Sebelumnya...
Wakil PM memberikan laporan kepada Ibu Suri terkait pernikahan Bong Ryeon.
Wakil PM : Departemen upacara telah mengirim empat kandidat final.
Ibu Suri : Aku sudah melihatnya. Tuan Wakil Perdana Menteri, tiga dari empat orang ini dari keluarga Jangdong Kim-moon, dan satu lagi dari keluarga yang lebih rendah. Kenapa tidak sekalian mereka menyuruh kita menikahkannya ke keluarga Kim-Moon?
Wakil PM : Meski mereka mengaku itu dipilih tanpa pandang bulu, pengadilan dikelola oleh keluarga Kim-moon. Kita tidak bisa berasumsi mereka adil. Kami hanya putus asa mencari penerus. Ibu Suri, tanggung jawab anda berlebihan. Mungkin anda sudah memikirkan seseorang?
Ibu Suri : Sebenarnya, ya. *Ibu Suri mikirin In Gyu.
Bong Ryeon menunggu di dekat tandunya bersama Dan. Sepertinya mereka di depan kediaman Yeongun-gun.
Dan : Tuan Putri...
Dan memberitahu Bong Ryeon kedatangan Chun Joong.
Chun Joong tanya, apa Bong Ryeon baik-baik saja? Bagaimana kabarmu?
Bong Ryeon tersenyum, kau mencemaskanku?
Lalu Bong Ryeon mengajak Chun Joong masuk.
Tanpa mereka sadari, seorang pria mematai mereka. Sepertinya orangnya Hakim Lee.
Yeongun-gun datang, Tuan Putri, sungguh mengejutkan.
Bong Ryeon menyuruh Yeongun-gun duduk.
Yeongun-gun duduk dan memegangi pergelangan tangannya yang terdapat tanda lahir yang mirip Ha Jeon.
Bong Ryeon : Ibu Suri mencemaskanmu, jadi, aku datang untuk memeriksamu.
Yeongun-gun menatap kesal Chun Joong.
Yeongun-gun, tapi kenapa pria ini ada di sini bersamamu?
Chun Joong : Aku tidak bisa memperkenalkan diri dengan pantas kepadamu di istana.
Bong Ryeon : Tuan Yeoungun-gun, kau ditakdirkan melakukan hal hebat di masa depan. Peramal bisa sangat berguna. Tidak ada salahnya mengenal seorang peramal.
Yeongun-gun : Tentu.
Yeongun-gun mengalihkan pandangannya dan (sengaja?) menyibak lengannya agar Bong Ryeon melihatnya. Terdapat bekas luka disana.
Bong Ryeon : Apakah aku melihat penyakit kulit?
Yeongun-gun : Pasti dari pohon pernis beracun.
Chun Joong ingat saat Ibu Suri menunjukkan tanda lahir yang mirip Ha Jeon di pergelangan tangan Yeongun-gun.
Chun Joong lalu memberitahu Yeongun-gun bahwa Song Jin sudah kembali ke Gunung Gyeryong. Yeongun-gun yang tahu Song Jin sudah tewas, kaget.
Chun Joong : Aku diberi tahu oleh Tuan Byung Hak.
Yeongun-gun yang kaget menjawab sekenanya, ya.
Chun Joong dan Bong Ryeon saling bertatapan. Bong Ryeon mengangguk dan Chun Joong langsung pamit.
Chun Joong : Aku lihat kau harus lebih pulih, aku permisi. Mari kita bertemu lagi.
Chun Joong keluar. Setelah Chun Joong keluar, Yeongun-gun langsung mengatai Chun Joong pria yang kurang ajar.
Yeongun-gun : Dia muncul dan pergi sesukanya.
Chun Joong : Kau benar. Dia lancang, tapi jujur. Pria berbakat, tapi murni. Dia orang yang sangat layak. Kau seharusnya lega sudah bertemu dengannya. Bahkan jika kau tidak mengerti.
Yeongun-gun bingung, apa?
Chun Joong menunggu Bong Ryeon diluar. Tak lama, Bong Ryeon datang.
Dan menunggu Bong Ryeon di depan pintu kediaman Yeongun-gun, sementara Bong Ryeon bergegas menghampiri Chun Joong.
Bong Ryeon : Anak itu tahu soal kematian Song Jin.
Chun Joong : Dia diam-diam menemui Kim Byeong Woon.
Bong Ryeon : Itu berarti anak itu... kemungkinan besar palsu.
Chun Joong : Ya.
Bong Ryeon : Tapi bagaimana cara membuktikannya?
Chun Joong berpikir, tangannya... Dia memiliki tanda lahir yang sama dengan Dojeonggung. Yang dia bilang akibat keracunan?
Bong Ryeon langsung ngeh, mungkinkah?
Chun Joong mengangguk.
Pria itu, yang kemungkinan besar orangnya Hakim Lee, mematai mereka.
Dan yang melihat pria itu, langsung berlari ke Bong Ryeon. Sementara pria itu kabur karena ketahuan.
Dan : Tuan Putri, kita harus pergi sekarang. Ada banyak orang yang mengawasi.
Bong Ryeon mengerti dan memberitahu Chun Joong kalau dia akan kabur dari rumah Keluarga Kim.
Chun Joong memegang tangan Bong Ryeon dan tanya apa yang bisa ia bantu.
Bong Ryeon tersenyum dan balas menggenggam tangan Chun Joong.
Bong Ryeon : Entah bagaimana, tapi aku akan menghubungimu. Tolong datang ke kediaman Tuan Haok.
Bong Ryeon pun pergi.
Jwa Keun dan Byeong Woon menemui Raja. Raja sedang minum obatnya saat itu.
Jwa Keun : Raja, anda tampak sehat. Aku sangat senang melihat anda perlahan memulih.
Raja : Ya. Bagaimana denganmu, Perdana Menteri?
Jwa Keun : Anda tidak perlu mengkhawatirkan pria tua sepertiku.
Jwa Keun lalu mengatakan bahwa mereka datang karena istana akan melakukan upacara yang sangat penting.
Raja sinis, maksudmu pernikahan Tuan Putri?
Raja lalu ingat kata2 Bong Ryeon.
Bong Ryeon : Ayah pikir keluarga Kim-moon akan membiarkanku menikah tanpa mereka? Aku akan dikirim ke tempat yang diinginkan oleh Kim Jwa Keun dan Kim Byeong Woon.
Raja : Kita bahkan belum melalui samgantaek.
Byeong Woon : Apa gunanya samgantaek? Nikahkan dengan putra ketiga Kim Jung-duck dari keluarga Kim-moon, Sang-guk.
Raja kaget, apa?
Raja tahu Sang Guk jatuh sakit setelah jatuh dari unta beberapa bulan lalu dan dia lumpuh dan nyaris meninggal.
Raja marah, bagaimana bisa aku menikahkan Tuan Putri dengannya?
Byeong Woon : Apa anda sudah memikirkan masa depan negara setelah bungeo?
*Bungeo = kematian Raja.
Raja marah.
Jwa Keun : Tolong pertimbangkan kembali, Raja.
Byeong Woon : Dengarkan saranku. Bagaimana bisa raja yang tidak berdaya memerintah rakyatnya, bagaimana bisa seorang ayah yang sudah meninggal mengamankan masa depan yang baik untuk anak-anaknya?
Raja makin marah, kau berani menyakiti Tuan Putri setelah kematianku? Kau berani mengancamku?
Byeong Woon : Anda harus membuat keputusan yang bijaksana.
Kasim pun menatap cemas Raja.
Raja yang tidak berdaya, meminta Keluarga Kim tidak boleh menyakiti Bong Ryeon dan ia akan mempertimbangkan saran mereka.
Jwa Keun senang melihat Raja tidak berdaya.
Raja hanya bisa tertunduk sedih atas ketidakberdayaannya.
Raja : Sekarang pergilah.
Malam-malam, Hakim Lee menemui keempat anak buahnya.
Anak buahnya yang duduk di sisi kirinya melaporan tentang Jwa Keun dan Byeong Woon yang menemui Raja.
Hakim Lee langsung tahu Jwa Keun dan Byeong Woon ke istana untuk mengancam Raja.
Yang duduk di samping kanan melaporkan soal Chun Joong yang mengunjungi Yeongun-gun bersama Bong Ryeon.
"Tuan Putri membawa pengawal, kami tidak bisa mendengar apa pun."
Hakim Lee juga tahu, Chun Joong sedang berusaha mencari solusi untuk Yeongun-gun.
Nama pria yang mengikuti Chun Joong adalah Chun. Dia menyuruh Chun mengikuti Chun Joong dengan cermat.
Hakim Lee : Bagi dunia, kalian kalian dianggap pembunuh, penjahat, dan bedebah. Aku menerima kalian berempat karena dalam situasi ekstrem, strategi ekstrem dan tindakan ekstrem harus diambil. Jalan yang baik dan jahat adalah jalan bagi Jae Hwang. Aku akan memanfaatkan kalian sebagai tangan dan kakiku untuk melakukan semua aksi teror. Aku akan mengendalikan istana kerajaan untuk menyelamatkan rakyat kita. Aku akan menerima semua darah dan tuduhan untuk negara ini. Kalian harus membantuku dan mengabdikan hidup kalian untukku. Kalian mengerti?
Mereka berempat, ya, Tuan!
Hakim Lee sudah memutuskan. Dia bertekad mengambil alih istana, seperti yang dilakukan Keluarga Kim selama ini.
Paginya, Raja memanggil Chun Joong ke istana.
Chun Joong : Raja, anda ingin menemuiku?
Raja : Saat masih chodong (anak yang bertugas mengumpulkan kayu bakar) di Ganghwa, aku juga raja muda yang naif. Saat itulah aku bertemu dengan ayahmu. Dia petugas militer.
Chun Joong : Ya, Raja.
Raja berdiri dan mendekati Chun Joong.
Raja : Ayahmu hebat dalam seni bela diri dan sangat istimewa. Dia memiliki kekuatan untuk meraih hati rakyat. Dia tidak serakah dan sangat menonjol dalam segala hal. Bahkan Raja pun bisa iri dengan pria seluar biasa itu. Kau sangat mengingatkanku kepada Choi Gyung saat dia masih muda.
Chun Joong berkaca-kaca mendengarnya.
Chun Joong : Anda menyanjungku, Yang Mulia.
Raja memegang tangan Chun Joong. Masih menatap Chun Joong, ia minta Chun Joong melindungi Bong Ryeon.
Raja : Kuserahkan Tuan Putri Hwa Ryeon kepadamu. Kau harus mencurahkan segalanya dan melindunginya.
Chun Joong terkejut, dan langsung berlutut mengucapkan terima kasih. Air matanya mulai keluar. *Yeaah, Chun Joong dapat restu Raja.
Yeongun-gun mengunjungi Keluarga Kim.
Jwa Keun heran dan bertanya-tanya siapa yang memanggil Yeongun-gun ke rumah mereka.
Byeong Woon : Kami kira ayah. Apa yang terjadi ayah?
Bong Ryeon datang.
Bong Ryeon : Aku yang memanggilnya.
Dan memberikan Bong Ryeon sebotol minuman.
Bong Ryeon pun mendekati mereka dan meletakkan botol itu di meja.
Bong Ryeon : Semua orang yang duduk di sini sangat penting bagi masa depanku. Sebelum aku menikah dan meninggalkan rumah ini, aku ingin menyajikan teh.
Byeong Woon : Kau sudah gila?
Jwa Keun : Silakan.
Bong Ryeon pun mulai menuangkan teh, dimulau dari Jwa Keun, Byeong Woon dan terakhir Byung Hak.
Bong Ryeon : Aku telah menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk Tuan Yeoungun-gun.
Yeongun-gun : Terima kasih.
Bong Ryeon pun mengambil botol yang diberikan Dan tadi dan mulai menuangkan isinya ke dalam cangkir Yeongun-gun, tapi tiba-tiba dia menyiram pergelangan tangan Yeongun-gun. Yeongun-gun langsung kesakitan. Bong Ryeon mencengkram tangan Yeongun-gun.
Bong Ryeon : Ini akan sakit, ini campuran asam asetat glasial dan air!
Byung Hak : Apa yang kau lakukan, Tuan Putri?
Bong Ryeon : Tanda lahir ini dibuat dengan cat untuk menutupi status rakyat jelata dan bekas lukanya. Pewarna poten pasti menyebabkan penyakit kulit ini.
Yeongun-gun kaget dia ketahuan.
Bong Ryeon mendekati Byeong Woon.
Bong Ryeon : Beraninya kau memalsukan kerabat Raja dan mencoba menipu kerabat asli, dewan, kerajaan, dan seluruh rakyat? Haruskah kuberi tahu semua orang?
Byeong Woon membelalak menatap Bong Ryeon.
Bong Ryeon : Bahkan Keluarga Kim-moon yang perkasa tidak akan bisa bertahan dari ini.
Jwa Keun marah dan menatap Byeong Woon.
Jwa Keun : Kau sungguh memalsukan seluruh latar belakangnya?
Byeong Woon berdiri dan mengancam akan membunuh Yeongun-gun.
Bong Ryeon balas mengancam.
Bong Ryeon : Dalam satu sijin berikutnya, jika anak ini tidak terlihat di pelabuhan feri, orang-orangku akan mendatangi Ibu Suri dan dewan. Ibu kandungnya yang miskin akan mendampingi mereka.
Pal Ryeong dan Goo Cheol sedang menjaga ibu Yeongun-gun.
Bong Ryeon : Setelah menyelidiki kematian Song Jin, kami menemukan ibunya. Tapi jangan khawatir, Tuan. Siasat pengkhianatan anda untuk merekayasa raja palsu, aku tidak akan mengatakannya kepada siapa pun.
Byung Hak : Apa maumu, Tuan Putri?
Bong Ryeon : Sebagai gantinya, aku akan meninggalkan rumah ini. Tidak ada yang bisa menghentikanku. Biarkan aku pergi dengan tenang.
Byeong Woon : Itu tidak akan pernah terjadi!
Jwa Keun : Tutup mulutmu!
Byeong Woon : Ayah!
Jwa Keun : Ini bisa menjadi myeol mun ji hwa! Jika ada yang tahu soal insiden ini...
Bong Ryeon : Kalau begitu, anda boleh membunuhku. Anda bisa membunuhku sesuka hati, bukan? Tapi anda tidak perlu melakukannya. Aku tidak berniat menghancurkan keluarga ini atau membalas dendam. Aku hanya ingin kebebasanku.
Jwa Keun terdiam. Ia kesal menatap Bong Ryeon tapi tak punya pilihan lain sekarang selain menuruti Bong Ryeon.
In Gyu cemas, ia tak rela Bong Ryeon bebas.
Dan bergegas keluar menemui Chun Joong.
Dan : Tuan...
Chun Joong berbalik. Bong Ryeon keluar.
Tapi saat hendak menghampiri Chun Joong, In Gyu keluar dan mengancam akan membunuh Bong Ryeon.
Sontak lah, Dan, Chi Sung dan Chun Joong langsung mengarahkan pedang mereka ke In Gyu.
Bong Ryeon : Tuan Haok sudah berjanji kepadaku! Biarkan aku pergi.
Chun Joong menyuruh In Gyu melepaskan Bong Ryeon. Tapi In Gyu malah menyuruh Chun Joong membunuhnya.
In Gyu : Dengan pedangmu, aku dan Bong Ryeon akan mati. Sudah sampai sejauh ini, sekarang aku tahu sedalam apa perasaanku kepadanya! Melihat Bong Ryeon berlari kepadamu, lebih baik aku membunuhnya.
Bong Ryeon menggeleng, melarang Chun Joong membunuh In Gyu. Chun Joong pun menurunkan pedangnya.
Chun Joong : Kau tidak bisa melakukan ini. Aku tidak peduli jika kau membunuhku, tapi tolong jangan lukai Bong Ryeon. Kau tidak bisa kembali dari itu. Kau akan menyesalinya.
In Gyu tambah muak dengan Chun Joong.
In Gyu : Bahkan saat ini, kau merasa benar. Kenapa kau selalu merendahkanku? Setiap saat! Kau merampas semua yang kuinginkan lebih dahulu!
In Gyu lalu menyuruh pengawal Keluarga Kim membunuh Chun Joong.
Chi Sung dan Dan melindungi Chun Joong.
Saat Chi Sung dan Dan bertarung dengan pengawal Keluarga Kim yang coba membunuh Chun Joong, Chun Joong mencampakkan pedang In Gyu dengan pedangnya dan menarik Bong Ryeon ke belakangnya.
In Gyu marah dan mau membalas, tapi Bong Ryeon langsung berdiri di depan Chun Joong dan mengarahkan pistolnya ke In Gyu.
Semua kaget.
Chun Joong : Bong Ryeon-ah!
Bong Ryeon : Entah itu cinta atau obsesi, aku tidak peduli. Perasaanmu hanyalah milikmu. Tapi jangan biarkan emosimu menyakiti hidup orang lain... Hidupku... Jangan ikut campur dalam hidupku!
In Gyu yang terpukul, tertawa pahit dan menyuruh Bong Ryeon menembaknya.
Bong Ryeon terpancing dan menembak In Gyu.
In Gyu syok Bong Ryeon benar-benar menembaknya.
Bong Ryeon jatuh terduduk setelah menembak In Gyu. Dia syok berat.
In Gyu pun tak sadarkan diri. Entah masih hidup atau sudah tewas.
Chun Joong terus memeluk erat Bong Ryeon yang masih syok.
Bong Ryeon : Aku menembaknya... Aku membunuh Chae In Gyu...
Chun Joong : Jangan khawatir. Aku di sini untukmu. Aku akan selalu di sini untukmu. Tidak apa-apa. Semua sudah berakhir.
Yeongun-gun dan ibunya sudah di kapal.
Pal Ryeong : Hei, Tukang Kapal, aku mengandalkanmu.
Mereka pergi.
Pal Ryeong merasa tak asing dengan si tukang kapal.
Dan si tukang kapal, ternyata orangnya Hakim Lee!
Chun Joong membawa Bong Ryeon ke kampung tempat para pasien menetap.
Bong Ryeon lalu melihat Man Seok sedang bersama keluarganya.
Ibu Man Seok sudah tua. Man Seok lega melihat ibu dan putrinya selamat.
Man Seok menatap putrinya.
Man Seok : Dal Nim ayah yang manis. Kau rindu ayah, bukan?
Man Seok melihat Bong Ryeon dan bergegas lari menghampirinya.
Man Seok : Tuan Putri, kau pergi dengan tenang?
Bong Ryeon : Terima kasih sudah menepati janjimu.
Man Seok terdiam dan langsung melirik Chun Joong, lalu berkata kalau Bong Ryeon lah yang sudah menyelamatkan putri dan ibunya dari penyanderaan In Gyu. Man Seok lantas bertanya bagaimana caranya agar ia bisa membalas kebaikan Bong Ryeon.
Bong Ryeon menatap Chun Joong dan bilang kalau Chun Joong membantunya.
Man Seok kaget, apa?
Bong Ryeon : Dia sudah tahu. Dia tahu kau menemui In Gyu.
Mendengar itu, Man Seok pun merasa bersalah dan langsung berlutut pada Chun Joong.
Man Seok : Tolong bunuh aku, Tuan.
Chun Joong mendekati Man Seok.
Chun Joong : Lupakan saja. Aku senang keluargamu selamat.
Man Seok : Bagaimana kau bisa begitu pemaaf? Seolah-olah tidak terjadi apa-apa? Bagaimana kau bisa begitu tenang?
Chun Joong : Hanya kau yang mengingat ayahku seperti aku. Kau temanku. Aku tidak mau kehilangan teman dan keluargaku lagi. Ke depannya, jujurlah denganku. Bisakah kau melakukan itu?
Man Seok pun semakin merasa tidak enak.
Tuan Jo menemui Ibu Suri. Ibu Suri kaget, kelahiran Yeongun-gun mencurigakan? Dia bukan anak Hoepyeong-gun? Dia terlahir sebagai rakyat jelata?
Tuan Jo : Tuan Lee Hang Ro sendiri khawatir karena kerabat raja yang memperkenalkan Yeoungun-gun menghilang. Bagaimana anda bisa begitu mudah memercayai mereka?
Hakim Lee datang.
Ibu Suri langsung menyuruh Wakil PM pergi.
Hakim Lee masuk. Di belakang, pelayan Ibu Suri membawa dua kotak besar.
Ibu Suri : Kenapa kau kemari selarut ini?
Hakim Lee : Aku punya sesuatu yang sangat istimewa untuk Anda, Ibu Suri. Meski sudah larut, aku datang secepat mungkin.
Ibu Suri : Sesuatu yang istimewa?
Pelayan meletakkan dua kotak itu di depan Ibu Suri.
Ibu Suri membuka kotak pertama. Isinya potongan tangan yang masih berdarah-darah.
Sontak Ibu Suri menjerit.
Bersambung ke part 3...
King Maker : The Change Of Destiny Ep 14 Part 2
by
GenkPelangi
at
July 13, 2020
Tags
King Maker : The Change of Destiny
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ▼ 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya <<< Hae Gang sedang berselfie ria di sebuah taman. Sepasang kekasih tampak bermesraan di belakangnya dan beranjak p...
0 Comments:
Post a Comment