Maestra : Strings of Truth Episode 3

 All Content From : tvN
Sinopsis Lengkap : Maestra
Sebelumnya : Maestra Episode 2
Selanjutnya : Maestra Episode 4 Part 1


Di episode sebelumnya, Se Eum datang ke tangga darurat karena diminta A Jin. Tapi sampai di sana, dia melihat Pil tengah berciuman dengan A Jin. Bersamaan dengan itu, Jeong Jae datang. Se Eum kaget melihat Jeong Jae.

Jeong Jae : Jangan lihat.


Kita lalu diperlihatkan beberapa flashback tentang hubungan gelap Pil dan A Jin.

Se Eum yang baru kembali ke Korea, langsung ke Hanphil. Malam harinya, dia dijemput oleh Pil. Pil pun memainkan lagu gubahannya karena Se Eum bilang ingin mendengar Pil memainkan piano. Tapi Se Eum nya malah tertidur selagi Pil bermain. Melihat Se Eum tertidur, Pil pun menyelimuti Se Eum. Lalu dia berbaring di lantai dan terus memandangi Se Eum.


Ponsel Pil berbunyi. Pil pun bergegas memeriksa ponselnya. Ada pesan masuk. Dan ternyata itu pesan dari A Jin guys.... Dalam pesannya, A Jin bertanya kapan Pil akan datang. A Jin lantas bilang kalau dia merindukan Pil.

Pil : Aku juga rindu kepadamu. Namun, malam ini aku tak bisa.

Pil lalu menatap Se Eum. Wajahnya seketika berubah resah.


Besoknya, Pil dalam perjalanan mengantar A Jin.

A Jin : Kini setelah istrimu kembali, makin sulit untuk pulang pergi bersama.

Pil : Tolong pahamilah. Akan kucoba.

Namun A Jin diam2 menaruh buku simfoni nya di pintu mobil.


Pil datang ke Hanphil membawa oleh. Dia melihat Se Eum tengah mengajar. Dia lantas menunggu sampai Se Eum selesai. Setelah Se Eum selesai, barulah dia masuk.

Pil : Saatnya istirahat, bukan?

Ba Ha dan Se Eum pun langsung mendekati Pil.

A Jin menatap Pil dengan tatapan binal. Dia tersenyum senang.

Sedang Pil mengedarkan pandangannya, menatap semuanya, agar bisa menatap A Jin.


Ternyata yang dibawa Pil saat itu adalah donat dan itu atas permintaan A Jin. Padahal di depan Se Eum, Pil ngakunya bolos kerja untuk menemui Se Eum.

Pil dan A Jin bicara di tangga darurat. A Jin mengaku dia tak serius dengan donatnya.

Pil : Kau bilang sedang ingin donat.

A Jin : Terima kasih. Namun… Aku ingin lebih sering menemuimu.

Pil : Maaf soal semuanya. Tidak, seharusnya aku diam saja. Beri aku sedikit waktu lagi. Semua akan kuakhiri dengannya. Bagaimana kalau bertemu untuk makan malam besok?

A Jin senang mendengarnya, sungguh? Datanglah ke apartemen. Aku tahu kau mau sup kepiting. Akan kubuatkan untukmu.


Pil memeluk A Jin.

Pil : A Jin-ah, terima kasih untuk segalanya dan maafkan aku.


Di ruangannya, Jeong Jae tengah menatap beberapa foto. Dan foto yang dia lihat adalah foto-foto perselingkuhan Pil dan A Jin.


Besoknya, Jeong Jae menemui Sang Do. Sang Do terkejut Jeong Jae ingin membatalkan konser. Sang Do pun tanya, apa maksud Jeong Jae.


Jeong Jae kemudian melihat Se Eum yang tengah latihan bersama para anggota, ditemani Sang Do dan Kepala Hwang. Jeong Jae terus memperhatikan Se Eum. Setelah itu, dia melihat A Jin yang tampak ingin mengganggu Se Eum.


Selesai konser, Pil dan Ba Ha mendekati Se Eum. Keduanya memuji Se Eum. Pil juga memberikan sebuket bunga matahari pada Se Eum. Ba Ha pun menyuruh Pil berhenti memuji Se Eum.

Pil : Menikah saja jika kau cemburu.

Ba Ha : Baru kemarin kau bicara soal kembali ke Amerika.

Ternyata, A Jin yang berdiri tak jauh di belakang mereka, mendengar itu.


A Jin pun menghubungi Pil.

Pil yang mendapat telepon A Jin, pamit pada Se Eum. Dia bilang dia harus menjawan telepon itu.

Pil pun menjauhi Se Eum dan menjawab telepon A Jin.


A Jin : Aku mau bertemu denganmu.

Pil : Ini bukan saatnya.

Pil pun melihat A Jin.

Pil : Mungkin nanti.

A Jin : Akan kutunggu.

A Jin kemudian pergi.


Se Eum menerima pesan dari A Jin.

A Jin menyuruhnya datang ke tangga darurat. Se Eum langsung bergerak.


Pil menemui A Jin di tangga durat. Begitu Pil datang, A Jin langsung mencium Pil. Pil menghentikan A Jin. Dia bilang masih banyak orang diluar.

A Jin gak peduli dan terus mencium Pil. Pil membalas ciuman A Jin.


Se Eum datang. Dia terkejut melihat Pil dan A Jin berciuman.

Pil terus mencium A Jin, dia baru berhenti ketika matanya melihat ke arah Se Eum.

Tepat saat itu, Jeong Jae datang.

Jeong Jae : Jangan lihat.


Se Eum mau pergi, tapi Pil datang.

Pil : Sayang, kumohon.

A Jin juga datang. Se Eum menatap keduanya dengan marah. A Jin nya malah tersenyum senang karena memang itu tujuannya agar Se Eum melihat perselingkuhan dia dan Pil.

Se Eum : Hentikan. Sudah cukup yang kulihat.


Se Eum pergi.

Pil mau nyusul Se Eum tapi dihalangi Jeong Jae. Pil marah.

Pil : Ini bukan urusanmu.

Jeong Jae juga marah, kurasa hidup Se Eum sekarang bukanlah urusanmu.

Jeong Jae pergi.


Se Eum melangkah gontai dan terus melangkah ke jalanan. Bersamaan dengan itu, sebuah mobil melaju ke arah Se Eum. Se Eum membeku mendengar bunyi klakson. Tepat saat itu, Jeong Jae datang dan membawa Se Eum ke pinggir.

Jeong Jae : Se Eum, kendalikan dirimu!

Se Eum mau pergi tapi ditahan Jeong Jae.

Jeong Jae : Kusuruh kau tinggalkan konser karena aku tahu ini akan terjadi.

Se Eum : Makanya kau batalkan?

Se Eum lantas melarang Jeong Jae mencampuri hidupnya. Jeong Jae bilang dia tidak bisa. Lalu Se Eum bilang kalau Jeong Jae tak pernah berarti baginya. Se Eum lantas pergi.


Pil bergegas ke mobilnya. A Jin mengejar Pil. Keduanya berdebat.

A Jin : Ini akhirnya memang harus terjadi. Kau memang akan meninggalkannya. Ini akan mempercepatnya.

Pil : Kau gila?

A Jin : Kau bilang akan mengakhirinya. Kau suruh aku menunggu!

Pil : Tidak seperti ini.

A Jin : Jadi, kau mau aku diam saja sementara kalian berdua ke Amerika?

Pil : Apa?

A Jin : Apa kau akan meninggalkan Se Eum?

Pil terdiam.

A Jin : Kenapa kau tak bisa jawab?

Pil : Nanti. Kita akan bicarakan nanti.


Pil pergi.

A Jin terdiam kesal.


Se Eum berjalan tanpa tujuan, menyusuri sepanjang jalanan.

Dia sangat terluka.


Pil masuk ke kamar hotel sambil terus menelpon Se Eum. Dia memanggil2 Se Eum tapi Se Eum belum pulang.

Se Eum di bar sekarang. Dia minum-minum. Se Eum kemudian ingat masa lalunya dengan Pil.


Saat itu, Pil memberinya ucapan selamat.

Pil : Selamat atas debutmu, Maestra.

Se Eum : Kau bawakan aku bunga matahari. Terima kasih.

Pil : Aku yang berterima kasih.

Se Eum : Senang diakui oleh sang komponis.

Pil : Ini terima kasih dariku.

Pil memberikan sebuah amplop. Se Eum membukanya. Isinya buku musik. Judul nya, Propose. Tapi bukunya kosong.

Pil : Semoga kau menampilkan perdana semua karya mendatangku. Selama sisa hidup kita.

Se Eum : Apa?


Pil kemudian melamar Se Eum.

Pil : Tetaplah bersamaku selamanya. Maukah kau menikah denganku? Hanya kau yang kubutuhkan.

Pil lantas menyematkan cincin ke jari Se Eum.

Flashback end...


Se Eum sudah tak sadarkan diri sekarang karena mabuk.

Jeong Jae datang dan terdiam menatap Se Eum.


Pil gusar karena Se Eum belum kembali. Tak lama, ponselnya berbunyi. Pil langsung menjawab tapi yang menelpon Jeong Jae. Jeong Jae menelpon Pil memakai ponsel Se Eum.

Jeong Jae : Aku sudah menyuruhmu pergi.

Pil : Pikirmu kau siapa?

Jeong Jae : Tutuplah dan jangan ganggu kami.


Besoknya, Se Eum terbangun di sebuah kamar.

Se Eum lantas turun ke bawah. Ternyata dia ada di hotel. Di bawah, dia melihat Jeong Jae.

Jeong Jae : Selamat pagi. Mari kita atasi pengarmu.

Se Eum : Apa yang terjadi semalam?

Jeong Jae : Ada sup pengar. Mungkin hamburger? Atau lebih baik susu cokelat?

Se Eum terdiam kesal.

Jeong Jae : Pikirmu akan kutinggal kau sendirian di sini? Sudah kupesankan untuk kita. Dua mangkuk sup pengar.

Se Eum melengos pergi.


Di kamarnya, Pil masih memikirkan kata2 Jeong Jae semalam.

Jeong Jae : Aku sudah menyuruhmu pergi. Tutuplah dan jangan ganggu kami.


Tak lama Se Eum pulang. Pil langsung mendekati Se Eum.

Pil : Kau ke mana kemarin? Maafkan aku. Semua ini salahku.

Se Eum : Hentikan. Akan kukirim surat cerainya.

Pil : Tindakanku buruk. Aku paham kenapa kau melakukan ini. Namun, Se Eum-ah, tidak bisa kita akhiri begini.

Se Eum : Sudah berakhir.

Pil : Itu hanya kesalahan! Setelah kau menyuruhku kembali ke Korea, kau tak pernah berkunjung. Aku merasa kesepian…

Se Eum : Kau sungguh pengecut.

Pil : Kau benar. Aku memang pengecut. Kau tahu, dia selalu tersenyum kepadaku, berkata aku yang terbaik, dan mengandalkan dukunganku. Dia sangat berbeda darimu, dan aku merasa bingung. Namun, kusadari kemarin bahwa itu kesalahan.

Se Eum : Kesalahan. Tak penting.


Pil : Bagaimana denganmu? Apa kau bersama seseorang kemarin?

Se Eum : Apa?

Pil : Kau bersama Yoo Jeong Jae!

Se Eum pun menampar Pil.

Se Eum : Kau akan berbuat serendah apa?

Se Eum lantas pergi.


Pak Cha menunjukkan video rekaman konser Se Eum kepada istrinya, Nyonya Bae Jung Hwa.

Pak Cha : Apa pendapatmu, Sayang? Seeum menakjubkan, ya?

Dengan susah payah, Nyonya Bae bilang kalau dia mau bertemu dengan Se Eum.

Pak Cha menghibur Nyonya Bae. Dia bilang Se Eum sedang agak sibuk.

Tapi Nyonya Bae pengen Se Eum segera datang.

Pak Cha : Baiklah, aku paham. Akan kusuruh dia segera kemari.


Malamnya, Pak Cha di toko musiknya, mau menghubungi Se Eum namun dia ragu.


A Jin hendak mengambil minum di ruangan istirahat. Tepat saat itu, Se Eum yang baru datang, melintas. Mereka saling bertatapan sebentar, sebelum Se Eum akhirnya pergi.


A Jin yang kesal, langsung menyusul Se Eum dan mulai bertingkah.

A Jin : Kukira kau tak akan datang hari ini.

Se Eum menghadapi A Jin dengan tenang.

Se Eum : Tak ada alasanku tak datang.


A Jin : Jadi, apa tindakanmu? Rasanya konyol bagi kita untuk tampil bersama, bukan?

Se Eum tersenyum mendengarnya. A Jin makin kesal.

A Jin : Kenapa tersenyum?

Se Eum : Jangan konyol.

A Jin : Maksudmu kau akan tetap di Hanphil denganku?

Se Eum : Keahlianmu akan menentukan apa kau akan tetap di sini.

A Jin : Berhentilah bersikap munafik. Harus menghadapiku begini pasti juga tak nyaman bagimu.


Se Eum pun mendesak A Jin ke dingin.

A Jin mulai ciut nyalinya.

Se Eum : Tentu saja. Bahkan sekarang, bagiku kau memuakkan. Tidak akan aneh jika aku mencekikmu sekarang.

Se Eum lalu menatap A Jin, seolah akan memakan A Jin.

Se Eum : Jadi, jangan membuat situasi di mana kita harus berhadapan.


Se Eum lantas kembali ke mejanya.

Se Eum : Lee A Jin-ssi, tinggalkan hidup pribadimu di rumah. Aku tak mau kau buang waktuku dengan omong kosong itu. Kau boleh pergi.


A Jin keluar dengan wajah kesal. Diluar, dia coba menghubungi Pil tapi Pil tak bisa dihubungi.


Se Eum mulai mengajar.

Se Eum : Kuhargai semua kerja keras kalian. Aku senang semua teguh walau mendadak tempat berubah. Aku melihat potensi Hanphil. Bersama-sama, mari menjadikan orkestra kita yang terbaik di negeri ini.

Se Eum lalu berkata kalau dia menyiapkan sesuatu untuk mereka.

Se Eum : Tolong matikan lampunya.


Lampu pun dimatikan.

Se Eum memutar video rekaman saat mereka tampil kemarin.

Se Eum : Aku tahu tampil di luar ruangan dengan suara kerumunan itu sulit. Itu bisa dimaklumi, tetapi  Radetzky March punya banyak masalah. Kita bahas sambil menonton.


A Jin menyerang Se Eum.

A Jin : Ini hanya penampilan tambahan. Apa perlu sejauh ini? Lagi pula, penonton menyukainya.


Se Eum menyemprot A Jin.

Se Eum : Kau seenaknya karena itu penampilan tambahan, Lee A Jin-ssi! Kedengarannya tak profesional.

Se Eum lantas berkata setiap karya yang ditampilkan orkestra untuk penonton haruslah sempurna. Dalam setiap situasi.

A Jin kesal sama jawaban Se Eum.


Se Eum pun mulai memainkan video rekaman. Dia pun mem-pause video dibagian In Han.

Se Eum : Kang In Han-ssi, kau terburu-buru masuk. Jangan terbawa situasi, dan perhatikan pemimpin konser.


Berikutnya bagian Bong Ju.

Se Eum : Dari sini, kau terus tertinggal dan seolah terengah-engah.


Namun, Bong Ju nampak kurang sehat.

Se Eum menyadarinya.

Se Eum : Kau tak enak badan?

Bong Ju pun langsung berpura2 sehat.

Bong Ju : Tidak, aku baik-baik saja.

Se Eum : Berarti kau harus mencari tahu. Mungkin pelajari kembali napas sirkular atau lebih bugar. Lakukan dengan benar.


Jeong Jae di ruangan Sang Do. Sang Do terkejut Jeong Jae meminta laporan audit. Jeong Jae bilang ada pengeluaran tak perlu.

Sang Do bingung, pengeluaran apa…

Jeong Jae : Tampaknya Hanphil punya Kepala Komponis sendiri. Seseorang yang belum menggubah apa pun selama tiga tahun.

Jeong Jae melihat kontrak kerja Pil.


Pil datang. Dia terkejut melihat Jeong Jae.

Jeong Jae menatap Pil, sang Kepala Komponis datang. Kontrak mewajibkanmu menulis karya orisinal setiap tahun, minimal sepanjang 15 menit, digubah dalam dua bagian atau lebih. Hanphil memegang hak ciptanya selama tiga tahun. Namun, tak ada satu karya pun.


Sang Do menyuruh Pil duduk dulu dan berkata, dia yang akan menjelaskan.

Sang Do pun membantu Pil menjelaskan ke Jeong Jae.

Sang Do : Dia membuat semua aransemen untuk orkestra kita. Dia juga mengadakan kelas master gubahan…


Jeong Jae : Jadi, sudah impas? Aku memecat kalian berdua dari Komite Penasihat dan sebagai Kepala Komponis. Kalian tak bisa dipertahankan jika tak punya kemampuan.

Sang Do : Namun, Tuan Yoo, bagaimana kau beri tahu dia mendadak begini? Kami sudah seperti keluarga. Jika kita beri cukup waktu, dia selalu bisa menggubah karya baru bagi kita. Benarkan, Pil?


Tapi Pil mutusun biat berhenti.

Pil : Dia benar. Kau tak butuh komponis tak kompeten.

Jeong Jae : Kau tampaknya tahu diri. Bagus. Pertahankan itu.

Pil menatap kesal Jeong Jae. Dia menyuruh Jeong Jae tahu diri dan melarang Jeong Jae kelewat batas.

Jeong Jae yang tahu maksud Pil, merobek surat kontrak.


Kembali ke Se Eum yang sudah selesai mengajar.

Se Eum : Biasanya kalian istirahat setelah konser, tetapi aku akan terus memeriksa kalian. Hanphil hanya bisa bertumbuh saat kualitas kita meningkat. Latihan untuk Radetzky March dimulai besok, jadi bersiaplah. Sampai bertemu besok.


Se Eum beranjak ke pintu. Sambil mengelap biolanya, A Jin menatap kesal Se Eum. Se Eum juga melirik A Jin, namun hanya sebentar dan pergi begitu saja setelahnya.


Begitu keluar, Sang Do langsung mendekatinya. Sang Do bilang mereka ada masalah. Sang Do ngasih tahu kalau Jeong Jae baru aja memecat Pil dari Hanphil karena tak menggubah apa pun.

Sang Do : Sungguh mendadak. Mungkin kau bisa bicara dengan Tuan Yoo. dan berkata baik tentang Pil.

Tapi Se Eum menanggapinya dengan dingin.

Se Eum : Aku tak melihat masalah. Kepala Komponis dipecat karena tak menggubah.

Sang Do : Tetap saja…

Se Eum : Aku permisi.


Se Eum pergi.

Sang Do heran, kau yakin kalian pasutri? Bisanya dia begitu dingin?

Tak lama, Sang Do bertanya2, apa Se Eum dan Pil lagi berantem.


Anggota Hanphil mengeluh karena tugas yang dikasih Se Eum.

Young Mi : Aku tak percaya ini.

Ji Ae : Kita baru selesai konser. Dia sungguh tegas.

Su Jin: Dia mulai membuatku takut.


In Han : Aku sudah takut sejak awal.

Jae Man : Bagaimana kalian sudah takut? Dia baru saja mulai.


Bong Ju pergi sebuah alamat. Seekor kucing melompat turun dari sebuah loker. Bong Ju mendekati loker itu dan mengambil narkoba dari sana.

Sekarang Bong Ju duduk di tangga sambil menertawakan foto Pil dan A Jin yang berciuman.


Bong Ju ingat bagaimana dia mendapat foto itu. Ternyata dia ada tangga darurat saat itu. Dia tengah memakai narkoba. Kemudian dia mendengar suara orang. Bong Ju memeriksa. Dia melihat ke bawah dan mendapati A Jin dan Pil berciuman. Bong Ju pun langsung memotret mereka.


Besoknya, foto Se Eum sebagai Kepala Konduktor dipasang di koridor.


Se Eum yang baru datang dihampiri seorang pria.

Tae Ho : Aku Kim Tae Ho, mulai hari ini menjadi asisten pribadimu.

Se Eum : Begitu.

Tae Ho : Suatu kehormatan bekerja bagimu. Saat masih di Amerika, aku selalu datang ke pertunjukanmu.

Se Eum : Kim Tae Ho-sso, bawakan aku video penampilan Hanphil dari tiga tahun terakhir.

Tae Ho : Apa?

Se Eum : Kau sudah memperkenalkan diri, jadi mari kita mulai.


Se Eum mau pergi tapi Kepala Hwang mengejarnya.

Kepala Hwang menyuruh Se Eum melihat sesuatu. Dia pun menunjukkan sesuatu di ponselnya. Ternyata berita perselingkuhan Pil dan A Jin tersebar di internet.


Para anggota melihat berita perselingkuhan itu.

Mereka sulit percaya A Jin selingkuh dengan Pil.

Lalu A Jin datang. Yang lain langsung diam. A Jin merasa heran dan tanya ada apa.


Pil sendiri juga ditatap sinis oleh mahasiswanya. Begitu sampai di kelas, dia mendapati tulisan di papan tulus.

"Apa yang bisa dipelajari dari pezina."

Pil pun terdiam.


Malamnya, Se Eum terdiam dibalik mejanya.


Besoknya, anggota Hanphil membahas hubungan A Jin dan Pil.

Young Mi : Sulit kupercaya. Selalu orang yang pendiam.  Bisa-bisanya Ajin memiliki afair?

Su Jin : Profesor Kim tampaknya pria baik.

Ba Ha : Mungkin fotonya diubah. Bisa jadi deepfake. Aku sudah lama kenal Phil, dan dia bukan tipe orang begitu.

Bong Ju : Orang tak bisa dikategorikan. Gairah membuat orang berbuat gila.

Yo Sub : Ayolah, Bong Ju-ya. Omong-omong, di mana A Jin.


In Han : Masuk kerja pasti tak mudah baginya.

Jae Man : Bahkan Se Eum tak menjawab panggilanku.


Bong Ju : Walau Se Eum berbakat, dia tak akan bisa menghadapi rasa malunya. Dia tak akan lama di Korea.

Ru Na : Dia tak salah, kenapa harus pergi?

Bong Ju : Karena memalukan.

Ru Na kesal mendengar jawaban Bong Ju.


Ji Ae membela Se Eum.

Ji Ae : Tak ada alasan dia untuk pergi. Dua orang itu yang seharusnya pergi.


In Han : Lihat ini. Mereka mengungkap identitas Se Eum dan A Jin.

Mereka langsung melihat ponsel. Identitas Se Eum sebagai istri sah dan A Jin sebagai wanita simpanan terungkap di media.

Bong Ju senyum2 senang mendengarnya.


Jeong Jae diserang oleh para pemegang saham. Dia bilang, skandal Pil dan A Jin bisa merugikan Hanphil. Mereka minta penjelasan Jeong Jae kenapa Jeong Jae membeli Hanphil yang bermasalah.

"Citra adalah segalanya dalam industri seni. Rumor akan suami konduktor memiliki afair sudah sangat viral. Semua itu murahan. Kini kita punya skandal sampah ini."

Jeong Jae marah, aku tak peduli soal afair atau skandal. Aku berinvestasi kepada Cha Se Eum,  bukan suaminya.

"Perusahaan merugi…"

"Sahamku akan menutup kerugiannya. Apa itu cukup?"


Jeong Jae beranjak pergi.

Seketaris Park mengikuti Jeong Jae.

Jeong Jae :  Urus video itu.


Sang Do stress di ruangannya. Kepala Hwang tanya, apa Sang Do tak mau pulang.

Sang Do : Aku mau pulang. Namun, aku tak sanggup bangkit.

Kepala Hwang : Hanphil hancur, ya?

Sang Do : Rumor menyebar di YouTube dan media sosial. Kita terkenal.


Tiba2 di TV ada wawancara Se Eum.

Host : Inilah konduktor Cha Se Eum dari Hangang Philharmonic.

Sang Do terkejut dan langsung menoleh ke TV.


Se Eum muncul di program televisi Bincang Budaya News 8.

Host : Kau violis termuda yang menang Lomba Schoenberg. Kau menang Piala Grammo untuk Album Klasik Terbaik. Kau juga konduktor terbaik tahun ini versi Manhattan Post. Kau menyandang beberapa gelar hebat. Aku sudah lama jadi penggemarmu.

Se Eum : Terima kasih.

Host : Tentu. Maafkan aku, pertanyaan ini mungkin di luar topik. Topik ini sedang hangat. Dengan basis penggemar besar, tampaknya perlu kita angkat.


Se Eum : Pasti banyak dari kalian ingin tahu tentang rumor afair suamiku. Aku akan bercerai.

Jeong Jae yang menonton itu, senang mendengarnya. Namun Se Eum belum selesai bicara.

Se Eum : Atau itu terjadi jika memang foto asli.

Host : Maksudmu…

Se Eum : Foto itu dimanipulasi. Suamiku tidak memiliki afair.

Jeong Jae terbelalak mendengar itu.

Host : Pasti itu sangat mengejutkan.

Se Eum : Tak apa-apa. Cerita itu membuatku masuk berita.

Host : Apa kau keberatan kutanya soal rencanamu berikutnya?

Se Eum : Kami akan menampilkan karya baru, oleh suamiku, komponis Kim Pil. Nanti dalam konser Hanphil berikutnya.

Host : Jadi, komponis Kim Pil akan merilis karya baru pertamanya dalam tiga tahun?

Se Eum : Benar.

Host : Kenapa kau memilihnya untuk konsermu berikutnya?

Se Eum : Sederhana saja, itu karya hebat. Aku percaya suamiku. Sebagai komponis dan suami.

Host : Mungkin menyakitkan dan sulit, tetapi pasti ini mendekatkan kalian sebagai pasangan.


Pil yang juga menonton, tertegun mendengar Se Eum membersihkan namanya.

Dan A Jin tampak kesal.

Tapi tiba2, A Jin merasa mual. A Jin pun lari ke kamar mandi dan muntah-muntah.


Usai siaran, Han Gil menemui Se Eum.

Han Gil : Berterima kasihlah kepadaku. Atau seharusnya kepadamu? Karena sudah jadi berita utama. Kau memakai liputan berita untuk menutupi kontroversi. Menakjubkan. Mau minum teh di kantorku?

Se Eum : Aku akan kewalahan dengan pekerjaan.

Han Gil : Menolak teman yang sudah 20 tahun tak bertemu?

Se Eum : Apa kau dahulu temanku? Kukira kau teman Jeong Jae.

Han Gil : Sama saja, bukan?

Se Eum : Lain kali saja.


Se Eum yang hendak menuju mobilnya sehabis siaran, disamperin Jeong Jae. Jeong Jae marah dan minta penjelasan terkait kata2 Se Eum tadi saat wawancara.

Se Eum : Ini urusanku, jangan ikut campur.

Jeong Jae : Tidak saat orkestra terlibat. Terutama karena aku ketuanya.

Se Eum : Jangan cemas, Tuan Yoo. Karya baru akan siap untuk konser berikutnya dalam seminggu.

Jeong Jae : Jika tidak?

Se Eum terdiam mendengarnya. Jeong Jae berkata, Hanphil akan dia tutup.

Se Eum menatap Jeong Jae lekat2.

Se Eum : Itu tak akan pernah terjadi. Kami akan menampilkan karya baru oleh suamiku, komponis Kim Pil. Nanti pada konser Hanphil berikutnya.


Pil pergi ke kampus untuk menemui direkturnya. Dan, dia pun terkejut melihat Se Eum ada di sana. Pil tanya, kenapa Se Eum di sana. Direktur bilang Se Eum sudah menjelaskan semuanya.

Direktur : Aku juga melihat berita kemarin. Pria gila mana yang berbuat begitu? Memanipulasi foto seperti itu… Ya ampun. Jika aku saja sekesal ini, jujur, aku tak bisa bayangkan betapa beratnya bagi kalian berdua. Astaga… Fokus saja kepada kerjamu.

Pil bingung, tunggu... apa?

Se Eum : Kau bilang mungkin butuh cuti beberapa hari untuk selesaikan karyamu.

Pil terkejut mendengarnya.


Pil menyusul Se Eum ke ruangannya di kampus.

Pil : Kenapa kau lakukan itu?

Se Eum : Kupikir aku sudah memberimu cukup waktu berpikir semalam.

Pil : Se Eum-ah.

Se Eum : Kau pikir aku mewujudkan semua ini karena sudah memaafkanmu? Kau hanya akan merusak perkawinanku, bukan orkestraku. Jadi, bertanggungjawablah atas semuanya, dan perbaiki ini! Hidupmu berakhir jika kau tak mampu. Kau mau jadi peselingkuh dan komponis tak berguna?

Pil terdiam mendengar kata2 Se Eum itu.


Di ruang istirahat, para anggota lagi2 membicarakan Pil, A Jin dan Se Eum.

Young Mi : Maksudmu foto itu dimanipulasi? Jadi, berita kemarin itu benar?

Bong Ju : Kalian semua masih percaya ucapan Se eum?

In Han : Jika foto itu asli, kenapa dia muncul di berita?

Su Jin : Aku tak peduli itu asli atau palsu, semuanya aneh sekali.

Ji Ae : Namun, coba pikirkan. A Jin tampak sangat bersalah kemarin.

Young Mi : Atau mungkin dia syok. Apa yang terjadi di sini?


Yo Sub : Apa menurutmu Pil sudah menggubah karya baru?

Ba Ha : Maksudku, dia memang bilang kesulitan menggubah.


Tae Ho datang.

Tae Ho : Kulihat kalian semua di sini. Latihan minggu ini semuanya dibatalkan.

Tae Ho lantas bilang, Se Eum lah yang membatalkan. Semua terkejut.


Bong Ju marah2 di telepon karena video A Jin dan Pil di-takedown.

Bong Ju : Kau bercanda? Kenapa videonya dicabut? Akan kubayar yang kau minta, tolong unggah videonya…

Panggilan diputus. Bong Ju makin kesal.


Pil di ruangannya, di apartemen, berusaha konsentrasi. Namun dia tak bisa fokus. Pil pun kesal. Dia lalu teringat kata2 Se Eum semalam.

Se Eum : Kau mau jadi peselingkuh dan komponis tak berguna?

Pil tambah kesal.


Se Eum di perjalanan, di hubungi Sang Do.

Sang Do : Kenapa tak menjawab panggilan? Kau mau aku mati karena frustrasi?

Se Eum : Apa semua baik-baik saja?

Sang Do : Kau bertingkah di berita dan kini menghilang.

Se Eum : "Aku bertingkah"?

Sang Do : Pil bilang dia mau berhenti karena tak bisa menggubah lagi. Bagaimana kau berencana memakai karya barunya dalam konsermu berikutnya?

Se Eum : Itu akan terjadi.

Sang Do : Ayolah. Jujurlah, apa yang kau pikirkan? Apa memang ada karya baru?

Se Eum : Jangan cemas.

Sang Do : Mana bisa?

Se Eum : Kututup sekarang.

Se Eum mutusin telepon.

Usai menerima telepon dari Sang Do, Se Eum memutar balik mobilnya.


Se Eum mendatangi apartemen Pil.

Pil langsung minta maaf pada Se Eum. Dia bilang, ini takkan berhasil.

Se Eum melihat banyak remukan kertas di lantai.

Pil menyerah, aku bahkan tak bisa memulai. Rasanya aku tak bisa.

Se Eum marah, saat situasi menjadi sulit, kau membuat alasan dan lari. Begitu tidak sanggup, kau menyerah. Begitu mudah bagimu. Kau tahu apa yang membuatmu gagal? Saat situasi tak sesuai harapan, kau cari alasan. Kau mencari alasan untuk lari.


Se Eum lalu menekan tuts piano dan menunjukkannya pada Pil.

Se Eum : Lakukan saja begini. Sesulit apa pun, teruskan.

Pil tertegun menatap Se Eum.


Pil dan Se Eum mulai bekerja sama, menggubah lagu.

Sepanjang hari, setiap hari, mereka membuat lagu bersama.

Hingga lagu itu akhirnya selesai.


Bong Ju diculik seseorang.

Bong Ju kemudian dibawa ke hadapan Jeong Jae.

Jeong Jae : Apa kau yang membocorkan foto itu? Kau berani sekali melakukan hal begitu.

Bong Ju : Kau punya bukti?

Jeong Jae : Sikapmu itu, tahu?

Bong Ju bingung, sikap…

Jeong Jae : Bagaimana kau tahu apa yang kumaksud?


Pil duduk disamping Se Eum. Dia mengucapkan terima kasih.

Pil : Ini membuatku ingat masa lalu. Rasanya aku tak bisa hidup tanpamu. Bagaimana kalau kita…


Tiba2, A Jin datang. A Jin marah melihat ada Se Eum di sana.

Pil berusaha menyeret A Jin keluar. Namun A Jin malah mendekati Se Eum.

A Jjin : Jadi, kau di sini.


A Jin lantas menaruh foto hasil USG nya di atas meja.

Sontak lah Pil dan Se Eum sama2 terkejut melihatnya. Apalagi A Jin menyuruh Pil mengambil keputusan, karena kini dia mengandung anak Pil.

Bersambung....

0 Comments:

Post a Comment