King Maker : The Change Of Destiny Ep 17 Part 2

Sebelumnya...


Bong Ryeon menaiki tandunya, bersiap pergi meninggalkan kediaman Hakim Lee.

Tanpa ia sadari, Chun Joong menatapnya dari kejauhan. Chun Joong bersama Man Seok.


Keduanya juga melihat Chi Sung mengawal Bong Ryeon.


Chun Joong menatap Bong Ryeon, dengan lirih.

Chun Joong :  Aku sudah kembali. Aku berjanji. Aku akan mendapatkanmu kembali. Aku akan membawamu kembali ke sisiku.


Di Balai Perdagangan, Man Seok kembali bekerja sebagai debt collector nya Nyonya Lee. Ternyata itulah pekerjaan Man Seok selama ini. Man Seok membawa sepasang suami istri ke hadapan Nyonya Lee.

Man Seok : Pasangan pedagang ini menerima sutra darimu, Nyonya Gaekju dan menjualnya lebih dari 50 kali lipat. Ini kejahatan mereka.

Nyonya Lee : Apa? 50 kali lipat?


Nyonya Lee lalu menatap pasangan suami istri itu.

Nyonya Lee : Aku pernah melihat pencuri seperti itu! Aku, Lee Deok Yoon, tidak membiarkan orang yang bekerja untukku langgar etika moral! Siapa yang mengizinkan kalian melakukan itu?

Si istri berusaha menjelaskan, tapi ujungnya menyalahkan suaminya. Dia bilang dia meminta 10 kali tapi suaminya yang bodoh malah meminta 50 kali.


Suaminya marah.

"Apa? Dasar istri yang mirip rockfish! Beraninya kau menyalahkan suamimu."

Si istri tidak terima dikatai rockfish. Keduanya ribut.


Nyonya Lee tambah marah, diam!

Mereka diam.

Nyonya Lee memberi perintah. Hancurkan plang toko kayu mereka dan hancurkan toko mereka!

Pasangan suami istri itu kaget.


Man Seok menyuruh pengawal membawa mereka.

Pengawal pun menyeret mereka.

Si istri memohon2 agar tokonya tidak dihancurkan.


Dia bahkan sampai memeluk pohon dan terus memohon belas kasih Nyonya Lee.

Si istri juga minta tolong pada Chun Joong yang berdiri di depannya.

"Pria tampan tolong aku!"


Man Seok menghampiri Chun Joong.

Nyonya Lee senang. Dia tersenyum melihat Chun Joong.


Nyonya Lee dan Chun Joong minum teh bersama. Nyonya Lee senang melihat Chun Joong baik-baik saja.

Nyonya Lee lalu bertanya, kenapa Chun Joong kembali ke Joseon yang berada di bawah kekuasaan Hakim Lee?

Nyonya Lee : Kau akan membunuhnya?

Chun Joong : Jika Bong Ryeon mati, aku pasti akan membunuh Daewongun.

Nyonya Lee : Tapi syukurlah dia masih hidup. Meskipun dia tidak seperti sebelumnya.

Chun Joong : Kudengar pembatasan pernikahan diperintahkan untuk Ratu Gantaek.

Nyonya Lee : Termasuk Keluarga Kim-moon, Poongyang Jo, setiap keluarga yang layak akan mengirim gadis. Kau berencana mencampuri Ratu Gantaek.

Chun Joong : Ya, untuk membingungkan Daewongun, dan mencari tahu tentang politik dalam istana, aku harus menanamkan seseorang di istana.


Nyonya Lee lalu memberikan Chun Joong tanda pengenal baru.

Nyonya Lee : Seperti yang kau minta, ini identifikasi pribadi barumu.

Chun Joong melihat tanda pengenal barunya. Nama barunya adalah Jun Ho, dari wangsa Cheongju Ha dan lahir di tahun tikus.


Chun Joong lalu pergi menemui Ja Young. Ja Young sedang melamun di toko obat ketika Chun Joong datang.

Ja Young senang Chun Joong masih hidup.


Chun Joong dan Ja Young berjalan-jalan di atas bukit.

Dari atas bukit, mereka bisa melihat istana.

Chun Joong senang melihat Ja Young sudah tumbuh menjadi wanita dewasa.

Ja Young : Tuan, kau belum berubah.

Chun Joong : Kau bukan bagian dari Gantaek?

Ja Young : Gantaek? Keluarga kami terlalu miskin untuk menjadi bagian dari hal itu.

Chun Joong : Jika mau, kau bisa melakukannya. Kau terlahir dengan takdir untuk menjadi Ratu.


Ja Young kaget, apa?

Ja Young : Jika kau bilang begitu, aku yakin kau benar, tapi... entahlah. Aku bahkan tidak bisa membayangkan menjadi Ratu.

Chun Joong : Jika menjadi Ratu, kau bisa membantuku dan Joseon. Maukah kau mencobanya?

Ja Young, aku? Aku berutang kepadamu, tentu saja aku melakukan apa pun untuk membantumu. Tapi aku menjadi Ratu... Ja Young ragu.

Chun Joong : Tidak apa-apa, kau tidak perlu merasakan tekanan menjadi Ratu. Jadilah bagian dari proses Gantaek dan tembus istana, beri tahu aku semua yang terjadi. Jika kau tidak mau, tidak perlu. Tapi setelah melihat takdirmu, aku mengerti kenapa Bong Ryeon  berharap banyak kepadamu. Bong Ryeon tidak pernah salah. Hanya aku yang salah.


Ja Young ingin mencoba.

Ja Young : Aku akan melakukan apa pun untuk membantumu, Tuan. Aku tidak percaya aku bisa menjadi Ratu. Aku hanya ingin membantumu, Tuan.

Chun Joong senang.

Chun Joong : Kini takdirmu dimulai.


Ja Young lalu menatap ke arah istana.


Malamnya, Ibu Suri menemui In Gyu diam2. Ia menyuruh In Gyu ke Ganghwa, menemui Byeong Woon.

In Gyu kaget.

Ibu Suri : Kim Byeong mengirimiku surat. Dia perlahan bersiap untuk kembali ke ibu kota. Cari tahu apa yang dipikirkan Kim Byeong Woon.

In Gyu : Anda berencana membawanya kembali?

Ibu Suri : Mungkin. Tidak ada lagi yang sempurna untuk melawan Daewongun selain Kim Byeong Woon.  Kau setuju, bukan?

In Gyu terdiam, tapi berikutnya ia mematuhi perintah Ibu Suri.


Seung Ho dan Ja Young menemui Hakim Lee. Hakim Lee menatap Ja Young.

Hakim Lee : Kau sudah tumbuh besar.

Seung Ho : Saatnya mencari suami untuknya.

Hakim Lee : Baiklah.Sebelum raja dinobatkan, kau dahulu dekat dengannya?

Ja Young tak menjawab pertanyaan Hakim Lee.

Hakim Lee tanya, kenapa kau tidak menjawabku? Dengan standar generasional, kau lebih tua dari Raja. Kau sudah seperti kakak baginya.

Namun Ja Young tetap diam.


Seung Ho marah, apa yang kau lakukan! Dia bertanya padamu!

Hakim Lee : Ada apa? Kau tidak ingin menjawab?

Ja Young : Bagaimana bisa seorang wanita muda sepertiku dengan bebas membicarakan masa lalu Raja? Aku harus menjaga mulutku. Aku belajar untuk menutup mulutku, untuk melihat, tapi pura-pura tidak tahu, dan mengerti, tapi merahasiakannya. Aku belajar untuk hidup dengan tenang.

Mendengar itu, Seung Ho langsung minta maaf pada Hakim Lee.

Seung Ho : Dia dibesarkan tanpa ayah, tolong maafkan kelancangannya saat berbicara dengan anda.


Ja Young : Maafkan aku karena tidak menjawab pertanyaan anda dengan benar.

Hakim Lee : Baiklah, tidak apa-apa.

Hakim Lee menatap Ja Young. Dia tertarik, menjadikan Ja Young menantunya.


Ja Young ingat kata2 Chun Joong padanya sebelumnya.

Chun Joong : Daewongun, dia mencintai dan membenci orang yang bisa membacanya. Kau mengerti?

Ja Young menjawab, memahami, tapi menyembunyikannya, mendengarkan, tapi tidak bereaksi. Tapi jangan pernah tampak tidak peka. Benar, bukan?

Chun Joong : Sempurna!

Flashback end...


Seung Ho memberikan hadiah kepada Hakim Lee.

Hakim Lee kesal.

Hakim Lee : Orang kami berkeringat dan berdarah untuk memperbaiki Gyeongbokgung. Apa aku harus menerima persembahan seperti itu?

Seung Ho, apa? Kalau begitu, aku akan menyumbangkan ini untuk Gyeongbokgung dan usaha mereka.

Hakim Lee : Apa pun yang kau inginkan. Selagi Ratu Gantaek berjalan, kau tidak boleh membawakanku apa pun yang tampak seperti suap.


Berikutnya, Ja Young mulai mengikuti proses gantaek.

Dia yang memakai seragam gantek, berlari di koridor istana. Menghampiri Chi Sung. Dia senang bertemu Chi Sung.

Chi Sung : Kau kandidat untuk Ratu Gantaek. Ada yang bisa kubantu?

Ja Young : Karena bagian dari Gantaek, aku bisa datang melihatmu seperti ini! Bagus, bukan?

Ja Young lalu berkata, asisten Ibu Suri, Min Sang-gung menunggunya.


Ia memberikan kertas kecil ke tangan Chi Sung.

Ja Young : Aku harus pergi sekarang. Temui aku di sini antara pukul 19.00. Kau akan mengerti saat kita bertemu lagi.


Ja Young menanyakan kondisi Bong Ryeon.

Ja Young : Dia masih tidak ingat apa pun dari tiga tahun lalu?

Chi Sung mengangguk.

Terdengar suara Min Sang-gung, mencari Ja Young.

Ja Young yang mendengar itu, buru2 pergi.


Chi Sung melihat kertas yang diselipkan Ja Young ke tangannya, lalu menatap kepergian Ja Young.

*Chi Sung, calon pelindung Ja Young.


Malamnya, Chi Sung datang ke tempat yang disuruh Ja Young.

Sampai disana, dia bertemu Pal Ryeong dan Goo Cheol yang duduk diluar, menunggunya.

Chi Sung senang melihat mereka.

Pal Ryeong mulai narsis, memuji rambut barunya.

Pal Ryeong : Ada yang bilang ini populer di Barat.

Chi Sung : Kalian baik-baik saja?

Pal Ryeong : Ya, mari masuk.

Mereka masuk, Pal Ryeong terus memuji rambutnya.


Di dalam, Chi Sung terkejut melihat Man Seok.

Ketika melihat Chun Joong, ia membeku.

Chun Joong : Sudah lama sekali.

Chi Sung : Aku senang bertemu denganmu lagi.

Chun Joong : Kau masih amat berterus terang.


Pal Ryeong menggoda Chi Sung yang menangis.

Pal Ryeong bilang mereka sudah menangis saat bertemu Chun Joong.


Man Seok minta Pal Ryeong berhenti menggoda Chi Sung.

Man Seok lalu bertanya, apa Chi Sung menjaga Bong Ryeon dengan baik?


Chi Sung menatap Chun Joong.

Chi Sung : Ya, Tuan Putri aman.

Chun Joong berterima kasih karena Chi Sung sudah menjaga Bong Ryeon, istrinya.


Besoknya, Seung Ho ke jamojeonga, rumah rentenir. Rentenirnya Man Seok, LOL LOL

Man Seok : Bukankah ini pohon keluargamu? Kau ingin aku melakukan apa dengan ini?

Seung Ho bilang sampai ia mengembalikan 1000 koin yang dipinjamnya, Man Seok bisa menahan silsilah keluarganya.

Man Seok menolak. Astaga, apa yang bisa kulakukan dengan ini? Bawa ini pulang dan gunakan sebagai tisu toilet. Jika tidak bisa membayar, kau harus mengosongkan rumah kayumu.

Seung Ho : Kau ingin kami tinggal di mana jika kau mengambil rumah kami?

Man Seok : Itu masalahmu. Lagi pula, rumah itu tidak seharga 1.000 koin.


Man Seok lalu  bilang akan mengirim orangnya ke rumah Seung Ho.

Seung Ho protes. Man Seok masa bodo dan menyuruh anak buahnya mengantar Seung Ho keluar.

Seung Ho yang diseret keluar, minta kesempatan.


Chun Joong datang dan membayarkan hutang Seung Ho.

Seung Ho kaget.

Man Seok mulai berakting. Siapa ini? Bukankah kau Bangsawan Ha?

Chun Joong : Beraninya kau bicara dengan keluarga terpandang hanya karena 1.000 koin? Minta maaf kepadanya sekarang!

Man Seok pun minta maaf pada Seung Ho.


Seung Ho lalu berterima kasih karena Chun Joong sudah membayar hutangnya dan ia janji akan mengembalikan uang Chun Joong.

Seung Ho : Boleh aku menanyakan namamu?

Chun Joong : Aku Ha Jun Ho.


Seung Ho lantas membawa Chun Joong menemui Jae Myeon.

Jae Myeon : Kau putra keluarga pemilik distrik Cheongju yang terkaya.

Chun Joong : Ya, suatu kehormatan bisa bertemu dengan dua bangsawan dari keluarga ternama seperti itu.

Seung Ho : Aku tidak akan pernah melupakan bantuanmu dengan 1.000 koin itu.

Jae Myeon : Kenapa kau, Bangsawan Ha Jun Ho, mengunjungi Hanyang? Kau mengincar jabatan resmi pemerintah?

Chun Joong : Kau pernah mendengar tentang Jang Sam-seong si Pencuri?

Seung Ho : Jang Sam-seong? Jang Sam-seong yang berbudi dan hanya mengincar anak buah Daewongun?


Flashback...

Byung Hak terkejut emas bernilai lebih dari ribuan koin yang disimpannya di dalam tanah, lenyap.

Anak buah Byung Hak berkata mereka telah dirampok dan meninggalkan surat yang ditinggalkan si perampok.


"Aku akan mengambil semua kekayaanmu dan membaginya dengan rakyat kita, camkan itu. Aku akan membunuh Daewongu dan semua pengikutnya, lalu membebaskan rakyat kita."

Byung Hak kesal. Surat itu dari Jang Sam-seong yang berbudi.

Dari kejauhan, Chi Sung tersenyum geli menatap Byung Hak. Chi Sung lah si pencuri yang berbudi itu.


Besok paginya, Pal Ryeong dan Goo Cheol menyebarkan rumor soal Jang Sam-seong di pasar.

Pal Ryeong : Tuan pencuri, Jang Sam-seong, menyatakan akan membunuh Tuan Daewonwee dan pengikutnya! Tuan pencuri,

Jang Sam-seong, mencuri dari orang-orang kaya dan menyerahkannya kepada rakyat!

Goo Cheol : Tuan pencuri, Jang Sam-seong, menyatakan akan membunuh Tuan Daewonwee dan pengikutnya!

Flashback end...


Jae Myeon kesal mendengarnya.

Jae Myeon : Beraninya seorang pencuri rendahan mengaku punya moral yang berbudi, dan asal-asalan mengucapkan nama ayahku!

Chun Joong : Itulah alasanku datang ke Hanyang. Aku marah kepada Jang yang jahat. Aku sangat ingin menangkapnya.

Seung Ho : Kau sendiri, Bangsawan Ha?

Chun Joong : Ya, Daewongun yang hebat telah memberi kita kedamaian. Aku tidak akan membiarkannya hancur. Apa pun yang terjadi, aku akan menangkap Jang Sam-seong untukmu.

Seung Ho dan Jae Myeon percaya.


Setelah itu, Chun Joong duduk-duduk di kedai tengah pasar bersama Pal Ryeong dan Goo Cheol.

Pal Ryeong : Tentang orang-orang yang dibawa untuk memperbaiki Gyeongbokgung. Keluarga miskin hampir bangkrut berusaha membayar dan keluarga dengan pria kuat kehilangan generasi pekerja mereka.

Tiba-tiba saja, Hakim Lee dan rombongannya lewat. Rombongan Hakim Lee menyuruh para penduduk minggir.


Seorang pria miskin dengan beraninya mendekati Hakim Lee.

"Daewongun, berhenti memaksakan pajak Gyeongbokgung! Kau tidak lihat orang-orang kita menderita?"

Para pengawal Hakim Lee langsung menghajar pria tua itu.

Hakim Lee lalu menyuruh pengawalnya berhenti menghajar pria itu.


"Ayo." ucapnya mengajak pengawalnya pergi, tapi kemudian dia melihat Chun Joong! Omo...

Chun Joong dan genknya bergegas pergi. Hakim Lee terkejut melihat Chun Joong, tapi dia hanya melihat sekilas.

Saat ditanya pengawalnya ada apa, Hakim Lee tak menjawab dan mengajak pengawalnya pergi.


Chun Joong menatap kepergian Hakim Lee dengan tatapan marah.

Chun Joong : Sekarang giliranmu untuk menderita.


Ja Young lagi main sendirian. Dia bertingkah seperti gadis naif dan polos.

Chun Joong datang.

"Takdirmu seperti kobaran api. Tapi kau harus menyembunyikan cahayamu. Kau harus terlihat seperti wanita muda yang polos dan naif. Itu satu-satunya cara untuk menipu Heungseon-gun." ucap Chun Joong dalam hati.


Sekarang, Ja Young sudah bersama ketiga kandidat lainnya di ruangan Ibu Suri.

Ibu Suri : Putri Bangsawan Kim Woo Keun, jawab aku. Apa yang kau baca belakangan?

Woo Keun : Aku membaca Tujuh Klasik Tiongkok, Empat Buku, dan Tiga Sastra Klasik. Belakangan ini, aku membaca aturan rumah tangga dan Analek Konfusius.


Ibu Suri : Putri Min Chi Rok administrator kantor, apa yang kau baca?

Ja Young : Aku baru saja menyelesaikan yeosasuji (buku tata krama) dan aku membaca novel klasik. Maafkan aku.

Hakim Lee semakin menyukai Ja Young.


Tapi Hakim Lee masih sulit percaya. Maka dari itu, dia minta Bong Ryeon membaca takdir Ja Young.

Bong Ryeon : Min Ja Young. Anak ini tampak naif dan polos bagimu? Jika itu benar, ada seseorang di belakangnya. Seseorang yang mencoba menipu Heungseon-gun yang seperti harimau!

Hakim Lee : Siapa itu?


Bong Ryeon lalu mendapat penglihatan. Dalam penglihatannya, ia melihat Chun Joong mendatangi Hakim Lee.

Bong Ryeon : Dia akan segera mengungkap dirinya. Ketakutan terbesar Daewongun... Dia datang. Dia datang ke sini.

Bong Ryeon yang sudah tidak tahan lagi, jatuh pingsan.


Setelah itu, Hakim Lee memanggil si cenayang.

Hakim Lee : Maksudmu, takdir Min Ja Young terlihat. Dia orang yang sederhana dan setia. Yang mematuhi semua perintah seperti istri yang baik? Lalu kenapa Tuan Putri berkata kebalikannya?

Cenayang : Tuan Putri telah menghirup banyak Mihonsan. Kekuatan spiritualnya telah terhalang.

Hakim Lee : Tuan Putri tidak bisa menggunakan kemampuannya dengan benar lagi. Inikah maksudmu?

Cenayang : Aku bisa minta tanggal kelahiran ini dikirim ke Gwansangam dan bertanya. Tapi mereka akan setuju dengan ramalanku.


Pal Ryeong melihat kertas yang bertuliskan dua tanggal lahir. Pal Ryeong, Goo Cheol dan Man Seok heran ada dua tanggal lahir.

Chun Joong bilang, yang satu asli. Sementara satunya lagi, ia palsukan.

Pal Ryeong penasaran sehebat apa takdir Ja Young sampai Chun Joong begitu tertarik?

Chun Joong : Takdir asli Ja Young... Seperti api tunggal yang menyala di lautan musim dingin. Dia akan mengalahkan Daewongun dan orang-orang akan mengikuti anak ini.


Mereka tidak percaya.

Man Seok : Bagaimana bisa Ja Young yang kecil itu mengalahkan Daewongun?

Chun Joong : Tunggu dan lihat saja. Aku akan memanfaatkan Min Ja Young dan mengguncang Daewongun.


Hakim Lee memikirkan Chun Joong yang dilihatnya sekilas tadi.

Lalu ia ingat ramalan Bong Ryeon, kalau ketakutan terbesarnya sudah datang.


Hakim Lee memanggil Chun.

Hakim Lee : Pergilah ke Baeogae. Dan cari tahu soal Choi Chun Joong.

Chun : Apa? Ada apa?

Hakim Lee : Aku punya firasat aneh. Seolah-olah ada ular yang bersembunyi dan menungguku. Cari informasi tentang Choi Chun Joong dan mantan koleganya.

Chun : Baik, Tuan!


Besoknya,, Ja Young menerima surat dari kerajaan bahwa ia terpilih menjadi Ratu.

Ja Young dan keluarganya tidak percaya.

Seung Ho : Benarkah ini? Ja Young kita terpilih sebagai Ratu?

Pelayan : Ya, kita harus mengawalnya ke istana.


Ibu Ja Young senang dan langsung memeluk Ja Young.

"Kau menjadi Ratu Ja Young-ah!"

Pelayan : Dia Ratu sekarang, kau tidak boleh memanggilnya begitu.

Seung Ho : Ibu, ini Ratu kita!


Seung Ho kemudian berdiri di atas meja.

Seung Ho : Ini Ratu kita! Aku menunjukkan rasa hormatku!

Pelayan menyuruh Ja Young masuk ke tandu.


Hakim yang baru tiba di kantornya, menerima surat ancaman. Seseorang menembakkan panah yang ada suratnya. Panah itu menancap di kayu. Pengawal langsung bersikap waspada, melindungi Hakim Lee.

Hakim Lee marah dan membaca surat itu.

"Hanya untuk bertahan hidup, aku harus lari sepanjang hidupku. Jika tidak suka itu, aku harus menghancurkan dan membangun kembali dunia ini."

Hakim Lee ingat kata-kata itu pernah dikatakan Chun Joong kepadanya, sebelumnya.

Hakim Lee ingat ramalan Bong Ryeon soal ketakutan terbesarnya sudah datang.


Hakim Lee marah besar dan menyuruh pengawalnya memanggil prajurit.


Malamnya, para prajurit berkumpul di depan kantornya.

Hakim Lee : Kita akan menangkap Choi Chun Joong! Pindahkan Tuan Putri ke Unhyeongung! Siapa pun yang menangkapnya
akan diberi imbalan besar!


Seperti yang kita lihat di episode awal, Chun Joong menghadang Bong Ryeon yang akan dibawa ke Unhyeongung.

Chun Joong bilang dia ingin melihat wajah wanita yang ada di dalam tandu.

Si cenayang marah, beraninya kau meminta untuk melihat wajahnya!

Cenayang menyuruh pengawal menghabisi Chun Joong tapi Bong Ryeon yang di dalam tandu minta mereka berhenti.


Bong Ryeon keluar dan mendekati Chun Joong.

Bong Ryeon : Jika melihat wajahku, kau tidak akan bisa membiarkannya hidup. Apa kau masih ingin melihat?

Bong Ryeon menunjukkan wajahnya.


Chun Joong membeku dan teringat kebersamaan mereka.


Chun Joong lantas mencoba mendekati Bong Ryeon. Sontak pengawal langsung menghalangi Chun Joong.

Chun Joong : Kau wanita yang kucari selama ini. Aku akan membantumu mengingatku. Mulai sekarang, aku tidak akan pernah kehilangan dirimu ataupun membiarkanmu meninggalkanku lagi.


Chi Sung datang dan menghabisi semua pengawal.


Setelah para pengawal terjatuh diserang Chi Sung, Chi Sung mengarahkan pedangnya ke leher si cenayang.

Chun Joong menatap tajam si cenayang.

Chun Joong : Apa yang kau lakukan kepada Bong Ryeon?

Cenayang, aku tidak bisa menjawab.

Chun Joong minta Chi Sung melepaskan mereka.

Mereka semua pergi, ketakutan.


Chun Joong minta maaf pada Bong Ryeon.

Chi Sung membuat Bong Ryeon pingsan setelah itu.

Bong Ryeon terjatuh di pelukan Chun Joong.

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment