Lies of Lies Ep 15 Part 2

 Sebelumnya...


Eun Soo dan Min Ji bicara diluar. Eun Soo bilang, sudah lama dia tidak melihat Woo Joo tertawa lepas.

Min Ji : Apa kau dan Woo Joo masih canggung?

Eun Soo : Gadis kecil itu pasti kaget. Dia mendengar aku seorang pembunuh.

Min Ji : Karena sudah jadi begini, katakan saja padanya bahwa kau ibu kandungnya. Setidaknya, itu mungkin akan membuatnya sedikit memercayaimu.

Eun Soo : Tidak. Dia harus sehat dulu, itu yang paling penting. Kepercayaannya padaku, itu urusan setelahnya. Dia harus sembuh dulu. Aku bisa memberitahunya setelah itu.

Min Ji : Setelah itu kapan? Waktu hadir di acara komite etika, kudengar operasinya akan sangat sulit. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padamu?

Eun Soo bilang itu tidak mungkin. Ditambah ia sudah janji pada Ji Min akan menyelamatkan Woo Joo dan bertahan.

Eun Soo menatap Min Ji. Dia bilang ada banyak sekali yang mau ia lakukan. Begitu operasi selesai, dia mau mengenalkan diri pada orang tua Ji Min tanpa harus berbohong lagi. Dia juga mau liburan dengan Ji Min dan Woo Joo. Dia juga akan bulan madu dengan Ji Min.

Eun Soo : Aku harus mengantar Woo Joo ke sekolah dan menghadiri upacara kelulusannya. Juga bangun bersamanya setiap hari dan bahkan tidur di sisinya. Untuk melakukan itu, aku harus hidup.

Eun Soo bertekad.

Tanpa ia sadari, Bu Hwang mendengarnya dan mulai tersentuh.

Jaksa Park menginterogasi Mak Lampir.

"Anda telah membeli lebih dari 20 karya Pelukis Kim Hyang Gi sejak tahun lalu. Dia bukan pelukis yang mendapat banyak perhatian pecinta seni. Mengapa anda membeli karya-karyanya dengan harga tinggi?" tanya Jaksa Park.

"Aku menangkap potensinya sebagai seniman dan melakukan investasi." jawab Pimpinan Kim.

"Oh. Namun, anda meninggalkan karya-karyanya di dalam gudang begitu saja? Terlebih lagi, harga satu lukisannya sekitar satu miliar won." ucap Jaksa Park.

Jaksa Park lalu tertawa.

Pimpinan Kim mengaku tidak tahu menahu soal itu.

"Aku memercayai bahwa petugas yang aku pekerjakan akan merawat lukisannya dengan baik. Setelah berita tentang itu keluar, aku bahkan sudah mempekerjakan orang baru."

"Anda berharap aku percaya! Bukankah anda mengabaikan lukisan-lukisannya karena itu untuk dana gelap anda!"

"Aku mengerti bagaimana anda menilainya seperti itu, tapi aku benar-benar tidak tahu tentang itu. Namun, itu memang kesalahanku. Hanya saja, aku tetap berpikir bahwa hal itu tidak perlu penyelidikan kejaksaan. Uangku sendirilah yang aku habiskan untuk membeli lukisannya. Apakah aku harus menghadapi penghinaan ini, hanya karena aku mengabaikan lukisan-lukisan itu?"

"Itu bukan uang pribadi anda. Semua lukisan yang anda beli itu dibeli atas nama D.O Art Center."

"Aku hanya ingin berbagi karya seni yang berharga dengan orang lain. Ada apa dengan itu?"

"Lalu apa anda pernah bertemu Kim Hyang Gi sebelumnya?"

"Tidak. Apakah aku harus bertemu dengan pelukisnya hanya untuk membeli lukisannya? Seperti yang aku katakan, dia hanya pelukis yang aku sponsori."

Detektif Kwon mengembalikan ponsel Pak Hwang. Setelah itu dia pergi.

Pak Hwang mencoba menghubungi seseorang dan ia kesal orang yang dia hubungi tak bisa dihubungi.

Pak Hwang celingukan. Karena tak ada orang yang mencurigainya disana, dia meninggalkan pesan suara.

"Ini saya, Tuan Hwang. Masalahnya, ada sesuatu yang terjadi. Dan saya sekarang di kantor polisi. Jadi, bisakah anda mengirim seseorang untuk mengeluarkan saya dari sini? Saya akan menunggu."

Ji Min di kafe. Dia memegang sesuatu, seperti foto, dan bicara dengan seseorang di telepon.

"Kupikir, Kim Ho Ran tidak akan berterus terang."

Ji Min tanya kenapa.

"Jaksa Park mengatakan bahwa dia pandai berkelit. Dia sudah memeriksa semua akunnya, tapi dia tidak bisa melacak aliran dananya."

"Maksudmu, itu bukan untuk pencucian uang?"

"Iya. Kim Hyang Gi sungguh mendapatkan semua uangnya."

"Bagaimana dengan akun Kim Hyang Gi?"

"Mereka mencoba melacaknya, tetapi uang itu berpindah dari bank AS ke bank Vietnam. Jadi, tidak mudah untuk melacaknya. Dia seolah lenyap."

Ji Min kesal, baik. Sampai nanti.

Ji Min menutup teleponnya.

Tak lama Eun Soo datang.

Eun Soo tanya, kenapa Ji Min pergi dengan terburu-buru?

Ji Min dengan hati2 memberitahu Eun Soo kalau pelaku pembunuhan Pak Yoon sudah ditangkap.

Eun Soo terkejut, benarkah?

Ji Min : Tapi dia tidak mau bicara. Jadi, mereka bahkan belum bisa meminta surat perintah.

Eun Soo kecewa mendengarnya.

Eun Soo lalu melihat beberapa foto di atas meja.

Eun Soo : Apa ini?

Ji Min : Ini barang milik tersangka yang ditemukan di tasnya. Aku sedang memeriksanya untuk berjaga-jaga.

Foto jam tangan kuning itu menarik perhatian Eun Soo.

Melihat reaksi Eun Soo, Ji Min tanya ada apa.

Tak lama, Eun Soo pun terkejut. Dia mengenali jam itu.

Pak Hwang dibebaskan. Dia senang dan mengirimkan pesan ucapan terima kasih pada Pimpinan Kim yang sudah membebaskannya.

Lalu seorang pria datang menjemputnya. Pria itu bilang, Pimpinan Kim ingin bertemu Pak Hwang.

Pria itu membawa Pak Hwang ke sebuah terowongan gelap. Pak Hwang bingung kenapa dibawa kesana. Saat bertanya kenapa mereka kesana, pria itu tak menjawab dan malah turun. Lalu Ji Min masuk.

Pak Hwang : Apa yang kau lakukan disini?

Ji Min : Apakah menurutmu Presdir Kim Ho Ran dapat menyelamatkanmu?

Pak Hwang : Astaga, ada apa dengan dia?

Pak Hwang mau turun. Ji Min pun gercep dengan menunjukkan video penangkapan Pimpinan Kim oleh kejaksaan.

Ji Min : Berapa banyak uang yang bisa kau hasilkan sehari dengan berjudi? Kau tampaknya tidak begitu kaya.

Lalu Ji Min menunjukkan foto jam tangan kuning itu.

Ji Min : Aku ingin tahu bagaimana kau bisa membeli jam tangan mahal seperti ini.

Pak Hwang berkelit, apa? Kau pikir aku tidak mampu membeli barang-barang seperti itu?

Ji Min : Kau tidak membelinya. Apa kau tidak tahu? Mereka menyimpan catatan pembelian jam tangan mahal seperti ini. Hanya ada tiga orang yang memiliki jam tangan seperti ini di negara ini. Jadi, aku memeriksa catatannya untuk melihat apakah kau membeli jam tangan ini sendiri. Dan tahukah kau nama siapa yang muncul? Jeon Ki Bum. Putra Presdir Kim Ho Ran... yang ditikam sampai mati oleh istrinya 10 tahun lalu. Jeon Ki Bum yang itu!

Pak Hwang mulai tersudut. Dia bilang bukan dia yang membunuh Ki Bum.

Pak Hwang turun. Dia mau kabur, tapi polisi datang.

Detektif Kwon dan rekan2nya mengepung Pak Hwang. Eun Soo turun dari mobil polisi.

Eun Soo mendekati Pak Hwang.

Eun Soo : Itu kau, kan? Kau tidak ingat aku? Unit 803 Apartemen Line Studio. Saat aku pingsan, kau yang meletakkan pisau di tanganku untuk menjebakku atas pembunuhan. Jeon Ki Bum. Kau yang membunuhnya, kan?

Pak Hwang bilang bukan dia.

Eun Soo tanya soal jam tangan kuning itu. Dia bilang, Ki Bum memakai jam tangan itu di malam kejadian. Dia tanya, kenapa Pak Hwang memiliki jam tangan Ki Bum.

Ji Min : Kau membunuh Yoon Sang Kyu dan Jeon Ki Bum. Kau melakukan semuanya.

Pak Hwang bilang bukan dia yang membunuh Ki Bum.

Ji Min : Jadi kau membunuh Yoon Sang Kyu tapi tidak Jeon Ki Bum?

Detektif Kwon : Kau tidak bisa terus menyangkalnya! Jika kami menemukan bukti, kau akan berakhir dengan hukuman yang lebih berat! Belum terlambat untuk bekerja sama dalam penyelidikan. Dengan begitu, aku bisa membantumu untuk mendapatkan keringanan hukuman.

Pak Hwang tersudut tapi masih bungkam.

Ji Min : Kau masih tidak mau bicara? Baik. Semua sudah berakhir untukmu. Kau membunuh Yoon Sang Kyu dan Jeon Ki Bum. Akan kubuat kau membayar dosa-dosamu.
 

Pak Hwang yang tersudut, akhirnya mengakui segalanya. Malam itu, dia membekap Pak Yoon di atap. Pak Hwang bilang dia hanya mau mengambil dokumen di tangan Pak Yoon saja. Tapi Pak Yoon melihat wajahnya.

Pak Yoon : Aku tidak bermaksud membunuhnya sejak awal. Namun, aku benar-benar tidak membunuh Jeon Ki Bum.

Eun Soo tanya soal jam tangan Ki Bum yang dimiliki Pak Hwang.

Pak Hwang menceritakannya bagaimana ia bisa punya jam itu.

Flashback...

Pak Hwang dipukuli seseorang di tempat judi.

Ponselnya di atas meja berbunyi.

Pak Hwang mengaku ada di tempat kejadian hari itu. Dia bilang dia datang sedikit terlambat karena ada masalah.

Di lorong officetel, Pak Hwang sempat ditabrak seseorang.

Orang yang menabrak Pak Hwang pergi.

Pak Hwang masuk ke kamar Eun Soo dan terkejut melihat apa yang terjadi di dalam.

Pak Hwang : Saat aku datang semua sudah terjadi. Jadi, aku hanya mengambil arlojinya dan pergi.

Detektif Kwon tak percaya. Pak Hwang bilang, bukan dia yang bunuh.

Detektif Kwon : Kau pergi ke sana untuk membunuh Jeon Ki Bum, brengsek!

Pak Hwang : Aku bilang, aku tidak membunuh Jeon Ki Bum!

Ji Min : Kau datang sedikit terlambat. Itulah yang baru saja kau katakan. Kau sedikit terlambat hari itu. Jadi, kau bersekongkol dengan seseorang dan kau seharusnya membunuh Jeon Ki Bum pada waktu tertentu. Apakah aku benar?

Eun Soo mulai berkaca. Dia menatap nanar Pak Hwang.

Detektif Kwon : Kau ingin ditangkap karena pembunuhan Yoon Sang Kyu dan Jeon Ki Bum atau kau ingin membuktikan kau tidak membunuh Jeon Ki Bum dan didakwa dengan pembunuhan atas kasus kematian Yoon Sang Kyu saja?

Pak Hwang makin tersudut. *Mampoos..

Ji Min, Eun Soo dan Detektif Kwon bergegas ke pegadaian.

Petugas memberi mereka bungkusan plastik hitam.

Ji Min membukanya. Plastik hitam itu berisi sebuah kotak hitam.

Ji Min membuka kotaknya. Isinya alat perekam!!

Ji Min memutarnya. Terdengar lah suara rekaman Pimpinan Kim dan Woong.

Woong melaporkan Pak Hwang yang ditangkap karena berjudi pada Pimpinan Kim.

Woong : Aku pikir Reporter Kang Ji Min menangkap sesuatu.

Pimpinan Kim ingin tahu berapa banyak yang dikatakan Pak Hwang.

Woong : Dia memberi tahu mereka bahwa dia membunuh Yoon Sang Kyu secara tidak sengaja dan bahwa dia tidak membunuh Wakil Presdir Jeon Ki Bum. Dia bahkan menyebut nama anda.

Pimpinan Kim menyuruh Woong membereskan semuanya.

Sementara di dalam rekaman, Pimpinan Kim menyuruh Woong menjebak Eun Soo sebagai tersangka pembunuhan Ki Bum.

Di kamarnya, sambil menatap lukisan Ki Bum, Pimpinan Kim memikirkan kata-kata Eun Soo saat mereka di ruang rapat komite.

Eun Soo : Jadi, inikah? Rahasia yang selama ini kau coba sembunyikan. Atau adakah hal lain yang ingin kau sembunyikan?

Pimpinan Kim juga ingat kata-kata Woong soal Pak Hwang yang mengakui sebagian besar tuduhan.

Woong : Dia memberi tahu mereka bahwa dia membunuh Yoon Sang Kyu secara tidak sengaja dan bahwa dia tidak membunuh Wakil Presdir Jeon Ki Bum.

Lalu dia ingat lagi kata-kata Eun Soo.

Eun Soo : Bahkan jika kau ingin mundur sekarang, aku akan melakukannya sampai akhir. Apapun itu, ini baru permulaan.

Terakhir dia mikirin kata-kata Woong lagi.

Woong : Dia bahkan menyebut nama anda. Aku akan melakukan segala upaya untuk menghentikannya.

Paginya, Ji Min berdiri di depan kantor polisi. Tak lama, Detektif Kwon dan rekan2nya datang. Detektif Kwon membawa surat perintah penangkapan Presdir Kim.

Tapi Presdir Kim datang dengan sendirinya. Dia menyerahkan diri.

Semua tercengang.

Presdir Kim mengaku, dia menyewa seseorang untuk membunuh.

Detektif Kwon langsung menangkap Presdir Kim.

Ji Min menatap tajam Presdir Kim.

Berita Presdir Kim yang menyerahkan diri atas pembunuhan Ki Bum, langsung menjadi topik hangat di Korea.

Min Ji mengantarkan pesanan minuman untuk pelanggannya, namun ia terkejut saat melihat video penangkapan Presdir Kim yang sedang ditonton pelanggannya.

"Jadi menantu perempuannya dijebak?"

Min Ji gemetaran memegang gelas.

Yeon Jun dan Se Mi kaget menonton berita Presdir Kim yang menyerahkan diri atas pembunuhan Ki Bum.

Eun Soo yang juga menonton berita itu, menghela nafas.

Polisi juga menangkap Kepala Sipir dan perawat yang dulu hendak bersaksi kalau Eun Soo menjadi korban KDRT.

Detektif Kwon menginterogasi Presdir Kim. Dia mendengarkan rekaman suara Presdir Kim yang menyuruh Woong menjebak Eun Soo.

Presdir Kim didampingi pengacaranya bungkam.

Detektif Kwon : Kami bahkan menemukan ponsel ilegal yang anda gunakan untuk berbicara dengan Tuan Hwang... di kantor anda. Sekarang giliran anda untuk berbicara, Bu Kim Ho Ran.

Presdir Kim tetap bungkam.

Ji Min menemui Detektif Kwon. Detektif Kwon bilang, Presdir Kim hanya mau bicara dengan seseorang yang terlibat dalam kasus itu.

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment