Graceful Family Ep 10 Part 3

Sebelumnya...


Seok Hee keluar dari kamarnya sambil minum secangkir minumannya. Ia masih memakai gaun tidurnya. Di koridor,, ia papasan dengan Kepala Pelayan dan seorang wanita. Kepala Pelayan memberitahu Seok Hee kalau wanita itu adalah kurator dan manajer Galeri Young Seo. Kepala Pelayan juga mengenalkan Seok Hee pada wanita itu.

Seok Hee : Menurutmu bagaimana Nyonya Ha mengelola galerinya?

"Tentu saja, sempurna." jawab wanita itu.

Seok Hee mengangguk2, lalu beranjak pergi.


Wanita itu lantas pergi menemui Young Seo.

Young Seo : Aku tahu kau sangat sibuk, jadi kenapa kau ke sini?

"Bahkan jika aku sibuk, tapi aku harus mengantar hadiah."

"Hadiah?  Apa seperti yang kupikirkan?" Young Seo antusias.

"Ya. Kami akhirnya dihubungi sebuah galeri di Amerika Serikat untuk mengadakan pameran karya YS."

"Sungguh? Itu luar biasa!" ucap Young Seo.

"Anda pasti kesulitan bekerja sebagai YS, berurusan dengan klien kecil. Sudah 15 tahun sejak Nyonya Ahn meninggal. Anda harus mengungkapkan siapa diri anda sekarang."

"Kita punya cukup banyak karya seni untuk itu, bukan?" tanya Young Seo.

"Nyonya Ahn sangat perfeksionis, jadi ada yang dia tidak ungkapkan kepada publik bahkan setelah menyelesaikannya. Jadi jangan khawatir. Tidak ada yang akan mengenali itu karyanya."

"Baiklah. Aku mengandalkanmu."


"Oh, aku bertemu seseorang beberapa saat lalu. Mo Seok Hee adalah putri Nyonya Ahn, bukan?"

"Ya. Sejak dia kembali dari Amerika Serikat, aku jarang ke galeri. Dengan sengaja."

"Anda harus berhati-hati."


Di kamarnya, Soo Jin sedang berdandan. Lalu sebuah pesan masuk ke ponselnya.

"Aku sudah sampai. Cepatlah! Aku merindukanmu"

Soo Jin senang dan langsung pergi.


"Anda akan memberiku komisi dan sumbangan untuk galeri, kan?" tanya wanita itu ke Young Seo.

"Tentu saja!" jawab Young Seo.


Soo Jin kemudian datang.

Young Seo : Kau akan pergi?

Soo Jin : Ya. Aku akan menghadiri konser setelah kelas memasak, jadi, aku akan pulang sedikit terlambat.

Young Seo : Sungguh? Nikmatilah.

Soo Jin lantas pamit.


Wanita kurator itu memuji Soo Jin.

"Menantu anda sangat elegan."

"Dia dari keluarga terhormat, jadi tentu saja dia berkelas."


Di koridor, Soo Jin yg berjalan sambil menatap ponselnya, bertemu Kyung A.

Kyung A : Direktur Han ingin bertemu denganmu.

Soo Jin : Aku? Kenapa? Aku punya rencana malam ini.

Kyung A : Kusarankan kau menundanya.


Kyung A mengantarkan Soo jin ke ruangan Je Kook.

Soo Jin : Kenapa kau ingin bertemu denganku?

Je Kook : Kau suka Vivaldi?

Soo Jin : Ya, tentu. Dia memiliki sejarah yang menarik. Menjelang akhir hidupnya, dia berselingkuh dengan muridnya dan dia melarikan diri ke Austria.

Je Kook : Semua suara musik selo terdengar sama bagiku. Dia menjiplak karyanya sendiri. Itulah karakteristik musik Barok.

Soo Jin : Kenapa kau ingin bertemu denganku?

Je Kook : Suamimu telah menjadi pewaris resmi sekarang. Apa yang akan kau lakukan dengan perceraiannya?

Soo Jin : Aku tetap akan menceraikannya.

Je Kook : Berapa yang kau mau?


Soo Jin : Setidaknya aku harus mendapatkan 10 persen dari aset suamiku.

Je Kook : Kau serius? Itu lebih dari 100 miliar won.

Soo Jin : Bukankah aku pantas mendapatkannya?

Je Kook : Jadi itu yang kau pikirkan.

Soo Jin : Aku sudah mengatakan pendapatku, jadi, aku akan pergi sekarang.


Soo Jin berdiri.

Soo Jin : Aku punya rencana hari ini.

Je Kook : Kau akan kemana setelah perceraiannya?

Soo Jin : Entahlah.

Soo Jin beranjak pergi.


Begitu Soo Jin pergi,, Je Kook langsung menemui anggotanya. Ia memberikan semua anggotanya, kecuali Yoon Do, tugas. Kyung A diberi tugas memeriksa jadwal Cheol Hee dan Wan Joon hari itu. Joo Young disuruh mencari tahu dimana Young Seo. Pak Kwon disuruh mencari tahu dimana Soo Jin..

Je Kook : Suruh Soo Jin pulang pukul 7 malam.

Je Kook menanyakan soal keluarga Soo Jin ke Pak Yoon.

Pak Yoon : Setelah menyelidiki anggota keluarganya yang berada di bidang hukum atau akademisi, mereka tidak akan menjadi masalah dan aku menghentikan pengacara keluarganya jadi, anda tidak perlu khawatir.

Je Kook : Bagus. Cetak ganti rugi perceraian Baek Soo Jin.

Dan Pak Kwon disuruh memastikan Young Seo pulang tepat waktu.


Je Kook lalu melirik Yoon Do.

Je Kook : Mari kita akhiri pasangan menikah tanpa cinta hari ini.


Kyung A datang, melaporkan pada Je Kook, bahwa Cheol Hee sedang dalam perjalanan pulang dan Wan Joon menemui investor Arab.


Joo Young : Nyonya Ha baru tiba di rumah. Dia tidak memiliki rencana lain hari ini.


Pak Kwon : Aku juga sudah menghubungi Nyonya Baek.


Pak Yoon memberikan berkas gugatan perceraian mereka.

Je Kook : Cetak versi lainnya.


Malam pun akhirnya tiba. Soo Jin disidang oleh Cheol Hee, Young Seo, Wan Joon dan Je Kook.

Cheol Hee : Sebagai menantu keluarga MC, kau gagal melakukan tugasmu.

Young Seo : Kudengar kau menuntut 10 persen dari aset Wan Joon sebagai tunjangan. Kami menghabiskan miliaran won untuk keluargamu setelah kalian menikah.

Cheol Hee : Ini bukan masalah uang. Ini tentang kepercayaan.

Soo Jin : Ayah, Ibu... Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan.


Je Kook memperlihatkan foto-foto kemesraan Soo Jin dan si pria chef.

Young Seo: Kau memamerkan bagaimana kau bisa memasak masakan Italia setiap akhir pekan. Kudengar itu adalah hasil dari perselingkuhanmu.


Je Kook : Kami juga memiliki pengakuan dari pria yang berselingkuh denganmu.

Soo Jin syok.


Cheol Hee : Ini aib bagi keluarga.

Wan Joon : Saat katamu berkelas, apa itu termasuk membawa pria ke hotel?

Soo Jin membela diri.

Soo Jin : Sejak kami menikah hingga hari ini, kami tidak pernah menjadi pasangan suami istri. Tugas sebagai menantu? Bagaimana dengan tugas suami? Apa kalian pikir aku tidak melahirkan pewaris Keluarga Mo karena aku tidak mau?


Soo Jin menatap Wan Joon.

Soo Jin : Mo Wan Joon-ssi, kau tidak pantas menjadi suamiku. Kita sudah menikah selama 6 tahun. Tapi kita bahkan tidak pernah berhubungan seks.


Cheol Hee : Beraninya kau mengatakan itu di depan orang tua?

Young Seo : Itu pasti karena kau tidak menarik.


Seok Hee masuk.

Soo Jin : Aib bagi keluarga? Apa hebatnya keluarga ini? Apa itu sebabnya semua anak di keluarga ini tidak punya ibu yang sama? Perceraian? Aku akan melakukan perceraian ini.

Young Seo : Kau akan cukup berani untuk mengunyah permen karet setelah membunuh seseorang. Siapa yang memberimu izin untuk bercerai?

Soo Jin : Itu hakku.

Je Kook : punya dua pilihan. Pertama. Kau bisa menandatangani surat cerai dan pergi diam-diam. Tapi kau tidak akan mendapatkan tunjangan apa pun. Kedua. Kau tidak akan pernah bercerai tapi kau dilarang meninggalkan rumah ini. Pilih salah satu.

Je Kook memberikan Soo Jin surat perjanjian.


Soo Jin nangis, kalian semua membuatku muak.

Seok Hee yg sedari tadi diam saja, kini angkat bicara. Ia membela Soo Jin.

Seok Hee : Seorang suami yang tidak memenuhi tugasnya jadi, bukankah tidak tepat untuk menyalahkan semuanya pada Soo Jin?


Je Kook : Itu tidak berarti semua orang berselingkuh.

Seok Hee : Bukankah berselingkuh merupakan tradisi di keluarga ini? Kakek. Ayah, kakakku. Ibu Tiri.


Seok Hee menatap Young Seo.

Seok Hee : Bisakah kau mengatakan kau tidak pernah berselingkuh?

Young Seo sewot, apa maksudmu? Ini bukan tempatmu. Kau tidak boleh ikut campur! Keluar!


Seok Hee menatap Wan Joon.

Seok Hee : Meski hanya bersandiwara, tapi kau telah bersamanya selama 6 tahun. Jadi, bagaimana kau bisa memperlakukannya dengan buruk seperti ini? Kau masih suaminya. Dikhianati? Aku yakin kau merasakan hal itu. Tapi kau hanya merasakannya jika melakukan sesuatu untuknya. Apa yang pernah kau berikan padanya? Apa kau memiliki hak untuk merasa dikhianati? Jika kau tidak memiliki hati nurani, kau setidaknya harus memiliki sopan santun. Jika Soo Jin dipermalukan, kau juga dipermalukan. Itulah yang disebut empati! Jika kau hidup dengan kecoa selama 6 tahun, kau juga akan memiliki perasaan untuk itu! Entah itu kebencian atau belas kasihan, terlepas dari apakah kau mencintainya atau tidak! Apa hanya itu nilaimu? Tidak... Apa kau bahkan manusia?


Wan Joon berdiri dan beranjak mendekati Seok Hee.

Wan Joon : Seok Hee, alasanmu hidup seperti parasit di sini adalah karena pola pikirmu itu.

Seok Hee : Mo Wan Joon, setidaknya, aku manusia. Bagaimana denganmu?

Wan Joon pergi.

Soo Jin yg terluka, berlari keluar.


Seok Hee menatap Je Kook.

Seok Hee : Direktur Han, kau pasti berdarah dingin.

Je Kook : Kulihat kau berbakat menjadi petarung. Kakak iparmu pasti tersentuh. Tapi, Nona Seok Hee, apa yang bisa kamu lakukan untuknya? Perkataan saja tidak cukup.

Seok Hee : Bahkan jika nilai-nilai kita berbeda, kuharap kau akan berbeda. Kau sangat atraktif, Direktur Han. Kau hanya anjing penjaga yang kaku.

Seok Hee beranjak pergi.


Cheol Hee : Kau bahkan tidak perlu memberi istri Wan Joon pilihan. Usir dia sekarang juga.

Je Kook : Baik.


Soo Jin nangis di kamar. Seok Hee menemui Soo Jin. Soo Jin pun curhat pada Seok Hee.

Soo Jin : Uang bukan masalahnya. Aku muak dan lelah dengan rumah ini.

Seok Hee : Apa rencanamu sekarang?

Soo Jin : Aku harus pergi. Aku bahkan tidak ingin membuat alasan. Lagipula, itu juga tidak akan berhasil. Aku tidak ingin menjadi bagian dari pertarungan kotor itu.

Seok Hee : Apa kau benar-benar akan pergi tanpa apa pun? Kau akan menderita dan jatuh miskin.

Soo Jin : Memang kenapa kalau menjadi miskin? Meskipun hanya sesaat, aku ingin bebas dan bahagia.


Seok Hee : Apa kau mencintai pria itu?

Soo Jin : Kurasa ini pertama kalinya aku tersenyum dalam 6 tahun. Berkat dia, aku menyadari untuk pertama kalinya bahwa aku bisa tersenyum. Tapi aku harus mengakhirinya. Aku meremehkan keluarga ini. Oh, ya. Aku meminta 10 persen dari aset kakakmu karena aku tidak hanya menginginkan uang, tapi aku juga ingin diberi kompensasi atas ketidakbahagiaanku. Tapi sepertinya semua itu tidak mungkin di keluarga ini. Terima kasih.

Seok Hee : Aku tidak bisa menawarkan bantuan sungguhan, jadi, jangan berterima kasih kepadaku. Tapi apakah kau masih ingin percaya pada cinta?

Soo Jin : Aku percaya cinta itu ada. Tapi pertama-tama, aku akan percaya pada diriku sendiri. Kau tidak percaya pada cinta?

Seok Hee : Tidak. Aku tidak percaya pada cinta yang membuat kita buta dan gila. Itu adalah emosi yang tidak berguna bagiku.

Soo Jin : Tetap saja, aku ingin kau  menemukan cinta suatu hari nanti.


Seok Hee lalu memberi Soo Jin sebuah kalung.

Seok Hee : Aku mau meminta tolong. Bisakah kau menyimpannya untukku? Apapun yang terjadi, tolong jangan memutuskan hubungan denganku. Jika aku menelepon, tolong jawab kapanpun itu.

Soo Jin : Aku berjanji. Berkat kau,  setidaknya aku punya satu kenangan indah dari tempat ini.


Seok Hee : Apa kau pernah berkencan dengan siapa pun sebelum Wan Joon?

Soo Jin : Kenapa kau bertanya?

Seok Hee : Maaf jika itu membuatmu merasa tidak nyaman. Kau terasa agak berbeda bagiku.

Soo Jin : Kau benar. Wan Jon adalah pria pertama dalam hidupku.

Seok Hee : Jadi kalian tidak pernah berhubungan seks? Apa Wan Joon memiliki wanita lain?


Soo Jin pun memberikan foto2 seorang wanita yg keluar dari studio Wan Joon.

Soo Jin : Di suatu waktu, kukira dia tidak menyukai wanita. Jadi, aku mengikutinya. Ternyata dia menemui seseorang.

Seok Hee kaget melihat foto2 wanita itu.


Detektif Oh makan malam di restoran Pak Heo, bersama Yoon Do.

Detektif Oh : Ini cukup enak.


Pak Heo kemudian datang.

Pak Heo : Detektif Oh, apa kau berkencan dengan YoonDo?  Kenapa kau sering ke sini?

Detektif Oh : Astaga, itu bahkan tidak lucu. Jangan bercanda begitu kasar.

Pak Heo : Astaga, aku bisa norak jika kau memintanya.


Pak Heo menatap Yoon Do.

Pak Heo : Ada apa? Kau terlihat semarah ibu mertua yang kelaparan.

Yoon Do : Tidak, tidak ada masalah.


Detektif Oh : Mereka benar. Orang kaya yang terburuk. Sulit dipercaya.

Pak Heo : Kenapa? Ada apa?

Detektif Oh : Ada yang menyewa pria untuk merayu menantu mereka sehingga mereka tidak perlu membayar tunjangan.

Mendengar itu, Pak Heo sewot setengah mati.

Pak Heo : Orang seperti dia perlu diberi makan uang yang mereka hasilkan  untuk setiap makanan ketika mereka pergi ke neraka! Mereka pasti senang mereka begitu kaya! Mereka pasti sangat kenyang!


Yoon Do : Ayah, kenapa ayah begitu marah?

Pak Heo : Kau pikir aku tidak tahu? Na Ri tidak bisa melanjutkan karir aktrisnya dan dia diusir ke luar negeri karena uang! Omong-omong, aku penasaran bagaimana kabar Na Ri ku. Aku ingin tahu bagaimana keadaannya di negara asing. Aku harap dia tidak digigit ular. Pasti ada banyak nyamuk di sana. Itu menghancurkan hatiku. Lagipula, apa itu uang? Orang lebih penting daripada uang dan bukan sebaliknya.

Yoon Do dan Detektif Oh pun saling berpandangan geli.


Besok paginya, Soo Jin sudah bersiap pergi. Ia lalu menghampiri Wan Joon.

Soo Jin : Selama aku hidup bersamamu, aku merasa muak dan jijik. Aku tahu kau tidak merasa seperti ini, tapi jangan mengasihaniku. Aku bahagia sekarang.

Wan Joon : Kau membuat pilihan yang bijak. Bertahan hanya akan menghancurkanmu.

Soo Jin : Aku tidak bisa berharap agar kau hidup bahagia. Tidak mungkin kau bisa bahagia dalam keluarga seperti ini. Izinkan aku mengajukan satu pertanyaan terakhir. Apakah aku tidak menarik sebagai wanita bagimu? Atau ada alasan lain?

Wan Joon : Itu bukan urusanmu sekarang. Hentikan rasa penasaranmu itu.

Soo Jin  Omong-omong, aku bertahan dan tinggal di sini selama 6 tahun bukan hanya karena uang. Aku hanya mau kau tahu itu.

Soo Jin pun pergi.


Di bar, Young Seo sedang menikmati wine nya. Wan Soo kemudian datang.

Wan Soo : Soo Jin akhirnya pergi.  Mahakarya Ibu, Wan Joon, sekarang memiliki gelar sebagai duda.

Young Seo : Lalu? Apa itu membuatmu senang?

Wan Soo : Penulis Prancis, Voltaire, berkata Kekaisaran Romawi Suci bukanlah kudus, bukan Romawi, atau pun Kekaisaran.

Young Seo : Apa kau mencoba untuk mengatakan Wan Joon bukan mahakaryaku?

Wan Soo : Aku hanya mengatakan bahwa ada mahakarya yang terkutuk. Itu saja. Ibu, seberapa baik Ibu mengenal Wan Joon? Mencintai seseorang dan mengenal seseorang bukan hal yang sama.

Young Seo : Apa maksudmu?

Wan Soo : Mungkin ada hal lain yang sangat ingin Wan Joon lakukan dalam lubuk hatinya.


Young Seo : Lalu? Kau ingin mendapat bagian dalam perusahaan?  Jika kau menginginkan yang bukan milikmu, akan kubuat kau membayarnya.

Young Seo beranjak pergi. Wan Soo menatap kepergian ibunya dgn wajah kecewa.


Soo Jin menggeret kopernya, meninggalkan kediaman Mo. Tak lama, mobil Seok Hee datang. Soo Jin kebingungan karena Seok Hee menyuruhnya masuk ke mobil.

Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment