Selection : The War Between Women Ep 9 Part 3

Sebelumnya...


Paginya, ketiga kandidat sudah siap dengan kotak mereka masing2.


Seleksi terakhir dilaksanakan di ruangan Wangdaebi.


Eunuch memberitahu Kyung, kalau seleksi terakhir akhirnya dimulai.

Eunuch : Aku bahkan bukan kandidat, tapi aku merasa gugup. Semuanya.... semua akan berjalan dengan lancar. Nona Hong akan....


Melihat Kyung yang diam saja, Eunuch pun memukul mulutnya.

Eunuch : Itu akan akan berjalan baik.


Seleksi akhir dimulai.

Wangdaebi : Kami akan mendengar jawaban kalian atas pertanyaan yang kami tanyakan terakhir kali. Nona Kim, kau yang duluan. Apa yang kau korbankan untuk menjadi Ratu?


Song Yi : Ini adalah jawabanku.

Song Yi membuka kotaknya. Isinya, sepatu mahalnya yang dibersihkan pelayan tadi malam.

Nyonya Jung mengambil sepatu itu dan meletakkannya di meja Wangdaebi.


Daebi kaget, sepatu yang bagus untuk dikorbankan.

Wangdaebi : Apa artinya?


Song Yi : Itu adalah sepatu yang diberikan pamanku kepadaku. Dari apa yang kupelajari, para nyonya di istana seharusnya tidak terlalu menonjol secara politis. Meskipun pamanku memiliki posisi tinggi di istana, aku tidak ingin menggunakan pamanku, jadi aku mengorbankan hadiah ini.

Jawaban Song Yi membuat daebi tersinggung.

Daebi : Apa kau mengatakan kau bisa mengorbankan keluargamu?

Song Yi : Tolong jangan salah paham. Maksudku adalah aku akan lebih sadar dan berusaha untuk tidak menjadi ratu yang dibutakan kekuasaan.


Wangdaebi memuji jawaban Song Yi.

Wangdaebi : Dia punya poin bagus. Naluri keibuan, moralitas dan kemanusiaan telah diabaikan dalam keluarga ini.

Wangdaebi melirik daebi.

Wangdaebi : Kau tidak boleh memihak siapapun.

Daebi kesal.


Song Yi senang jawabannya dipuji Wangdaebi.


Ja Yong dan Ki Ho keluar dari markas.

Ki Ho : Aku sudah terlalu lama absen karena seleksi ini. Aku berpikir, akan kembali ke Gyeonggi hari ini.

Ja Yong : Kau tidak nyaman melihat Eun Bo?

Ki Ho : Sampai kapan kau merahasiakan ini darinya? Setidaknya dia harus tahu niat kita.

Ja Yong : Aku berpikir, menceritakan segalanya setelah seleksi berakhir. Semua yang dia ingin tahu termasuk fakta bahwa mengubah pemilik tahta dan memulai dunia baru adalah tujuan akhir kami.


Giliran jawaban Young Ji yang ditanya. Young Ji mengorbankan rok nya saat putaran pertama.

Wangdaebi : Itu rok yang kau kenakan saat putaran pertama, bukan? Aku ingat memujimu saat memperbaiki pakaian yang rusak.

Young Ji : Aku sangat senang.

Wangdaebi : Kenapa kau mengorbankannya.

Young Ji : Saat aku menemukan rok itu hancur, aku sangat marah. Aku marah, takut dan sedih bahwa aku akan didiskualifikasi. Tapi kemudian aku bersenang- senang dengan para gadis yang membantuku memperbaiki rok itu.

Daebi : Itu mengingatkanmu pada kenangan yang menyenangkan. Aku tidak mengerti.

Young Ji : Menyenangkan atau tidak, itu adalah tugas Ratu untuk melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru.

Wangdaebi : Kau ingin melupakan kenanganmu disaat marah, sedih dan bahagia? Sepertinya kau bersedia melupakan masa lalumu.

Young Ji : Itu betul.

Wangdaebi : Aku memahami tekadmu, tapi melupakan masa lalu tidak selalu menjadi yang terbaik.


Song Yi senang jawaban Young Ji tidak dipuji.


Wangdaebi menanyakan jawaban Eun Bo.

Eun Bo menyerahkan sendok dan sumpit perak.

Eun Bo : Itu adalah sendok perak. Sendok perak yang digunakan untuk mendeteksi racun, jadi mereka menggunakannya untuk makan.


Daebi : Apa artinya.

Eun Bo menatap Daebi, lalu menghela nafas dan menjelaskan artinya.

Eun Bo : Di rumah tangga dimana mereka tidak memiliki peralatan yang cukup, mereka menggunakan sendok kayu untuk makan kimchi atau ramuan gunung. Tapi jika harus membuat kue beras dengan mengukus jarum atau kotoran pinus, tanganmu akan menjadi sendok.

Daebi : Kau mengukus kotoran dan memakannya dengan tanganmu? Aku tidak percaya. Kedengarannya kau pernah mengalaminya. Apa itu benar?

Eun Bo : Iya. Aku telah menyaksikan dan mendengarnya sendiri.


Wangdaebi : Ini adalah kebenaran tentang kehidupan orang-orang yang tidak ada di antara kita yang tahu. Lanjutkan.

Eun Bo : Aku tidak memiliki lebih dari dua wanita muda ini di sini. Jadi aku memikirkan hal-hal yang bisa kulepaskan jika aku menjadi ratu. Aku ingin menyerahkan sendok perak ini dan menjadi warga negara yang dekat dengan Yang Mulia. Sebagai ibu dari orang-orang di negara ini, seseorang harus menjadi mau menggunakan sendok kayu atau tangan atau terkadang kelaparan dengan orang-orang dan berbagi rasa sakit mereka.

Wangdaebi : Kau ingin menyerahkan sendok perakmu dan menggunakan sendok kayu bersama dengan orang-orang? Ini tidak terlalu realistis karena itu akan menjadi cara yang buruk. Tapi aku terkesan dengan tekadmu.


Young Ji mulai cemas Eun Bo berhasil membuat Wangdaebi terkesan.


Gae Pyeong mendatangi Yeon yg bermain sendirian di halamann kuil. Ia mengancam Yeon dengan pisau. Yeon menangis ketakutan.

Tak lama, Nyonya Han datang membawakan obat Yeon. Ia terkejut melihat Yeon disandera.

Nyonya Han bergegas mendekati Yeon.

Nyonya Han : Apa yang kau lakukan?

Gae Pyeong : Kalian berdua ikut denganku.


Pendeta kemudian datang membawa kayu. Ia mendekati Gae Pyeong dari belakang pelan2 namun Gae Pyeong lebih pintar. Ia langsung menghujamkan pisaunya ke tubuh si pendeta saat tahu si pendeta hendak memukulnya.

Nyonya Han membawa kabur Yeon.


Dalam pelarian, asma Yeon kumat. Nyonya Han langsung membawa Yeon bersembunyi dibalik batu.

Nyonya Han kemudian menutup mulut Yeon agar suara Yeon tidak terdengar Gae Pyong, tapi rupanya Gae Pyong mendengarnya.

Nyonya Han terkejut ketika Gae Pyong mengarahkan pisau ke lehernya.

Bersambung ke part 4.....

0 Comments:

Post a Comment