• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 16 Part 1 (EPISODE TERAKHIR)

Sebelumnya...


Lanjut gaes.... Episode terakhir...

Nyonya Shin marah dewan direksi menolak Soo Ho menjadi pimpinan mereka. Soo Ho pun mengaku bahwa ia yang menyuruh dewan direksi menolaknya. Nyonya Shin kaget.

Flashback....


Ternyata malam itu, saat Soo Ho bilang pada Young Eun ingin jalan-jalan sebentar, Soo Ho pergi ke kedai tempat Geosan sering mengadakan pertemuan dengan dewan direksi. Soo Ho diantarkan Seketaris Kim. Soo Ho berterima kasih pada dewan direksinya karena sudah memenuhi panggilannya meski malam yang telah larut.

Direktur Go : Bukan masalah besar jam berapa sekarang saat anda memanggil kami, Pimpinan. Apa ada yang ingin anda katakan pada kami?

Soo Ho : Sepanjang yang kalian semua tahu, Geosan sudah melalui waktu yang cukup sulit. Karena itulah, kita sangat membutuhkan pimpinan yang bisa bekerja sama dengan kita.

Direktur Go : Tidakkah anda berpikir hal itu akan terjadi besok.

Soo Ho : Aku berpikir.... aku tidak seharusnya menjadi pimpinan.

Sontak para dewan direksi kaget.


Soo Ho lantas melanjutkan kalimatnya, bahwa seorang pemimpin harus bisa memberikan harapan bagi perusahaan dan karyawannya.

"Kalian berpikir aku punya kualifikasi atau kemampuan? Anak mama, pengguna narkoba. Aku tidak layak dan aku orang yang bisa menghancurkan semuanya kapanpun aku mengerjakan sesuatu. Bisakah kalian memiliki impian untuk masa depan saat kalian memilih orang seperti itu sebagai pimpinan?" ucap Soo Ho.

Direktur Park : Apa sekarang anda sedang menguji kami?

Soo Ho : Bahkan meskipun aku terpilih, aku akan mengundurkan diri.

Direktur Go : Sajangnim!

Direktur Park : Lantas anda ingin kami melakukan apa?

Soo Ho berkata, ada orang lain yang lebih layak memimpin Geosan dan ia sudah mentransfer semua sahamnya ke orang itu.

Soo Ho lantas menunjukkan surat pentransferan sahamnya. Soo Ho lantas meminta mereka memilih pimpinan Geosan dengan hati-hati demi masa depan Geosan.

Flashback end...


Nyonya Shin marah.

"Siapa orang itu? Geosan milikmu!"

"Geumanhae!" teriak Soo Ho.

"Apa yang kau lakukan! Aku tanya apa yang sudah kau lakukan!"


Nyonya Shin tambah marah saat Direktur Go mengumumkan bahwa Yoo Ra lah pemilik saham Geosan terbesar sekarang.

Direktur Go lantas menyuruh dewan direksi mengangkat tangan jika setuju dengannya.


Setengah dari dewan direksi pun mengangkat tangan mereka.

Direktur Go lantas menyuruh Yoo Ra masuk dan meminta Yoo Ra menyampaikan sepatah dua patah kata sebelum voting dimulai secara resmi.


Yoo Ra pun masuk bersama Manajer Lee.

Nyonya Shin menatap tajam Yoo Ra.

"Berhenti!" perintah Nyonya Shin.

"Minggir!" jawab Yoo Ra.

"Geosan milik Soo Ho." ucap Nyonya Shin.

"Wae? Kau ingin menempatkannya di kursi pimpinan agar bisa menyetirnya sesuka hatimu seperti boneka?" tanya Yoo Ra.


Yoo Ra lantas melihat ke arah Direktur Go. Direktur Go mengerti dan langsung memanggil dua staff untuk menyeret Nyonya Shin keluar.

Nyonya Shin tambah greget.

"Tae Yoo Ra!"

Yoo Ra tidak peduli dan menatap dingin ibunya.

Nyonya Shin lantas mengancam mereka semua, bahwa mereka tidak akan bisa selamat karena sudah memperlakukannya seperti itu.

Yoo Ra tidak peduli dan menyuruh ibunya pergi.

Nyonya Shin yang sudah tersudut, akhirnya tidak bisa apa-apa lagi selain pergi dengan dikawal dua staff suruhan Yoo Ra dan Soo Ho.


Sementara itu, Woo Hyuk sedang baku hantam dengan si penculik.

Tak lama kemudian, Woo Hyuk berhasil melumpuhkan pria itu.

Setelah membuat pria itu pingsan, Woo Hyuk langsung mengambil ponsel pria itu dan menghubungi Kepala Jang.

Woo Hyuk : Sekarang, nyawa Han Jung Won dalam bahaya. Sepertinya dia dikurung di pabrik tua... jjangkkaman. Jo Seung Hee dikurung mana?

Kepala Jang : Di Yongin, tapi tempat itu tidak ada hubungannya dengan Seketaris Woo.

Woo Hyuk : Ini ulah Shin Hyeon Sook, bajingan itu, yang menculik Jo Seung Hee. Cepatlah pergi ke tempat dimana Jo Seung Hee dikurung. Aku akan segera kesana juga.


Kepala Jang dan Detektif Lee pun bergegas kesana.


Sementara itu, di mobilnya, Nyonya Shin menyuruh supirnya mematikan radio yang sedang menyiarkan berita Yoo Ra.

Nyonya Shin : Kalian semua, aku tidak akan membiarkan kalian.


Woo Hyuk bergegas ke pabrik mencari Jung Won. Tapi sampai disana, ia sudah ditunggu Kyeong Wan.

Setelah beberapa kali terjatuh dipukuli Kyeong Wan, Woo Hyuk pun berhasil membuat Kyeong Wan jatuh pingsan.


Woo Hyuk kemudian mencari Jung Won.

Ia terkejut melihat Jung Won dikurung di dalam kandang.

Woo Hyuk : Jung Won-ssi...

Jung Won melihat Woo Hyuk.

"Woo Hyuk-ssi..."

Tapi kemudian, Jung Won jatuh pingsan.


Woo Hyuk pun langsung berlari menuju Jung Won.

Ia menghancurkan gembok dengan martil besar yang ia lihat sana.


Lalu, ia membuka ikatan tangan Jung Won dan menyambut tubuh Jung Won.

Woo Hyuk : Sadarlah Jung Won-ssi! Jung Won-ssi!


-Epi 16, PENGHAKIMAN-


Dua polisi tampak menjaga sebuah kamar di rumah sakit.


Dokter menjelaskan kondisi Jung Won pada Woo Hyuk. Dokter bilang, Jung Won hipotermia dan syok berat. Woo Hyuk pun meminta dokter melakukan yang terbaik untuk Jung Won. Dokter mengerti dan beranjak pergi.


Woo Hyuk lantas duduk disamping Jung Won. Dipegangnya tangan Jung Won.

Woo Hyuk : Gomawoyo sudah bertahan dengan baik.


Woo Hyuk dan Kepala Jang menuju kamar Kyeong Wan.


Sementara itu, Detektif Lee sedang menginterogasi Kyeong Wan.

"Kau melakukannya, kan? Percobaan pembunuhan terhadap Direktur Shin Hyeon Cheol, meneror Jaksa Cha Woo Hyuk dan membunuh Ricky."

Kyeong Wan tidak menjawab.

Woo Hyuk dan Kepala Jang datang.

Kepala Jang : Dia mengatakan sesuatu?

Detektif Lee : Tidak semuanya. Dia keras kepala.

Woo Hyuk lantas menyuruh mereka keluar karena ia mau bicara dengan Kyeong Wan.

Kepala Jang mengerti dan mengajak Detektif Lee keluar.


Woo Hyuk : Kenapa Jung Won? Apa Shin Hyeon Sook mengatakan padamu, dia ingin melihatku menderita seumur hidupku? Apa alasanmu memilih lokasi itu sebagai tempat penculikan? Kau ingin aku tahu? Wae? Wae?!

Kyeong Wan diam saja.


Sekarang Woo Hyuk di perjalanan bersama Kepala Jang dan Detektif Lee.

Kepala Jang : Kejahatan Shin Hyeon Sook bisa dibuktikan hanya dengan kesaksian orang itu. Ini akan sulit, kan? Meskipun kita bisa menangkap dia tanpa surat perintah, tidakkah kalian berpikir dia akan lolos lagi?

Detektif Lee : Tetap saja kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Woo Hyuk : Mungkin ada cara. Kita harus bergegas sebelum dia melakukan hal lain.


Soo Ho dan Yoo Ra menjenguk ayah mereka.

Soo Ho memberitahu sang ayah bahwa Yoo Ra kini menjadi Pimpinan Geosan.

Soo Ho lantas berterima kasih pada Yoo Ra. Ia paham, sulit bagi Yoo Ra untuk mengambil keputusan itu.

Yoo Ra tersenyum, ancaman berhasil.

Flashback...


Soo Ho memberitahu Yoo Ra kalau ia tidak membutuhkan Geosan dan ingin Yoo Ra menjadi pimpinan Geosan.

Yoo Ra tertawa.

"Apa yang membuatmu bicara omong kosong seperti ini? Kudengar kau bahkan membuat ancaman kepada direksi untuk dipromosikan. Apa kau meragukanku? Kau pikir aku mengincar kursi itu? Jangan cemas, itu tidak akan pernah terjadi."

"Bohong kalau kubilang aku menyerah." jawab Soo Ho.

"Kau berharap aku percaya?" tanya Yoo Ra.

"Aku harus menunggu waktu yang tepat." jawab Soo Ho.


"Bahkan jika kau memberitahuku yang sebenarnya, itu tidak ada hubungannya denganku." ucap Yoo Ra.

"Jika itu yang kau rasakan, maka hanya ada satu hal yang tersisa untukku. Akan kuserahkan semua sahamku ke perusahaan. Tidak akan kusisakan satu pun." jawab Soo Ho.

Yoo Ra kaget, apa maksudmu? Ayah menghabiskan hidupnya membangun perusahaan. Dan kau mau memberi mereka begitu saja?

"Biar kutanya satu hal. Kau tidak punya keinginan untuk menjaga apa yang sudah dibangun ayah?"

Flasback end...


Yoo Ra : Menurutmu ayah bahagia dengan keputusan itu?

Soo Ho : Mungkin.


Yoo Ra lantas memegang tangan sang ayah. Sang ayah menarik tangannya dan kembali membuka bukunya. Yoo Ra pun membantu ayahnya membuka buku.


Soo Ho lalu berdiri. Ia mengaku, akan menemui ibu mereka.

"Dia pasti kaget jadi aku akan datang untuk menghiburnya meski itu tidak mudah." ucap Soo Ho.

Yoo Ra lantas bertanya, orang seperti apa kakaknya.

"Aku pikir aku mengenalmu tapi aku tidak yakin sekarang." ucap Yoo Ra.

"Aku ingin hidup egois sekarang. Aku hanya tidak tahu bagaimana memulainya." jawab Soo Ho.

Bersambung ke part 2..............

Jadi pas Yoo Ra ditahan Manajer Lee atas perintah ibunya, saat itu Yoo Ra sudah memiliki semua saham Soo Ho... makanya dia bisa datang ke rapat pemilihan... Dia dibebasin Manajer Lee karena Manajer Lee tahu dia pemilik saham terbesar sekarang....

The Promise Ep 31 Part 2

Sebelumnya...


Eun Bong yang mabuk, masuk ke kamarnya saat ia masih ngekos di rumah Joong Dae.

Eun Bong langsung naik ke tempat tidur dan tidak menyadari ada Joong Dae yang tidur di kasurnya.

Joong Dae sendiri yang tidurnya kelewat nyenyak juga tidak sadar ada orang lain yang tidur di sebelahnya.

Joong Dae kemudian memeluk Eun Bong.


Bersamaan dengan itu, Mal Sook terbangun dari mimpi buruknya. Ia heran kenapa ia bisa mimpi Eun Bong dicekik bajak laut.

Mal Sook lantas menghubungi Eun Bong. Tapi ponsel Eun Bong mati. Cemas, Mal Sook pun keluar dari kamarnya.


Diluar, Mal Sook bertemu Na Yeon yang baru pulang belanja.

Na Yeon : Eomma, kau mau kemana sepagi ini?

Mal Sook melihat belanjaan Na Yeon.

Mal Sook : Kenapa belanjaanmu sangat banyak?

Na Yeon : Oh, aku harus memasak untuk pesta ulang tahun saat makan siang. Tapi ibu mau kau kemana?


Mal Sook pun menunjukkan alamat rumah kos Eun Bong.

Mal Sook : Aku mau mencari Eun Bong.

Mal Sook lalu pergi dengan terburu-buru.

Na Yeon heran, eomma! Eomma!


Na Yeon menghubungi Eun Bong. Ia cemas kalau Eun Bong semalam mabuk dan tidur di flat Joong Dae.


Joong Dae yang belum sadar sepenuhnya, merasa terganggu dengan bunyi ponsel Eun Bong. Ia lantas menyuruh Eun Bong menjawabnya.

Eun Bong yang juga belum sadar pun menjawab teleponnya.

"Aku mabuk dan akan pulang telat ke rumah." ucap Eun Bong.

Setelah itu, Eun Bong mau tidur lagi tapi kemudian ia tersentak saat menyadari ada orang lain di kasurnya.

Eun Bong menoleh dan langsung teriak begitu melihat Joong Dae.

Teriakan Eun Bong sontak membuat Joong Dae terbangun. Joong Dae juga kaget melihat Eun Bong.

Eun Bong : Kenapa kau membawaku kesini!

Joong Dae : Lihat siapa yang bicara. Kau ada dimana?


Sadar dirinya di flat Joong Dae, Eun Bong pun dengan entengnya berkata, kalau ia akan pindah lagi ke flat itu.

Joong Dae lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Apa yang kau lihat! Kau lihat semuanya!"

Sontak, jahilnya Eun Bong kumat. Ia pun langsung mengisengi Joong Dae dengan menarik-narik selimut Joong Dae.

Joong Dae : Kau harus bertanggung jawab! Aku tidak pernah tidur dengan wanita lain selain ibuku!

Keributan itu pun terhenti saat terdengar bunyi bel.

Mereka panic dan langsung mengenakan pakaian mereka.

Eun Bong sempat salah pakai. Ia malah memakai celananya Joong Dae.

Joong Dae kesal dan langsung menarik celananya.

Mereka lantas keluar dari kamar dan berdiri di depan pintu.

Terdengar suara Mal Sook yang memanggil2 Eun Bong. Mereka tidak menjawab.


Tae Joon menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Kyung Wan.

Sontak Kyung Wan marah dan tidak menerimanya.

Kyung Wan : Kau pengecut atau picik? Jika semudah itu untuk lari, tidak seharusnya kau memulainya.

Tae Joon : Maaf.

Kyung Wan : Kang Tae Joon, yang harus kau lindungi adalah Se Jin, bukan harga dirimu.


Tae Joon : Itulah kenapa aku melakukan ini. Aku tidak mau Se Jin menderita karena aku.

Kyung Wan : Seberapa keras kau berjuang untuk Se Jin?

Kyung Wan merobek surat pengunduran diri Tae Joon.

Kyung Wan : Akan kuterima itu jika Se Jin menginginkannya. Pergilah.


Tae Joon kembali ke ruangannya dan melihat ponselnya berbunyi.

Telepon dari Yoo Kyung yang menyuruhnya datang ke kafe dekat kantor saat makan siang.

Yoo Kyung : Jangan katakan pada Se Jin. Jangan datang dengan tangan kosong. Pastikan kau membawa kesadaranmu dan kesopananmu.


Di rumahnya, Man Jung sedang membuat daftar barang2 mahal yang akan dimintanya pada keluarga Se Jin.

Tak lama kemudian, ia sadar dan heran sendiri karena tidak ada kabar dari Se Jin setelah pertemuan keluarga waktu itu.

Man Jung lantas menghubungi Se Jin dan mengajak Se Jin bertemu. Se Jin mengajak Man Jung bertemu di kantornya karena ia mau melihat Tae Joon.

Man Jung setuju.


Usai bicara dengan Se Jin, Man Jung dapat kunjungan dari Se Gwang. Se Gwang membawakan Man Jung mi Ojang-dong.


Sambil makan mi, Man Jung bertanya, kenapa Se Gwang pergi begitu saja dari rumahnya tempo hari.

Se Gwang pun berkata, itulah kenapa ia datang mengunjungi Man Jung sekarang karena mau merasa tidak enak.

Man Jung : Apa pekerjaanmu?

Se Gwang : Aku mengemudi, mengerjakan tugas dan hal lain juga.

Man Jung : Orang tuamu masih ada?

Se Gwang : Seperti itulah. Kau tidak punya suami?

Man Jung : Setiap kali aku menikah, mereka mati, selingkuh atau membuat masalah. Hidup sendiri adalah yang terbaik.

Man Jung lantas menanyakan nama Se Gwang.

Se Gwang : Heo Se... Pal. Heo Se Pal.

Man Jung pun berkata, nama Se Gwang mirip dengan anaknya.

Se Gwang lantas meminjam uang Man Jung.


Yoo Kyung dan Tae Joon bertemu di kafe. Singkat cerita, Yoo Kyung menyuruh Tae Joon melepaskan Se Jin. Yoo Kyung berkata, bahwa Se Jin tidak mau mendengarnya dan mengancamnya. Yoo Kyung bilang, bahwa Se Jin tidak mau melepaskan Tae Joon.

"Jadi kau harus meninggalkannya terlebih dahulu." ucap Yoo Kyung.

Tae Joon pun bangkit dari duduknya dan berlutut pada Yoo Kyung. Ia meminta maaf karena sudah membohongi Yoo Kyung.

Tae Joon lantas meminta diberi kesempatan.

"Aku ingin mendapatkan maaf darimu dan mulai lagi dari awal. Aku akan membalasmu seumur hidupku. Aku akan membalas Se Jin... dan anak itu... untuk semua dosaku."


"Anak? Beraninya kau menggunakan anak sebagai alasan. Itukah sebabnya kau membuang anakmu yang masih 5 tahun?"

"Benar, aku pria brengsek yang membuang anaknya. Karena itu aku ingin lebih melindungi bayi Se Jin. Tolong bantu Se Jin melindungi bayinya."

"Baiklah. Akan kulindungi bayi Se Jin. Jika kau ingin melindungi bayi itu, tinggalkan Se Jin. Jika kau berusaha meyakinkan Se Jin, aku tidak akan

menjamin keselamatan bayinya."

"Baiklah, aku akan mundur."


Yoo Kyung lantas melemparkan uang pada Tae Joon dan meminta Tae Joon merahasiakan hal itu sampai mati.

Tae Joon memungut amplop berisi uang itu dengan mata berkaca-kaca.


Tanpa ia sadari, Se Jin duduk di belakangnya.

Se Jin kesal.

Tae Joon lantas beranjak pergi.

Se Jin juga pergi.


Setelah Se Jin pergi, Man Jung datang. Man Jung pun bingung harus bagaimana karena Se Jin sudah pergi.


Se Jin memberikan dua tiket penerbanan ke Boston pada Tae Joon.

Tapi Tae Joon menyuruh Se Jin pergi sendirian dan merobek tiketnya.

Tae Joon menyuruh Se Jin meninggalkannya. Tae Joon bilang, Se Jin akan menjadi sampah bila bersama sampah seperti dirinya.

Tae Joon lantas menyuruh Se Jin pulang.


Se Jin memeluk Tae Joon.

Tae Joon melepaskan pelukan Se Jin dan menyuruh Se Jin pulang.

"Aku lebih kuat dari yang kau pikirkan. Aku akan mengembalikan semuanya. Tunggu dan lihatlah." jawab Se Jin, lalu pergi.


Di mobilnya, Se Jin menghubungi reporter.


Besoknya, beredar di internet soal pengakuan Se Jin yang hamil anak Tae Joon.


Sontak, rekan2 Tae Joon kaget membacanya.


Kyung Wan dan Tae Joon juga kaget.


Di kamarnya, Na Yeon resah memikirkan masalahnya.


Yoo Kyung kaget saat dapat laporan dari Young Sook soal artikel Se Jin.


Yoo Kyung marah.


Se Jin memutuskan pindah ke apartemen Tae Joon.

Se Jin bilang, jika ia tidak pindah, ia takut akan membenci ibunya.

Yoo Kyung pun tak punya pilihan lain lagi selain mengizinkan Se Jin menikah dengan Tae Joon.

Yoo Kyung mengatakannya sambil menangis. Sontak Se Jin langsung menoleh dan menatap ibunya.


Bersambung...............