Ruby Ring Ep 19 Part 1

Sebelumnya...


Roo Na hanya bisa menunduk saat Nyonya Park memarahinya. Nyonya Park merasa malu di depan teman2nya. Selama ini, keluarga mereka dikenal sederhana dan hemat tapi kini Roo Na menghancurkan imej keluarganya.

“Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan tentang keluarga ini, tapi kami tidak boros. Belilah beberapa barang yang kau butuhkan, tapi aku melihat kau membeli beberapa dompet yang sama.” Ucap Nyonya Park.

“Maaf, ibu tapi warna dompet itu berbeda.” Jawab Roo Na.

Nyonya Park pun tambah kesal mendengar jawaban Roo Na.


Gyeong Min lalu datang dan Nyonya Park ikut memarahi Gyeong Min. Gyeong Min membela Roo Na, ia katakan tidak mudah bagi Roo Na menjalani kehidupan di rumah dan di kantor.  Nyonya Park tambah marah. Tapi Gyeong Min terus saja membela Roo Na. Kali ini, ia berkata kalau Se Ra juga belanja.

“Jadi kau mau bilang ibu melakukan diskriminasi terhadap menantu ibu?” tanya Nyonya Park.

“Ibu, maafkan aku.” Jawab Roo Na.

“Se Ra menghabiskan uangnya untuk investasi. Dia juga menghabiskan uangnya untuk beramal. Aku tidak mengatakan apapun sampai sekarang, tapi ini bukan kali pertamanya. Ditambah, kau belanja disaat jam kerja. Aku tidak mau hal ini terulang lagi. Dan kau, Gyeong Min. Jangan membela istrimu di depan orang yang lebih tua.” Ucap Nyonya Park.


Nyonya Park lantas masuk ke kamarnya. Begitu Nyonya Park pergi, Roo Na dengan manjanya duduk di pangkuan Gyeong Min. Roo Na bilang, itu cuma salah paham. Ia mengaku, sedang melakukan penelitian untuk perusahaan.

“Biar kutanyakan satu hal. Kau dulu sangat sederhana dan hemat, tapi sekarang kau menyukai barang-barang bermerk. Mungkin itu pertanyaan konyol. Tapi kau tidak terlihat seperti Jeong Roo Bi. Kau seperti orang yang berbeda.” Ucap Gyeong Min.


Gyeong Min lalu masuk ke kamar. Begitu Gyeong Min pergi, Roo Na pun mengumpat. 

“Sungguh menyebalkan!”

Geum Hee mendengar umpatan Roo Na. Ia pun meminta salah satu dompet yang dibeli Roo Na sebagai imbalan tutup mulut. Mendengar itu, Roo Na pun tambah kesal dan kian kesal saat Geum Hee memaksanya memanggil bibi.


Nyonya Park mengadu pada nenek. Ia kesal karena Gyeong Min membela Roo Na. Geum Hee tiba-tiba datang. Geum Hee mengaku mendengar apa yang dikatakan Gyeong Min pada Roo Na setelah Nyonya Park pergi. Geum Hee mengatakan seperti yang dikatakan Gyeong Min tadi, bahwa Roo Bi terlihat seperti orang yang berbeda.


Roo Na menunggu Gyeong Min di depan kamar mandi. Begitu Gyeong Min keluar, ia langsung meminta maaf dan berjanji akan mengembalikan belanjaannya besok.  Roo Na juga berkata, bahwa ia harus mengikuti tradisi di keluarga Gyeong Min karena ia sudah menjadi bagian dari keluarga Gyeong Min.

“Kami mungkin kaya, tapi kami tidak boros. Bagi ibuku, itu tidak terpikirkan. Se Ra dan aku mungkin sedikit lebih terbuka tentang itu.” Jawab Gyeong Min.

“Roo Bi yang dulu tidak pernah melakukan ini. Kurasa, aku benar-benar harus berubah. Aku pikir, itu karena stress, jadi maafkan aku dan tolong mengerti lah.” Ucap Roo Na.

“Sekarang kau sudah terlihat seperti Jeong Roo Bi.” Jawab Gyeong Min.

“Aku memang Jeong Roo Bi.” Ucap Roo Na.

“Haruskah kita melakukan sesuatu yang menyenangkan besok?” tanya Gyeong Min.

“Menghilangkan stress? Baiklah.  Terima kasih, Gyeong Min. Aku mandi dulu.” Ucap Roo Na.


Saat Roo Na di kamar mandi, Gyeong Min pun menghubungi Roo Bi.


Keesokan harinya, mereka liburan bersama. Gyeong Min ternyata mengundang Roo Bi dan In Soo juga. Roo Na pun kesal melihat mereka. Kekesalan Roo Na kian bertambah, karena Chorim dan Dong Pal juga ikut bersama mereka.

Chorim minta maaf pada Gyeong Min. Ia mengaku, seumur hidupnya belum pernah menaiki kapal pesiar. Chorim bilang, ia mendengar pembicaraan Roo Bi dan Gyeong Min di telepon tadi malam. Chorim lalu memarahi Roo Bi dan Roo Na karena tidak mengajaknya liburan.

“Aku senang bibi datang.” Ucap Gyeong Min.


Mereka pun mulai naik kapal. Gyeong Min mengajari Roo Na caranya mengemudikan kapal. Roo Na senang, karena bisa menghabiskan waktu dengan Gyeong Min. Ia sok mesra dengan mencium pipi Gyeong Min.

“Tapi kenapa kau mengundang Na In Soo dan Roo Na? Bukankah lebih baik kalau hanya kita berdua saja?” tanya Roo Na.

“Kau tidak tahu, saat kita berbagi kebahagiaan dengan orang lain, kebahagiaan kita akan menjadi berlipat ganda.


In Soo yang berdiri di bibir kapal, nampak cemburu melihat kemesraan Gyeong Min dan Roo Na. Sementara Roo Bi menghabiskan waktunya bersama Chorim dan Dongpal. Melihat In Soo berdiri sendirian, Chorim pun menyuruh Roo Bi menemani In Soo.


Roo Bi pun menghampiri In Soo. In Soo pun berusaha tersenyum di depan Roo Bi. Ia juga merangkul Roo Bi. 


Mereka lalu bersulang.


Roo Na kemudian bangkit dari duduknya dan beranjak ke bibir kapal. Ia senang dengan kemewahan yang kini diterimanya.


Tak lama kemudian, In Soo datang dan mencengkram tangannya.

“Apa kau senang?” sindir In Soo.

“Apa maksudmu?” tanya Roo Na.

“Bukankah ini waktu yang tepat untuk melepas topengmu?” jawab In Soo.

“Ini lucu.” Ucap Roo Na.


“Lucu? Kau pikir ini lucu? Kau pikir aku takut dengan orang suruhanmu? Itu belum seberapa. Kau seharusnya membuatku terbunuh.” Jawab In Soo.

“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.” Ucap Roo Na.

“Ayolah, Jeong Roo Bi. Lain kali, kau harus membunuhku Jeong Roo Bi. Hanya dengan begitu, hidupmu akan tenang.” Jawab In Soo.

“Kau pikir aku tidak bisa melakukannya?” tanya Roo Na.

“Aku yakin kau bisa melakukannya, tapi sebelum kau melakukannya, aku akan menunjukkan pada dunia siapa kau sebenarnya. Kau tahu, kenapa diam saja sampai saat ini? Karena aku penasaran, seberapa lama kau mampu memainkan sandiwaramu. Sampai saat itu tiba, nikmatilah topengmu. Karena semuanya akan berakhir.” Jawab In Soo.


In Soo lantas berbalik dan beranjak pergi meninggalkan Roo Na. Tak mau topengnya terlepas, Roo Na pun berusaha mendorong In Soo ke laut, tapi In Soo berhasil menghindar hingga akhirnya Roo Na lah yang jatuh ke laut.

Melihat Roo Na jatuh, In Soo pun langsung melompat ke laut demi menolong Roo Na.

Gyeong Min pun ikut nyebur menolong Roo Na. Sementara Roo Bi dan Chorim nampak cemas. Dan Dongpal melemparkan pelampung ke arah mereka. 


In Soo dan Gyeong Min berhasil membawa Roo Na ke atas. Gyeong Min pun berusaha membangunkan Roo Na yang tak sadarkan diri. In Soo menarik Gyeong Min, menjauh dari Roo Na. Lalu, In Soo berusaha menyadarkan Roo Na dengan menekan-nekan dada Roo Na juga memberikan CPR pada Roo Na.


Roo Na pun sadar. Begitu sadar, Gyeong Min langsung memeluk Roo Na.

Roo Bi mengkhawatirkan In Soo. In Soo meyakinkan Roo Bi kalau dirinya baik-baik saja. Roo Bi lantas berterima kasih pada In Soo karena sudah menyelamatkan Roo Na.


Setelah insiden itu, Gyeong Min dan Roo Na pun langsung kembali ke rumah. Tak mau keluarganya cemas, Gyeong Min beralasan mereka basah kuyub karena bermain air.


Setelah berada di kamar, Roo Na langsung berbaring di kasur. Lalu tiba2, Nyonya Park masuk ke kamar mereka. Merasa ada yang tidak beres dengan Gyeong Min dan Roo Na, Nyonya Park pun bertanya apa terjadi sesuatu saat mereka naik kapal.

“Ibu, apa kau punya indera keenam? Sebenarnya, Roo Bi jatuh ke laut.” Ucap Gyeong Min.

Nyonya Park pun terkejut dan langsung menanyakan keadaan Roo Na.

“Untungnya dia tidak apa-apa. Ibu ingat Na In Soo, tunangan Roo Na? Dia menyelamatkan Roo Bi. Jangan katakan apapun pada ayah dan nenek. Kami tidak ingin mereka cemas.” Ucap Gyeong Min.


Setelah Nyonya Park pergi, Roo Na pun protes pada Gyeong Min karena menceritakan insiden itu pada Nyonya Park. “Kenapa tidak?” tanya Gyeong Min. Roo Na pun tambah kesal dan menarik selimutnya. Gyeong Min menyuruh Roo Na tidur, lalu beranjak pergi.


Dan setelah Gyeong Min pergi, Roo Na ingat kata-kata In Soo tadi. 

Ia lalu turun dari kasur dan mondar mandir memikirkan sesuatu. Tiba-tiba saja, sesuatu terlintas di otaknya. 

0 Comments:

Post a Comment