal, tapi dilarang Kyung.

Kyung : Anda pemilik Agensi Buyong? Aku pikir itu seorang wanita.

Wal : Ya, itu seorang wanita dan juga seorang pria. Akulah pria itu. Kami adalah mitra.

Kyung : Jika demikian, di mana pasangan anda sekarang?

Wal : Dia mungkin berkeliaran dari satu tempat ke tempat sepertiku.

Kyung : Dia tidak tinggal bersamamu di rumah pangeran?

Wal : Tidak tidak. Dia kenal pangeran lebih dulu, tapi aku satu-satunya yang tinggal di rumahnya. Lagi pula, jika anda pergi ke rumah bordil, anda akan mengetahui bahwa aku adalah pemilik Agensi Buyong. Jadi tolong lihat sekali saja, Tuan, Yang Mulia, Tuan Kasim. Maaf aku memanggilmu kasim.


Kyung, Eunuch Hwang dan Han Mo beranjak pergi.

Eunuch Hwang : Apakah anda benar-benar percaya pada apa yang dikatakan pria itu?


Kyung ingat saat ia yg baru siuman, bertemu Jae Hwa di halaman istana.

Jae Hwa saat itu dibawa ke istana sbg Raja baru.


Kyung : Aku tidak pernah memikirkan Pangeran sebagai ancaman. Memikirkannya sekarang, aku bisa mencurigainya. Dia dibawa karena rekomendasi Jo Heung Gyeon, bukan?

Eunuch Hwang : Itu betul.

Kyung : Apakah itu berarti dia bisa menjadi komplotannya?

Eunuch Hwang : Omong-omong, Yang Mulia, bagaimana pemilik Agensi Buyong?


Kyung lalu menyuruh Han Mo ke gibang untuk mencari tahu apa yg dikatakan Wal benar atau tidak.

Han Mo mengerti dan langsung pergi.


Yeo Wool menunggu Eun Bo di depan gibang.

Pria bertudung datang lagi. Ia melewati Yeo Wool dan masuk ke gibang.


Cho Hyang : Aku hampir tidak mengenalimu. Kenapa kau berpakaian seperti bangsawan, bukan dukun kali ini?

Eun Bo : Ada alasan untuk itu. Aku di sini untuk melihat Wal. Tolong katakan padanya bahwa aku di sini.

Cho Hyang : Kau juga tidak tahu di mana dia? Apakah sesuatu benar-benar terjadi padanya?

Eun Bo : Apa yang sedang kau bicarakan?

Cho Hyang : Nah, masalahnya adalah... Sebenarnya, dia pergi ke Gunung Inwang untuk bertemu dengan klien tadi malam. Tapi dia belum kembali.

Eun Bo : Klien?


Pria bertudung menguping mereka.

Cho Hyang : Dia mungkin baik-baik saja! Aku yakin dia akan muncul entah dari mana lagi. Kau tahu bagaimana dia.

Eun Bo : Tolong katakan padanya bahwa aku ingin bertemu dengannya ketika dia kembali.

Eun Bo lalu beranjak pergi. Ia berjalan melewati si pria bertudung.


Begitu Eun Bo pergi, pria bertudung menghampiri Cho Hyang. Cho Hyang kaget.

Cho Hyang : Kau menakutiku! Apa yang terjadi? Mengapa pemilik Agen Buyong tidak kembali?

Pria bertudung : Siapa wanita itu tadi?

Cho Hyang : Bagaimana jika kuberitahu kau? Apakah kau akan tahu? Jangan mengubah topik pembicaraan. Di mana pemilik Agen Buyong?

Pria bertudung : Kalau saja kau tutup mulut, kau tidak harus mati seperti ini.


Pria bertudung membekap Cho Hyang. Cho Hyang pun tewas!


Han Mo dan anak buahnya mendatangi gibang yang dimaksud Wal.

Han Mo sontak para gisaeng dan tamu terkejut.

Han Mo : Aku dari kantor pemerintah. Semua orang harus berkumpul.

Han Mo lantas menunjukkan sketsa Wal.

Han Mo : Apakah pria ini pemilik Agensi Buyong?

Teman Cho Hyang yg melihat sketsa Wal, terkejut.

"Iya.  Jika ini tentang pemilik Agensi Buyong, Cho Hyang mengenalnya lebih baik daripada siapa pun."

Han Mo lalu menanyakan Cho Hyang.

"Kalau dipikir-pikir, aku belum melihatnya hari ini."


Wal masih diikat di kursi penyiksaan, di ruangan Biro Investigasi.

Dua penjaga datang dan melepaskan ikatan Wal, serta menaruh baskom berisi makanan di dekat kaki Wal.

Wal : Apakah anda menerima pesanan dari raja secara kebetulan? Maaf, mereka pasti mengetahui siapa aku sekarang. Berapa lama aku harus terikat?


Wal mulai makan. Penjaga diam saja.

Wal : Apakah mulut anda tertutup rapat? Bagaimanapun, aku sangat khawatir. Aku seharusnya tidak menyebutkan pangeran. Aku hanya membuat segalanya menjadi rumit. Apakah mereka pergi ke rumah bordil atau tidak? Bagaimana jika mereka pura-pura tidak mengenalku? Jika mereka melakukannya, aku akan pergi ke depan dan...


Han Mo menemui Kyung.

Kyung : Dia pemilik Agensi Buyong?

Han Mo : Ya yang Mulia.

Eunuch Hwag : Dia di semua tempat berbicara omong kosong tapi kurasa tidak semua omong kosong.

Han Mo : Ngomong-ngomong, gisaeng bernama Cho Hyang yang dia sebutkan tampaknya telah menghilang.

Kyung kaget, maksudmu dia menghilang entah dari mana?

Han Mo : Sepertinya begitu.


Young Ji menemui ayahnya.

Heung Gyeon : Apakah anda benar-benar yakin?

Young Ji : Ya, wanita itu bukan Hong Yeon. Apa yang harus kita lakukan sekarang, ayah?

Heung Gyeon : Aku tidak ingin kau melakukan apa pun. Perlakukan dia seperti biasa.

Young Ji : Tapi kita harus mengusirnya sebelum pemilihan babak kedua ...

Heung Gyeon : Aku akan mengurus semuanya sendiri. Jadi jangan khawatir tentang itu.


Young Ji berbalik dan melihat pria bertudung datang.

Young Ji senang, Gae Pyong!

Young Ji berlari mendekati Gae Pyong.

Young Ji : Kapan kau sampai disini? Aku belum melihatmu akhir-akhir ini. Apakah kau pergi ke suatu tempat?

Gae Pyong : Ya, Agassi.

Young Ji : Anda kembali untuk selamanya, bukan? Jangan berani-berani menghilang tanpa memberitahuku lagi.

Gae Pyong : Ya, Agassi.


Heung Gyeon menatap sinis Gae Pyong dan menyuruh Young Ji masuk.

Young Ji menatap Gae Pyong lagi.

Young Ji : Sampai jumpa lagi.

Young Ji pergi.

Gae Pyong menatap lirih kepergian Young Ji.


Gae Pyong bergegas ke Heung Gyeon.

Gae Pyong : Kita hampir mendapat masalah sejak Raja menemukan Young Koon. Tapi aku mengatasinya dengan menjebak pemilik Agensi Buyong.

Heung Gyeon : Kerja bagus.

Flashback....


Gae Pyong berdiri di depan kamar Young Ji dan mendengar tangisan Young Ji.

Pelayan Young Ji datang.

"Apakah itu kau Gae Pyeong? Apa yang kau lakukan di sini?  Apakah anda khawatir lagi pada Nona Young Ji?  Dia menangis sepanjang hari sejak didiskualifikasi. Aku khawatir sesuatu akan terjadi padanya."

"Pastikan untuk menghiburnya."

"Satu-satunya impiannya adalah bersama raja."

Gae Pyong luka mendengarnya.


Heung Gyeon kemudian datang dan terkejut melihat Gae Pyong berdiri di depan kamar putrinya.

Beberapa menit kemudian, Heung Gyeon sadar Gae Pyong menyukai putrinya.


Heung Gyeon lantas memanggil Gae Pyong ke kamarnya.

"Apakah kau dapat menemukan senjata yang layak dan seorang pria bersenjata?" tanya Heung Gyeon sambil menggambar parade Raja.

"Iya. Ngomong-ngomong, untuk apa anda menggunakannya?" tanya Gae Pyong.

"Ini foto raja memasuki istana bersama ratu baru." jawab Heung Gyeon.


Heung Gyeon lalu menunjuk tandu Raja.

Heung Gyeon : Tahta kerajaan di sini akan menjadi target. Apakah anda akan mencobanya?

Gae Pyong kaget Heung Gyeon menyuruhnya menembak Raja.

Heung Gyeon : Apakah anda akan melakukannya untuk Young Ji?

Gae Pyong terdiam.

Flashback end...


Gae Pyong berlutut.

Gae Pyong : Aku merusak rencanamu, Tuan. Tolong bunuh saya!

Heung Gyeon : Bukan salahmu bahwa Raja hidup kembali. Tapi... kau tidak dapat membiarkan mereka melacak jejakmu. Aku senang kau mengurusnya dengan baik. Ngomong-ngomong, aku pikir Ratu hidup kembali juga. Ibu Ratu yang menjadi budak rupanya menghilang. Lacak dia dan pergi ke Gyeonggido sekarang dan cari tahu tentang Hong Yeon, putri Hong Ki Ho.

Gae Pyong : Baik, Tuan.

Bersambung ke part 2.....

Terjawab sudah yg menembak Kyung dan menewaskan Eun Ki adalah Heung Gyeon..... Heung Gyeon yg tahu Gae Pyong menyukai putrinya, memanfaatkan Gae Pyong untuk membunuh Kyung dan Eun Ki, tapi yg tewas hanya Eun Ki. Kyung selamat.

Dan alasan Heung Gyeon melakukan itu karena Young Ji...

Eh eh, Gae Pyong ngingetin saya sama Gon, pengawalnya Hwa Gun di Ruler : Master Of The Mask... Yg pernah nonton dramanya pasti ngerti kenapa sy jd inget Gon....

0 Comments:

Post a Comment