“Apa maksud kedatanganmu?” tanya Seol Ri.
Gang San pun menunjukkan akuarium kecil yang dibawanya.
“Ada Il Man dan Yi Cheon Bong. Bisakah kau memeliharanya untukku,
Sunbae Kang? Aku akan mengurus penggantian airnya.” Ucap Gang San.
“Mengapa?” tanya Seol Ri.
“Karena aku terpikat padamu. Saat pertama melihatmu, pada
pandangan pertama.” jawab Gang San.
Seol Ri kaget, apa? Gang San pun meletakkan akuariumnya di meja
Seol Ri.
“Ada yang bilang bayangan Gn. Geum Gang mencapai 19,5 mil menaungi
wilayah Gwandong. Mulai sekarang, bayanganku mencapai 19,5 mil menaungimu. Pikirkan
saja aku selalu di sisimu.” Ucap Gang San.
“Apa?” heran Seol Ri.
“Yang berwarna hitam adalah Il Man dan yang berwarna oranye adalah
Yee Cheon Bong. Cepat, mereka mungkin lapar.” Jawab Gang San sambil memberikan
makanan ikan itu ke Seol Ri.
“Jangan menunjukkan perasaan baik dengan ceroboh. Perasaan baik
yang kau perlihatkan dengan ceroboh mungkin mengguncang seluruh hidup
seseorang.” ucap Seol Ri.
“Adakah hidup yang tidak terguncang? Bunga mekar ketika
terguncang. Pohon tumbuh ketika diguncangkan. Orang-orang juga hidup selagi
terguncang. Orang yang mengguncang seluruh hidup seseorang dan seluruh hidup
seseorang terguncang oleh seseorang. Itulah peristiwa hebat.” Jawab Gang San.
Gang San lalu meletakkan makanan ikan itu di tangan Seol Ri.
“Pertama, hanya cintai anak-anak ini dengan semangat menghormati
hidup. Aku bisa lihat kasih sayang datang dari matamu.” Ucap Gang San.
Gang San lalu beranjak pergi. Setelah Gang San pergi, Seol Ri
mendekati Il Man dan Cheon Bong dan tersenyum pada mereka.
Hae Gang kembali ke restoran itu. Sambil mengingat2 lensa yang ia
temukan di kotak mainan Ha Na, ia ingat perkataan seseorang tentang lensa
kacamata itu.
“Itu panjang gelombang dari
lensa filter warna untuk disleksia. Lensa buatan Jerman. Resepnya minus 4,6.”
Saat hendak masuk ke restoran, tanpa sengaja ia melihat Jin Eon.
Ia mendekati Jin Eon, tapi Jin Eon malah mengunci pintu mobilnya. Hae Gang pun
beranjak ke sisi Jin Eon. Ia mengetuk kaca mobil Jin Eon. Dan tak lama
setelahnya, Jin Eon pun menurunkan kaca mobilnya.
“Mengapa kau ke sini lagi? Aku tidak mesti tinggal 2 atau 3 hari
lagi, jadi jangan khawatir dan kembalilah. Hanya sampai hari ini, biarkan,
hanya untuk hari ini saja.” Ucap Hae Gang.
Siapa kau?” tanya Jin Eon.
“Mengapa datang jika kau akan bertanya siapa aku?” tanya Hae Gang
balik.
“Aku datang untuk makan. Aku
hanya menunggu sekarang karena ini waktunya mereka istirahat.” Jawab Jin Eon.
“Aku tak boleh ketahuan. Cepat pergi. Bantu aku.” pinta Hae Gang.
“Membantumu? Tidak bisa. Aku tak bisa melakukannya. Tidak mau. Kau
lakukan keinginanmu dan aku akan melakukan yang kuinginkan.” Jawab Jin Eon.
Hae Gang pun kesal. Saat melihat pintu restoran terbuka dan dua
karyawan keluar dari dalam, Hae Gang pun buru2 masuk dan berpura2 tidak
mengenal Jin Eon. Setelah Hae Gang masuk, Jin Eon ingat kata2 Hyun Woo.
“Orang yang bersamanya dulu
karyawan di sini, tapi dia dijebak membunuh dan sedang menjalani hukuman dan
penjahat sebenarnya masih di sini.”
Pemilik restoran mengecek rekaman CCTV tadi malam, saat Hae Gang
membersihkan ruangan depan restorannya, dapur dan kantornya. Menyadari sesuatu,
ia berlari mencari Hae Gang. Tepat saat itu, Hae Gang pun muncul dan pemilik
restoran langsung mengajak Hae Gang ke ruangannya.
Begitu Hae Gang masuk ke ruangannya, si pemilik resto menutup
pintu ruangannya dengan kasar. Hae Gang terkejut.
“Siapa kau? Apa yang kau lakukan?” tanyanya.
Hae Gang pun menendang tengkuk si pemilik resto, juga mengambil
kacamatanya lalu kabur. Si pemilik resto bangkit, ia mengambil kacamatanya yang
lain dan mengejar Hae Gang. Hae Gang terus berlari keluar menyelamatkan
dirinya, namun setibanya diluar ia terjatuh. Untunglah, Jin Eon masih menunggui
Hae Gang diluar. Jin Eon pun bergegas memapah Hae Gang ke mobilnya. Tepat saat
mobil mereka melaju, si pemilik resto keluar. Ia kesal karena gagal menangkap
Hae Gang.
Di mobil, Hae Gang tersenyum puas karena berhasil mendapatkan
kacamata si pemilik restoran yang menjadi tersangka kasus pembunuhan. Hae Gang
lalu melirik tangannya yang terluka karena jatuh tadi. Jin Eon yang melihat
luka di tangan Hae Gang pun jadi kesal. Bukan hanya tangan Hae Gang yang luka,
tapi juga lututnya.
Jin Eon yang kesal, menepikan mobilnya ke pinggir. Ia menyuruh Hae
Gang turun. Hae Gang pun menjelaskan semuanya akan selesai setelah ia membawa
lensa dari TKP pembunuhan dan lensa yang tadi diambilnya ke kantor polisi.
“Seok akan menangani sidang kedua, dan keterlibatanku berakhir
hari ini. Aku berjanji akan membersihkannya dari tuduhan dan mengirimkan
putrinya kembali padanya. Dia menangis setiap malam. Dia menangis tersedu-sedu
bahkan dalam tidurnya. Aku bahkan berjanji pada anak itu akan membantunya agar
hidup lagi bersama ibunya. Tapi dia bahkan tidak mencari-cari atau mengucapkan
kata ibu. Dia menganggap ibunya meninggalkan dia. Aku ingin melihat mereka
hidup bersama. Kau menyuruhku agar hidup di tengah-tengah orang. Melihat ke
samping dan belakangku, kau menyuruhku hidup menyesuaikan dengan orang-orang.” Ucap
Hae Gang.
Tapi Jin Eon yang kesal, tidak peduli dan menyuruh Hae Gang turun.
Jin Eon juga berkata, akan menghapus nomor Hae Gang dari ponselnya. Hae Gang
yang paham tabiat Jin Eon itu pun turun. Mobil Jin Eon melaju begitu Hae Gang
turun, tapi tak lama Jin Eon balik lagi menghampiri Hae Gang seperti yang sudah
diduga Hae Gang.
Hae Gang dan Jin Eon kembali ke rumah mereka. Jin Eon mengobati
luka di lutut dan tangan Hae Gang. Saat Jin Eon mengobati lukanya,Hae Gang pun
bertanya bukankah Jin Eon terlalu ramah pada wanita yang tidak Jin Eon kenal.
“Aku sangat tidak menyukai pria yang ramah pada sembarang dan
semua wanita. Kupikir seorang pria yang ramah pada wanita yang tidak diingatnya
agak berbahaya. Aku tidak akan membuat kepalamu sakit. Aku tidak akan membuat
kepalamu mendidih. Aku akan lakukan apapun yang kau inginkan. Aku akan tetap
tergenggam erat di tanganmu. Akan kuserahkan segalanya padamu, aku. Yeobo, Choi
Jin Eon.” ucap Hae Gang.
Namun Jin Eon diam saja dan hanya menatap Hae Gang dengan mata berkaca2.
“Choi Jin Eon! Aku akan tidur denganmu malam ini.” ucap Jin Eon.
Hae Gang lalu tersenyum menatap Jin Eon.
0 Comments:
Post a Comment