• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 10 Part 2

Sebelumnya....


Seok Hee keluar dari rumah bersama Seo Jin dan Na Ri. Seo Jin dan Na Ri terus masuk ke mobil. Sementara Seok Hee kikuk menatap Yoon Do, apalagi Yoon Do memakai stelan jas pilihannya.


Yoon Do : Saat kalian tiba, karyawan cabang Asia Tenggara kami akan membantumu.

Seok Hee : Apa kau yakin bisa tinggal di Laos?

Na Ri : Akan lebih baik mati kepanasan di Laos daripada dipukuli sampai mati oleh ayahmu.

Seok Hee hanya bisa menghela nafas mendengarnya. Ia keberatan Na Ri dikrim ke Laos.


Seo Jin melepas earphonenya.

Seo Jin : Noona, aku suka Laos! Aku tidak akan pergi ke tempat les dan aku akan bersama ibuku setiap hari.

Seok Hee Baiklah. Habiskan waktu dengan ibumu selama yang kamu mau.

Seo Jin berseru senang, ayo pergi ke Laos!


Na Ri : Apa kau tahu? Ketika musang makan ular beracun, mereka akhirnya pingsan karena racun. Tapi setelah tidur selama beberapa jam, mereka bangun untuk menyelesaikan memakan ularnya. Bukankah itu menakjubkan? Mulai sekarang, aku akan menjadi musang itu. Siapa yang tahu? Aku mungkin akan menjadi aktris terbaik di Laos.


Na Ri lalu menatap Seo Jin.

Na Ri : Seo Jin-ah...

Seo Jin yang memakai earphone, tidak mendengar jadi dia tidak menjawab.

Na Ri melepas earphone Seo Jin.

Na Ri : Mo Seo Jin, haruskah kita makan semua makanan Korea enak sampai kenyang sebelum kita pergi?

Seo Jin : Kedengarannya enak! Aku ingin daging!


Na Ri lantas tanya ke Yoon Do, apa Yoon Do tahu restoran daging yang enak?

Yoon Do : Tentu saja.


Yoon Do menatap Seok Hee. Ia tersenyum. Seok Hee juga tersenyum.


Yoon Do membawa mereka ke restorannya.

Di pintu kaca, tertulis pengumuman bahwa restoran itu tutup untuk hari itu.

Seo Jin makan dengan lahap.

Pak Heo heboh bertemu Na Ri.

Pak Heo : Aku telah menjalani seluruh hidupku sebagai penggemarmu. Aku tidak menyangka hari seperti ini akhirnya datang. Hanya Tuhan yang tahu betapa terhormatnya aku. Silakan makan. Dan bersemangatlah!

Yoon Do menarik lengan ayahnya. Ia menatap tegas sang ayah, minta ayahnya mengontrol diri.


Pak Heo mengerti tapi kumat lagi gara2 abis disuapin Na Ri.


Pak Heo menggenggam tangan Yoon Do.

Pak Heo : Nak, terima kasih banyak. Bahkan jika aku mati besok, aku akan mati dengan bahagia. Kau yang terbaik.

Yoon Do : Ayah, tahan diri ayah.

Pak Heo : Baiklah.

Pak Heo menghela nafas dan memukul pipinya. Ia berusaha mengendalikan ekspresinya.

Pak Heo : Apa aku sudah terlihat baik?

Yoon Do : Ya.

Pak Heo : Bisakah aku berfoto bersamanya?

Yoon Do : Hanya sekali, ya?


Yoon Do pun minta izin Na Ri. Na Ri mengizinkan.

Yoon Do pun memotret ayahnya dan Na Ri.


Setelah itu, Pak Heo menyuruh Yoon Do dan Seok Hee berfoto bersama juga. Keduanya langsung menolak karena malu, tapi Pak Heo memaksa. Yoon Do yg memang mau foto dgn Seok Hee, langsung mendekatkan kursinya ke Seok Hee. Tapi gaya mereka yg kaku, membuat mereka ditegur Pak Heo.

Pak Heo : Ekspresi apa itu? Ini bukan tahun 80-an. Lakukan seperti ini! Letakkan tanganmu di bahunya seperti ini...

Pak Heo merangkul Na Ri, memberi contoh pada Yoon Do.

Yoon Do pun meletakkan tangannya di bahu Seok Hee. Seok Hee tertegun dan.... ckrek...


Yoon Do dan Seok Hee berdiri di depan mobil. Sebuah pesawat nampak terbang di atas mereka.

Ya, Na Ri dan Seo Jin sudah pergi.

Seok Hee : Apa target TOP berikutnya adalah Baek Soo Jin? Aku ingin tahu kelemahan apa yang akan mereka gunakan untuk mengusir Baek Soo Jin kali ini. Aku membuatnya bertahan dengan mengatakan akan membantunya mendapatkan tunjangan yang besar. Kini aku bahkan tidak bisa menepati janjiku.

Yoon Do : Kedengarannya kau memberi pertanyaan yang memancing.

Seok Hee : Tidak. Apa rasanya seperti itu?

Yoon Do : Ya.

Seok Hee : Aku tidak bisa meminta sesuatu untuk tugas TOP-mu. Jangan pedulikan aku.


Yoon Do memberikan Seok Hee flashdisk.

Seok Hee : Apa ini?

Yoon Do : Baek Soo Jin berselingkuh dengan seorang chef saat ini. TOP merencanakan perselingkuhannya. Itu file audio dari rapat TOP. Aku tahu itu tidak akan berguna saat ini tapi gunakan untuk menemukan cara lain guna membantunya.

Seok Hee : Kau membuatku merasa buruk.

Yoon Do : Jangan bersikap lembek sekarang. Salah satu misiku adalah untuk memberi tahumu segalanya tentang TOP.


Seok Hee : Kau berbakat menjadi mata-mata, Pengacara Heo.

Yoon Do : Itu karena aku putus asa. Aku yakin kau merasakan hal yang sama.


Wan Joon disambut tepuk tangan para direkrut di ruang meeting.

"Selamat atas promosimu menjadi Wakil Pimpinan." ucap salah satu direktur.

Wan Joon tersenyum. Ia mau bicara,, tapi para direktur tak memberinya kesempatan bicara dan memuji2 Je Kook. Mereka menyebut, Wan Joon bisa jadi Wakil Pimpinan karena Je Kook.

Wan Joon tampak kesal mendengarnya tapi ia diam saja dan tidak membalas perkataan para direktur yg terkesan meremehkannya.


Je Kook menatap Wan Joon.

Wan Joon : Mari kita bicarakan agenda pertama untuk hari ini. Mari dengar pendapat kalian tentang dana tambahan MC Technology.


Malam harinya,, Seok Hee menatap kursi Seo Jin yg kini kosong.


Young Seo terlihat bahagia lantaran Seo Jin dan Na Ri sudah tak ada lagi di rumahnya.

Young Seo : Sayurannya sangat segar hari ini. Makanlah.

Seok Hee : Seo Jin dan ibunya sudah pergi. Sepertinya semua orang senang melihat mereka pergi.

Young Seo : Tidak sembarang orang bisa menjadi bagian dari keluarga kita. Sikap sopan dan tidak berlebihan diutamakan dalam keluarga ini. Pasti sulit bagi ibu Seo Jin untuk menyesuaikan diri. Sudah menjadi tugas kita untuk membantunya dan putranya menjalani kehidupan yang nyaman.

Seok Hee : Jadi, kau mengirimnya ke Laos saat tahu dia mudah kepanasan? Karena itu tugasmu?


Mendengar itu, Cheol Hee langsung menatap tajam Young Seo.

Young Seo membela diri. Ia bilang, Na Ri sendiri yg mau pergi.

Young Seo : Dia ingin membesarkan Seo Jin di negara yang ramah lingkungan.


Cheol Hee langsung berhenti makan. Ia tahu, Young Seo sengaja melakukannya karena tak mau melihat Na Ri bahagia. Tapi Cheol Hee memilih tidak menanggapi Young Seo dan tanya soal rapat ke Wan Joon.

Wan Joon : Beberapa direktur bagai kelelawar yang oportunistik. Aku sedang membuat daftar untuk menyingkirkan mereka. Aku akan melaporkannya jika sudah selesai.

Cheol Hee : Jika airnya terlalu jernih, ikan tidak akan bisa bertahan hidup. Jika kau menyingkirkan mereka semua, kau akan menyesalinya. Yang lebih penting adalah bagaimana kau memanfaatkan mereka demi keuntunganmu.

Wan Joon : Baik.


Wan Soo : Itu benar, tidak tahukah kau kelelawar dianggap simbol keberuntungan di Cina? Itu sebabnya ada begitu banyak motif kelelawar pada pakaian dan furnitur. Itu juga melambangkan umur panjang. Dengarkan ayah.  Prasangka itu sangatlah kuno. Benar begitu, Ayah?

Cheol Hee : Apa kau sudah menyelesaikan filmmu?

Wan Soo : Belum. Kami sudah selesai syuting, tapi masih ada proses pasca produksi.

Cheol Hee : Apa kau bisa menyelesaikannya kali ini?

Wan Soo : Tentu saja!


Young Seo : Sangat menyenangkan makan malam hanya dengan keluarga.

Seok Hee : Kurasa Seo Jin bukan anak ayah.


Pelayan menuangkan air ke gelas Wan Joon, namun ia tak sengaja menumpahkan airnya ke tangan Wan Joon. Ia pun langsung minta maaf.

Wan Joon kesal,, tapi ia tak bisa menggalaki pelayannya.

Wan Joon lantas berdiri.

Young Seo : Selesaikan dulu makanmu. Kau bisa berganti pakaian setelah makan malam.


Wan Joon : Tidak, aku sudah selesai makan.

Wan Joon beranjak pergi.

Young Seo : Dia selalu bersih.


Selesai makan malam, Seok Hee kembali ke kamarnya dan terkejut mendapati Wan Soo disana.

Seok Hee : Apakah ini tempat istirahat? Aku akan membiarkannya karena itu kau.

Wan Soo : Kudengar kau mengantar Seo Jin pergi.

Seok Hee : Ya.

Wan Soo : Apa Pengacara Heo memberitahumu tentang aku?

Seok Hee : Ya. Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Kau pikir aku akan mengadu?

Wan Soo : Mengadu itu bukan gayamu. Bagaimanapun, impianku untuk mendapatkan 30 persen saham sudah hilang sekarang. Menurutmu kenapa orang tua kita hanya memercayai Wan Joon, bukan aku, anak tertua mereka? Hei, jika itu kau siapa yang akan kau percayai?

Seok Hee : Aku akan memercayaimu.

Wan Soo : Sungguh?


Seok Hee : Apa kau ingat? 15 tahun lalu. Di hari ibuku terbunuh.

Flashback....


Di ruang makan, Seok Hee terus menangis dan tidak mau melepas selimut yg menyelimuti tubuhnya.

Young Seo dan Wan Joon kesal.

Young Seo : Selimut itu ada di tempat kejadian! Kau tidak seharusnya membawa barang pembawa sial ke rumah ini, jadi berikan!

Seok Hee : Tidak. Ini selimut ibuku.

Young Seo : Kau sangat keras kepala.


Wan Joon yg sudah tak tahan lagi, akhirnya menarik paksa selimut itu dari Seok Hee.

Wan Soo muncul tepat saat itu. Tak suka melihat Seok Hee disakiti, Wan Soo mendorong Wan Joon. Selimut itu jatuh ke lantai.


Wan Soo lantas mengambil selimut itu dan menyelimuti Seok Hee.

Seok Hee menangis keras.

Wan Soo yg iba, memeluk Seok Hee.

Flashback end...


Seok Hee : Hanya kau satu-satunya yang ada di pihakku. Hanya dengan memelukku di hari itu kau menjadi seseorang yang jauh lebih baik daripada Mo Wan Joon bagiku. Kurasa kau bisa melakukan semua yang dia lakukan.

Wan Soo : Kau lebih sentimental dari yang kukira. Sampai jumpa.

Wan Soo beranjak keluar.


Yoon Do dan TOP kembali rapat.

Yoon Do : Choi Na Ri dan Seo Jin tiba dengan aman di Laos.

Pak Yoon : Berkat Ketua Tim Kwon, semuanya berjalan lancar.


Pak Kwon langsung berbangga diri. Ia mengaku senang melihat tingkat stress Young Seo berkurang.

Je Kook : Kenapa kau peduli dengan tingkat stres Nyonya Ha? Jangan berlebihan. Lalu sejak kapan TOP memuji diri karena suatu tugas kecil? Kita tidak melayani keluarga itu. Kita melayani MC Grup. Tidak ada anggota keluarga yang di atas itu.  Mengerti?

Pak Kwon langsung minta maaf.


Je Kook : Bagaimana Baek Soo Jin?

Pak Yoon : Itu berjalan dengan baik.


Kyung A menunjukkan foto2 kebersamaan Soo Jin dgn pria itu.

Kyung A : Bukankah ini bukti yang cukup untuk membuatnya berada di pihak yang salah?

Je Kook : Ya.


Pak Kwon : Jika Baek Soo Jin adalah pihak yang bersalah dalam perceraian, maka kita akan punya keunggulan dalam negosiasi tunjangan.

Je Kook : Berapa banyak uang yang telah diberikan kepada keluarga Baek Soo Jin?


Joo Young menunjukkan grafik pengeluaran untuk keluarga Soo Jin.

Pak Yoon : Ini pengeluaran kartu kredit keluarganya dan biaya kuliah adiknya di luar negeri. Jika kita asumsikan mendanai jumlah yang ditetapkan setiap tahun, maka akan baik bagi kita jika dia di pihak yang bersalah.


Yoon Do : Jadi, perhitungan biaya yang akan mendikte takdir pasangan ini?

Je Kook : Ini adalah akhir dari pasangan yang menikah tanpa cinta. Keluarga Baek Soo Jin bukan lelucon. Jangan lengah karena kita bisa menyalahkannya atas perceraian. Sebagai tindakan pencegahan, cari sesuatu tentang keluarganya, siapa tahu kita harus mengajukan gugatan.

Pak Yoon : Sepertinya dia sudah bertemu dengan pengacara keluarganya. Tapi aku sudah mengurusnya.

Je Kook : Aku senang kau cepat tanggap. Tapi apa kelemahan dari pria yang ditemuinya?


Kyung A : Itu agak parah.

Flashback...


Pak Yoon dan Kyung A menemui pria sebenarnya yg ditaksir Soo Jin.

Kyung A : Kulihat restoran Italia-mu di Gangnam mempunyai banyak pelanggan. Chef Kim, kau lulusan ALMA, bukan? Kudengar sulit untuk diterima di sana. Kulihat kau bekerja sebagai asisten chef di Rumah Sakit Arab Saudi setelah lulus. Resumemu tampaknya tidak sesuai sehingga kami memeriksa daftar lulusan dan...

Chef Kim : Tunggu. Kenapa kau melakukan ini kepadaku?

Pak Yoon : Orang Korea benci jika kau berbohong tentang kualifikasimu. Kenapa kau berbohong?

Pak Yoon lantas memberikan Chef Kim amplop yg isinya uang 100 juta won.

Flashback end...


Je Kook berdiri : Bagus. Kita akan memotongnya, jadi jangan buang-buang waktu. Mari kita singkirkan dia segera.

Tim : Baik.

Bersambung ke part 3....

The Great Show Ep 9 Part 4

Sebelumnya...


Di kamarnya, Kyung Hoon bicara dgn seseorang di telepon.

Kyung Hoon :  Aku merasa baik-baik saja. Sama sekali tidak. Aku tidak melakukannya sendiri. Mari bertemu setelah konvensi nasional.


Tak lama, Joon Ho datang. Joon Ho menatap sang ayah dgn wajah kecewa.

Kyung Hoon : Kenapa kau kemari?

Joon Ho : Aku ingin menanyakan sesuatu.

Kyung Hoon : Ada apa selarut ini?

Joon Ho : Untuk apa ayah melakukan ini?


Kyung Hoon : Apa maksudmu?

Joon Ho : Serangan kemarin. Aku tahu ayah mengaturnya.

Kyung Hoon kaget tapi dia masih pura2 bego.

Kyung Hoon : Apa yang kau dengar sampai beromong kosong begitu?



Joon Ho : Inikah cara membangun konservatisme dan menyelamatkan partai?

Kyung Hoon : Berhenti bicara omong kosong di depan orang cedera. Pulanglah. Ayah lelah baik secara fisik dan mental.

Joon Ho : Aku akan mencalonkan diri dalam pemilu untuk menggantikan ayah.

Kyung Hoon kaget, kenapa kau berubah pikiran?

Joon Ho : Aku ingin membuktikan politik ayah atas nama konservatisme salah. Aku ingin menjadi yang terbaik untuk pemilih dan seseorang. Tanpa bantuan ayah. Sendirian.

Kyung Hoon : Apa maksudmu?

Joon Ho : Aku akan mencalonkan diri sebagai independen, tanpa nominasi Partai Nasionalis.


Dae Han dan Bong Joo bicara di taman, depan rumah Dae Han.

Dae Han : Jaksa yang memimpin kasus Lee Chang Min dekat dengan Kang Kyung Hoon, jadi, aku ragu dia akan menggali dengan keras. Aku yakin

tidak ada yang bisa ditemukan meski dia menggali. Jika Kang Kyung Hoon mempekerjakannya, dia akan sangat teliti.

Bong Joo : Lee Chang Min adalah anggota grup progresif di internet, dan dia mengirim unggahan untuk mengkritikmu kepada semua wartawan. Kau harus mengembalikan citramu.

Dae Han : Citra yang rusak tidak bisa dipulihkan semudah itu. Ini yang terbaik.

Bong Joo : Apa?


Dae Han : Baik atau buruk, Wi Dae Han si Politisi tertanam di benak semua orang. Aku harus membuka lembaran baru.

Bong Joo : Baiklah. Kau bukan Putra Durhaka atau Ayah Nasional. Mari ke Dewan Nasional sebagai politisi Wi Dae Han.

Dae Han : Dewan Nasional? Kedengarannya bagus. Aku tidak merasa Kang Kyung Hoon melakukan itu hanya karena apartemen. Aku yakin dia mengincar sesuatu yang jauh lebih besar. Tapi aku tidak tahu apa itu.


Paginya, Walikota Jung membaca artikel sanggahan ttg Chang Min yg mengaku sbg suporter Dae Han.

Artikel itu berjudul, Orang yang Menjelekkan Wi Dae Han di Internet Adalah Pendukungnya?'


Tak lama, Dae Han datang.

Walikota Jung : Kebetulan sekali. Aku baru saja membaca soalmu.

Dae Han : Bagaimana menurutmu? Bukankah itu mencurigakan?

Walikota Jung : Apa maksudmu?

Dae Han : Ini semua direncanakan dan Lee Chang Min hanya suruhan.

Walikota Jung : Suruhan siapa?

Dae Han : Kang Kyung Hoon. Siapa lagi? Aku yakin. Kang Kyung Hoon merencanakan serangan ini.

Walikota Jung : Aku tahu kau membencinya, tapi dia tidak akan tertusuk hanya untuk menyingkirkan apartemen upah rendah. Menurutku itu juga aneh.

Dae Han : Aku yakin ada yang lebih besar, tapi entah apa.


Ponsel Walikota Jung berdering. Walikota Jung bergegas menjawabnya. Ia terkejut.

Dae Han tanya ada apa?

Walikota Jung : Anggota Dewan Ham Tae Choon dari partai Nasionalis. Putranya ditangkap karena narkoba.

Dae Han kaget.


Sekarang,, Dae Han dan Bong Joo sedang di perjalanan. Bong Joo membaca artikel ttg putra Anggota Dewan Ham yg ditangkap karena narkoba.

Bong Joo : Ini soal putra Anggota Dewan Ham. Cerita yang membersihkan namamu terkubur karena ini.

Dae Han : Jaksa yang memimpin kasus putra Anggota Dewan Ham sama dengan yang memimpin kasus Lee Chang Min, bukan?

Bong Joo : Ya, itu benar.

Dae Han : Kini aku tahu gambaran besarnya.

Bong Joo : Apa?

Dae Han : Aku yakin Kang Kyung Hoon yang mengeliminasi Ham Tae Choon.

Bong Joo : Apa?


Dae Han : Ham Tae Choon adalah kandidat utama untuk jadi ketua partai berikutnya.

Bong Joo : Benar.

Dae Han : Tujuan utama Kang Kyung Hoon adalah menjadi ketua partai dan mengambil alih Partai Nasionalis sebelum pemilu. Anggota Dewan Ham Tae Choon, yang putranya ditangkap atas narkoba diunggulkan menjadi ketua Partai Nasionalis. Dengan kejadian ini, tiga pekan sebelum konvensi nasional, ini diperkirakan akan menjadi pukulan mematikan bagi Anggota Dewan Ham Tae Choon.


Kyung Hoon menonton berita penangkapan putra Pak Ham dgn wajah senang.


Tak lama, asistennya masuk, memberitahukan kedatangan Dae Han. Lalu ia tanya, apa yg harus ia lakukan?

Kyung Hoon : tidak boleh menolak seseorang yang datang mengunjungiku.


Asisten Kyung Hoon mengerti dan bergegas membukakan pintu untuk Dae Han.

Dae Han masuk dan memberikan buah2an yg dibawanya asisten Kyung Hoon. Asisten Kyung Hoon meletakkan keranjang berisi buah itu di meja, lalu keluar.

Dae Han : Bagaimana perasaan anda?

Kyung Hoon : Aku baik-baik saja. Aku yakin kau sibuk. Terima kasih sudah datang sendiri.

Dae Han : Tentu saja aku harus datang.


Mereka kemudian duduk.

Dae Han : Mendengar bahwa penyerang anda adalah salah satu pendukungku, aku merasa sangat tidak enak.

Kyung Hoon : Kau tidak bisa menjadi politisi hanya karena bekerja dengan baik. Kau harus mengawasi pendukungmu.

Dae Han : Anda sangat bijaksana. Aku belajar hal besar dari anda melalui ini. Mentalitas seorang martir, yang bahkan menikam dirinya sendiri. Astaga.

Kyung Hoon kaget mendengar kata2 Dae Han. Tapi ia masih saja pura2 tidak tahu.

Kyung Hoon : Anda luar biasa. Mereka bilang orang baik menganggap semua orang baik, dan orang curang mengira semua orang berbuat curang.


Dae Han : Orang curang kata anda? Orang curang pun punya level. Perjalananku masih panjang sebelum bisa menyusul anda. Anda tidak ada tandingan. Apartemen upah rendah ditolak karena serangan yang diatur itu. Anda menyingkirkan aku, duri di sisi anda, dengan satu pukulan. Anda dikasihani berkat serangan itu. Anda menyingkirkan pesaing Ham Tae Choon dengan memanfaatkan putranya dan akan menjadi ketua partai. Aku bahkan tidak pernah membayangkan itu. Anda luar biasa.

Kyung Hoon : Kenapa kau menulis fiksi saat mengunjungi pasien? Kau masih belum tahu tentang waktu dan tempat yang tepat untuk mengatakan hal-hal macam itu.


Dae Han berdiri.

Dae Han : Astaga. Lihatlah aku. Imajinasiku menjadi liar terlepas dari waktu dan tempat. Aku dan mulut besarku. Maaf jika aku menyinggung anda.

Kyung Hoon : Jika kau tahu telah menyinggungku, silakan pergi.

Dae Han : Baiklah. Jaga diri anda.

Dae Han mau pergi tapi ia ingat sesuatu.

Dae Han : Ingat saat aku menemui anda saat masih SMA? Anda ingat, bukan? Aku ingat nasihat yang anda berikan saat itu. Anda melarangku mendambakan apa yang bukan milikku. Tapi kursi di Dewan Nasional adalah milikku, jadi, turunlah kali ini.


Usai mengatakan itu, Dae Han pun keluar.

Dae Han meninggalkan RS bersama Bong Joo.

Bong Joo : Apa yang kau katakan kepadanya?

Dae Han : Aku hanya memberi salam sebelum memulai permainan.

Bong Joo : Menurutmu bagaimana pemungutan suara untuk apartemen upah rendah? Waktu kita tiga pekan lagi.

Dae Han : Kau tidak pernah tahu.


Di TV, disiarkan berita ttg apartemen upah rendah.

"Hari ini, penduduk Jungang-gu, Inju memberikan suara mengenai pembangunan Apartemen Upah Rendah...."

3 Pekan Kemudian.....

"Dengan 1150 suara melawan 1236 suara, apartemen ditolak."


Malamnya,  Dae Han dan Walikota Jung bertemu di sebuah restoran.

Dae Han : Apa yang akan terjadi pada lahannya sekarang?

Walikota Jung : Itu ditolak, jadi, apa yang bisa kita lakukan? Itu akan terus kosong.

Dae Han : Lahan berharga itu...

Walikota Jung : Kuharap sekolah internasional atau apa pun yang akan masuk.

Dae Han : Kita kalah dari Kang Kyung Hoon lagi. Aku ceroboh. Seharusnya aku tidak memajukan pemungutan suara. Bukankah konvensi nasional Partai Nasionalis besok?


Walikota Jung : Ya. Dengan keluarnya Ham Tae Choon, Kang Kyung Hoon mungkin akan menjadi ketua partai baru. Kang Kyung Hoon tidak ikut pemilu lagi, dan mencalonkan diri menjadi ketua partai... Menurutmu apa artinya?

Dae Han : Dia mungkin ingin mengambil alih partai sebelum pemilu agar bisa menominasikan semua orang-orangnya.

Walikota Jung : Tentu. Tapi bukan hanya itu.

Dae Han : Lalu?

Walikota Jung : Dia berencana menjadi ketua partai dan meminta anaknya Kang Joon Ho mencalonkan diri di distrikmu. Kang Joon Ho bisa memikat pihak tengah, jadi, dia musuh yang lebih sulit dari ayahnya. Kau harus tetap waspada. Kau mungkin kalah pertarungan ini, tapi kau harus menang pemilu. Republik Korea adalah republik demokratis. Kedaulatan Republik Korea milik rakyat. Semua wewenang berasal dari rakyat.


Paginya, Dae Han jogging sambil memikirkan kata2 Walikota Jung semalam.

Dae Han : Aku, Wi Dae Han, bersumpah untuk menjadi anggota dewan yang hebat.


Di tempat yg sama, Joon Ho juga lagi jogging.

Mereka bertemu. Dae Han heran melihat Joon Ho ada disana.

Dae Han : Sedang apa kau di sini?

Joon Ho : Apa lagi? Aku berolahraga. Aku joging setiap pagi. Itu kebiasaan.

Dae Han : Benar. Kenapa kau joging di lingkungan ini?

Joon Ho : Bukankah orang biasanya joging di dekat rumah mereka?

Dae Han : Apa maksudmu, di dekat rumahmu?


Joon Ho : Aku pindah kemari kemarin.

Dae Han kaget, apa?

Joon Ho : Senang bertemu denganmu, Wi Dae Han. Aku tetangga barumu.


Bersambung....