The Promise Ep 23 Part 2

Sebelumnya...


Man Jung ke rumah atap dan terkejut pintunya bisa dibuka. Ia masuk dan menemukan si pemilik rumah di dalam. Si pemilik sewa protes karena barang-barang Man Jung beserak diluar dan Man Jung tidak bisa dihubungi.

Man Jung tersenyum senang dan mengajak si pemilik sewa membuat kontrak baru.


Hwi Kyung menari di depan kedua orang tuanya yang tertawa melihatnya.

Setelah itu, ia duduk depan kedua orangnya.

Hwi Kyung : Bukankah itu mengagumkan? Musiknya bagus, cuacanya bagus. Anak mana yang akan melakukan hal ini? Aku mengambil cuti hanya untuk menyambut kepulangan ayahku.

Young Sook : Geuronikka, berhentilah menyiksa Hwi Kyung dan kirim dia ke kantor pusat. Dia menuruti keinginanmu untuk kencan buta.

Pimpinan Park : Kau harus menunggu dan melihat aku menyiksanya atau memberkatinya. Bawa dia ke rumah.

Hwi Kyung kaget, siapa?


Pimpinan Park : Siapa lagi. Aku membicarakan Do Hee. Aku ingin bertemu dengannya.

Hwi Kyung : Kami baru mulai. Aku tidak bisa membawanya ke rumah ini.

Young Sook : Kita tidak bisa memaksa Do Hee. Kita bisa menemuinya lain kali tapi pindahkan Hwi Kyung dulu dari sana. Jika dia masih disana, itu akan membuat Do Hee malu.

Hwi Kyung : Aniyo, aku suka disana. Menyenangkan menggunakan tubuhku daripada otakku sesekali.

Young Sook langsung sewot, pria harusnya punya ambisi. Lihat tunangan Se Jin. Dia menegaskan posisinya segera setelah ada di sana.

Pimpinan Park : Diamlah, aku tidak bisa mendengar lagunya.

Hwi Kyung : Akan kubesarkan volumenya.

Young Sook pun tidak bisa apa-apa lagi.

Hwi Kyung lantas kembali menari, lalu memijat bahu sang ayah.


Tak lama, pembantu datang memberitahu kedatangan Nyonya Park.

Pimpinan Park langsung menghela napas kesal. Young Sook juga tidak senang dengan kedatangan Yoo Kyung.


Yoo Kyung masuk. Hwi Kyung menyapa Yoo Kyung. Yoo Kyung menyuruh Hwi Kyung mematikan musiknya.

Yoo Kyung : Aku ke rumah sakit, mereka bilang keluarga sudah membawa ayah pulang. Keluarga? Aku ragu tadinya untuk datang kemari. Aku menyesal sekarang.

Young Sook : Kau pasti sibuk mempersiapkan pernikahan Se Jin. Kau harusnya datang nanti dengan Kyung Wan.

Yoo Kyung : Ayah tidak butuh ucapan selamat dariku?


Pimpinan Park : Jika kau benar-benar ingin mengucapkan selamat padaku, jangan menggangguku dan bersikap baik lah.

Hwi Kyung : Suruh Se Jin dan tunangannya datang agar kita bisa makan malam bersama.

Yoo Kyung : Aku tahu tidak seorang pun menyukai mereka. Itu hanya akan menyiksa semua orang bagaimana pun.

Kesal, Pimpinan Park menyuruh Hwi Kyung membawanya ke kamar.

Yoo Kyung yang juga kesal mengaku, ingin memundurkan waktunya satu jam agar ia tidak melakukan hal yang sia-sia.

Yoo Kyung : Nikmati waktu bersama keluargamu.

Yoo Kyung yang gondok, beranjak pergi.


Eun Bong yang serius bekerja, direcokin Joong Dae. Joong Dae berkeliaran di sekitar Eun Bong dengan vakumnya.

Eun Bong yang kesal, merebut vakum Joong Dae dan menyuruh Joong Dae berhenti.

"Aku sedang bekerja!" teriak Eun Bong.

"Aku juga sedang bekerja, membersihkan rumah." jawab Joong Dae.

"Aku mengunci diri di kamar 3 hari kemarin karena ibumu! Aku harus memasukkan artikelku sebelum deadline! Jika aku telat memasukkan artikelku, aku tidak akan bisa membayar sewa untuk bulan ini!" teriak Eun Bong.

Eun Bong lantas kembali duduk dan fokus dengan artikelnya. Selang beberapa menit, ia menyuruh Joong Dae membelikannya kopi di kafe. Joong Dae kesal, tapi tetap pergi juga.


Setelah Joong Dae pergi, Eun Bong dihubungi Do Hee. Do Hee meminta waktu Eun Bong sedikit. Ia mengajak Eun Bong bertemu tapi Eun Bong menolak dengan alasan harus segera memasukkan artikelnya.

"Mianhaeyo karena aku tidak sabaran. Aku akan katakan lewat telepon saja. Kau bilang akan ada seseorang yang terluka karena artikelku tentang pernikahan Jang Se Jin dan Kang Tae Joon. Siapa dia?"

"Kenapa kau peduli?"

"Kalian punya hubungan terlarang?"

Eun Bong terkejut Do Hee mencurigainya ada hubungan dengan Tae Joon.

Eun Bong : Kau benar-benar peduli dengan masalah ini atau hanya peduli dengan isunya?

Do Hee : Aku pikir itu mungkin akan menjadi isu besar. Mungkin itu bisa mengungkap cucian kotor orang kaya. Siapa dia? Aku ingin menolong orang yang tidak bersalah.


Eun Bong : Aku reporter juga, jadi kenapa aku butuh bantuanmu? Kututup teleponnya.

Do Hee : Sebentar, hubungi aku jika kau butuh bantuan.

Eun Bong menutup teleponnya dan memikirkan tawaran Do Hee.

Eun Bong : Dia mau menolong Na Yeon?


Sementara itu, Do Hee yakin ada yang tidak beres dengan pernikahan Se Jin.

Do Hee : Menggali Hwi Kyung lebih dalam sepertinya akan sia-sia.


Tuan Jang menemui Sae Byeol.

"Kau cantik seperti ibumu."

"Paman kenal ibuku? Paman siapa?"


Tak lama, Na Yeon datang dan terkejut melihat Tuan Jang.

Melihat Tuan Jang, Na Yeon langsung lari ke Sae Byeol dan menyuruh Sae Byeol bermain dengan temannya.

"Kau bahkan tahu dimana sekolah Sae Byeol. Kenapa kau kemari?"

"Bisa kita bicara?"


Tuan Jang memberikan Na Yeon uang.

Tuan Jang : Aku orang tua menjengkelkan yang hanya peduli pada anaknya. Aku tahu kau tidak akan menerimanya tapi aku tidak bisa memikirkan jalan lain. Aku harap ini bisa membantumu memulai hidup baru.

Na Yeon pun membuka amplopnya dan menemukan cek senilai satu juta dollar.

Na Yeon : Melihat uang ini, aku bisa melihat seberapa peduli kau pada Se Jin.

Na Yeon menolak dengan tegas. Na Yeon berkata, meski ia sangat menyukai uang ia tidak akan memberikan orang lain mencampuri hidupnya.

Tuan Jang memberitahu Na Yeon kalau Se Jin dan Tae Joon akan menikah bulan depan. Tuan Jang ingin tahu rencana Na Yeon.


"Aku tidak tahu. Aku membayangkan, pernikahan itu tidak akan terjadi sesuai harapanmu."

"Kau ingin bertengkar denganku?"

"Aku tidak akan bertarung dengan siapa pun. Jangan cemas. Aku akan melepaskan Tae Joon tapi aku tidak akan membiarkan Tae Joon mencampakkan anaknya. Kau tidak bisa memutuskan hubungan ayah dan anak jadi katakan pada Se Jin dan istrimu semuanya. Aku pastikan mereka akan menerimanya."

"Kau tidak boleh melakukannya. Itu bisa melukai Se Jin dan istriku. Keserakahan hanya akan membuatmu jatuh. Jika kau melakukannya, kau bukan hanya akan kehilangan Tae Joon tapi juga Sae Byeol."

"Kau mengancamku?"

"Itu hal mendasar dalam bisnis, menggunakan kelemahan seseorang jika negosiasi tidak berjalan baik. Aku mencoba menjadi orang baik. Ini kebaikanku yang terakhir."


Tuan Jang berniat pergi, tapi Na Yeon menghentikan langkahnya dengan mengatakan bahwa Tuan Jang sudah membuat kesalahan besar.

Na Yeon : Jika kau mengancamku menggunakan putriku, haruskah aku melakukan hal yang sama? Haruskah aku mengancammu menggunakan Se Jin juga?"

Tuan Jang langsung menatap tajam Na Yeon.

"Aku tiba-tiba ingin menghentikan pernikahan itu. Kau pikir aku tidak bisa? Kau seharusnya tidak mengatakan itu."

Na Yeon beranjak pergi. Tuan Jang menatap Na Yeon dengan tatapan waspada.


Tae Joon yang lagi bekerja di SMS Se Jin. Se Jin mengirimkan foto-fotonya menggunakan gaun pengantin pilihan sang ibu.


Na Yeon ke rumah Tuan Jang! Di depan rumah, ia bertemu Yoo Kyung dan Se Jin yang baru saja pulang. Yoo Kyung mengenali Na Yeon sebagai gadis yang menyiapkan jamuan untuk Se Jin tempo hari.

Na Yeon : Kau mengenaliku. Bagaimana kabarmu?

Yoo Kyung : Apa yang membawamu kemari.


Na Yeon menatap Se Jin. Begitu pun Se Jin yang menatap Na Yeon bingung.


Bersambung.......

Omo... Tae Joon gk mau ngakuin Sae Byeol anaknya dan Tuan Jang mau mutusin hubungan Tae Joon dan Sae Byeol... Gedek sama dua orang ini.....

0 Comments:

Post a Comment