My Happy End Episode 1 Part 2

 All Content From : TV Chosun
Sinopsis Lengkap : My Happy End
Sebelumnya : My Happy End Episode 1 Part 1
Selanjutnya : My Happy Ending Episode 2 Part 1


Jae Won baru saja tiba di kantornya. Saat melewati ruangan tempat penghargaannya disimpan, langkahnya terhenti. Dia terdiam menatap lantai karena ingat kejadian hari itu, saat mendapati rak tempat dia menyimpan piala penghargaannya, jatuh ke lantai. Ponsel Jae Won tiba-tiba berbunyi, menyadarkan Jae Won dari lamunannya. Jae Won bergegas menjawab.

Jae Won : Ya, Reporter Choi?

Reporter Choi : Nona Seo. Bagaimana perkembangannya? Aku mendengar kabar buruk belakangan ini. Kudengar ada keributan di kantor beberapa hri lalu.

Jae Won : Aku tidak mengerti maksudmu.

Reporter Choi : Jangan seperti ini. Kudengar polisi juga datang.

Jae Won : Itu rumor palsu. Itu tidak terjadi.


Jae Won memutus panggilan Reporter Choi.

Reporter Choi tersenyum, lalu dia menaruh beberapa foto Jae Won di atas mejanya.


Sambil masuk ke ruangannya, Jae Won tanya ke seketarisnya jadwal dia hari itu. Seketaris Kim mengikuti Jae Won masuk dan menjelaskan jadwal Jae Won hari itu.

Seketaris Kim : Syuting video promosi untuk produk baru di toko Gangnam dan satu wawancara, Nona Seo. Ini siaran persnya.

Seketaris Kim memberikan tabletnya.

Jae Won memeriksa siaran pers nya.

Jae Won lantas menyuruh Seketaris Kim menghubungi polisi.

Jae Won : Katakan dia bukan penguntit dan hentikan penyelidikan.

Seketaris Kim : Apa? Mendadak sekali.

Jae Won : Ini bukan waktu yang tepat untuk berita seperti ini.

Seketaris Kim : Aku mengerti.


Setelah Seketaris Kim pergi, Jae Won bangkit dari duduknya dan beranjak ke jendela. Dia menatap ke arah pegawainya satu per satu, termasuk Te O, dan ingat kata2 detektif.

Detektif : Itu artinya semua pegawai di sini bisa menjadi tersangka.


Lalu Jae Won ingat sama kamera rumah yang dia pegang saat bicara dengan Te O di malam kejadian. Sontak lah Jae Won langsung mencari-cari kamera itu tapi kameranya menghilang gitu aja. Saat lagi sibuk2nya mencari kamera tersebut, Jae Won menemukan secarik kertas di dekat tong sampah. Dia pun memungutnya. Ternyata itu karcis parkir. Tertera di sana, nomor plat mobil yaitu 88P0505, serta sebuah tanggal yakni 13 Mei 2023. Dan 13 Mei 2023 adalah malam ketika Jae Won diserang oleh pelaku dengan kaos bergambar joker.


Jae Won pun langsung pergi dan berpesan pada seketarisnya kalau dia akan mampir ke suatu tempat sebelum pergi ke toko.

Jae Won ke parkiran dan menunjukkan karcis pada penjaga parkir.

"Kau mau membawa mobilmu sekarang?" tanya penjaga.

"Tidak. Aku meninggalkan sesuatu." jawab Jae Won.

Jae Won lalu membuka kunci mobil. Penjaga memberikannya tanpa curiga.


Begitu mendapat kunci mobil dengan nomor plat itu, Jae Won berkeliling area parkir, mencari2 mobil itu dengan kunci alarm. Penjaga yang melihat Jae Won dari kamera pengawas, merasa keheranan.


Tak lama, Jae Won menemukan mobil itu. Dia bergegas memeriksa mobil tapi tak ditemukan apapun. Begitu pun dalam bagasi. Saat mau menutup bagasi, dia merasakan sesuatu di bawah. Jae Won menyibak karpet bagasi dan melihat ada sebuah tas di sana. Jae Won membuka tas itu, isinya, kaos bergambar joker lengkap dengan hoodie hitam. Sontak Jae Won kaget.


Tiba2, lampu di dekat Jae Won menyala. Jae Won yang melihat itu, buru2 menutup bagasi. Tak lama, dia melihat seorang pria yang tengah menelpon lewat. Jae Won langsung pergi dan mengembalikan kunci pada si penjaga, juga memberinya uang. Penjaga hanya tersenyum melihat uang dari Jae Won.


Jae Won kemudian ngumpet dibalik mobil di dekat mobil si pelaku. Tak lama, dia melihat seorang pria mendekati mobil itu. Jae Won syok melihat pria itu adalah Te O. Te O masuk ke mobilnya sambil celingukan. Lalu tanpa curiga, dia melajukan mobilnya dan pergi.


Jae Won keluar dari persembunyiannya. Sambil menatap kepergian Te O, dia menghubungi Te O.

Te O : Ya, Nona Seo.

Jae Won : Di mana kau?

Te O : Kenapa? Aku sedang bekerja.

Jae Won seketika lemas mendengarnya.


Jae Won menyusuri pinggir jalan seorang diri dengan kakinya yang terasa lemas. Tak lama, dia berhenti sejenak dan berpegangan pada tiang di sebelahnya, untuk menopang tubuhnya.  Dia syok dengan kenyataan bahwa Te O lah pelaku penyerangannya malam itu. Lalu dengan napasnya yang mulai sesak, dia meraih ponselnya dan berusaha menghubungi Soon Young. Tapi Soon Young tak menjawab. Jae Won lalu menghubungi ke rumah dan dijawab oleh pembantunya.

Jae Won : Sambungkan dengan Soon Young.

Pembantu : Dia tidak ada di rumah. Dia pergi berolahraga pukul sebegini. Dia mungkin di pusat kebugaran yang selalu dia kunjungi.


Jae Won kemudian menyetop taksi dan pergi ke gym tempat Soon Young biasa olahraga. Tapi resepsionis bilang, Soon Young bukan lagi anggota pusat kebugaran mereka. Sudah 3 bulan sejak Soon Young berhenti berlangganan.

Jae Won terkejut.


Kembali ke wawancara Jae Won. Jae Won bilang, setelah mengalami krisis, sekecil apa pun masalahnya, kecurigaan seseorang menjadi di luar kendali dan seseorang tidak bisa memercayai siapa pun.

Jae Won : Bahkan jika itu seseorang yang kau pikir bisa kamu andalkan. Aku tidak bisa diam saja dan tertipu dia lagi.


Jae Won pun pulang ke rumah. Dia langsung ke ruangan kerja sambil terus menghubungi Soon Young. Ponsel Soon Young berbunyi. Jae Won meraba jas Soon Young yang tergantung namun tak menemukan apapun. Tak lama, dia melihat ponsel Soon Young di atas meja.

Jae Won menghela nafas melihat ponsel Soon Young.

Jae Won : Ada apa dengannya?

Jae Won lantas mau beranjak keluar, tapi kemudian dia balik lagi ke balik meja dan berniat memeriksa ponsel Soon Young. Tapi dia tak tahu kata sandi Soon Young. Dia lalu melihat ke arah foto ulang tahun pernikahannya yang ke-8. Dia pun memasukkan tanggal ultah pernikahannya yang ke-8 sebagai kata sandi dan layar ponsel Soon Young terbuka.


Tapi, tak ada apapun di sana. Jae Won pun berusaha menenangkan dirinya. Tapi tiba2, sebuah pesan yang entah dari siapa masuk ke ponsel Jae Won. Jae Won membacanya. Si pengirim pesan menanyakan keberadaan Soon Young.

"Aku akan segera ke sana."

Lalu Soon Young membalas. "Dimana kau?"

Tapi tak lama, pesan balasan dari Soon Young terhapus.

Jae Won bingung. Jae Won lalu ingat jam pintar yang dikenakan Soon Young. Dia lantas menghubungi Pak Yoo, Tim IT Dereve. Dia meminta Pak Yoo melacak keberadaan Soon Young lewat jam pintar.


Dan, Jae Won terkejut keberadaan Soon Young terdeteksi di pusat kebugaran yang tadi dia datangi.  Dia terdiam sejenak, menatap gedung pusat kebugaran dengan wajah bingung sebelum akhirnya kembali ke mobilnya.

Jae Won dengan cemas menunggu Soon Young. Tapi, Yoon Jin menelponnya.

Yoon Jin : Kau sibuk? Aku meneleponmu karena Nona Kim bilang kepadaku kau akan mengadakan acara saat aku menyelesaikan pekerjaanku.

Jae Won : Kau sudah melalui banyak hal. Kita harus memberi tahu semua orang dan merayakannya.

Yoon Jin : Aku tidak tahu harus berkata apa.

Jae Won : Maaf aku tidak memberitahumu. Seharusnya aku mengadakannya lebih awal.

Yoon Jin : Jangan bilang begitu. Terima kasih banyak. Kau tahu perasaanku, bukan? Hanya kau yang kumiliki.

Jae Won : Tentu saja.


Jae Won berusaha menahan tangisnya. Namun Yoon Jin curiga karena suara Jae Won terdengar lemah.

Yoon Jin : Kenapa kau terdengar lemah sekali? Semua baik-baik saja?

Jae Won : Astaga. Bukan apa-apa. Yoon Jin, maafkan aku. Aku akan meneleponmu nanti.


Setelah itu, Jae Won dihubungi Seketaris Kim.

Seketaris Kim : Nona Seo. Kau dalam perjalanan?

Jae Won : Aku dalam perjalanan. Aku tidak akan terlambat.

Jae Won pun bingung harus gimana sekarang. Di satu sisi, dia harus segera pergi ke acaranya tapi di sisi lain dia ingin tahu kecurigaannya benar atau tidak.


Saat mau pergi, Soon Young pun muncul di depan pusat kebugaran. Tapi penampilan Soon Young agak berbeda. Soon Young mengenakan jas merah dan tidak memakai kacamata.

Jae Won terus menunggu. Tak lama, dia melihat seorang wanita menghampiri Soon Young. Jae Won syok melihat wanita itu adalah Yoon Jin, sahabatnya sendiri.


Sekarang, Jae Won memaksakan dirinya tersenyum di hadapan reporter. Saat diminta menjelaskan soal meja pintar, Jae Won tak bisa fokus menjelaskan karena pikirannya kemana-mana. Seketaris Kim menyuruh Jae Won istirahat dulu.


Jae Won langsung beranjak, namun dia ketakutan saat melihat Te O di hadapannya. Jae Won pun berpegangan pada railing di sampingnya dan pelan2 menuruni tangga. Te O menyusul Jae Won keluar.

Te O : Kau mau ke mana?

Jae Won : Apa?

Te O : Kudengar kau murung selama wawancara.

Jae Won : Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu mencemaskanku.

Te O ingin mendekati Jae Won. Jae Won langsung mundur. Te O pun tanya ada apa.

Te O : Kau menyembunyikan sesuatu dariku?

Jae Won : Apa yang kau lakukan?

Te O : Apa maksudmu? Mari bicara di tempat lain.

Jae Won : Tidak.

Jae Won pun bergegas pergi.


Sekarang, Jae Won minum2 di bar.

Kamera menyorot pemandangan Sungai Han di depan bar. Jae Won duduk di depan jendela.


Setelah itu, Jae Won dengan langkah gontai menyusuri Sungai Han. Tiba2, hujan turun.  Bersamaan dengan itu, kita diperlihatkan flashback saat Pak Seo membawa istrinya yang menelan racun, ke RS.


Kembali ke wawancara Jae Won.

Jae Won : Ayahku yang mengabdikan dirinya untuk membesarkanku.


Jae Won juga ingat perselingkuhan Jae Won dan Yoon Jin.

Jae Wo : Suamiku yang mengorbankan dirinya untuk mendukungku.


Jae Won kemudian tertawa.

Terakhir dia ingat Te O, si pelaku penyerangannya.

Jae Won : Dan semua kolegaku yang membantuku mengembangkan perusahaanku. Berkat mereka, aku berdiri di tempatku hari ini.

Jae Won jatuh terduduk dan menangis pilu.


Sekarang, hujan sudah berhenti. Jae Won kembali berjalan menyusuri jalanan. Tiba2, pesan ancama itu masuk.

"Hati-hati. Berbahaya berjalan sendirian di malam hari"

Jae Won terdiam ketakutan. Tiba2, sebuah lampu menyala ke arahnya. Jae Won terkejut melihat mobil yang mengarahkan lampu kepadanya. Itu mobil yang memotong jalannya. Tak lama, mobil itu mulai melaju. Jae Won yang ketakutan, tak sengaja melihat ada mobil polisi di seberangnya. Jae Won pun bergegas lari ke arah mobil polisi, tapi mobil itu hampir saja menabraknya. Jae Won jatuh dan menjerit.


Para pejalan kaki mendekati Jae Won.

"Kau baik-baik saja??"

"Ya, aku baik-baik saja."


Jae Won berdiri dan berlari mendekati mobil polisi. Tapi saat melihat salah satu polisi lagi menonton video tentangnya, dia tak jadi melapor dan pergi begitu saja.


Kita pun diperlihatkan kejadian di awal2 episode tadi, dimana Jae Won berjalan dengan cepat di belakang Sungai Han. Sementara si pelaku mengejar Jae Won di belakang. Jae Won terus berjalan dan tiba di jembatan. Si pelaku mencekik Jae Won, hingga membuat Jae Won jatuh ke sungai.


Tim SAR dikerahkan untuk mencari Jae Won.

Tak lama, mereka temukan Jae Won.

Saat Jae Won tiba2 sadar, dia berusaha kembali ke atas, namun tak bisa.


Soon Young dengan terburu2 mendatangi RS Nasional Hanguk. Dia bilang pada resepsionis, dia mendapat telepon dari RS itu dan mencari Jae Won.

Jae Won tak sadarkan diri di ranjang, ditemani Te O.

Tak lama, Soon Young datang dan tanya apa yang terjadi ke Te O.

Lalu Pak Seo datang dan mencemaskan Jae Won.

Pak Seo : Buka matamu. Ayahmu di sini.

Te O : Dia tidak terluka, tapi masih belum sadar. Kita harus mengawasinya.

Pak Seo : Kenapa dia pergi ke Sungai Han selarut ini?


Tak lama, Jae Won sadar dan melihat para pengkhianat mengelilinginya. Jae Won yang masih syok, tak mengatakan apapun dan memejamkan matanya. Tangisnya keluar. Te O bergegas memanggil dokter.


Kembali ke wawancara Jae Won.

Reporter : Terakhir, ada kata-kata terakhir untuk ayahmu, suami, dan rekan kerjamu yang sudah menjadikanmu seperti sekarang?

Jae Won : Tunggu dan lihat saja. Neraka ini. Aku akan membuatmu mengalami hal yang sama.

Bersambung.....

0 Comments:

Post a Comment