Dayang baru Daebi Mama pergi menemui Dae Mok! Ia melaporkan tentang pertemuan diam-diam Daebi dengan Kepala Pedagang. Namun, ia mengaku tidak bisa mendengar pembicaraan mereka tapi ia yakin, Daebi dan Kepala Pedagang tengah merencanakan sesuatu. Dayang itu juga menyerahkan surat yang dikirim Kepala Pedagang untuk Daebi.
Eliminasi para iblis…
Itulah surat
yang ditulis Seja untuk Daebi. Dae Mok kesal membacanya. Ia lalu melemparkan
surat itu pada si dayang baru dan menyuruh si dayang baru memberikan surat itu
pada Daebi.
“Apakah anda
menyuruh saya menyerahkan surat ini pada Daebi Mama dan berpura2 tidak tahu?”
tanya si dayang bodoh itu.
“Kita sedang
berburu saat ini. Kita tidak boleh membiarkan mangsa kita lolos, kan?” jawab
Dae Mok.
Si dayang
bodoh itu pun mengerti dan menuruti perintah Dae Mok.
Dae Mok memberitahukan rencana Seja pada Sun. Sun berkata, Seja tidak punya pilihan lain selain kembali ke istana karena ia berencana melepaskan topengnya. Dae Mok menyuruh Sun menangkap dan membunuh Seja pada hari itu. Ia mengancam bahwa Sun akan kehilangan tahta dan juga Ga Eun jika gagal menangkap Seja. Sun pun berjanji, akan menangkap dan membunuh Seja pada hari itu.
Keesokan harinya, Sun datang menemui Daebi. Daebi terkejut karena Sun tahu pertemuannya dengan Seja. Sun menebak bahwa Seja datang untuk meminta bantuan Daebi mendapatkan tahta. Sun pun berjanji, akan mengembalikan posisi Daebi jika Daebi berpihak padanya. Sun juga menakuti Daebi dengan mengatakan bahwa Daebi sudah mengonsumsi anggur poppi dan akan mati jika berpihak pada Seja.
“Sungguh kau
akan melepaskanku?” tanya Daebi.
“Tentu
saja.” Jawab Sun tersenyum senang.
Ga Eun nampak kesal karena terus diawasi para dayang. Tak lama kemudian, Kepala Kasim datang membawakan beberapa buku. Kepala Kasim mengklaim bahwa buku itu dikirimkan oleh Raja karena Raja ingin Ga Eun mempelajari buku2 itu sebelum upacara pernikahan. Saat hendak pergi, Kepala Kasim memberi kode dengan menganggukkan kepalanya dan melirik ke arah tumpukan buku itu.
Ga Eun yang
langsung ngeh, bergegas membuka buku itu. Di dalamnya, ia menemukan surat yang
isinya tentang Seja yang akan datang ke istana pada hari dimana Sun akan
melepas topengnya. Ga Eun pun ngebatin, kalau ia harus menemukan tabung
plasenta itu sebelum hari itu tiba.
Ga Eun lalu
membalik halaman bukunya. Ia terkejut menemukan gambar guci yang sangat besar.
Chung Woon
mengaku sudah menyiapkan semuanya sesuai perintah Seja. Tak lama kemudian,
mereka membuka kotak kayu yang ada di hadapan mereka yang isinya kostum dan topeng
para penari.
Woo Bo langsung teringat tentang Seja yang melepaskan topeng demi bisa keluar istana dan sekarang Seja akan memakai topeng lain agar bisa masuk ke istana.
“Aku kembali
untuk melepaskan topengku untuk selama-lamanya. Besok kita akan memakai topeng
ini dan memasuki istana.” Jawab Seja.
Di istana, Sun juga menyusun rencana untuk menangkap Seja cs. Ia menyuruh Tae Ho menangkap dan membunuh Seja. Sementara Menteri Choi, ia suruh menjaga balai istana agar Seja cs tidak bisa menyusup kesana. Ia juga menegaskan, jika Seja cs sampai bisa masuk ke balai istana, maka mereka semua bisa mati.
Ga Eun masih memutar otaknya agar bisa lepas dari pengawasan dayang2 yang dikirim Sun untuk mengawasinya. Tak lama, seorang dayang datang dan memberitahu kepala dayang kalau ada gadis kecil yang ingin bertemu Ga Eun.
Ga Eun yang bisa mendengar apa yang dibisikkan dayang itu pun marah karena dayang itu malah meminta persetujuan Kepala Dayang bukan dirinya. Kepala Dayang beralasan itu karena Raja yang melarang Ga Eun bertemu siapapun sampai hari pernikahan tiba.
“Menurutmu
aku ini siapa?” tanya Ga Eun.
“Anda akan
segera menjadi Ratu negeri ini.” jawab Kepala Dayang.
“Seperti
katamu aku akan segera menjadi Ratu. Jusang Cheonha melarangku menerima
kunjungan untuk menghalangi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi sebelum
pernikahan. Namun, kenapa kau sampai menghentikan seorang anak kecil menemuiku.
Apa kau sedang mengolokku!”
“Mama, bukan
begitu maksud saya.” jawab Kepala Dayang.
“Cepat bawa
gadis itu masuk!” suruh Ga Eun tegas.
Terpaksalah
dayang2 itu membiarkan Kko Mool masuk. Begitu masuk, Kko Mool langsung memeluk
Ga Eun dengan manjanya. Ga Eun lantas menyuruh dayang2 itu meninggalkannya.
Dayang2 pun tak punya pilihan lain selain mematuhi Ga Eun. Begitu dayang2 itu
pergi, Ga Eun langsung minta bantuan Kko Mool.
Kko Mool pun langsung mencuri ramuan obat-obatan dan memberikannya pada Ga Eun. Ga Eun tersenyum senang dan langsung memeluk Kko Mool.
Di kamarnya,
Sun berbicara pada Hyun Seok bahwa besok Seja akan datang. Dan ia akan
mengakhiri takdir yang menghubungkan mereka.
Keesokan
harinya, istana mulai dijaga ketat untuk mencegah Seja masuk ke istana. Para
pengawal bahkan sampai menyebarkan skesta wajah Seja cs ke penjuru istana untuk
menangkap mereka.
Dae Mok
yakin Seja tidak akan bisa lolos dari perangkapnya kali ini.
Woo Bo,
Chung Woon, Moo Ha, Gon serta Kwang Ryul mulai memasuki istana dengan
mengenakan topeng. Namun sesampainya di depan gerbang, pengawal menyuruh mereka
melepaskan topeng mereka. Terpaksa lah mereka melepaskan topeng. Pengawal
memeriksa satu per satu wajah mereka, setelah itu mereka diizinkan masuk.
Setibanya di dalam, Mae Chang langsung menghampiri mereka. Ternyata Mae Chang lah yang menukar sketsa wajah mereka dengan gambar lain. Mae Chang memberitahu mereka bahwa ada penjaga dimana-mana dan menyuruh mereka berhati2.
Woo Bo, Moo
Ha, Kwang Ryul, Gon dan Chung Woon melihat balai istana yang dijaga cukup
ketat. Tak lama, Menteri Choi datang sambil marah2 karena pengawal mendapatkan gambar
yang salah. Ia yakin, Seja cs sudah menyusup ke istana. Pandangan Menteri Choi
pun tak sengaja mengarah pada Woo Bo cs. Mereka pun bergegas menguber Woo Bo
cs.
Woo Bo cs menyebar ke penjuru istana untuk mengelabui para pengawal. Namun tak lama kemudian, Woo Bo dan Kwang Ryul berhasil ditangkap Menteri Choi.
Di sisi lain, Kepala Kasim membawa dayang baru Daebi bertemu dengan Seja. Dayang bodoh itu terkejut melihat Seja bisa masuk dengan pengamanan seketat itu. Seja mengaku, ia sudah berada di istana sebelum pengamanan diperketat.
Flashback…
Seja mulai menyusup ke istana saat Menteri Choi dan Tae Ho memberi perintah untuk menangkap Seja cs. Ia menyamar sebagai kasim dan bahkan berjalan melewati Menteri Choi dan juga Tae Ho bersama dengan para kasim lainnya.
Flashback
end…
Disini, kita juga mengetahui bahwa Kepala Kasim lah yang menyuruh dayang bodoh itu membocorkan informasi pada Dae Mok soal rencana Seja. Kepala Kasim berterima kasih karena berkat bantuan dayang polos itu, para penjaga lebih focus memeriksa orang2 baru yang memasuki istana.
Sementara
itu, Ga Eun juga sukses membuat para dayang yang mengawasinya jatuh pingsan.
Semua itu berkat ramuan obat yang dicuri Kko Mool.
Flashback…
Kko Mool
bertanya ramuan apa itu. Ga Eun menjelaskan, ramuan yang satu adalah obat tidur
dan yang satu lagi ramuan obat untuk membuat seseorang tetap terjaga. Setelah
dayang2nya tumbang, Ga Eun menyuruh dayang yang berjaga diluar pintu memanggil
tabib istana. Ia mengaku bahwa dayang2nya diracuni seseorang.
Kko Mool dengan mudahnya masuk ke rumah hijau lantaran Sun yang sudah mengizinkannya main di rumah hijau kapan saja dia mau. Begitu masuk, Kko Mool bergegas menuju ke pintu belakang.
Sementara
Mae Chang bertugas mengalihkan perhatian dua penjaga yang menjaga rumah hijau.
Ia melaporkan, melihat si penyusup berkeliaran di istana. Begitu penjaga pergi,
Mae Chang langsung menyusupkan Ga Eun ke rumah hijau. Namun Kko Mool kesulitan
membuka pintu.
Ga Eun
menanti Kko Mool membuka pintu dengan cemas. Tak lama pintu terbuka. Ga Eun pun
bergegas masuk dan mencari tabung plasenta di dalam pot yang berjejeran di rak.
Sun tengah bersiap-siap. Kepala Kasim sengaja mengatakan bahwa ukiran sabuk Sun rusak agar Sun sedikit terlambat pergi ke balai istana. Sun pun menyuruh Kepala Kasim membawakannya sabuk yg lain. Kepala Kasim meminta Sun menunggu sebentar dan bergegas pergi.
Kepala Kasim membantu Seja bersiap-siap. Begitu selesai, Seja bersama Kepala Kasim dan para dayang langsung menuju ke balai istana. Saat menuju balai istana, mereka bertemu dengan para pengawal. Seja pun langsung menyuruh pengawal membawa para penyusup ke balai istana.
Sun heran
sendiri kenapa Kepala Kasim begitu lama mengambilkan sabuknya. Tak lama, Hyun
Seok datang dan melaporkan kalau para penyusup sudah berhasil ditangkap namun
tidak dengan Seja. Sun pun panic, ia bergegas menuju balai istana meskipun
dirinya belum selesai didandani. Ia mengambil sabuknya dan terkejut mengetahui
sabuknya tidak rusak. Sadarlah ia bahwa Kepala Kasim ikut membantu Seja
menyusup ke balai istana.
Seja tiba duluan di balai istana. Tak lama kemudian, Menteri Choi membawa masuk para penyusup. Namun Seja menyuruh Menteri Choi melepaskan para penyusup. Kontan saja, para penyusup itu tersenyum bangga pada Seja.
Kepala Kasim menyuruh Seja duduk di singgasana. Saat Seja melangkah menuju singgasana, Sun datang. Dengan wajah panic, ia mengklaim Seja sebagai raja palsu. Seja pun mengklaim dirinya sebagai raja yang asli. Sun menatap Seja dengan penuh amarah. Sementara para pejabat nampak kebingungan.
Hyun Seok
diam-diam2 mengirimkan pesan pada Dae Mok. Dae Mok pun terkejut membaca pesan
Hyun Seok tentang Seja yg berhasil masuk ke balai istana.
Kubu Dae Mok
mulai kebingungan mencari yang asli diantara mereka berdua. Menteri Heo
berkata, kalau mereka harus segera menemukan yg asli dan menangkapnya. Menteri
Joo pun memberi perintah agar pintu balai istana ditutup dan melarang siapapun
yang hendak masuk.
Sementara itu, Seja dan Sun saling menatap dengan tajam. Menteri Joo menyuruh keduanya membuktikan siapa Raja yang asli.
0 Comments:
Post a Comment