The Game : Towards Zero Ep 25 Part 2

 All Content From MBC
Sinopsis Lengkap : The Game Towards Zero
Sebelumnya : The Game Towards Zero Ep 25 Part 1
Selanjutnya : The Game : Towards Zero Ep 26 Part 1

Sekarang para detektif sedang di perjalanan. Mereka semua stress karena prediksi Tae Pyeong tentang kematian mereka.

Bong Soo : Omong-omong, mengingat situasinya, tidak ada yang akan mendapat promosi, kan?

Dong Woo : Benar. Mereka bilang ada tekanan dari luar. Mereka mungkin akan menunda promosi. Tidak mungkin kita mengadakan upacara untuk itu.

Joon Young : Dia menulis dia tidak tahu tanggal yang spesifik untuk itu. Jadi kau tidak pernah tahu.

Kang Jae : Apakah ada kemungkinan bahwa kejeliannya bisa salah? Lihatlah apa yang terjadi pada Hyun  Woo. Tae Pyeong hampir mati dalam pemboman itu. Jadi itu bisa berubah.

Kepala Nam : Aku tidak ingin lebih dari itu.


Hyun Woo sendiri ada di depan Sungai Han. Sambil mengisi perutnya dengan sandwich, dia membacadi internet berita tentang ledakan kendaraan di Waduk Gichang. Lalu Hyun Woo membaca artikel tentang dirinya. Disebutkan bahwa tubuh Jo Hyun Woo tidak ditemukan dan area pencarian telah diperluas.

Dia juga membaca artikel tentang Tae Pyeong, dengan judul "Siapa Korban Ledakan Kendaraan Jo Hyun Woo" dan "Apakah Individu Yang Berafiliasi Dengan Polisi adalah Pelaku atau Korban". Ada juga artikel berjudul, "Apakah Kim Yang Selamat..."

Dari sana, Hyun Woo pun sadar Tae Pyeong masih hidup.


Kepala Yang disemprot atasannya.

Direktur : Bahkan sebuah artikel pun diterbitkan. Apa rencanamu sekarang?

Kepala Yang : Apa rencanamu?

Direktur : Aku mengerti bahwa kau ingin membuat kesan yang baik. Seolah membawa dukun sebagai konsultan tidak cukup...

Kepala Yang : Pak, itu bukan perbuatan aku. Mantan kepala, Nam Woo Hyun...

Direktur : Hei! Ngomong-ngomong, kau membawanya ke sana untuk mencari Kim Hyung Soo, bukan? Kau harus senang bahwa media dibanjiri dengan berita Jo Hyun Woo. Jika reporter ini terus menerbitkan artikel tentang ini, hanya masalah waktu yang diketahui seluruh dunia bahwa Tae Pyeong mengaku kejahatannya! Jika itu terjadi, kau dan aku... Tidak, bahkan Komisaris Jenderal harus...


Tiba-tiba, Direktur mendapat telepon dari Komisaris Jenderal.

Direktur mau gak mau menerima nya.

Direktur : Ya pak. Ya aku mengerti. Iya. Aku akan mengurusnya bagaimanapun juga.


Selesai bicara dengan Komisaris, Direktur memberitahu Kepala Yang kalau petugas polisi yang menangkap Kim Hyung Soo akan dipromosikan dan Komisaris Jenderal akan datang dan memberikan penghargaan itu sendiri.

Direktur : Ambil foto yang bagus. Dan pastikan fotonya ada di halaman sampul... dari setiap surat kabar.   Jangan sampai artikel seperti ini berakhir di halaman sampul. Ganti mereka dengan artikel untuk penangkapan Kim Hyung Soo.

Kepala Yang langsung bergerak.

Tapi dia balik lagi karena dipanggil Direktur.

Direktur : Dan, jika kau membuka bagaimana dia melihat kematian dan sekali lagi, aku akan merobek mulutmu!

Kepala Yang langsung menutup mulutnya rapat2 dan pergi.


Para detektif baru kembali. Begitu melihat mereka, Nyonya Jo langsung menghampiri mereka.

Joon Young : Bu, aku pikir kau akan kembali ke Cina.

Nyonya Jo : Sebenarnya, aku bertemu Hyun Woo di bandara. Aku pikir dia mungkin merencanakan sesuatu. Apa yang harus kita lakukan?


Kepala Yang datang sambil ngomel, ya ampun, ini sangat menyebalkan!

Lalu dia melihat Dong Woo, kau disini. Astaga, Ketua Tim Han.

Dong Woo : Ya pak.

Kepala Yang : Komisaris Jenderal mempromosikanmu. Upacara minggu depan. Kau akan segera diberitahu.

Kepala Yang lantas beranjak ke ruangannya sambil ngomel2.

Kepala Yang : Sangat cemburu.  Aku sangat cemburu.

Semua kaget.


Joon Young dan Dong Woo menyusul Kepala Yang.

Dong Woo : Aku tidak mengerti. Sebuah upacara?

Kepala Yang : Tae Pyeong seharusnya terhenti beberapa saat. Aku mendengar dia mengoceh begitu dia sampai di sana.

Dong Woo : Apa hubungannya dengan upacara itu?

Kepala Yang : Bukankah itu sudah jelas? Ini untuk mengalihkan perhatian media.  Individu yang kau sewa sebagai konsultan untuk kepolisian memperjelas bahwa dia berusaha membunuh seorang tersangka. Hei, apa menurutmu atasan hanya akan membiarkan itu terjadi? Bahkan aku akan mencoba menyelamatkan leherku sendiri!

Joon Young : Tidak, kita tidak bisa.

Kepala Yang : Apa maksudmu?

Dong Woo : Akan ada serangan bom.

Kepala Yang : Apa?  Serangan bom?

Dong Woo : Bom yang Tae Pyeong bicarakan akan meledak pada hari upacara.

Kepala Yang : Sebuah bom akan meledak hari itu?


Kang Jae memberikan minuman pada Nyonya Jo. Melihat raut wajah para detektif, Nyonya Jo tanya apa yang terjadi. Tapi tak ada yang berani memberitahu. Joon Young lalu menjawab kalau mereka hanya prihatin dan khawatir dengan Nyonya Jo.

Joon Young : Lantas,  apakah mungkin bagimu untuk tinggal di Korea untuk saat ini?

Nyonya Jo : Iya.

Joon Young : Kau punya tempat tinggal?

Nyonya Jo : Aku akan mengurusnya. Bolehkah minta alamat rumah Hyun Woo?

Joon Young mengangguk dan menyuruh Bong Soo mengantar Nyonya Jo. Tapi Nyonya Jo bilang dia bisa pergi sendiri.

Joon Young merasa tidak enak. Dia bilang mereka melakukan investigasi lapangan, jadi mungkin berantakan.

Nyonya Jo : Maka aku harus pergi dan membersihkannya. Bolehkah aku melakukan itu?

Joon Young : Tentu.


Nyonya Jo tiba di tempat Hyun Woo tinggal. Begitu masuk, dia langsung meraba-raba mencari sakelar lampu. Tak lama dia menemukannya. Setelah lampu menyala, dia dengan perlahan menuruni anakan tangga di depan pintu. Di anakan tangga, juga lantai terdapat banyak jejak kaki. Nyonya Jo lantas memungut kertas yang berserakan di lantai. Pandangannya lantas tak sengaja mengarah ke rubanah yang dibiarkan terbuka.

Memakai lilin sebagai penerangan, Nyonya Jo turun ke rubanah. Dia menaruh lilin di atas sebuah meja yang ada di sana. Beberapa saat setelah terkejut melihat penampakan rubanah Hyun Woo yang mengerikan, tangis Nyonya Jo pecah. Bersamaan dengan pecahnya tangisnya, dia teringat kata2 Hyun Woo di bandara.

Hyun Woo : Aku akan membuatmu menderita selama sisa hidupmu. Pastikan untuk menonton apa yang dilakukan anak laki-laki yang kau lahirkan. Ini semua salahmu.


Adegan beralih ke Joon Young yang menatap foto Hyun Woo di papan investigasi. Lalu dia memikirkan kata-kata Tae Pyeong tentang kematian para detektif. Tae Pyeong bilang dalam kematian dia melihat Reporter Lee pergi ke auditorium dibawah perintah Hyun Woo. Reporter Lee memakai bom di badan dan sedang berbicara di telepon.


Joon Young lalu menatap foto Reporter Lee.


Reporter Lee sendiri masih di kantornya saat dihubungi Joon Young.

Joon Young : Aku harus bicara denganmu. Bisakah kau datang ke kantor polisi?

Reporter Lee : Tentu, aku akan mampir saat aku pulang.


Dong Woo, Bong Soo dan Kang Jae tengah menyusun kursi untuk upacara promosi Dong Woo. Sesaat kemudian, Bong Soo berhenti melakukannya. Kang Jae juga.

Bong Soo : Aku tidak bisa melakukan ini. Aku mungkin mati di sini minggu depan. Rasanya seperti aku sedang menggali kuburan aku sendiri.

Kang Jae : Bagaimana jika kita tidak pergi ke upacara itu?  Bahkan jika mereka menyuruh kita melakukannya, kita mungkin tidak mati jika kita tidak muncul.

Bong Soo : Dia benar.  kita hanya tidak harus muncul.

Dong Woo : Ya, itu sebuah kemungkinan. Tetapi bahkan jika kita tidak datang, bomnya akan meledak. Bagaimana dengan orang lain? Apakah kita membiarkan mereka mati?

Kang Jae dan Bong Soo pun pusing.


Lalu Kepala Nam datang dan tanya apa yang terjadi.

Kang Jae bilang Tae Pyeong benar.

Kang Jae : Komisaris Jenderal akan berada di sini untuk upacara, jadi kita harus bersiap-siap minggu depan.

Lalu rekan polisi datang memberikan spanduk. Setelah itu dia pergi meninggalkan mereka.


Dong Woo dan Kang Jae membuka spanduk. Membaca tulisan di spanduk, mereka kaget.

Spanduk : Selamat atas promosi terhormatmu.

Kang Jae : Itu benar-benar tidak ada tanggal.

Dong Woo : Aku membuatnya tujuh tahun lalu. Kita selalu harus membuat ulang karena tanggal, jadi aku membuatnya tanpa tanggal.

Bong Soo : Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita semua benar-benar akan mati?

Kang Jae : Kita harus menghentikan upacara. Bahkan jika kita mencoba yang terbaik, kita semua akan tetap mati jika bomnya meledak.

Kepala Nam : Aku akan mencoba meyakinkan pengawas.

Dong Woo : Kita akan mengumpulkan laporan status investigasi kita saat ini.


Kedua detektif menemui Tae Pyeong yang masih dikurung di sel.

Detektif : Kim Tae Pyeong-ssi, kau bilang bom akan meledak pada hari upacara. Bagaimana kau tahu?

Tae Pyeong : Jangan bilang....

Detektif : Akan ada sebuah upacara promosi di Kantor Polisi Joongang minggu depan. Dia memberitahuku itu kau tampaknya dapat melihat kematian seseorang atau sesuatu. Benarkah itu?

Tae Pyeong pun tegang memikirkan bom yang akan meledak.


Reporter Lee hendak pergi saat Ye Ji datang.

Ye Ji : Kau mau pergi?

Reporter Lee : Ya. Jangan bekerja terlalu keras dan pulang. Hari ini bukan satu-satunya hari kau bekerja.

Ye Ji : Ya pak.


Tapi setelah Reporter Lee pergi, seseorang menghubungi Ye Ji.

"Bolehkah aku berbicara dengan Reporter Oh Ye Ji?"

"Ya itu aku."

"Aku menelepon tentang artikel yang kau dirilis pagi ini. Aku tahu afiliasi polisi yang ada di mobil dengan Jo Hyun Woo. Aku punya sesuatu untuk memberitahu kau tentang orang itu. Apakah kau punya waktu hari ini?"

Ye Ji melirik jam nya.

"Tentu, aku bisa melakukannya. Di mana kita harus bertemu?"


Tanpa Ye Ji sadari, yang menelponnya adalah Hyun Woo.

Bersambung...

0 Comments:

Post a Comment