Hae
Gang tampak sedang menenangkan seorang gadis kecil yang sedang sakit. Baju Hae
Gan terkena muntahan gadis kecil itu. Hae Gang menepuk2 punggung gadis kecil
itu sambil mensugesti gadis kecil itu dengan mengatakan bahwa gadis kecil itu
baik2 saja. Hae Gang lantas membaringkan gadis kecil itu di kasurnya. Hae Gang
kemudian tersenyum, menatap gadis kecil itu yang sudah mulai tertidur.
“Kau
bisa berbaring di atas lenganku, sebagai bantal dan menggenggam tanganku dan
tidur bersamaku dan memimpikan ibumu.” Ucap Hae Gang.
Seorang
ajumma pun datang, ia ingin tahu apa kata dokter tentang penyakit gadis kecil
itu. Hae Gang bilang, itu pneumonia tapi dia diperbolehkan pulang oleh dokter
karena dianggap sudah sembuh. Ajumma itu lantas menanyakan apa hubungan Hae
Gang dengan ibu gadis kecil itu.
“Kami
satu sel. Napi 4288 memintaku datang ke sini. Kau tak punya cukup orang untuk
menjaga anak ini. Pakaian Ha Na basah kuyub. Kalau boleh, aku ingin
membelikannya pakaian juga.” jawab Hae Gang.
Seok
menghubungi Jin Eon. Ia memberitahu Jin Eon bahwa Hae Gang sudah dibebaskan
tengah malam tadi, tapi ia tak tahu Hae Gang ada dimana. Seok bilang sudah
mencari ke rumah di Buamdong, tapi Hae Gang tak ada di sana. Jin Eon cemas.
Seok lalu berkata, kalau ia memiliki nomor teman satu sel Hae Gang.
“Maaf
sudah membuatmu mengkhawatirkan wanita yang tidak ada kaitannya denganmu.” Ucap
Seok, sebelum menyudahi pembicaraan mereka.
Seol
Ri diajak makan siang oleh rekannya, tapi Seol Ri bilang kalau dia membawa
bekal makan siang. Pria itu pun kesal karena Seol Ri bicara tanpa menatapnya.
Seol Ri menyuruh pria itu pergi karena pria itu hanya mengganggunya saja. Pria
itu pun berkata, bahwa ia akan pergi membeli makan siang jadi Seol Ri harus
menunggunya agar mereka bisa makan siang bersama. Terlihat jelas bahwa pria itu
menyukai Seol Ri.
Lalu,
pria pengantar air masuk dan menabrak pria yang menyukai Seol Ri tanpa sengaja.
Pria yang menyukai Seol Ri pun marah dan langsung memaki si pria pengantar air.
Pria pengantar air protes karena pria yang menyukai Seol Ri memanggilnya dengan
sebutan pria pembawa air.
“Aku
Geum Gang San. Aku ini bukan pembawa air, tapi Geum Gang San. Ayo kita pergi ke
gunung Gang San, dengan 12 ribu puncak. Semakin kau memandangnya, semakin indah
dan menakjubkan. Gunung yang bersalin pakaian warna warni setiap musimnya,
namanya juga indah sehingga disebut Geum Gang. Saat kau bilang, disebut dengan
Geum Gang, Geum Gang San yang indah itu, adalah namaku.” Ucap si pria pembawa
air.
Seol
Ri pun tersenyum geli mendengar ocehan pria pembawa air itu. Sementara pria yang menyukai Seol Ri
memanggil pria pembawa air dengan sebutan bodoh.
“Aku
ini Geum Gang San, bukan bodoh.” Protes Gang San.
Seol
Ri lantas melirik pria yang menyukainya itu, bukannya kau mau pergi membeli
makan siang?
Pria
yang menyukai Seol Ri pun bergegas pergi. Sementara Gang San, dia langsung
tergagap saat melihat Seol Ri. Ia bahkan tidak sengaja menjatuhkan galon air
yang sudah kosong saking gugupnya dan juga menjatuhkan galon yang berisi air
sehingga membuat sepatu Seol Ri basah. Gang San pun bergegas meminjamkan
sepatunya pada Seol Ri.
Di
ruangannya, Jin Eon berusaha menghubungi Seok, tapi ponsel Seok sibuk terus.
Itu membuat Jin Eon kesal.Tak lama kemudian, Hyun Woo datang dan ia langsung
tanya kenapa Jin Eon memanggilnya.
“Baek
Seok.” Jawab Jin Eon.
“Ada
apa dengan Baek Seok?” tanya Hyun Woo.
“Singgahlah
ke kantornya.” Suruh Jin Eon.
“Untuk
melakukan apa?” tanya Hyun Woo.
“Tak
seorang pun tahu keberadaannya. Dia terburu-buru keluar pada waktu tengah
malam, tapi dia bahkan tidak pergi ke Buamdong.” Jawab Jin Eon.
“Siapa?
Wanita itu? Wanita yang tidak ada kaitannya denganmu itu?” sindir Hyun Woo.
Jin
Eon pun sewot, Kau, singgahlah!
“Kau
menyuruhku agar tidak menyebut-nyebut wanita itu, dengan mulutmu sendiri bahwa
kau benar-benar tidak akan menemuinya, dengan mulut itu kau bilang dia tak ada
kaitannya denganmu, dengan mulut itu kau tak mau menemuinya.” Ucap Hyun Woo
“Aku tidak
berniat menemuinya. Aku tak akan pernah mau menemui wanita itu. Tapi? Aku
berusaha menemukan keberadaannya dan apakah dia masih hidup atau mati. Di mana
dia, apakah dia baik-baik saja dan mengapa dia menghilang? Aku hanya ingin
memastikannya saja.” Kilah Jin Eon.
“Dasar
kau ini.” ucap Hyun Woo.
“Aku
tidak menemuinya. Aku tidak mau menemuinya. Aku tidak akan menemuinya!” jawab
Jin Eon.
Hae
Gang yang berada di teras sebuah restoran, berbicara dengan Seok di telepon. Ia
menyuruh Seok mencari informasi tentang sebuah kasus kejahatan.Seok tak setuju
dengan tindakan Hae Gang yang berencana masuk ke dalam restoran si pembunuh
itu.
“Kalau
begitu membiarkannya menjalani hukuman 12 tahun atas pembunuhan yang tidak dilakukannya?
Aku harus membebaskannya dari perangkap itu. Anak perempuannya yang berusia 4
tahun sendirian di panti asuhan. Aku harus mengeluarkannya secepat mungkin. Jika
dia semakin besar, sang ibu akan menjadi luka bagi si anak yang tak bisa
dilenyapkan. Akan jadi selama-lamanya bagi sang anak dan ibu. Aku akan bekerja
di sana selama 2 atau 3 hari, dan cepat-cepat keluar. Aku tidak akan tinggal
lama.” Ucap Hae Gang.
“Berhati-hatilah.”
Jawab Seok akhirnya.
“Aku
tahu. Sudah dulu.” Ucap Hae Gang.
Selesai
bicara dengan Hae Gang, Seok pun langsung menemui Hyun Woo yang sudah
menunggunya. Hyun Woo menanyakan keberadaan Hae Gang pada Seok. Seok pun
terpaksa memberitahu Hyun Woo rencana Hae Gang untuk menangkap si pembunuh
dengan menyamar sebagai pelayan di restoran itu.
Hae
Gang benar2 menjalankan niatnya menangkap si pembunuh. Ia menemui si pemilik
restoran dan melamar pekerjaan di sana. Hae Gang berkata, jika si pemilik
restoran bersedia mempekerjakannya selama 2 atau 3 hari dan merasa tidak puas,
maka pria itu boleh memecatnya. Pria itu pun setuju.
Usai
dari kantor Seok, Hyun Woo pun langsung menemui Jin Eon di kantor. Hyun Woo
memberitahu Jin Eon bahwa Hae Gang ada di sebuah panti asuhan. Hyun Woo pun
meminta Jin Eon mentraktirnya makan malam sebagai imbalan atas informasi Hae
Gang.
Di
restoran itu, Hae Gang tampak sibuk melayani para tamu. Tak lama kemudian, Jin
Eon dan Hyun Woo datang. Namun Jin Eon sama sekali tidak menyadari keberadaan
Hae Gang di sana. Hyun Woo mengedarkan pandangannya, mencari Hae Gang. Dan ia
terdiam melihat Hae Gang yang lagi melayani tamu.
Pelayan
lain mengantarkan Jin Eon dan Hyun Woo ke sebuah ruangan. Tak lama kemudian,
Hae Gang pun masuk membawa teko teh. Hae Gang mematung melihat sosok Jin Eon di
hadapannya. Jin Eon pun sama terkejutnya melihat Hae Gang yang bekerja sebagai
pelayan di sana.
0 Comments:
Post a Comment