Skip to main content

King Maker : The Change Of Destiny Ep 14 Part 3

Sebelumnya....


Ibu Suri kaget dibawakan potongan tangan oleh Hakim Lee.

Ibu Suri teriak, ada orang di luar!


Kepala Pelayan Ibu Suri penasaran dan melihat isi kotak itu. Ia terkejut melihat isi kotak itu potongan tangan.

Beberapa pelayan masuk. Hakim Lee teriak, minggir!

Ibu Suri yang paham, minta semuanya meninggalkan mereka.


Ibu Suri : Heungseon-gun, apa-apaan ini?

Hakim Lee : Penipu yang menyebut dirinya Yeoungun-gun. Ini tangan rakyat jelata Lee Min.

Ibu Suri kaget.

Hakim Lee : Sekarang buka mata anda. Keputusasaan anda yang sebenarnya membunuh Dojoenggung. Cara egois anda mengikuti hati telah membawa penipu itu ke istana ini. Jika penipu ini benar-benar naik takhta, bagaimana anda bisa menerima dosa dan menghadapi raja sebelumnya, leluhur, dan rakyat kita?


Hakim Lee lalu membuka kotak yang satunya. Ibu Suri, apa ini?

Hakim Lee : Cek senilai 100.000 koin. Aku tahu istana sedang mengalami kekacauan keuangan dan Raja kurang properti. Jika anda memutuskan bekerja denganku dan menemukan raja baru, pada waktunya aku akan menyita semua dari Keluarga Kim-moon dan mendedikasikan segalanya untuk anda, Ibu Suri.


Hakim Lee lalu ingat saat melihat Chun Joong yang dielu-elukan rakyat.

Chun Joong merendah.

Chun Joong : Dengan segala hormat, bukan aku yang menyelamatkan kalian hari ini! Bagaimana aku bisa dipuji karena menyelamatkan nyawa kalian padahal aku sangat tidak pantas dan tidak berbakat? Kalian diselamatkan oleh pria sejati, dikirim dari langit! Seperti yang dikatakan jeonggamnok, pria sejati tiba di Tahun Babi, dan di Tahun Tikus, dia menggores pohon prem. Tahun ini adalah tahun Babi, seorang pria yang layak menjadi raja akan muncul, dan tahun depan, Tahun Tikus, raja baru akan berkuasa! Pria itu telah membantuku sehingga semua orang bisa diselamatkan!

Rakyat penasaran siapa pria sejati itu.


Chun Joong menatap Chi Sung. Chi Sung mengerti dan langsung minggir. Jae Hwang muncul di belakang Chi Sung.

Chun Joong mengenalkan Jae Hwang sebagai pria sejati yang dikirim dari langit.

Chun Joong : Melalui orang ini, kalian semua bertahan hidup Di sini, berdiri Raja baru! Dia raja baru semua orang!

Bong Ryeon terdiam melihatnya.


Chun Joong merangkul Jae Hwang.

Rakyat langsung memberikan hormat mereka pada Jae Hwang.

Hakim Lee yang melihat itu, curiga dan bertanya-tanya kenapa Chun Joong merangkul putranya.

Flashback end...


Hakim Lee : Ibu Suri. Tolong raih tanganku. Bersama-sama, semua uang dan kekuasaan akan menjadi milik anda, Ibu Suri.

Ibu Suri terdiam.


Nyonya Paeng turun ke bawah begitu Chun Joong dan Bong Ryeon masuk. Nyonya Paeng bilang, ia langsung mencuci semua seprai begitu tahu Bong Ryeon aka datang.

Nyonya Paeng : ... tapi ini tidak seperti selimut sutra yang biasa anda...

Bong Ryeon : Tidak masalah. Aku lebih suka di sini daripada kediaman Kim-moon yang mewah.

Nyonya Paeng : Selamat beristirahat.


Nyonya Paeng pergi meninggalkan mereka berdua.

Ditinggal berdua, Chun Joong mulai salah tingkah dan menatap sekeliling rumah itu.

Chun Joong : Kau yakin tidak apa-apa di sini?


Bong Ryeon memeluk Chun Joong.

Bong Ryeon : Bisakah aku akhirnya beristirahat di sisimu?

Chun Joong : Mulai sekarang, rumahmu adalah di sisiku.


Bong Ryeon teringat suka dan duka yang mereka lewati bersama.

Bong Ryeon : Mulai sekarang, rasa takut orang yang kusayangi terluka, atau mati... aku tidak ingin khawatir lagi. Aku ingin hidup bebas.


Bong Ryeon melepas pelukannya dan menatap Chun Joong.

Bong Ryeon : Bolehkah?

Chun Joong : Kau sudah lama menderita. Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf. Dan aku sungguh mencintaimu melebihi hidupku sendiri.


Chun Joong lalu mencium kening Bong Ryeon.

Setelah itu, ia menatap Bong Ryeon dan mereka berciuman.


In Gyu sedang dirawat tabib. Lalu Byeong Woon datang.

Byeong Woon : Dasar bodoh. Kau seharusnya bersyukur aku tidak mengasingkanmu ke Ganghwa. Karena kau terluka, aku telah mempromosikan kapten baru. Pahami itu.

In Gyu kaget, Naeuri!

Byeong Woon : Apa yang bisa kau lakukan untukku? setelah Tuan Putri pergi?

Byeong Woon pergi.


Paginya, Chun Joong dan Bong Ryeon pergi ke halaman. Rakyat disana sedang beraktivitas.

Bong Ryeon menatap Chun Joong dan merasa kalau Chun Joong tidak seharusnya pergi ke rumah itu sendirian.

Chun Joong : Kim Byeong Woon sudah pasti merencanakan serangan akhir, seperti pembunuhan Heungseon-gun. Aku harus menyerang Kim Jwa Keun secara mental. Jika bisa kutanam ketakutan di hatinya, dia tidak akan merencanakan pembalasan. Aku satu-satunya orang yang mampu melakukan ini. Karena di hati mereka, mereka percaya aku peramal terbaik Joseon.

Mendengar itu, Bong Ryeon tertawa.


Chun Joong lantas mendekat dan mencium kening Bong Ryeon. Bong Ryeon tertegun dicium lagi. Chun Joong lalu pergi.


Bong Ryeon tersenyum menatap kepergian Chun Joong sambil memegangi keningnya.

Bong Ryeon yang malu, lalu lari ke dalam.


Chun Joong menemui Jwa Keun. Byung Hak dan Nahab ikut menemani mereka.

Chun Joong : Akhirnya aku bisa memperkenalkan diri kepada perdana menteri terbaik bangsa kita, Tuan Haok.

Jwa Keun : Kudengar kau menulis kata-kata aneh terhadap kami. Aku berencana mengundangmu ke sini untuk meminta diramal, hanya untuk hiburan.

Chun Joong : Kau tidak punya waktu untuk melakukan apa pun atau bercanda.

Jwa Keun : Apa katamu?


Chun Joong : Aku datang untuk membunuhmu.

Chun Joong menyabut pisaunya dan menancapkannya ke meja.


Nahab panic dan langsung teriak manggil orang diluar.

Jwa Keun : Tenangkan dirimu.


Chun Joong lantas meminta Jwa Keun membuat keputusan yang bijaksana.

Jwa Keun tak menjawab dan menatap Chun Joong dengan tatapan sengit.


Bersambung.....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...