King Maker : The Change Of Destiny Ep 9 Part 3

Sebelumnya...


Di pasar, adik Jin Sang makan kue jajanan tapi akan membayarnya besok.

Tentu saja, si penjual protes. Lalu Jin Sang datang dan mengomeli kedua adiknya karena mengganggu orang-orang..


Man Seok datang. Dia berjalan tertatih dengan kondisi yang masih lemah.

Man Seok terjatuh. Kedua adik Jin Sang langsung mendekatinya.

Man Seok bilang dia mencari Chun Joong.

Jin Sang : Chun Joong?  Mencari Chun Joong? Tuan Choi? Dia mencari Tuan Choi!

Man Seok lalu pingsan.


Jin Sang segera membawa Man Seok ke kedai.

Jin Sang : Nyonya! Di mana Tuan Choi? Nyonya! Tuan Choi!

Goo Cheol langsung memanggil Chun Joong.


Chun Joong keluar dan terkejut melihat Man Seok.

Chun Joong : Bukankah kau Man Seok? Bangun!

Man Seok membuka matanya dan melihat Chun Joong.

Man Seok : Apa kau benar-benar tuanku?

Chun Joong : Apa yang terjadi kepadamu?

Man Seok pingsan lagi.


Gubernur Gunwi melaporkan catatan suap yang diterima Byeong Woon pada Hakim Lee.

Hakim Lee lalu tanya, kenapa Gubernur Gunwi membawa catatan itu padanya.

"Orang-orang di wilayahku mati kelaparan. Kami tidak punya apa-apa untuk memberi suap, tapi dia menginginkan jumlah yang sama tahun ini. Dia mengancam akan menghukumku atas kejahatan terhadap kerajaan!"

"Jadi, kau memilih untuk mengadukannya?"

"Ya, Tuan! Jika kau memberiku kekebalan, aku bisa memberikan nama-nama konspirator dan lokasi gudang rahasia Tuan Kim!"

"Gudang rahasia?"


Hakim Lee lalu bicara dalam hatinya.

Hakim Lee : Jika ini benar, seluruh negeri akan terkejut dan keluarga Kim-moon akan menjadi rentan. Apa ini peluangku?


Ha Jeon terkejut membaca catatan suap itu. Ia tanya, apa semua ini benar?

Hakim Lee : Aku tidak pernah dengar pejabat pelaksana melaporkan hal seperti ini!

Ha Jeon senang, aku butuh ini! Kita bisa membasmi keluarga Jangdong Kim-moon dengan ini! Keadaan berbalik!

Gubernur Gunwi : Jika Tuan Kim Byeong Woon tahu, aku akan dibunuh malam ini. Tolong datangi dia dahulu dan lindungi aku dan rakyat!

Ha Jeon : Jika kita melewatkan kesempatan ini, keluarga Kim-moon akan membunuh saksi dan memindahkan gudang rahasia itu. Saat ini kita unggul selama Kim Byeong Woon tidak sadar.

Hakim Lee mengajak Ha Jeon menemui Raja.

Hakim Lee : Raja yang berhati baik tidak boleh berempati dengan keluarga Kim-moon, dan harus sepaham dengan kita agar ini bisa sukses.


Mereka menemui Raja. Raja tengah membaca catatan suap itu.


Hari itu juga Raja menggelar pertemuan dengan para menteri.

Hakim Lee : Sebagai Kepala Bagian Investigasi Khusus, aku punya pengumuman.

Raja : Silakan bicara.

Hakim Lee : Pengurangan pajak 8 persen yang tidak adil untuk Kantor Provinsi Gyeongsang, 4.600 ton beras diambil, lebih dari 100.000 koin yang sepadan dengan bunga pinjaman tidak adil dicuri. Aku lapor tamhammanggwan kepada anda, Raja!

*Tamhammanggwan, melawan tugas

Raja tanya siapa yang bertanggung jawab.

Hakim Lee terdiam dan ingat kata-kata Chun Joong.

Chun Joong : Jangan melawan keluarga Jangdong Kim-Moon dengan serangan langsung.


Hakim Lee juga ingat saat Jae Hwang berlutut pada Jwa Geun.

Hakim Lee dalam hati, tapi ini satu-satunya kesempatan kami, atau aku harus hidup dalam ketakutan akan keluarga Kim-moon selamanya.


Raja berdiri dan mendekati Hakim Lee.

Raja : Bicaralah.

Hakim Lee berkata, pelakunya Byeong Woon.

Hakim Lee : Tahan dan hukum dia dengan kejam, Raja!


Ha Jeon : Raja! Tangkap Kim Byeong Woon  dan adili dia!

Byeong Woon marah, kau tidak punya bukti!

Byeong Woon menatap Raja dan bilang dia dijebak.

Raja : Menteri Keuangan, kau punya bukti kau tidak bersalah?

Byeong Woon gelagapan, itu....

Byeong Woon lalu mencari alasan, bagaimana aku bisa bersiap untuk tuduhan palsu ini?


Ha Jeon : Dia tidak bisa membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Byeong Woon : Beraninya kau!

Yang lain meminta Byeong Woon dihukum.


Raja pun meminta petugas memenjarakan Byeong Woon.

Byeong Woon : Raja, teganya anda melakukan ini! Raja! Ini tuduhan palsu!


Besoknya gudang Keluarga Kim digeledah.

Semua barang bukti disita.


Chun Joong, Pal Ryeong dan Goo Cheol melihat petugas membawa barang bukti melintas di pasar.

Pal Ryeong : Astaga. Dengan bukti sebanyak ini tamatlah riwayat Kim Byeong Woon.  Tuan, ini kemenangan telak Dojeonggung, bukan?

Chun Joong : Aku tidak yakin.


Ha Jeon juga menangkap orang2 yang membantu Byeong Woon terkait catatan suap itu.


Malam tiba. Nyonya Paeng memberikan obat pada Man Seok.

Lalu Chun Joong pulang dan langsung menemui Man Seok. Semua kepo, ingin tahu cerita Man Seok. Chun Joong menatap ke belakang. Goo Cheol yang paham, bergegas menutup pintu kamar Chun Joong.


Chun Joong tanya apa yang terjadi. Bagaimana bisa Man Seok ditangkap In Gyu lalu melarikan diri.

Man Seok cerita kalau ia datang ke Hanyang untuk menemui Chun Joong tapi In Gyu melihatnya.

Man Seok : Aku mengalami kecelakaan saat lari darinya, lalu ditangkap.

Chun Joong : Apa dia menyiksamu?

Man Seok : Aku baik-baik saja.

Chun Joong : Sudah berapa lama? Bagaimana kabarmu?

Man Seok : Setelah tragedi ayahmu, berkat Tuan Putri, aku bisa bertahan.


Chun Joong kaget, Bong Ryeon mengurusmu?

Man Seok : Jika bukan karena Tuan Putri, aku pasti sudah mati sejak lama.

Chun Joong : Maaf aku tidak mencarimu.

Man Seok : Tidak, Tuan, jika dipikirkan kembali suatu keajaiban aku bisa bertemu dengan Tuan. Hari itu, saat Tuan Putri mencoba menyelamatkan ayahmu, fakta bahwa kami tidak berhasil masih menghantuiku sampai hari ini.

Chun Joong : Apa maksudmu? Bong Ryeon berusaha menyelamatkan ayahku?

Man Seok, itu....

Chun Joong : Apa ada sesuatu yang tidak kuketahui? Katakan.


Man Seok cerita. Saat itu malam hari, Man Seok mengantarkan Bong Ryeon menemui Choi Gyung yang di penjara.

Choi Gyung yang habis disiksa, kaget melihat Bong Ryeon.

Choi Gyung pun langsung menanyakan dimana Chun Joong dan apakah Chun Joong baik-baik saja. Bong Ryeon melepas tudungnya dan bilang Chun Joong baik-baik saja.

Bong Ryeon : Tuan, kami di sini untuk membantumu melarikan diri. Para pengawal sedang keluar sebentar. Ini kesempatan kita.

Bong Ryeon menyuruh Man Seok membuka pintu.


Bong Ryeon pun masuk dan mengajak Choi Gyung pergi tapi Choi Gyung lebih memilih mati di tempat itu.

Choi Gyung : Jika aku lari dan hidup, putraku, Chun Joong harus menjalani seluruh hidupnya dalam pelarian. Lebih baik aku mati di sini.

Bong Ryeon : Jangan! Aku berjanji kepada Tuan Chun Joong  akan menyelamatkanmu. Tapi aku diancam, sulit bagiku untuk menepati janji itu. Jika kau mati seperti ini, Tuan Chun Joong tidak akan memaafkanku atau dirinya sendiri!

Choi Gyung : Aku tidak bisa menjadikan anakku anak penjahat keji yang kabur. Tolong gunakan kekuasaanmu untuk setidaknya menyelamatkan putraku.

Bong Ryeon nangis.

Flashback end...


Chun Joong terkejut mendengar cerita Man Seok.

Man Seok : Tuan Gubernur menolak melarikan diri demi Tuan. Meski kau membenci Tuan Putri, dia hanya berusaha keras menepati janjinya kepada ayahmu.


Nahab menemui Bong Ryeon.

Nahab : Tuan Kim Byeong Woon sudah dipenjara. Dia dinyatakan bersalah!

Bong Ryeon kaget, bagaimana mungkin...

Nahab : Aku tidak menyangka akan melihat Byeong Woon yang jahat tertangkap! Apa yang akan terjadi kepada Byeong Woon? Apa sudah berakhir?

Bong Ryeon tak yakin. Ia bilang Byeong Woon bukan pria yang mudah ditaklukkan.

Nahab : Begitukah? Aku harus memihak siapa? Byeong Woon atau Byung Hak?


Dan tiba-tiba datang, Nona!

Nahab curiga, Dan datang mau memberitahu kalau Byung Hak juga tertangkap.

Dan : Tidak, Nona, ini tidak berkaitan. Tuan Putri, kami menemukannya, kami menemukan Nyonya Ban Dal!

Bong Ryeon kaget, apa?


Nahab langsung menatap Bong Ryeon.

Nahab : Ban Dal? Astaga! Ibu Tuan Putri?

Bong Ryeon : Aku harus pergi sekarang.


Tapi sampai sana, tidak ada Ban Dal atau siapa pun.

Dan : Kurasa kita telah ditipu. Maaf, Nona... Aku akan menghukum pria yang memberikan info palsu ini!

Bong Ryeon : Tidak apa-apa, ini bukan kali pertama.

Bong Ryeon melihat dua pria melintas dan langsung mengajak Dan pergi.


Tapi dua pria itu maah mengikuti mereka. Mereka berjalan dengan cepat. Namun, sebuah sosok melintas dan membunuh dua pria itu.


Bong Ryeon dan Dan langsung berhenti melangkah. Bong Ryeon mengeluarkan pisaunya, lalu berbalik dan menghunus pisau ke sosok itu. Sosok itu ternyata Chun Joong. Bong Ryeon kaget dan langsung menurunkan pisaunya.

Bong Ryeon : Tuan? Kenapa kau di sini...

Chun Joong : Aku berjalan-jalan di malam hari. Kukira aku akan melihat kunang-kunang di sini.


Bong Ryeon dan Chun Joong jalan2 berdua.

Chun Joong : Jangan berkeliaran di malam hari tanpa pengawal.

Bong Ryeon senang Chun Joong mencemaskannya.

Bong Ryeon lalu berbalik dan menatap Chun Joong.

Chun Joong : Tidak apa-apa. Dan-ah dan aku cukup mampu untuk melindungi diri kami sendiri.


Chun Joong mulai berkaca-kaca dan teringat kata-kata pedihnya dulu saat mereka bertemu di Wallsongru.

Chun Joong : Jika aku bukan Choi Chun Joong  kau akan dipukuli atau terluka. Jika aku Choi Chun Joong  kau akan mati...Setidaknya kau harus memeriksa bahwa aku masih manusia, bukan binatang gila sebelum memegangku.

Melihat ekpresi Chun Joong, Bong Ryeon tanya ada apa.


Chun Joong : Man Seok mendatangiku.

Bong Ryeon : Apa Man Seok melarikan diri dari Tuan Chae? Aku sangat senang. Aku ingin memberi tahu Tuan, tapi situasiku tidak memperbolehkanku...

Chun Joong : Kenapa kau tidak memberitahuku? Kenapa tidak bilang kau membantu ayahku kabur dari penjara? Man Seok memberitahuku semuanya.

Bong Ryeon terdiam Chun Joong sudah tahu semuanya.

Chun Joong : Aku ingin mendengarnya darimu. Bagaimana bisa... Bagaimana bisa kutarik semua rasa sakit yang kusebabkan kepadamu?


Chun Joong lalu memegang tangan Bong Ryeon.

Chun Joong : Dengan tangan kecil ini, kau berusaha menyelamatkan ibuku dan aku, dan bahkan ayahku, sendirian? Entah bagaimana aku bisa membalas jasamu. Tapi beri aku kesempatan. Aku akan menemukan ibumu. Aku kehilangan ayahku, tapi aku tidak akan membiarkanmu kehilangan ibumu. Kau tidak perlu melakukan semuanya sendirian.


Chun Joong memeluk Bong Ryeon dan minta maaf.

Tangis Bong Ryeon pecah, begitu pula Bong Ryeon.


Paginya, Ha Jeon dan yang lain minta Raja menghukum mati Byeong Woon.

Raja minta pendapat Jwa Keun.

Jwa Keun : Aku tidak bisa berkata-kata, Raja.

Byung Hak ikut bicara.

Byung Hak : Kim Byeong Woon sebenarnya anak adopsi di keluarga kami. Dia melakukan kejahatan ini tanpa sepengetahuan keluarga. Kami malu. Raja, tolong hukum Kim Byeong Woon.


Raja kaget, benarkah ini yang kau inginkan?

Jwa Keun : Ya, Raja.

Byung Hak : Namun, kami, rakyat Joseon, yakin setiap makam punya cerita. Kita harus memberikan mendiang kesempatan berbicara. Apa mungkin memberikan penjahat yang hina ini, Kim Byeong Woon  kesempatan memberikan penjelasan?


Raja : Para Tuan mengatakan yang sebenarnya. Bagaimana jika memberi Byeong Woon  Namun dalam tiga hari?

*Namun, interogasi kriminal.

Ha Jeon tak setuju, Raja.

Raja : Jika Kim Byeong Woon tidak bisa membuktikan dia tidak bersalah, dia akan dinyatakan bersalah atas semua kejahatan dan dihukum berat.

Byung Hak : Kami sangat bersyukur, Raja!


Polisi mulai mengarak Byeong Woon keluar istana.

Chun Joong datang dan melihat Byeong Woon dibawa menuju penjara.

Tapi Byeong Woon menatap Chun Joong dengan wajah tenang, seolah dia telah merencanakan sesuatu.

Chun Joong terus menatap Byeong Woon.


Bersambung...

0 Comments:

Post a Comment