Unknown Woman Ep 34 Part 1

Sebelumnya....


Ki Dong menghubungi Mal Nyeon. Ia berkata, mereka harus menghentikan Yeo Ri.


Usai bicara dengan sang istri, ia dikejutkan dengan kedatangan Do Chi.

Ki Dong : Sedang apa kau di sini pukul sebegini?

Do Chi : Apa Seol di rumah? Kami sedang berbincang, tapi dia lantas menghilang. Tidak ada yang menjawab bel.

Ki Dong : Seol? Dia baru saja bersama kami dan dan pergi entah ke mana.

Do Chi : Kukira ada yang terjadi. Kami sedang berbincang, tapi lalu dia menghilang selagi aku pergi membeli minum. Kurasa dia membawa ponselku juga, jadi, aku tidak bisa menghubunginya.

Ki Dong : Dia akan segera pulang.

Ki Dong lantas mengajak Do Chi masuk.


Mal Nyeon masuk tepat disaat Yeo Ri akan menanyai Ji Won soal Bom. Do Young dan Ji Won tambah heran Mal Nyeon juga datang.

Mal Nyeon pura2 terkejut melihat Yeo Ri disana.

Mal Nyeon : Kau seharusnya bilang mau datang. Kita bisa datang bersama.

Mal Nyeon lalu minta maaf pada Do Young dan Ji Won karena bertamu di jam larut.


Ga Ya dan Ma Ya turun. Ma Ya senang melihat Yeo Ri.

Hae Joo sewot, kalian bahkan membangunkan anak-anak.

Hae Joo lalu menatap kedua anaknya.

Hae Joo : Kenapa turun? Kalian seharusnya tidur.


Ga Ya menatap neneknya.

Ga Ya : Nenek sedang bertengkar?

Ma Ya bilang pada Ga Ya, tidak ada alasan bagi Ji Won dan Yeo Ri untuk bertengkar.


Ma Ya kemudian menatap Yeo Ri dan tanya apa Yeo Ri datang untuk bermain.

Ji Won menyuruh Hae Joo membawa anak-anak ke atas. Hae Joo menurut dan langsung membawa anak2nya ke atas.


Setelah itu, Ji Won menyuruh Yeo Ri dan Mal Nyeon menunggu mereka di ruang kerja.

Ji Won : Kami sudah mau tidur jadi kami akan berganti pakaian.

Lalu Ji Won menyuruh Bibi Ahn membuat teh.


Ji Won membawa Yeo Ri ke ruang kerja Do Young. Ia juga mengunci pintunya agar tak ada yang mendengar obrolan mereka.

Lalu Mal Nyeon memarahi Yeo Ri yang main datang ke rumah Ji Won untuk bertanya soal Bom.

Mal Nyeon : Jika kau menanyakan apa yang terjadi dengan Bom, kau kira Ji Won akan bercerita dan mengakui perbuatannya serta menjelaskan apa yang terjadi?

Yeo Ri : Bom tewas di Rumah Sakit Gangnam. Rumah sakit itu seperti diri lain Ji Won. Bom dahulu sehat. Bagaimana bisa dia amat mudah tewas akibat pneumonia?

Mal Nyeon : Jadi?

Yeo Ri : Ji Won datang ke penjara dan bertanya bagaimana keadaan bayiku, dan bilang dia akan membuatku merasakan sakitnya kehilangan anak.


Moo Yeol keluar dari kamar tepat saat Hae Joo dan anak2 tiba di atas.

Moo Yeol : Ada yang datang?

Hae Joo : Ini amat konyol. Nona Yoon dan ibunya tiba-tiba datang.

Moo Yeol kaget, kenapa?

Hae Joo : Bagaimana aku tahu? Mereka tiba-tiba datang tengah malam buta. Sungguh tidak punya tata krama.

Moo Yeol : Anak-anak akan mendengarmu.


Moo Yeol lantas menyuruh Ma Ya tidur. Ia mengantar Ma Ya ke kamar dan Hae Joo mengantar Ga Ya ke kamar.


Ji Won membantu Do Young memasang kemeja.

Ji Won : Betapa lancangnya mereka.

Do Young : Mereka mau berbicara denganmu. Haruskah aku berada di sana juga?


Yeo Ri dan Mal Nyeon masih berdebat soal Ji Won dan Bom.

Yeo Ri yakin Ji Won terlibat dalam kematian putrinya dan kekeuh mau bertanya langsung pada Ji Won. Ji Won berusaha mencegah Yeo Ri. Ia bilang, Yeo Ri tidak punya bukti Ji Won terlibat. Yeo Ri tetap keras kepala. Ia bilang, ia tak butuh bukti dan akan menanyakan langsung pada Ji Won apa yang terjadi pada Bom.

Mal Nyeon : Saat menanyakannya, kau akan mengumumkan, "Aku Son Yeo Ri." Lalu Bom akan hilang selamanya tanpa pernah merasakan dekapan ibunya. Jika dia tahu kau Yeo Ri, kau tidak akan terjatuh sendiri. Bukan hanya ibu dan ayahmu. Oliver yang baik dan tidak bersalah juga akan dipenjara. Walaupun tidak bertanya kepada Ji Won sekarang, kita bisa menemukan abu Bom. Walaupun Ji Won sungguh melakukan sesuatu kepada Bom, kita butuh bukti dahulu. Jangan sekarang. Kau harus tegar.


Terdengar suara Ji Won, aku masuk!

Mal Nyeon menyuruh Yeo Ri diam.

Ji Won heran pintu ruangan kerja dikunci.


Mal Nyeon lalu menasehati Yeo Ri.

Mal Nyeon : Riwayat kita semua akan tamat tanpa mendapatkan apa pun. Bom tidak akan mau kau diseret ke penjara seperti ini. Kau mempertaruhkan seluruh hidupmu pada pembalasan dendam ini. Kita tidak bisa mengakhirinya begini.

Yeo Ri mengalah. Ia menurut pada Mal Nyeon.


Ji Won : Nona Yoon, kau di dalam! Bu Seo, tolong buka pintunya.

Mal Nyeon : Sebentar. Biarkan kami berbicara sebentar lagi.


Ki Dong kaget tahu dari Do Chi bahwa Yeo Ri sudah cerita soal Bom.

Do Chi : Ya. Dia pasti mengizinkanku memasuki hatinya.

Ki Dong : Pasti cukup mengejutkan bagimu.


Do Chi : Aku tidak berlarut-larut memikirkan masa lalu. Aku menyukai Seol karena dirinya sekarang.

Ki Dong : Aku yakin sulit baginya untuk memberitahumu soal Bom, jadi, dia mungkin tidak nyaman melihatmu. Kau sebaiknya pulang. Akan kusampaikan kau mampir.

Do Chi : Tidak. Aku harus menemuinya sebelum pulang agar bisa tidur nyenyak. Jika mungkin dia merasa tidak enak aku ingin bilang tidak perlu merasa seperti itu.

Ki Dong : Kau amat keras kepala. Baik. Akan kuhubungi dia.


Mal Nyeon memberitahu Yeo Ri bahwa mereka butuh alasan kenapa datang kesana tiba2.


Ponsel Mal Nyeon berdering.

Mal Nyeon : Ada apa? Kami masih berada di rumah Pimpinan Koo.

Ki Dong : Do Chi datang. Dia mau menemui Seol.

Mal Nyeon : Do Chi disana? Suruh dia pulang untuk saat ini. Aku yakin Seol tidak mau melihatnya juga malam ini.

Yeo Ri kaget, Do Chi mampir? Aku tadi bersamanya dan pergi begitu saja.


Mal Nyeon seketika punya ide.

Mal Nyeon : Itu dia! Mari bilang kita kemari karena Do Chi.


Mal Nyeon dan Yeo Ri keluar. Diluar, sudah menunggu Do Young, Ji Won, Hae Joo dan Moo Yeol.

Mal Nyeon : Kami amat minta maaf. Aku harus berbicara dengan Seol.

Do Young : Itu pasti amat penting. Ada apa? Pasti ada hubungannya dengan kami atau kau tidak akan kemari.

Yeo Ri : Aku memutuskan mengencani Do Chi seperti yang anda minta.


Moo Yeol kaget.

Hae Joo sewot, hanya untuk memberi tahu itu, kau datang selarut ini dengan lancang? Kau menganggap kami apa!

Yeo Ri : Kukira Pak Goo dan Nyonya Hong akan menunggu dengan cemas. Aku mau langsung memberi tahu mereka saat sudah bertekad, jadi, aku tidak akan berubah pikiran.

Ji Won : Itu kabar baik. Tapi itu saja? Tidak ada yang lain?

Yeo Ri : Tidak.

Do Young : Bagaimanapun, kami bersyukur bahwa kau sudah memutuskan untuk mengabulkan permintaan kami. Bu Seo. Ada yang lain?

Mal Nyeon : Aku mampir untuk berbicara dengan kalian soal menjodohkan Seol dan Do Chi juga, tapi usai berbicara dengannya, aku menyadari itu sia-sia.


Ji Won mengajak mereka minum teh karena sudah terlanjur datang.

Mal Nyeon : Tidak. Nanti aku malah terjaga dan harus ke kamar kecil.

Yeo Ri : Ibu,aku harus bicara dengan Pimpinan Goo dan Nyonya Hong saja, jadi, pulanglah dahulu.

Mal Nyeon : Tentu. Aku pulang dahulu. Aku minta maaf karena mengganggu amat larut.


Do Young dan Ji Won mengajak Yeo Ri bicara di ruang kerja.

Yeo Ri : Aku sudah berpikir keras soal ucapan anda kepadaku di kantor. Jika anda memastikan aku menjadi wakil presdir bisnis sanggraloka, aku tidak akan memberi tahu Do Chi soal penjualan Wid Fashion.

Do Young : Tentu saja. Aku tidak pernah mengingkari janji. Aku selalu menepatinya.

Yeo Ri : Tapi janji lisan tidak dapat dipercaya sepenuhnya.

Do Young : Kau mau aku menulis sumpah?

Yeo Ri : Sumpah tidak bernilai legal. Tolong berikan aku satu persen saham anda.


Do Young dan Ji Won kaget mendengarnya.

Yeo Ri : Aku juga tidak langsung menuntut jawaban. Kabari aku sesegera yang anda bisa.

Yeo Ri lantas pamit dan pergi.


Diluar,, Moo Yeol mencegat Yeo Ri yang akan masuk ke mobil.

Moo Yeol : Ada apa? Kau datang kemari pukul sebegini hanya untuk bilang kau akan mengencani Do Chi?

Yeo Ri : Tidak. Tentu saja tidak. Aku meminta Pimpinan memberikanku satu persen sahamnya.

Moo Yeol : Lalu?


Yeo Ri : Sudah jelas, dia harus memikirkannya. Tapi aku yakin dia akan setuju. Karena sudah memutuskan untuk mengambil alih Grup Wid, kita harus melakukannya dengan benar.

Moo Yeol : Hae Joo bilang dia akan memberikanku setengah sahamnya, jadi, tunggu.

Yeo Ri mengerti.

Moo Yeol : Hati-hatilah dalam perjalanan pulang. Hae Joo di rumah, jadi, aku tidak bisa mengantarkanmu.

Yeo Ri : Baik. Masuklah. Dia bisa marah jika melihat kita.


Ji Won dan Do Young membahas Yeo Ri yang minta 1 persen saham Do Young.

Ji Won kesal, dia mau sahammu? Tiba-tiba sekali. Apa yang dia pikirkan? Satu persen tidak seaneh itu.

Do Young : Wakil presdir sanggraloka bisa punya saham sebanyak itu.

Ji Won : Jadi? Kau akan setuju?

Do Young : Entahlah. Aku harus memikirkannya.

Ji Won : Bukankah menurutmu aneh? Katanya dia datang untuk menanyaiku sesuatu. Tapi jika itu soal Do Chi dan saham perusahaan, dia bisa berbicara denganmu di kantor saja.

Do Young : Mungkin dia merasa lebih nyaman jika berbicara dengan sesama wanita.


Hae Joo masuk, membahas rencananya memberikan setengah sahamnya ke Moo Yeol.

Ji Won : Tidak! Kenapa memberikannya kepadanya? Setelah mulai memberikan sesuatu, sewajarnya manusia ingin lebih. Itu akan menjadi kebiasaan.

Hae Joo : Moo Yeol bukan pengemis. Kenapa dia mau lebih? Karena kalian berdua tidak menghormatinya, aku pun mau memberikannya lebih.

Do Young : Pasangan itu bukan siapa-siapa begitu sudah bercerai. Seorang pria menunjukkan jati dirinya jika punya lebih banyak uang dari yang bisa dia pegang. Jika dia mengambil sahammu dan menceraikanmu, akan terlambat menyesalinya.

Hae Joo : Kenapa kami akan bercerai?

Do Young : Tidurlah. Kami juga lelah.

Hae Joo : Ayah!


Do Chi menunggu Yeo Ri di depan apartemen kediaman Yeo Ri. Tak lama, Yeo Ri pulang. Do Chi langsung menghampiri Yeo Ri. Yeo Ri kaget melihat Do Chi. Do Chi tanya apa yang terjadi. Do Chi mengaku sangat khawatir melihat Yeo Ri tiba2 menghilang. Yeo Ri minta maaf dan beralasan ada urusan mendadak.

Yeo Ri lalu mengembalikan ponsel Do Chi.

Do Chi : Kau tampak lelah. Mari bicara di mobil.


Do Chi dan Yeo Ri bicara di mobil.

Do Chi : Setelah mendengar tentang Bom, aku mau menemuimu lagi sebelum pergi. Aku akan membantumu dengan peringatan Bom mulai sekarang.

Yeo Ri tertegun, Do Chi-ssi...

Do Chi : Kau bisa menghapus kenangan buruk itu, tapi jangan hidup bersembunyi di balik kenangan itu. Mari pikirkan bagaimana kita bisa bahagia bersama.


Yeo Ri : Aku baru saja pergi ke rumahmu dan bilang kepada mereka bahwa kita akan berkencan.

Mendengar itu, Do Chi sontak tertawa.

Do Chi senang, jadi kita resmi berpacaran? Tapi kenapa kau tampak amat murung? Karena Bom?


Yeo Ri : Sejujurnya, kami kehilangan abu Bom.

Do Chi kaget, apa? Bagaimana ceritanya?

Yeo Ri : Kami mau memindahkannya ke kuburan baru, dan aku tidak sengaja menjatuhkan gucinya, tapi ternyata itu kosong.

Do Chi : Akan kubantu mencarinya. Mari menemukan Bom bersama. Akan kubantu sebisaku.


Yeo Ri masuk ke rumahnya.

Mal Nyeon : Ibu dengar kau memberi tahu Do Chi soal Bom. Ayahmu memberitahu ibu.

Yeo Ri : Aku baru saja memberitahunya bahwa guci abu Bom kosong.

Ki Dong : Lalu? Dia bilang apa?

Yeo Ri : Katanya dia mau mencarinya bersama. Dia mau membantu.

Ki Dong : Dia baik sekali. Dia anak yang baik.

Yeo Ri : Itulah alasanku merasa tidak enak. Jika mengetahui siapa ayah Bom, dan bahwa aku Yeo Ri, dia pasti trauma. Omong-omong, aku akan pergi ke Rumah Sakit Gangnam besok dan melihat catatan medis Bom. Hukum mengharuskan mereka menyimpan catatan medis selama 10 tahun, jadi, pasti masih ada.

Mal Nyeon : Berhati-hatilah. Kau tidak bisa membiarkan mereka tahu bahwa kau ibu Bom.


Yeo Ri pun masuk ke kamarnya. Di kamar, dia sedih lagi melihat foto2 Bom.

Yeo Ri : Bom-ah, kau dimana? Kembali lah pada ibu.


Oliver berencana meninggalkan rumah Ae Nok. Dia ngeri kalau harus tinggal disana bersama Ae Nok dan Yeol Mae. Dia menyebut Ae Nok dan Yeol Mae wanita menakutkan.


Tapi saat hendak pergi, dia memergoki ada pencuri. Sontak dia teriak, tapi pencuri itu malah mendorongnya sampai jatuh. Akibatnya, punggungnya sakit lagi.


Ae Nok dan Yeol Mae keluar lantaran mendengar teriakan Oliver. Ae Nok memegang tongkat dan Yeol Mae memeluk Oliver.


Ae Nok panic ada pencuri tapi kemudian dia melihat tas Oliver dan curiga.

Oliver : Pencurinya pasti berusaha mengambil itu. Aku akan masuk kembali. Punggungku...

Oliver masuk kembali ke kamarnya.


Ae Nok dan Yeol Mae menyusul Oliver.

Ae Nok : Kurasa bukan hanya pencurinya yang berusaha melarikan diri.

Yeol Mae : Apa maksud ibu?

Ae Nok : Bayangkan jika Pak Jang tidak ada di sini. Jika pencuri masuk dan hanya ada kita berdua.

Yeol Mae : Membayangkannya saja menyeramkan. Kurasa kita harus berterima kasih kepadanya, bukan? Dia menyelamatkan nyawa kita.

Oliver : Jangan. Aku tidak bisa tinggal di sini, apa pun ucapan atau tindakan kalian.

Tapi Ae Nok dan Yeol Mae tak peduli dan tetap memaksa Oliver tinggal dengan mereka.


Paginya, sambil membantu Do Young memasang dasi, Ji Won bilang kalau Ga Ya akan medical check up hari itu.

Do Young : Kuharap dia baik-baik saja. Aku selalu amat mengkhawatirkan kesehatannya.

Ji Won : Dia akan baik-baik saja. Jangan khawatir. Aku akan ke kantor setelahnya.


Moo Yeol tanya, apa Hae Joo ingat hari itu hari ulang tahun ibunya.

Dari raut wajah Hae Joo, jelas sekali kalau Hae Joo lupa dan tak peduli. Tapi tak mau Moo Yeol marah, Hae Joo mengaku ingat dan akan mengirimkan uang padanya.

Moo Yeol : Hadiah terbaik untuknya adalah menemui anak-anaknya. Mari ajak dia makan siang di luar. Aku akan menjemputmu.

Hae Joo : Aku harus pergi? Aku akan sakit perut jika makan dengannya.

Moo Yeol : Ini setahun sekali, jadi, kumohon.

Hae Joo tak punya pilihan.


Hae Joo : Baiklah. Lalu tentang saham yang kubilang akan kuberikan kepadamu...

Moo Yeol : Sudah kubilang, aku tidak membutuhkannya.

Hae Joo : Akan kupikirkan lagi. Ibu dan ayahku terus menolak, jadi, itu membuatku ragu juga.

Moo Yeol terkejut dan agak kesal mendengarnya tapi ia tak menunjukkan kalau ia kesal.

Hae Joo : Tapi bukan berarti aku tidak memercayaimu. Aku hanya mau memikirkannya lagi.

Moo Yeol : Tidak perlu khawatir. Aku juga tidak mengharapkannya.

Moo Yeol pergi.


Di ruangannya,, Yeo Ri menghubungi bagian arsip RS Gangnam.

Yeo Ri : Bagian arsip? Aku dari bagian legal Grup Wid. Aku menelepon untuk memastikan kau menyimpan catatan medis karyawan sesuai perintah.

"Tentu saja. Hukum mengharuskan kami menyimpannya selama 10 tahun, jadi, kami berencana membuang yang lebih dari 10 tahun." jawab pria di seberang sana.

Yeo Ri : Aku akan mampir ke rumah sakit untuk memeriksanya, jadi, tolong jangan buang sampai aku tiba di sana. Aku berangkat sekarang.


Sekarang, Yeo Ri sudah tiba di RS Gangnam dan menemui petugas arsip yang menerima teleponnya tadi.

"Halo. Aku pengacara tetap Grup Wid." ucap Yeo Ri lalu menunjukkan ID Card nya.

"Halo. Aku sudah menunggumu. Lewat sini."


Pria itu membawa Yeo Ri ke ruang arsip.

Yeo Ri duduk dan pura2 memeriksa arsip karyawan.

Pria itu menyajikan kopi untuk Yeo Ri.

"Ini menunjukkan hari terakhir catatannya ada di rumah sakit. Itu dibuang karena usianya sudah lebih dari 10 tahun."

Yeo Ri mencari cara agar pria itu keluar sehingga dia bisa memeriksa arsip Bom.

"Ini bisa dicetak di sini, tapi tidak bisa disimpan ke USB atau disurel secara eksternal." ucap pria itu.


Yeo Ri kemudian melirik cangkir kopinya. Dan dengan sengaja, ia menyenggol cangkir kopinya sehingga mengotori celana pria itu.

Yeo Ri langsung berdiri dan pura2 minta maaf. Pria itu lalu pergi membersihkan celananya.


Setelah pria itu pergi, Yeo Ri bergegas mencari medical record Bom dan menemukannya. Disana, tertulis Bom meninggal karena pneumonia. Yeo Ri langsung mem-print data2 Bom.

Usai mem-print medical record Bom, Yeo Ri langsung pergi.


Diluar, Yeo Ri kembali membacanya.

Yeo Ri : Bom, ibu akan menemukanmu. Ibu berjanji.


Yeo Ri lantas memasukkan medical record Bom ke tasnya. Dan saat mau pergi, dia melihat Ji Won dan Ga Ya datang. Yeo Ri bergegas sembunyi di tangga bawah. Ji Won berjalan melewati Yeo Ri tanpa sadar ada Yeo Ri disana.


Dokter memeriksa Ga Ya.

Ji Won : Ga Ya baik-baik saja, Dokter?

Dokter : Dia baik-baik saja saat ini. Karena si kembar lahir secara prematur, kau harus terus memeriksakan mereka.


Ga Ya : Apa aku sehat, nenek?

Ji Won : Ya, tentu saja. Ayo pergi ke sekolah. Kau harus belajar giat dan tumbuh dengan sehat agar bisa menjadi pimpinan Grup Wid seperti kakek.

Ga Ya : Bagaimana dengan Ma Ya? Dia lebih sehat dan lebih sukses di sekolah.

Ji Won : Jangan bilang begitu. Kau penerus Grup Wid. Kau akan terlambat bersekolah. Ayo pergi.


Yeo Ri kini di ruangannya, membaca lagi medical record Bom.

Yeo Ri : Dokter yang merawatnya adalah Jung Hyun Chul.


Yeo Ri meraih ponselnya dan menelpon Ki Dong.

Yeo Ri : Ayah, nama dokter Bom adalah Jung Hyun Chul. Tolong cari dokter bernama Jung Hyun Chul yang bekerja di bagian anak di Rumah Sakit Gangnam tahun 2009.


Usai bicara dengan Ki Dong, Yeo Ri kembali menatap medical record Bom.

Tiba2 Do Young masuk.

Do Young : Kau sendirian?

Sontak Yeo Ri kaget dan langsung menyembunyikan medical record Bom dibawa dokumennya. Yeo Ri kemudian berdiri.

Do Young : Aku sedang di sebelah dan berniat mampir. Jika punya waktu, bisa kita bicara di ruanganku?


Yeo Ri ke ruangan Do Young.

Do Young : Aku sudah merenungkan permintaanmu kemarin malam.

Yeo Ri : Maksud anda, soal memberikanku satu persen saham anda?

Do Young : Tidak akan kuberikan satu persen seperti permintaanmu, tapi dua persen. Tapi aku punya syarat. Mari bertukar. Kesepakatan pembelian tanah ibumu untuk sahamku. Grup Wid akan mendapatkan saham Bu Seo dan kau mendapatkan saham Grup Wid.

Yeo Ri : Anda mau kesepakatan pembelian tanahnya? Aku akan membahas itu dengannya.


Moo Yeol masuk ke ruangannya dan heran melihat Yeo Ri tidak ada.

Moo Yeol lalu mencari2 catatan penjualan Fashion Wid di meja Yeo Ri dan menemukan medical record Bom.

Moo Yeol kaget, Son Bom?


Sialnya, Ji Won mendadak masuk, membuat Moo Yeol kaget dan langsung menyembunyikan medical record Bom.

Ji Won : Kenapa kau terkejut sekali? Kau sedang melihat apa?

Moo Yeol : Bukan apa-apa. Kenapa kemari?

Ji Won : Ibu mengantarkan Ga Ya ke sekolah usai pemeriksaan. Ibu mau makan siang denganmu dan Nona Yoon.

Ji Won lalu melirik medical record yang disembunyiin Moo Yeol.

Ji Won : Apa itu? Kenapa kau amat gugup?

Moo Yeol : Bukan apa-apa. Ini dokumen pekerjaan.

Ji Won : Biar ibu lihat. Sekarang!


Terpaksa lah Moo Yeol memberikannya.

Saat tahu itu kertas apa, Ji Won marah.

Ji Won : Maksudmu, kau tahu siapa Bom? Beri tahu ibu!

Moo Yeol : Saat Yeo Ri di penjara,  dia meneleponku sekali. Saat itulah aku mengetahui bahwa anak kami yang dia lahirkan bernama Bom.

Ji Won : Jadi? Kenapa kau mencari catatan medisnya? Kau mau melakukan apa dengan itu?

Moo Yeol : Aku mau tahu bagaimana dia meninggal. Itu saja.

Ji Won : Kenapa kau mau mengetahuinya?

Moo Yeol : Dia mungkin sudah tewas dan tidak ada di dunia ini, tapi aku masih ayahnya. Aku hanya memikirkannya saat melihat Ga Ya dan Ma Ya bertumbuh. Sejujurnya, aku merasa bersalah juga. Itu saja, jadi, tolong jangan beri tahu Hae Joo.

Ji Won : Jangan sebutkan namanya lagi. Kau yang mengabaikannya dan memilih Hae Joo. Perlakukan Hae Joo dengan baik saja. Jangan berniat mengambil sahamnya dan jangan mengusiknya tentang itu.

Ji Won pergi. Moo Yeol kesal.


Tepat saat itu, Yeo Ri datang dan melihat kepergian Ji Won. Yeo Ri lantas masuk.


Moo Yeol : Kau dari mana?

Yeo Ri : Pimpinan mau menemuiku.

Moo Yeol : Kenapa kau memegang catatan medis Bom?

Yeo Ri panic, Nyonya Hong melihatnya?

Moo Yeol : Ya.

Yeo Ri : Kau bilang aku yang membawanya?

Moo Yeol : Kubilang aku mau tahu bagaimana Bom meninggal, tapi entah dia percaya atau tidak. Tapi kenapa kau tiba-tiba membawa catatan medisnya?

Yeo Ri : Aku mau mengetahui bagaimana bayi kita meninggal. Itu saja.

Moo Yeol : Hatiku saja hancur saat memikirkannya. Apalagi kau. Maaf.


Mendengar itu, Yeo Ri kesal.

"Hatimu hancur? Bedebah!" batin Yeo Ri.


Moo Yeol : Tapi kenapa Pimpinan mau menemuimu?

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment