Skip to main content

King Maker : The Change Of Destiny Ep 3 Part 3

Sebelumnya...


Chun Joong pun menunjukkan kemampuannya. Banyak orang mengantri ingin diramal Chun Joong.

Pal Ryeong menatap Chun Joong, bagus!

Chun Joong pun menggerutu.


Seorang pria duduk di hadapan Chun Joong.

Chun Joong mencoba meredam kekesalannya karena dipaksa meramal oleh Pal Ryeong. Dia memejamkan mata, lalu menghela nafas.


Anak buah In Gyu melapor pada In Gyu bahwa Chun Joong tidak terlihat di kediamannya.

"Kami sudah mencari di Ganghwa, tapi dia belum terlihat."

In Gyu kesal, lalu? Kalian gagal?

Dua anak buah yang ditugasnya mencari Chun Joong pun terdiam.

Seorang anak buah In Gyu memberi saran agar mereka memakai peramal atau dukun untuk mencari Chun Joong.

In Gyu : Peramal?

"Ada banyak peramal terkenal belakangan ini. Baeohgae memiliki Tuan Choi yang baru."

In Gyu : Baiklah. Jika mencari hiburan, aku akan mencarinya. Cari Choi Chun Joong. Kau mengerti?


Pria yang duduk di depan Chun Joong ternyata Hakim Lee. Sontaklah Chun Joong kaget Hakim Lee datang ke tempatnya.

Chun Joong : Kenapa orang terhormat datang ke sini? Kau membuatku merasa terhormat, Tuan.

Hakim Lee : Aku banyak mendengar tentangmu sampai tidak bisa menolak. Aku sudah lama menunggu untuk menemuimu. Apa yang kau lihat? Apa aku menjadi kaya? Apa aku tenang sebelum mati?


Chun Joong terdiam dan membaca wajah Hakim Lee. Lalu dia berkata dalam hatinya, bahwa masa depan Hakim Lee begitu suram.

Melihat Chun Joong diam saja dan menatap wajahnya, Hakim Lee berkata kalau Chun Joong punya kebiasaan tidak sopan.

Hakim Lee : Kau tergila-gila dengan wajahku?

Chun Joong : Ya, Tuan, wajahmu menawan. Seperti yang kukatakan sebelumnya, kau punya wajah harimau. Tapi masa depanmu menunjukkan kau bukan siapa-siapa, pencari kesenangan.

Hakim Lee sewot, bukan siapa-siapa? Kau mengejekku!

Hakim Lee bahkan sampai menggebrak meja, membuat semua orang menatap ke arah mereka.

Chun Joong : Tidak, menurutku itu aneh. Kau di masa depan marah kepada para petinggi dan tidak kenal takut. Kau tidak takut mengungkapkan isi hatimu. Beberapa hari ini, aku yakin kau terlalu banyak bicara dan membuat dirimu dalam masalah. Masa depanmu adalah menulis surat permintaan maaf kepada bangsawan.

Hakim Lee : Kau meramal masa depanku atau mengejekku? Berengsek!


Chun Joong : Tidak perlu marah karena aku tidak meramalmu. Aku berpikir sebaliknya, tapi sekarang aku tahu.

Hakim Lee : Kau mempermainkanku?

Chun Joong : Sedang apa kau di sini? Kenapa kau menemui peramal dan memberi informasi palsu? Apa yang kau dapatkan?

Hakim Lee : Mungkin ini bisa menjadi awal dari hubungan saling percaya.


Lalu wajah Hakim Lee berubah serius menatap Chun Joong.

Hakim Lee : Bunguyusin, keyakinan penting dalam pertemanan. Atau mungkin tidak..., kenapa aku tidak bersikap sepertimu kali ini? Biar kuberi tahu ramalanmu! Seseorang akan mencarimu. Dia akan menyiapkan jamuan hanya untukmu. Namun selama perjamuan, kau harus bicara dengan hati-hati.

Chun Joong terdiam menatap Hakim Lee. Hakim Lee tertawa.


Hakim Lee lalu beranjak dan memberitahu orang-orang kalau ramalan Chun Joong sangat akurat. Tapi saat beranjak menuju keluar, wajah Hakim Lee justru berubah kesal.


Pal Ryeong mendekati Chun Joong yang sedang menatap Hakim Lee.

Pal Ryeong : Pria itu Heungseon-gun, kerabat Raja, bukan? Awas, aku harus melempar garam.

Chun Joong : Kenapa?

Pal Ryeong : Karena aku mendengar banyak hal. Dua peramal sudah meramal masa depannya. Yang satu mati setelah meramal dan satunya menghilang, belum ditemukan. Heungseon-gun, pria itu... Dia hidup dengan gegabah selama ini. Sejak Pulau Ganghwa, lima tahun lalu, dia kembali dengan kondisi hancur. Dia membawa energi yang buruk!

Chun Joong terdiam dan berpikir.


In Gyu yang hendak menemui Bong Ryeon, teringat masa lalunya dengan Bong Ryeon.

Saat itu, In Gyu kesakitan dan terjatuh di halaman rumahnya.


Lalu Bong Ryeon datang dan memapah In Gyu ke dalam. In Gyu terus memanggil-manggil ibunya.

In Gyu : Kau siapa?

Bong Ryeon : Aku putri Ban Dal, Bong Ryeon. Ibumu sakit, aku di sini untuk melakukan ritual pemulihan.

Bong Ryeon memegang tangan In Gyu tapi In Gyu menarik tangannya.

In Gyu : Kau akan tertular penyakitku.

Bong Ryeon : Aku tidak jatuh sakit. Kau juga akan baik-baik saja. Aku tahu karena aku bisa melihatnya.


Bong Ryeon lantas menyelimuti In Gyu dan minta In Gyu jaga diri.

Setelah itu Bong Ryeon keluar dan In Gyu terus menatap Bong Ryeon.

Flashback end...


Bong Ryeon keluar dan tanya alasan In Gyu datang.

In Gyu : Aku datang untuk memberimu hadiah kecil, Tuan Putri. Kau suka burung, bukan? Aku memilih yang ini sendiri.

In Gyu menunjukkan burung dalam sangkar yang dibawanya.

Bong Ryeon : Ambil kembali. Aku benci hewan yang dikerangkeng. Kau tidak boleh masuk ke sini dengan bebas. Jika masuk tanpa izin lagi, kau akan dihukum.


Bong Ryeon mau pergi tapi In Gyu menahannya. In Gyu kesal.

In Gyu : Kenapa kau beraroma parfum seperti itu? Kau memakai parfum selir untuk merayu pria?

Bong Ryeon : Meski dunia ini runtuh dan hanya kau yang hidup, tolong jangan khawatir, aku tidak akan pernah merayumu.

In Gyu : Hanya aku yang tahu masa lalumu dan bersedia menerimamu.


In Gyu lalu teringat saat Bong Ryeon dulu mengatainya pecundang.

In Gyu : Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi dengan orang lain?


Bong Ryeon minta In Gyu melepaskan tangannya. Tapi In Gyu tidak mau.

Dan datang dan minta In Gyu melepaskan Bong Ryeon.

In Gyu pun melepaskan Bong Ryeon.

In Gyu : Aku akan meninggalkan burungnya.

In Gyu yang kesal, lalu beranjak pergi.


Dan melirik Bong Ryeon.

Dan : Nona baik-baik saja?


Pal Ryeong membawa Chun Joon ke gibang.

Pal Ryeong : Cepat!Kau tahu siapa yang kita temui?

Seorang pria lalu menemui mereka. Pria itu bilang keponakan Ibu Suri, Tuan Cho, ingin bertemu Chun Joong.

Pria itu masuk duluan. Pal Ryeong berjalan duluan, mengikuti pria itu.


Saat Chun Joong mau masuk, dia malah bertemu Bong Ryeon yang baru datang.

Bong Ryeon lantas berlalu dari hadapan Chun Joong.


Pal Ryeong menyusul Chun Joong.

Pal Ryeong : Kau melihat hantu?

Pria itu memanggil mereka dan menyuruh mereka masuk.


Bong Ryeon yang lagi menyusuri pasar, bertemu seorang wanita yang memintanya membeli liontin. Bong Ryeon menolak.

"Bersikap baiklah dan belilah satu." ucap wanita itu.


Lalu tiba-tiba saja, Bong Ryeon melihat wanita itu berubah menjadi sosok bocah perempuan.


Bong Ryeon kemudian mendapat penglihatan tentang Chun Joong. Dalam penglihatannya, Chun Joong dipukul sampai terluka.

Sontak lah Bong Ryeon kaget.

Bong Ryeon : Doryongnim....

Bong Ryeon khawatir.


Dan Chun Joong pun seketika muncul di depannya.

Bong Ryeon melihat Chun Joong.

Bong Ryeon : Chun Joong Doryongnim.


Bong Ryeon yang lemas setelah mendapat penglihatan, lalu jatuh. Chun Joong langsung menangkapnya. Mereka lalu saling bertatapan dalam diam.

Bersambung...

Yg jadi Pangeran Ha Eung kenapa Jeon Kwang Leol sih ah! Kalo Lee Kyoung Young atau Son Byung Ho, jahat dan liciknya pasti lebih ngena... Kalo Jeon Kwang Leol, biasa lihat dia jd org baik tiba2 lihat dia jadi jahat, berasa gimana gitu... Terakhir nonton dramanya yg Remember, dia jadi bapaknya Yoo Seung Ho..

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...