Skip to main content

Unknown Woman Ep 34 Part 2

Sebelumnya...


Do Young membahas tawaran Yeo Ri dengan Ji Won.

Do Young : Aku setuju dengan tawaran Nona Yoon kemarin malam.

Ji Won : Kau setuju memberikannya satu persen sahammu?

Do Young : Tidak.

Ji Won : Lantas?


Yeo Ri memberitahu Moo Yeol bahwa Do Young akan memberikan dua persen sahamnya atas Grup Wid.

Moo Yeol kaget, dua persen? Dia pasti amat putus asa ingin mendapatkan tanah ibumu.

Yeo Ri : Bagaimana denganmu? Hae Joo memberikanmu sahamnya?

Moo Yeol : Sebenarnya, dia ragu-ragu. Tapi aku pasti akan mendapatkannya. Kau akan mendapat dua persen saham dari Pimpinan, dan dari 15 persen saham Hae Joo, aku akan mengambil 10 persen. Ditambah saham Ga Ya dan Ma Ya dan yang ibumu beli, seharusnya mencapai 20 persen.

Yeo Ri : Pimpinan Koo punya 25 persen. Jika saham mereka digabungkan, saham Nyonya Hong dan Hae Joo, mereka punya lebih dari 30 persen.

Moo Yeol : Itulah alasannya kau harus mendapatkan 5 persen saham Do Chi. Dengan begitu, kita sukses.

Yeo Ri : Lalu?

Moo Yeol : Sekarang kita akan membuat harga saham Fashion Wid melonjak. Kita akan menjual 20 persen saham kita dan mendapatkan keuntungan besar. Lalu kita akan membuat harga saham jatuh dan membeli saham lagi dengan harga murah. Barulah kita melebihi jumlah saham Pimpinan Goo dan menjadi pemegang saham utama. Lalu, aku akan menceraikan Hae Joo dan mengambil alih Grup Wid denganmu.


Yeo Ri bicara dalam hatinya.

Yeo Ri : Kata siapa? Aku akan menghancurkanmu, bagaimanapun caranya. Aku berjanji.


Ki Dong menghubungi Oliver. Ia minta Oliver mencarikan seorang dokter untuknya.

Oliver : Siapa namanya?

Ki Dong : Jung Hyun Chul. Pada tahun 2009, dia bekerja di bagian anak di Rumah Sakit Gangnam.

Oliver : Baiklah. Akan kulihat dan kukabari anda.


Moo Yeol memberitahu Yeo Ri bahwa hari itu hari ulang tahun ibunya dan ia harus pergi.

Yeo Ri : Benar. Ini hari ulang tahunnya. Kuharap aku bisa merayakannya dengannya. Aku sedih karena tidak bisa.

Moo Yeol : Nanti. Mari lakukan semua yang tidak bisa kita lakukan nanti. Aku akan kembali.


Ponse Yeo Ri berdering. Telepon dari Ki Dong yang memberitahu bahwa mereka sudah temukan dokter yang merawat Bom. Yeo Ri kaget dan berkata, akan segera datang.

Yeo Ri : Bom-ah, ibu bisa menemukanmu. Ibu akan menemukanmu. Ibu berjanji.


Di tokonya, Hae Joo sibuk mengawasi fotografer yang sedang memotret seorang model yang memakai produk selimut terbarunya.

Lalu Hae Joo melayani beberapa pelanggannya.

Hae Joo : Ini yang terbaru. Bahannya enak dan indah, jadi, ini amat populer.

Pelanggannya langsung memutuskan membeli dua pasang.

Hae Joo senang dan menyuruh anggotanya membawakan dua pasang selimut ke mobil si pelanggan.


Moo Yeol datang.

Moo Yeol memuji Hae Joo.

Moo Yeol : Istriku kini pebisnis sejati. Kau andal.

Hae Joo : Aku bisa melakukan segalanya jika sudah bertekad.

Moo Yeol : Ayo pergi. Kita harus merayakan ulang tahun ibu mertuamu.

Hae Joo langsung malas mendengarnya.

Hae Joo : Haruskah? Kurasa aku akan sakit jika makan dengannya.

Moo Yeol : Dia ibuku satu-satunya.

Hae Joo : Memangnya orang lain punya dua ibu?


Oliver berencana kabur lagi.


Tapi tiba2, Ae Nok dan Yeol Mae datang. Yeol Mae datang membawa kue.

Ae Nok : Aku memang tidak bisa memaksamu tinggal. Tapi tetap saja, setidaknya rayakan ulang tahunku denganku dahulu.

Oliver : Ulang tahunmu hari ini?

Ae Nok : Ya. Putra tunggalku dan menantuku bahkan tidak datang. Aku tidak ada teman untuk merayakannya.

Yeol Mae : Pak Jang. Rayakan ulang tahun ibuku dengannya sebelum pergi. Tiga orang lebih baik daripada dua orang.


Diluar,, Hae Joo dan Moo Yeol sudah datang. Moo Yeol mau membuka pintu tapi Hae Joo malah menyuruh Moo Yeol memencet bel nya.

Moo Yeol : Tapi aku tahu sandinya.

Hae Joo : Kau sudah menikah, jadi, ini bukan rumahmu lagi. Pencet belnya, kecuali maksudmu, kau punya dua rumah.


Sementara di dalam, Yeol Mae dan Oliver merayakan ulang tahun Ae Nok.

Tiba2, terdengar bunyi bel. Ae Nok dan Yeol Mae langsung berpandangan, kaget.


Yeo Ri dan orang tua Seol di klinik tempat Dokter Jung praktek.

Yeo Ri : Ayah yakin dokter Bom disini?

Ki Dong : Ya. Oliver mengetahuinya melalui kenalannya.


Yeo Ri deg-degan. Tak lama, Dokter Jung datang.

Dokter Jung : Halo. Kalian mau menemuiku?

Mal Nyeon : Kau dokter Jung Hyun Chul?

Dokter Jung : Ya. Kudengar kau mau menanyakan sesuatu tentang seorang pasien yang kuobati dahulu.

Yeo Ri menjelaskan, pasien itu dirawat di bangsal anak pada tahun 2009.

Yeo Ri : Kau mengingatnya?

Yeo Ri lalu menunjukkan medical record Bom.

Yeo Ri : Di sini tercatat kau salah satu yang menyatakan dia tewas.


Dokter Jung mencoba mengingat, Bom? Son Bom. Aku ingat. Direktur panti asuhan membawanya karena pneumonia. Tapi Bom tewas? Aneh. Pneumonianya sembuh dan dia dipulangkan.

Sontak Yeo Ri dan orang tua Seol kaget.


Di kamarnya, Ma Ya sedang video call-an dengan temannya yang bernama Bom.

Ma Ya : Bom, sungguh? Kau mau mengunjungi Korea? Baik. Akan kutanyakan Ayah dan Ibu. Aku berjanji.


Yeo Ri bertanya sekali lagi tentang Bom.

Dokter Jung : Dia pasien pertamaku usai mendapatkan lisensi, jadi, aku mengingatnya dengan jelas. Dia punya tanda lahir berbentuk semanggi daun empat di pinggangnya. Aku mengingatnya dengan baik karena itu seperti pertanda baik untuk awalku sebagai dokter.

Yeo Ri : Benar. Itu Bom. Itu bayiku.

Mal Nyeon : Tapi kenapa catatan medisnya mengatakan bahwa dia tewas?

Dokter Jung : Aku tidak tahu. Aku tidak pernah menyatakan bahwa dia tewas.


Mendengar itu, Yeo Ri menangis bahagia. Ia langsung menatap Ki Dong dan Mal Nyeon.

Yeo Ri : Ayah, ibu, Bom masih hidup.

Yeo Ri lega.


Bersambung....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...