Unknown Woman Ep 31 Part 2

Sebelumnya...


Sambil turun ke bawah, Moo Yeol mengirimi Yeo Ri pesan.

Moo Yeol : Yeo Ri-ya, aku mau datang. Keluarlah.


Yeo Ri langsung keluar dari kediamannya tapi sampai diluar, ia dikejutkan dengan kedatangan Do

Chi

Do Chi : Seol-ah, kau tahu aku mau datang atau apa?

Yeo Ri : Sedang apa kau di sini? Kau tidak menelepon.

Do Chi : Aku pikir kau pasti sudah ada di rumah sekarang, jadi, aku baru mau menelepon.

Yeo Ri : Do Chi, masalahnya, aku keluar untuk pergi ke toserba.


Yeo Ri lalu melihat mobil Moo Yeol datang. Tak mau Moo Yeol melihat Do Chi, Yeo Ri langsung mengajak Do Chi masuk.

Tapi Do Chi menolak.

Do Chi : Ini sudah larut. Aku tidak mau mereka menilaiku buruk.

Yeo Ri : Tidak sama sekali. Tidak masalah.

Yeo Ri membawa Do Chi masuk.


Yeo Ri : Do Chi mampir, jadi, aku mengundangnya masuk.

Do Chi : Tidak masalah, bukan? Maaf. Kalian datang ke rumahku, tapi aku harus pergi.


Ki Dong menyuruh mereka duduk.

Yeo Ri lalu menatap Mal Nyeon.

Yeo Ri :Aku akan pergi membeli minuman.


Lalu ia berbisik, Moo Yeol....

Mal Nyeon mengerti dan menyuruh Yeo Ri pergi.


Do Chi menghentikan Yeo Ri.

Do Chi : Biar aku saja.

Mal Nyeon langsung menghentikan Do Chi dan menyuruh Yeo Ri pergi.


Yeo Ri buru-buru keluar dan langsung bertemu Moo Yeol.

Yeo Ri : Oppa, ada apa?

Moo Yeol : Kita harus bicara. Naiklah.


Mereka masuk ke mobil.

Moo Yeol : Ibumu tidak tahu tentang kita? Itu alasannya dia mau menjodohkanmu dengan Do Chi?

Yeo Ri : Aku bilang kepadanya bahwa aku mau kabur dari penjara karena benci denganmu. Jadi, dia tidak menyukaimu. Aku takut dia akan kecewa jika kubilang kita rujuk, jadi, aku tidak bisa memberitahunya.

Moo Yeol : Aku mengerti. Setelah aku bercerai dan kita resmi rujuk, kita bisa menunjukkan kepadanya perasaan kita yang sebenarnya. Tapi pertama...

Yeo Ri : Apa?

Moo Yeol : Mertuaku sudah memutuskan untuk berpura-pura menjodohkanmu dengan Do Chi.

Yeo Ri kaget, apa?

Lalu Yeo Ri pura2 menolak.

Yeo Ri : Aku tidak mau. Kenapa kau tidak menghentikan mereka?


Moo Yeol : Tidak. Itu memberikanku ide bagus. Yeo Ri-ya, ayo manfaatkan Do Chi sebagai pengalih perhatian.

Yeo Ri : Apa maksudmu, pengalih perhatian?

Moo Yeol : Dia sudah menyukaimu dan bahkan kedua keluarga ingin kalian bersama. Kau harus berpura-pura berkencan dengan berencana ingin menikah. Akan kita buat keluarga itu berfokus pada hubungan kalian, dan mari rencanakan masa depan kita bersama di balik semuanya.

Yeo Ri : Do Chi tidak bersalah. Memanfaatkan perasaannya begitu sungguh kejam.

Moo Yeol : Mereka mengurungmu dan berusaha merampas anakmu hanya untuk menyelamatkan anak mereka sendiri. Jangan tunjukkan belas kasihan.


Yeo Ri langsung menatap tajam Do Chi dan bicara dalam hati.

Yeo Ri : Bagaimana denganmu? Kau lupa perbuatanmu?

Moo Yeol : Mereka berencana menjodohkanmu dengan Do Chi hanya untuk mendapatkan tanah ibumu. Mari khianati mereka.

Yeo Ri : Baik.

Moo Yeol : Aku juga akan berpura-pura mendukungmu dan Do Chi, jadi, berpura-puralah menerimanya. Serta mari mengambil alih Grup Wid.

Yeo Ri : Oppa...

Moo Yeol : Tapi berjanjilah kepadaku bahwa kau hanya akan menyukai Do Chi seperlunya. Kau mengerti, bukan?

Yeo Ri : Jangan khawatir. Ayo pergi. Orang tuaku menunggu.


Do Chi berniat menyusul Yeo Ri. Ia merasa, Yeo Ri terlalu lama membeli minum.

Mal Nyeon : Berhentilah khawatir. Dia tidak akan tersesat. Kau mau melihat foto Seol saat dia masih kecil? Kebanyakan pria ingin melihat penampilan wanita yang mereka sukai.

Do Chi : Ya, aku penasaran. Dia tidak banyak bercerita tentang dirinya sendiri.

Mal Nyeon : Akan kuambilkan.

Mal Nyeon beranjak ke kamar.


Ki Dong menatap Do Chi.

Ki Dong : Aku membersihkan dan menatanya sendiri. Seperti dia bisa menemukannya saja. Ini yang akan dia bilang. "Di mana kau menyimpan albumnya?"

Dan benar saja. Mal Nyeon tak lama teriak menanyakan albumnya. Mereka terkekeh.

Ki Dong : Aku akan masuk.

Ki Dong lalu masuk ke kamarnya.


Do Chi lalu bangkit, melihat-lihat sekeliling rumah. Lalu ia menatap ke arah kamar Yeo Ri.

Do Chi : Apa itu kamar Seol.


Do Chi masuk ke kamar Yeo Ri.

Di ujung tempat tidur, tampak pohon keluarga Grup Wid. Tapi Do Chi belum melihatnya.

Do Chi tersenyum melihat kamar Yeo Ri yang bersih dan rapi.


Yeo Ri datang. Bersamaan dengan itu, Ki Dong dan Mal Nyeon keluar dari kamar.

Yeo Ri : Dimana Do Chi?

Mal Nyeon dan Ki Dong juga heran Do Chi tak ada.

Yeo Ri lalu melihat pintu kamarnya terbuka. Yeo Ri kaget, pohon keluarga Wid...


Yeo Ri bergegas ke kamarnya. Tepat saat itu, Do Chi mulai mengarahkan pandangannya ke ujung tempat tidur. Yeo Ri yang melihat itu, langsung mengalihkan perhatian Do Chi.

Yeo Ri : Do Chi...

Do Chi menatap Yeo Ri.

Do Chi : Kau sudah kembali. Kenapa kau lama sekali membeli minumannya?

Yeo Ri : Mari keluar. Di luar sejuk dan nyaman.


Do Chi hendak menoleh ke belakang.

"Ayo." ajak Yeo Ri sambil menarik tangan Do Chi, sehingga perhatian Do Chi kembali tertuju padanya.

Do Chi dan Yeo Ri keluar.

Kamera menatap foto keluarga Wid.


Do Chi dan Yeo Ri duduk di taman depan.

Do Chi : Seol-ssi, haruskah kupetik bintang untukmu?

Yeo Ri : Bagaimana jika aku sungguh memintamu begitu?

Do Chi : Baiklah. Aku mengerti. Aku akan segera kembali.


Do Chi berdiri. Ia menatap langit, lalu menatap Yeo Ri sesekali.

Do Chi : Tunggu saja 3.000 tahun.

Yeo Ri tertawa.


Do Chi kembali duduk.

Yeo Ri : Kau sendiri merupakan bintang. Bintang yang bersinar.

Do Chi : Apa kau menghubungi media secara anonim untuk menjadikanku bintang lagi? Kau mengatakan alasanku melewatkan syuting sinetron dan juga nama rumah sakitnya.

Yeo Ri: Aku ketahuan.

Do Chi : Kau tidak mau orang-orang tahu bahwa kau pingsan. Kenapa kau melakukan itu? Aku tidak peduli apa yang terjadi kepadaku. Karena aku tidak peduli apa yang terjadi kepadaku juga, jika menyangkut dirimu.


Do Chi lalu menatap Yeo Ri lebih dekat.

Do Chi : Kenapa kau lebih cantik hari ini? Aku harus bagaimana? Bolehkah aku menciummu?

Yeo Ri : Yang benar saja. Kau merepotkan.


Yeo Ri lalu berdiri.

Yeo Ri : Ayo pergi. Kau mungkin tidak acuh karena kau pengangguran, tapi aku tidak boleh dipecat. Ayo.

Do Chi : Kita bisa menyelesaikan yang tidak kita lakukan besok.


Yeo Ri mau pergi, tapi Do Chi memanggilnya.

Do Chi : Seol-ssi.

Do Chi lalu menarik Yeo Ri ke dekatnya dan mencium kening Yeo Ri.

Yeo Ri kaget, sekaligus senang.


Do Chi lalu menatap Yeo Ri.

Do Chi : Kita berhenti di sini hari ini.


Do Chi kembali ke rumah dan bertemu Moo Yeol di depan pintu.

Do Chi : Kau masih mau berdebat denganku? Yang terjadi tadi itu...

Moo Yeol : Aku minta maaf untuk yang tadi.


Do Chi sontak kaget mendengar Moo Yeol tiba2 minta maaf.

Moo Yeol : Aku sudah keterlaluan karena mencampuri kehidupan pribadi rekan kerjaku. Tolong lupakan itu.

Do Chi bingung bagaimana harus merespon permintaan maaf Moo Yeol yang tiba-tiba.


Moo Yeol : Kalian berdua serasi. Aku mengharapkan yang terbaik untuk kalian berdua.

Do Chi : Kau sungguh-sungguh? Baiklah. Kau tidak boleh berubah pikiran besok dan menyangkalnya, ya?

Moo Yeol : Tidak akan.

Do Chi : Sejujurnya, paman tidak menyukaimu dari sejak kita masih bersekolah. Kau tampak hina. Paman bahkan tetap tidak menyukaimu saat kau menikahi keponakan paman, tapi tidak masalahHari ini, paman akui kau pria sejati.


Do Young keluar dari kamarnya dan bertemu mereka.

Do Young memberitahu Do Chi bahwa mereka merestui hubungan Do Chi dan Yeo Ri.

Do Chi senang.


Moo Yeol dan Do Young saling bertatapan.


Yeo Ri yang sudah tidur, memimpikan Bom.

Dalam mimpinya, ia menemukan Bom sedang bermain di sebuah taman.

Yeo Ri : Sedang apa kau disana?

Bom : Aku menemukannya.


Bom mengambil daun semanggi.

Yeo Ri terbangun. Yeo Ri heran sendiri kenapa ia terus memimpikan Bom.


Hae Joo dan Moo Yeol sudah terlelap ketika ponsel Hae Joo berdering.

Hae Joo menjawab teleponnya dan kaget.

Hae Joo : Ma Ya terluka? Bagaimana? Separah apa?


Hae Joo langsung beranjak keluar. Moo Yeol terbangun dan menyusul Hae Joo ke bawah.

Hae Joo : Apa kata dokter? Aku akan segera ke sana. Aku akan memesan penerbangan berikutnya...

Moo Yeol merebut ponsel Hae Joo dan bicara dengan guru Ma Ya.

Moo Yeol : Ibu Ma Ya sedang sangat emosional sekarang. Bicaralah denganku. Kakinya? Aku mengerti.

Moo Yeol memutus panggilan.


Hae Joo sewot, kenapa kau menutupnya begitu saja?

Moo Yeol : Dia cedera ligamen saat bermain sepak bola. Tulangnya baik-baik saja, jadi, jangan terlalu cemas. Guru pulang cepat untuk menemaninya.

Hae Joo : Bagaimana bisa mereka membiarkan Ma Ya cedera ligamen?


Do Young dan Ji Won keluar dari kamar karena mendengar suara Hae Joo.

Ji Won : Ada apa ini?

Moo Yeol : Kaki Ma Ya cedera saat bermain sepak bola.

Do Young : Haruskah anak perempuan bermain sepak bola?

Ji Won : Benar sekali. Kalian tidak boleh membiarkan dia berbuat sesukanya.

Hae Joo : Tunggu sampai Ma Ya kembali. Guru itu akan dipecat.

Do Young : Kau mulai lagi. Ayah mau kau memperhatikan caramu berbicara dan bertindak.

Ji Won menyuruh mereka kembali ke kamar.


Di Chaplin, Yeol Mae sedang mengepel lantai saat Oliver datang membawa barang2.

Yeol Mae langsung mendekati Oliver.

Yeol Mae : Pak Jang, kau sudah menemukan tempat tinggal?

Oliver : Belum. Aku tidak bisa menemukan tempat yang kusukai.

Yeol Mae : Mau kukenalkan dengan orang yang punya tempat tinggal bagus?


Yeol Mae membawa Oliver ke rumahnya. Ternyata, rumah yang dimaksud Yeol Mae adalah rumahnya sendiri. Disana, sudah menunggu Ae Nok yang berdiri membelakangi pintu.

Oliver : Aku dengar kau menyewakan tempat tinggalmu.

Ae Nok berbalik. Oliver kaget.


Oliver : Apa ini tempat yang mau kau tunjukkan kepadaku?

Yeol Mae mengangguk.

Oliver : Aku salah alamat. Aku sibuk, jadi...

Oliver mau pergi tapi dihalangi Yeol Mae.

Ae Nok : Kau sebaiknya mendengar syaratnya dahulu. Kamar tidur yang bisa kau gunakan luasnya 10 meter persegi. Kita berbagi kamar mandi dan ruang keluarga. Uang sewanya 1.000 dolar. Masakan rumah disiapkan oleh koki yang berpengalaman 30 tahun yang sedia setiap saat.

Oliver : Itu bagus. Kalian bisa menemukan siapa saja selain aku dengan syarat itu. Aku harus pergi sekarang.


Lagi2 Yeol Mae menghalanginya.

Ae Nok : Aku rasa aku tidak punya pilihan. Karena kau sudah di sini, aku mau minta tolong.

Oliver stress, apa lagi yang kau mau dariku?


Ae Nok berjalan ke saklar. Ia memencet saklarnya dan menunjuk ke lampu yang kedap kedip.

Ae Nok : Di sana. Tolong ganti bohlam untuk kami sebelum kau pergi. Seperti yang kau lihat, di sini tidak ada pria.


Oliver membantu mereka. Ia memanjat kursi dan mengganti bohlamnya. Sementara Ae Nok dan

Yeol Mae memegangi kursinya.

Ae Nok : Kau tinggi sekali. Sungguh pria sejati.

Oliver : Baik. Coba nyalakan.

Yeol Mae lari ke saklar.

Ae Nok : Terang sekali. Seperti masa depan kita.

Oliver : Aku sudah selesai, bukan?

Ae Nok : Menyenangkan sekali.


Tapi saat mau turun, Oliver jatuh.


Di restoran, Mal Nyeon menemani Ki Dong yang sedang menggoreng ayam, sambil bicara dengan seseorang di telepon.

"Terima kasih untuk ayam goreng dan hadiah yang kalian kirim ke panti asuhan. Aku belakangan terlalu sibuk dan lupa meneleponmu."

"Tidak masalah. Kau tidak perlu menelepon untuk berterima kasih. Tapi ada apa? Kenapa kau amat sibuk?" tanya Mal Nyeon.

"Pemilik tanah mendadak menjual tanahnya, jadi, kami harus memindahkan kuburannya."

Mal Nyeon kaget, kapan?

"Hanya tinggal jasad anak-anak tanpa orang tua. Semuanya akan selesai dipindahkan pada akhir minggu."


Sementara Yeo Ri sedang meeting dengan klien bersama Moo Yeol.

"Ini tahan air dan panas serta menyerap keringat. Ini juga ringan. Bahan seperti ini akan menjadi bahan perbincangan di kalangan industri mode." ucap klien.

"Karena ini kontrak eksklusif dengan Mode Wid, tolong jaga kerahasiaannya." pinta Moo Yeol.

Meeting selesai.


Moo Yeol : Karena kita sudah sepakat, aku akan memeriksa desain untuk produk baru. Kau harus menyiapkan sesuatu terlebih dahulu. Kita harus mendapatkan saham Grup Wid dan Wid Fashion.

Yeo Ri : Saham Grup Wid? Kenapa?

Moo Yeol : Itu bagian dari rencana kita untuk mengambil alih Grup Wid.

Yeo Ri : Apa rencanamu?

Moo Yeol : Akan kuberi tahu setelah tahap pertama usai. Minta Seo Mal Nyeon  membeli sebanyak mungkin saham Grup Wid, paham?

Yeo Ri : Baik.

Moo Yeol : Aku sudah menjadwalkan rapat dengan perusahaan yang tertarik untuk membeli Wid Fashion. Ayo.


Yeo Ri mengangguk. Moo Yeol keluar duluan, sementara Yeo Ri menyiapkan dokumennya.

Tapi Mal Nyeon menelponnya. Ia kaget.

Mal Nyeon : Mereka memindahkan kuburan Bom?

Yeo Ri : Apa? Kapan?

Mal Nyeon : Kita harus mengurusnya hari ini. Ayahmu dan Ibu akan pergi, jadi, kau urus pekerjaanmu saja. Kita harus berhati-hati.

Yeo Ri : Baiklah.


Yeo Ri lalu berpikir, bahwa ia harus mengurus Bom sendiri.


Yeo Ri lantas keluar. Diluar, Moo Yeol sudah menunggu.

Yeo Ri : Aku harus menemui ibuku sebentar.

Moo Yeol : Kapan kau akan tiba di sana?

Yeo Ri : Dua jam lagi.

Moo Yeol mengerti dan pergi duluan.


Yeo Ri, Ki Dong dan Mal Nyeon di makam Bom sekarang.

Yeo Ri mengelus foto Bom yang tergantung di pohon.

Yeo Ri : Bom. Ini ibu. Kami akan membawamu lebih dekat kepada ibu. Mari lebih sering bertemu dan tidak terpisahkan.


Ki Dong merasa itulah alasannya kenapa Yeo Ri sering memimpikan Bom.

Ki Dong lalu menggali makam Bom dan mengambil guci abu Bom disana, lalu ia memberikan gucinya ke Yeo Ri. Tangis Yeo Ri seketika pecah.


Hae Joo membantu Ma Ya yang berjalan dengan bantuan kruk, masuk ke rumah.

Begitu masuk, Ji Won dan Ga Ya langsung mendekatinya. Ga Ya memeluk Ma Ya.

Ga Ya : Ma Ya. Kau baik-baik saja?

"Aku tidak apa-apa. Tidak sakit. Hanya sulit berjalan." jawab Ma Ya dengan suara parau.

Ma Ya lalu menyapa Ji Won.

Ma Ya : Nenek, aku pulang.


Tapi Ji Won memarahi Ma Ya.

Ji Won : Sudah nenek bilang hati-hati! Bagaimana kau bisa terluka? Berhentilah bermain sepak bola!

Tangis Ma Ya pecah lagi.

Hae Joo menegur Ji Won.

Hae Joo : Bu, dia baru pulang. Kenapa ibu meneriakinya?

Hae Joo lalu membawa Ma Ya ke atas.


Yeo Ri sambil memeluk guci abu Bom, beranjak pergi meninggalkan makam Bom bersama Ki Dong dan Mal Nyeon. Tapi tiba2 saja, Yeo Ri terjatuh. Guci di tangan Yeo Ri langsung terlempar dan pecah.

Yeo Ri panic, Bom-ah. Bayiku.


Namun Yeo Ri terdiam melihat guci abu Bom kosong.

Ki Dong : Ada apa? Kenapa kau tidak memungut abunya?

Yeo Ri : Tidak ada apa-apa di sini.

Ki Dong dan Mal Nyeon kaget.


Yeo Ri syok dan bingung, Bom tidak disini. Bom-ah....

Bersambung....

0 Comments:

Post a Comment