Flower of Evil Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Jae Sub tanya ke Hyun Soo, apa Hyun Soo yakin punya motif untuk membunuh si mandor desa. Apa alasan Hyun Soo membunuhnya.

Hyun Soo dan Ji Won menjawab bersamaan.

Hyun Soo : Aku bukan...

Ji Won : Dia tidak...


Hyun Soo dan Ji Won saling bertatapan.

Jae Sub : Apa? Kalian belum menyesuaikan perkataan kalian?

Hyun Soo lalu bilang ia tak punya motif.


Jae Sub : Tanggal 30 Agustus 2002, pukul 07.00 pagi, Kwon Seok Bok, mandor Desa Gakyeongri ditemukan tewas dalam gudangnya. Arteri karotis dipotong dengan senjata tajam. Dan dia tewas karena pendarahan yang berlebihan.


Kita diperlihatkan flashback, saat Jae Sub melihat berkas kasus pembunuhan si mandor desa.

Jae Sub : Polisi menemukan jejak kekerasan fisik. Dan di sekitar tubuh ada kancing dari seragam siswa yang bersekolah di SMA Sejin.


Hae Soo menyuruh Moo Jin minggir.

Tapi Moo Jin terus menghalangi Hae Soo.

Moo Jin minta Hae Soo tenang dulu.

Hae Soo emosi.

Hae Soo : Aku ingin bertanggung jawab atas apa yang kuperbuat. Siapa kau berani berbuat begini?

Moo Jin : Ini masalah Hyun Soo dengan Detektif Cha. Kau takkan bisa menyelesaikan apapun. Jika kau ingin menyerahkan diri karena kau merasa bersalah atas apa yang kau perbuat, aku takkan menghentikanmu.

Hae Soo : Merasa bersalah? Kenapa? Padahal aku tahu bagaimana dia memperlakukan Hyun Soo.

Flashback...


Hyun Soo dipaksa menjalani ritual pengusiran setan. Hae Soo bilang Mandor Kwon mengajak Hyun Soo ke ritual hampir setiap hari.

Hae Soo : Dia beritahu orang-orang bahwa Hyun Soo dirasuki ayah kami. Dia mengumpulkan semua penduduk desa yang marah dan membuat mereka melampuaskan amarah kepada Hyun Soo. Dan dia baru berusia 18 tahun saat itu! Pada akhirnya, Hyun Soo mulai percaya bahwa dia kerasukan.

Flashback...


Hae Soo menghampiri Hyun Soo yang terdiam duduk di lantai kamar.

Hae Soo : Ada apa?

Hyun Soo : Noona, aku melihat ayah. Disana. Dia terus bicara denganku dari sana.

Hae Soo melihat ke arah yang ditunjuk Hyun Soo tapi tak ada siapapun disana.

Hae Soo : Hyun Soo-ya, kau salah. Tidak ada siapapun disana.


Hyun Soo : Mandor desa benar. Akhirnya aku akan seperti ayah.

Hae Soo pun menatap cemas Hyun Soo.

Flashback end...


Hae Soo : Kim Moo Jin, kau sama saja. Kau sama seperti mereka. Kau berpaling dari Hyun Soo, sama seperti mereka. Tak satu pun orang di kota yang menganggap Do Hyun Soo bukan pelaku.

Moo Jin : Kau benar. Kau sepenuhnya benar.

Hae Soo : Saat semua orang menjadi iblis, hanya Hyun Soo yang tetap menjadi manusia.


Jae Sub : Do Hyun Soo, tersangka utama, melarikan diri pada malam kejadian. Dia membakar rumahnya dan menghilangkan semua jejak termasuk sidik jari dan fotonya. Semua ini dilakukan oleh seorang anak berusia 18 tahun. Namun, kenapa dia membuang senjata pembunuh di sungai padahal mudah ditemukan dan di tas buku dengan buku yang memiliki nama Do Hyun Soo, tertulis dengan jelas tentang semuanya. Seperti dia ingin itu ditemukan.


Ji Won yang sudah tak tahan lagi, akhirnya berdiri dan membelakangi mereka.

Jae Sub lalu bilang bahwa dia menemukan sesuatu yang menarik dari pernyataan saksi.

Jae Sub : Semua orang bilang Do Hyun Soo lebih dari mampu melakukannya. Tapi satu orang yang berkata itu tidak mungkin. Orang itu adalah...

Hyun Soo : Aku membunuhnya.

Jae Sub tidak percaya pengakuan Hyun Soo.


Jae Sub kemudian berdiri dan terus menatap Hyun Soo.

Tak lama kemudian, dia berterima kasih untuk kopinya. Dia juga memanggil Hyun Soo dengan nama Hee Sung.

Ji Won kaget mendengarnya.


Jae Sub lalu memberikan alat perekam suara Moo Jin. Dia bilang, itu harga untuk kopinya.


Jae Sub pergi. Ji Won mengejar Jae Sub.

Ji Won penasaran kenapa Jae Sub pergi begitu saja.

Jae Sub : Kenapa? Kau ingin memberiku sarapan juga.

Ji Won : Apa artinya ini?

Jae Sub : Aku tidak bodoh. Kau bilang Do Hyun Soo tidak bersalah tapi kau tidak menggali lebih jauh. Jelas alasanku. Tragedi adik lelaki dan kakak perempuan yang menjadi musuh dunia dalam semalam, aku tak ingin menyentuhnya. Aku pergi.

*Kayaknya Jae Sub tahu Hae Soo pelakunya.


Di dalam, Hyun Soo terdiam menatap alat perekam Moo Jin.


Ji Won masuk. Hyun Soo tanya apa yang terjadi. Apa yang Jae Sub rencanakan. Apa keinginan Jae Sub. Dia bilang dia tak bisa membaca pikiran Jae Sub.

Ji Won tersenyum lega menatap Hyun Soo.

Ji Won : Bukan itu.

Hyun Soo : Lalu apa?

Ji Won : Detektif Choi bilang dia tak tertarik lagi pada Do Hyun Soo.

Hyun Soo : Kenapa?

Ji Won : Karena Do Hyun Soo bukanlah orang jahat.

Tampak kelegaan di wajah Hyun Soo mendengar kata-kata Ji Won bahwa diri nya bukan lah orang jahat.


Ji Won dan Hyun Soo pergi menemui Eun Ha.

Eun Ha berlari keluar dari toserba neneknya dan menghambur ke pelukan appa nya.

Eun Ha nangis. Dia bilang dia merindukan appa nya.

Hyun Soo juga nangis memeluk Eun Ha.

*Mewek sy scene ini.


"Dia bertingkah seperti berpisah bertahun-tahun." ucap ibu Ji Won.

Hyun Soo melepas pelukannya dan menatap Eun Ha yang masih nangis. Hyun Soo menghapus tangis Eun Ha. Tapi dia sendiri masih nangis menatap Eun Ha.

Ibu Ji Won tanya, apa ada masalah.

Ji Won : Tidak ada.


Ayah dan anak itu kembali berpelukan.

Tangis Hyun Soo dan Eun Ha kian kencang.

Ibu Ji Won kaget. Dia bilang itu kali pertama dia melihat Hyun Soo nangis seperti itu.


Ji Won ikut menangis melihat Hyun Soo dan Eun Ha.


Hyun Soo mengantar Eun Ha ke sekolah.

Hyun Soo : Eun Ha-ya, dengarkan baik-baik perkataan gurumu dan bersenang-senanglah.

Eun Ha : Appa juga. Jangan menangis lagi karena rindu aku, ya? Karena ayah sudah dewasa.


Hyun Soo mencium Eun Ha.


Eun Ha dibawa masuk gurunya. Hyun Soo memanggil Eun Ha lagi. Hyun Soo bilang kalau dia sangat menyayangi Eun Ha. Eun Ha juga bilang kalau dia juga sayang ayahnya.

*Eun Ha sebucin itu sama appa nya.. Gk kebayang gimana hancurnya dia kalau appa nya tiba-tiba pergi ninggalin dia.


Ji Won yang sedang menunggu Hyun Soo di dekat mobil, bicara dengan Jae Sub di telepon. Dia bilang, dia akan memberatkan yang lain jika ia berhenti sekarang. Ji Won bilang, dia paham itu berat bagi Jae Sub tapi dia minta Jae Sub bersabar. Ji Won bilang dia takkan berhenti sampai ada penggantinya.

Hyun Soo keluar dan mendengarkan kata-kata Ji Won.


Jae Sub : Pertama, hidupmu bergantung pada ini. Jadi ambillah banyak waktu dan pikirkan dengan serius. Kedua, pikirkan sekali lagi. Ketiga, karena kita sangat sibuk jadi kemarilah sekarang dan bekerja lah seperti orang gila.


Sembari menyetir, Hyun Soo menggenggam tangan Ji Won.

Ji Won tanya apa yang Hyun Soo pikirkan di depan toserbanya tadi.

Hyun Soo : Aku teringat pertama kali aku menggendong Eun Ha saat dia lahir.

Ji Won : Aku juga ingat. Kau terlihat sangat gugup karena kali pertama kau menggendong bayi.

Hyun Soo : Sesudah aku bertemu denganmu, setiap momen diisi dengan 'kali pertama'.


Mereka tiba di kantor polisi.

Hyun Soo menatap Ji Won.

Hyun Soo : Kau baik-baik saja?

Ji Won : Tentu aku baik-baik saja. Sampai jumpa.

Ji Won turun dan bergegas masuk ke kantornya.


Ji Won tegang menuju ruangannya. Sebelum masuk, ia terdiam sejenak mempersiapkan diri.

Begitu membuka pintu, semua rekannya langsung menatapnya.

Ji Won : Selamat pagi.

Sang Pil memarahi Ji Won. Selamat pagi? Kau bercanda? Kau mau bermain-main denganku, ya?

Woo Cheol membela Ji Won.

Woo Cheol : Detektif Cha tidak menyadari situasinya.

Jae Sub juga membela Ji Won. Dia bilang dia lah yang menyuruh Ji Won pulang karena Eun Ha sakit.

Jae Sub lalu memberitahu Ji Won kalau Pimpinan Yeom melarikan diri dari IGD semalam.

Ji Won kaget, mwo?

Sang Pil menyuruh mereka semuanya mulai bekerja.


Ji Won masuk dan menuju mejanya.

Sang Pil memuji Ji Won. Kerja bagus.

Sang Pil lalu tanya siapa yang sakit. Anak Ji Won yang pertama atau kedua.

Ho Joon : Jangan sok tahu jika tak tahu apa-apa.

Woo Cheol : Dia punya satu anak.

Sang Pil : Aku tahu. Berapa umur putramu?

Woo Cheol : Dia putri.


Sang Pil yang malu, mengalihkan pembicaraan. Dia membagikan vitamin pada semua jajaran tim investigasi ulangnya.

Jae Sub protes. Dia bilang Sang Pil harusnya memberi mereka masing-masing dua.


Sang Pil : Jae Sub, makanlah dua. Kau harus mempertimbangkan usiamu.

Jae Sub tertawa kesal dikatai sudah tua. Sementara yang lain tertawa.


Sang Pil lalu tanya mereka sudah sampai dimana tadi.

Woo Cheol : Satgas.

Jae Sub : Investigasi keseluruhan terhadap lingkaran perdagangan manusia akan dilakukan oleh satgas khusus. Kita akan memfokuskan kemampuan kita pada penangkapan Yeom Sang Cheol dan kaki tangan Do Min Seok.

Woo Cheol : Menangkap Yeom Sang Cheol lebih mendesak. Ada ponsel sekali pakai yang dia bawa dan kita punya saksi yang mengatakan  bahwa dengan itulah dia menjalankan bisnisnya.


Ponsel Jae Sub berbunyi. Telepon dari Hyun Soo.

Jae Sub langsung menjauhi rekannya dan menjawab telepon Hyun Soo.

Hyun Soo bilang dia di depan kantor polisi. Dia mau bicara dengan Jae Sub tanpa sepengetahuan Ji Won.


Di mobilnya, Hyun Soo memikirkan kata-kata Pimpinan Yeom.

Pimpinan Yeom : Pikirkan baik-baik kepada siapa kau memberitahu rahasia ini.


Jae Sub datang dan masuk ke mobil Hyun Soo.

Jae Sub : Jika ini untuk mengungkapkan rasa terima kasihmu, tidak perlu.

Hyun Soo : Aku berbohong tadi, karena aku tak ingin Ji Won tahu.

Jae Sub : Berbohong apa?

Hyun Soo : Situasi menjadi kacau saat Yeom Sang Cheol mengetahuiku. Itu bohong. Selama transaksi, dia menerima panggilan telepon. Seseorang memberitahu Yeom Sang Cheol bahwa aku menghubungi polisi.

Jae Sub : Seseorang?

Hyun Soo : Orang ini menungguku menemui Yeom Sang Cheol. Tujuannya membunuhku.

Jae Sub tanya siapa dia.

Hyun Soo mengajak Jae Sub bicara di tempat lain.


Pimpinan Yeom ada di kamar sebuah motel. Dia sedang makan, sambil menonton berita tentang dirinya di televisi.

Hee Sung di tempat tidurnya juga menonton berita Pimpinan Yeom.


Begitu ibunya datang, dia langsung mematikan tabletnya.

Hee Sung : Ibu, dunia sudah banyak berubah.

Nyonya Gong : Kau harus berolahraga.


Nyonya Gong memijat kaki Hee Sung.

Hee Sung pura2 sedih. Dia bilang dia melewatkan piala dunia 3 kali.

Nyonya Gong : Itu... apa yang penting?

Hee Sung : Selama pertandingan terakhir, aku bersorak untuk tim nasional di Gwanghwamun. Mari bersama lain kali. Aku akan mengantar ibu ke sana.

Nyonya Gong : Baiklah.


Hee Sung : Jika aku masih hidup sampai saat itu, ayah gagal. Do Hyun Soo akan segera memikirkan semuanya.

Nyonya Gong langsung gugup.


Moo Jin menemani Hae Soo mencari taksi.

Moo Jin bilang dia akan mencari Hyun Soo, jadi Hae Soo tak perlu khawatir. Moo Jin juga minta Hae Soo berhenti bilang akan menyerahkan diri.

Moo Jin : Hatiku menciut setiap kali kau mengatakannya.

Hae Soo : Aku menempatkanmu dalam kesulitan tadi. Maafkan aku.

Moo Jin : Bukan kesulitan. Aku menyukaimu. Aku hanya berharap kau akan pertimbangkan. Kau mengkhawatirkan Hyun Soo sudah lebih dari cukup.


Taksi datang. Moo Jin membukakan pintu taksi untuk Hae Soo.

Moo Jin : Jangan lupa makan dan telepon aku jika kau ingin ditemani. Kirim pesan jika kau sudah sampai di rumah.

Hae Soo : Tolong tutup pintunya. Aku ingin pulang.


Moo Jin mengerti dan menutup pintunya.

Moo Jin lalu meminta supir taksi mengantarkan Hae Soo sampai ke rumah dengan selamat.


Hae Soo minta supir taksi membawanya ke kantor polisi.


Hyun Soo dan Jae Sub bicara di kafe. Jae Sub : Jadi melarikan diri bukan satu-satunya tujuan Yeom Sang Cheol?

Hyun Soo : Orang yang memintanya untuk membunuhku menjanjikan uang.

Jae Sub : Menurutku kau tahu siapa orang ini.

Hyun Soo : Dari orang-orang yang mengetahui soal transaksiku dengan Yeom Sang Cheol, orang ini punya motif untuk membunuhku. Dia juga punya uang untuk ditawarkan pada Yeom Sang Cheol.

Hyun Soo ingat saat Direktur Baek menawarinya uang 10 kali lipat tapi dia harus pergi tanpa jejak.

Hyun Soo : Tentu saja ini cuma asumsiku. Ini perlu diperiksa.

Jae Sub : Diperiksa?

Hyun Soo : Jika aku benar, kau bisa memeriksanya dan menangkap Yeom Sang Cheol. Aku akan memberinya kesempatan sempurna untuk membunuhku. Tentu, untuk melakukan itu, aku membutuhkan bantuanmu.


Hae Soo tiba di kantor polisi.

Tapi Moo Jin tiba-tiba menghubunginya.

Hae Soo : Eoh, Moo Jin-ah.

Moo Jin bilang dia baru saja membeli ponsel baru dan langsung menghubungi Hae Soo setelah ponselnya aktif.

Moo Jin bilang dia hanya bilang itu.

Hae Soo : Moo Jin-ah, kau satu-satunya teman yang dimiliki Hyun Soo.

Moo Jin : Kenapa tiba-tiba?

Hae Soo : Aku hendak menemui Detektif Cha. Aku akan menyerahkan diri.

Moo Jin kaget, apa?

Hae Soo minta maaf dan memutus panggilan Moo Jin.

Ji Won, Ho Joon dan Woo Cheol masih membahas Pimpinan Yeom.

Ho Joon bilang pacar Pimpinan Yeom bernama Na Jin Hee. Ia curiga mereka sedang bersama.

Ho Joon : Bukankah kita harus mengintainya juga?

Ji Won : Hubungan mereka terlalu terkenal. Menempatkan orang-orang disana tidak akan efisien.

Woo Cheol : Apa Detektif Choi pergi ke suatu tempat?

Jae Sub : Ya, ke pusat kontrol Jaerim.

Seorang polisi masuk, memberitahu ada yang mencari Ji Won.

Ji Won sontak kaget saat Hae Soo masuk kemudian.

Hae Soo bilang dia ingin menepati janji yang dia buat sebelumnya.

Hae Soo : Ingat saat kubilang aku akan memberitahumu segalanya saat waktunya tepat? Aku...


Ji Won : Do Hae Soo-ssi...

Ji Won tak mau Hae Soo bicara. Ji Won sudah tahu apa yang mau dibicarakan Hae Soo.

Ji Won : Sepertinya aku lupa.


Woo Cheol : Do Hae Soo-ssi?

Ho Joon : Dia pasti kakaknya Do Hyun Soo.


Ji Won berbohong pada rekannya. Dia bilang dia menyuruh Hae Soo datang saat punya waktu karena ingin menanyakan sesuatu.

Ji Won lalu minta daftar korban Pimpinan Yeom pada Ho Joon.

Setelah mendapatkannya, ia ajak Hae Soo bicara diluar.

Ji Won keluar duluan. Hae Soo kaget dengan sikap Ji Won.


Hae Soo dan Ji Won bicara di atap.

Hae Soo : Kudengar kau mengetahui semuanya tentang Do Hyun Soo. Hyun Soo-ya, alasan dia hidup sebagai Baek Hee Sung itu karena aku.

Hae Soo lalu mengaku kalau dia lah yang membung mandor desa.

Hae Soo mati-matian meyakinkan Ji Won kalau Hyun Soo bukan orang jahat.


Ji Won : Do Hae Soo-ssi, Do Hyun Soo bukan lagi anak kecil yang harus kau jaga. Dia ayah dari anakku. Dia keluargaku. Dia orangku. Kini dia punya seorang istri yang akan mendampinginya apapun yang terjadi.

Hae Soo mulai menangis mendengar kata-kata Ji Won.

Ji Won : Dia bilang kakaknya orang yang sangat baik. Kapan pun sesuatu yang buruk menimpa dia saat masih muda, dia selalu yang pertama dicurigai. Dia bilang kau selalu berkeliaran memberitahu orang-orang bahwa dia tidak bersalah. Dia tak peduli apa yang orang lain pikirkan, tapi kau lah yang selalu menangis dan merasa kesal karenanya. Karena kau sangat baik, dia pikir kau tidak akan bisa menahan kritik orang lain. Itulah kenapa dia disalahkan. Dia tak peduli apa pendapat orang lain.


Hae Soo hanya bisa menunduk, menangis.

Ji Won : Jika kau menyerahkan diri, dia takkan lagi menjadi buronan. Tapi dia akan merasa bersalah dan merasa berhutang budi selama sisa hidupnya. Aku tak menginginkan itu. Jadi tolong hormati keputusan adikmu. Dan hiduplah dengan penyesalan sebagai gantinya. Aku mengerikan, kan?

Ji Won lalu memberitahu apa yang secara resmi mereka bicarakan.

Ji Won : Untuk menyelidiki kejahatan Do Min Seok, aku bertanya apa kau mengenali salah satu korban diantara para korban Yeom Sang Cheol dan kau menjawab bahwa kau tidak mengenali siapapun.


Ji Won kemudian pergi. Hae Soo mengucapkan terima kasih karena Ji Won sudah mempercayai adiknya. Hae Soo berjanji, akan membalas kebaikan Ji Won dan membantu sebisanya selagi ia masih hidup.


Beralih ke Hyun Soo yang sudah duduk di mobilnya. Dia bilang, saat ini Ji Won mungkin sedang berusaha keras menanggung kesulitan yang ia berikan padanya. Pada akhirnya dia mungkin tiba-tiba menyerah karena tak tahan lagi. Itu membuatku takut. Jadi tolong ingat apa yang kukatakan. Apa yang kukatakan hari ini.

Jae Sub : Baiklah, aku mengerti. Mau berapa kali kau katakan?

Hyun Soo : Bantu aku.

Jae Sub : Bagaimana aku bisa beritahu Ji Won bahwa seseorang mencoba membunuh suaminya?

Hyun Soo : Terima kasih. Sesudah semuanya selesai, aku akan mengatakannya sendiri.

Jae Sub : Tapi apa kau benar-benar takkan memberitahuku orang yang ingin membunuhmu?

Hyun Soo : Aku masih sangat berhati-hati.

Bersambung ke part 3...

1 Comments:

Post a Comment