Live Up To Your Name Ep 7 Part 2

Sebelumnya...


Setibanya diluar, keduanya terlihat canggung. Im pun bertanya duluan. Ia bertanya, apa Yeon Kyung tidak akan pulang. Yeon Kyung tidak menjawab dan balik menanyai pekerjaan Im.

"Aku ini dokter yang hebat. Aku harus menggunakan akupuntur setiap hari. Seluruh tubuhku jadi lelah sekali." jawab Im.

"Kau harus melakukannya dengan benar sekarang karena kau bukan di klinik." gumam Yeon Kyung.

"Kau bilang apa barusan?" tanya Im.

"Tidak bilang apa-apa." jawab Yeon Kyung.

"Aku mendengarnya. Katakan sekali lagi." ucap Im.


Lalu terdengar bunyi klakson yang ternyata beralasan dari mobil Jae Ha. Jae Ha pun turun dari mobil dan mengajak Yeon Kyung makan malam.

Setelah itu, Jae Ha bicara pada Im. Ia menyuruh Im belajar lagi setelah apa yang dilakukan Im tadi pada pasien.

"Yoo Jae Ha." Yoon Kyung berusaha menengahi.

"Aku sudah pesan tempat di restoran dekat sini. Ayo." ajak Jae Ha.


Setelah mengantarkan Yeon Kyung ke mobilnya, Jae Ha bicara pada Im.

"Aku pikir kau punya bakat yang hebat, karena kepercayaan dirimu. Aku tidak tahu mengapa kakek membiarkanmu bekerja di rumah sakit tapi kau tidak akan lama bertahan dengan kemampuan seperti itu. Sampai besok, itu pun jika kau datang." ucap Jae Ha.

"Apa yang kau khawatirkan? Posisimu atau pasienmu? Jika kau khawatir dengan pasien, itu tidak akan terjadi lagi. Aku tidak akan memaafkan dokter yang melukai pasien, bahkan diriku sendiri." jawab Im.

"Apa omong kosongmu itu menjadi dasar konsepmu?" tanya Jae Ha, sinis.

"Jika kau mengkhawatirkan posisimu, kau harus terus khawatir. Karena aku akan menunjukkan semua kemampuanku mulai sekarang." jawab Im.

Jae Ha pun tambah kesal, tapi ia memilih tidak meladeni Im lagi dan beranjak pergi.


"Akhirnya Kita bisa makan malam sama-sama seperti janjimu saat aku datang Sulit sekali untuk bisa makan bersamamu. Kau ingat saat kau belikanku ramen, di toko serba ada saat kau menerima gaji pertamamu saat masih kuliah?" ucap Jae Ha.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" tanya Yeon Kyung.

"Jadi begitu caramu mengumpulkan biaya kuliah di universitas kedokteran." ucap Jae Ha.

"Jae Ha-ya, aku tahu dia laki-laki aneh. Tapi dia bukan orang jahat." jawab Yeon Kyung.

"Kalau begitu, Dia orang yang mengerikan. Laki-laki itu membuat pasien pengguna aspirin kehabisan darah karena mimisan. Itu kesalahan dasar yang bahkan tidak dilakukan dokter magang. Tapi dia bahkan tidak tahu apa itu aspirin. Jadi aku berusaha mencari tahu, siapa sebenarnya dia dan nama aslinya, kenapa dia kesini dan apa yang dia inginkan." ucap Jae Ha.

"Kenapa kau seperti ini?" tanya Yeon Kyung.


"Kau pasti tahu tentang dia, kan? Aku tidak ingin tanya padamu soal ini tapi aku harus tahu apa hubunganmu dengannya." jawab Jae Ha.

"Itu tidak penting." ucap Yeon Kyung.

"Kenapa kau sangat tertarik padanya padahal dulu kau hanya tertarik pada pekerjaan." tanya Jae Ha.

Tak ingin menjawab pertanyaan Jae Ha, Yeon Kyung pun mengajak Jae Ha pergi tapi Jae Ha memaksanya bicara.

"Aku juga sedang mencari tahu siapa dia. Kehidupan seperti apa yang dia jalani dan kenapa dia ingin sekali bekerja di rumah sakit. " jawab Yeon Kyung.

Yeon Kyung lalu bertanya-tanya dalam hatinya, apa yang tidak dia ketahui dari Im.


Eonni nya Yeon Kyung bertanya-tanya, bagaimana bisa Im bekerja di rumah sakit itu. Byung Ki membela Im, ia berkata itu karena Im berbakat.

"Jika seperti itu, apa wajah ketua akan seperti itu? Heo Bong Tak? Bisa-bisanya dia menipu mereka." jawab eonni Yeon Kyung.

"Jae Sook-ssi, kau ingin pergi ke bar yang baru dan makan ayam?" tanya Byung Ki.


Lalu, Yeon Kyung datang. Dia langsung menanyakan kakeknya. Jae Sook bilang, Kakek Choi ada di atas. Jae Sook yakin, Kakek Choi akan senang melihat Yeon Kyung. Byung Ki lantas menanyakan soal Im, tapi Jae Sook langsung menepuk mulutnya.

"Sebaiknya kau ke atas. Dia akan senang melihatmu." ucap Byung Ki, lalu pergi dengan Jae Sook.


Kakek Choi sendiri tengah membaca artikel tentang pembukaan bangsal VIP RS Oriental Shinhae. Lalu, kakek melihat foto Im yang terpampang di artikel itu dan mengingat percakapannya dengan Direktur Ma.

Flashback...


"Heo Im ada disini?" tanya Direktur Ma.

"Kau ini bicara apa? Heo Im? Siapa dia?" ucap Kakek Choi, pura-pura tidak tahu.

"Kau lihat dia melakukan pengobatan dengan metode bosa?" tanya Direktur Ma.

"Kau tidak pernah menghubungiku. Tapi sekarang kau kesini untuk bicara omong kosong." jawab kakek.

"Kali ini dia yang mendatangiku lebih dulu." ucap Direktur Ma.

"Apa yang akan kau lakukan? Seharusnya kau sangat bersyukur dengan bantuan Heo Jun Apa masih belum cukup?" tanya kakek.

"Kita akan lihat pilihan apa yang akan dia ambil." jawab Direktur Ma.

Flashback end...


Lalu, kakek ingat saat melihat Im pergi dari rumahnya. Ternyata Kakek Choi melihat Im pergi malam itu.


"Mungkin ini yang terbaik. Dia bisa belajar lebih banyak jika bersama mereka daripada terperangkap di klinik kecil ini." ucap kakek.


Yeon Kyung pun datang. Begitu Yeon Kyung datang, kakek langsung menutup artikel itu. Tapi Yeon Kyung sempat melihatnya.

Yeon Kyung lantas teringat kata-kata kakeknya yang mengaku hanya membiarkan Im tinggal di rumah mereka beberapa hari saja. Kemudian, Yeon Kyung ingat kata-kata Jae Sook tentang kakeknya yang mengajak Im ke stasiun. Dan terakhir, Yeon Kyung ingat saat kakeknya mengizinkan Im mengobati ibu mertua Nyonya Cho.

"Kenapa dari awal, kakek ijinkan dia tinggal disini? Bagaimana kau bisa tahu? Kau tahu, dia tidak punya ijin kedokteran.  Kau bahkan bawa dia ke Stasiun Seoul dan biarkan dia menggunakan akpunktur." tanya Yeon Kyung.

"Aku bilang, aku izinkan dia tidur di sini karena dia tidak punya rumah. Aku lihat dia menguasai akupuntur dari suatu tempat, dan aku pikir dia bisa menjadi asistenku karena aku sudah tua.  Tapi dia bahkan tidak berterima kasih padaku. Dia tidak pamit dan pergi begitu saja." jawab kakek.

Yeon Kyung pun tak bertanya lagi dan memilih masuk ke kamarnya.


Di kamarnya, Yeon Kyung berusaha memikirkan apa yang dia lewatkan dari Im. Ia juga merasa heran, kenapa dirinya selalu mengingat kenangan aneh setelah bertemu Im.

Di apartemennya, Im tiduran di lantai. Ia berusaha tidur tapi tak bisa tidur. Akhirnya ia bangun dan pikirannya terus tertuju pada Yeon Kyung yang dijemput oleh Jae Ha tadi. Lalu, Im teringat kata-kata Yeon Kyung.

"Kau harus bekerja dengan baik mulai sekarang karena kau bekerja di rumah sakit." ucap Yeon Kyung.

Im pun tersenyum.


Keesokan harinya, Im yang merasa bosan di ruangannya pun main dokter-dokteran.

"Coba aku cek denyut nadimu." ucap Im, lalu ia memasang ekspresi terkejut.

"Kau tidak apa-apa? Aku akan memberikanmu akupuntur." jawab Im sambil menatap manekinnya.

"Dokter Heo, ini kapas sterilnya." ucap Im menirukan suara cewek.

Setelah itu, ia memainkan tirai jendelanya.

Kemudian Im mengintip keluar. Ada banyak pasien diluar, tapi Im tidak diizinkan menyentuh pasien oleh Jae Ha.


Lalu akhirnya, Im pun keluar dan mendekati para pasien.

"Tanganmu pasti mati rasa. Tubuhmu panas sekali. Apa kau bisa pakai kaus kaki atau sepatu?" tanya Im pada pasien pertama.

"Ah benar. Gimana kau bisa tahu?" tanya si pasien. Dan Im pun langsung memberikan kartu namanya.


Lalu pasien kedua mengeluhkan perutnya yang sakit karena habis makan kepiting dengan kecap asin dan kesemek dingin.

Im pun berkata, kedua makanan itu saling bertentangan dan memasukkan kartu namanya ke saku pasien.

Dan begitu seterusnya, Im terus membagikan kartu namanya.


Jae Ha yang sedang memeriksa pasien, mendengar keributan diluar. Ia pun bergegas keluar dan memergoki aksi Im.

Jae Ha menatap Im tajam, tapi ia diam saja. Im pun melemparkan kartu namanya, lalu masuk ke ruangannya.

Hasilnya, para pasien ribut ingin diobati oleh Im.


Di kantin, Yeon Kyung mendengar dua orang suster yang sedang membicarakan soal Im yang tidak diizinkan menangani pasien setelah kejadian itu.


Saat berbalik setelah mengambil makanannya, Yeon Kyung melihat Im. Im yang sudah duduk duluan pun langsung memanggil Yeon Kyung keras-keras.

Yeon Kyung bergegas menghampiri Im. Ia memarahi Im yang memanggilnya keras-keras.

"Baguslah aku bertemu denganmu. Ada yang mau kutanyakan." ucap Im.

"Aku juga punya banyak pertanyaan untukmu." jawab Yeon Kyung.

"Ini obat yang namanya Aspirin, untuk mencegak penyakit kardiovaskular dan melancarkan sirkulasi darah. Aku pikir, itu ramuan obat seperti tanaman saga. Apa benar itu bisa membantu demam, sakit kepala dan radang sendiri?" tanya Im.


Yeon Kyung tidak menjawab dan hanya tersenyum geli.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Im.

"Ini "asam asetilsalisilat" yang merupakan komponen utama aspirin. Terbuat dari kulit pohon willow, Dan baik untuk menghilangkan demam dan sakit kepala." jawab Yeon Kyung.

"Lalu ini apa maksudnya?Bisa membantu agregasi trombosit." tanya Im.

"Mencegah penggumpalan darah, jadi itu sebabnya pasien tidak bisa berhenti mimisan." jawab Yeon Kyung.

Im pun terus membaca catatannya. Yeon Kyung lagi2 tersenyum melihat Im.


Di RS, saat Yeon Kyung tengah memeriksa sesuatu di laptop di meja Suster Jung, Im tiba-tiba datang dan meminta penjelasan soal alergi.

Suster Jung tersenyum geli melihat Yeon Kyung yang menjelaskannya pada Im.


Saat Yeon Kyung tengah mengobati pasien eksim, Im juga datang dan menanyakan soal penyakit eksim.

Yeon Kyung menegur Im. Pasien Yeon Kyung pun langsung menyembunyikan kakinya.


Di lorong rumah sakit, Yeon Kyung memberitahu Im soal penyakit pernapasan.


Setelah itu, Yeon Kyung beranjak pergi dan Im pun teringat SMS Ha Ra semalam saat ia tengah belajar.

Dalam SMS nya, Ha Ra menyuruh Im berterus terang.

"Kau tipeku." ucap Im sambil menatap kepergian Yeon Kyung, lalu tertawa.


Ha Ra akhirnya keluar dari rumah sakit. Yeon Kyung berkata, bahwa mereka tidak boleh bertemu lagi di rumah sakit. Yeon Kyung juga melarang Ha Ra beraktivitas setelah keluar dari rumah sakit serta mengingatkan makanan apa saja yang boleh dikonsumsi Ha Ra.

"Berhenti menceramahiku! Aku akan senang jika hidup tanpa ada yang menceramahiku." ucap Ha Ra.

Ha Ra lalu berjalan menuju mobilnya tapi tiba-tiba ia balik lagi dan menghambur ke dalam pelukan Yeon Kyung.

"Kau bisa merasakan jantungku... yang sudah kau sembuhkan?" tanya Ha Ra. Ha Ra lalu berkata, bahwa jantung Yeon Kyung terasa hangat.

Yeon Kyung pun terharu mendengarnya.


Setelah itu, Ha Ra masuk ke mobilnya. Tapi sebelum pergi, Ha Ra bilang kalau Im pria yang baik dan meminta Yeon Kyung berhenti bermain-main.

Setelah Ha Ra pergi, Yeon Kyung kembali ke dalam. Ia tertawa sendiri memikirkan ucapan Ha Ra tadi soal Im.


Lalu, istri dan anaknya Tuan Cho menghampiri Yeon Kyung. Istri Tuan Cho berterima kasih karena berkat kesaksikan Yeon Kyung, suaminya bisa dibebaskan dari hukuman.

"Orang yang namanya Doo Ok terus minta dia untuk datang dan bekerja untuknya. Kami menolaknya dan dia mendatangi rumah kami. Suamiku sudah berhenti 3 tahun lalu. Dan sudah bekerja keras di bar itu. Dia ingin menjadi suami dan ayah yang bisa dibanggakan." ucap istri Tuan Cho.


RS Oriental Shinhae kedatangan pasien penting. Pasien itu tidak bisa bicara. Jae Ha pun mencoba memberikan pengobatan akupunturnya. Im yang melihat Jae Ha memberikan akupuntur pada pasien itu, hanya senyum saja.


Sementara itu di ruangannya, Direktur Shin dan Profesor Hwang sedang membahas pasien itu. Pasien itu bernama Jung In Boo, seorang anggota dewan.

"Aku dengar dia tidak bisa membuka mulutnya." jawab Prof. Hwang.

"Dia mengatakan hal omong kosong selama kongres dan membuat semua orang kesal. Seharusnya dia menutup mulut selamanya." ucap Direktur Shin.

"Dia menang 4 kali di kota Gyeongin. Menurut sekretaris, PresDir Ma sering mengunjungi Gyeongin." jawab Prof. Hwang.

"Apa itu artinya kalau dia menginginkan... lahan di Hanshin-dong? Orang ini berbisnis dengan skala yang sangat besar." ucap Direktur Shin.


Pengobatan yang dilakukan Jae Ha gagal. Melihat itu, Im pun menawarkan dirinya untuk melakukan pengobatan.

Jae Ha melarang, ia yakin Im tidak akan bisa melakukannya. Im pun berjanji akan meninggalkan rumah sakit jika ia gagal mengobati Direktur Jung.

Setelah mendapat persetujuan, Im pun mulai memeriksa Tuan Jung. Pertama-tama, ia menatap wajah Tuan Jung dari jarak dekat dan setelah itu ia memeriksa nadi Tuan Jung.

"Dia pasti sering menghela nafas." ucap Im.

"Bagaimana kau tahu?" tanya istri Tuan Jung.

"Sepertinya dia sifatnya pemarah Tapi dia tidak bisa melampiaskan kemarahan yang dia miliki. Masalahnya bukan di ototnya, tapi ini gangguan sementara karena stress." jawab Im.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Jae Ha.

"Wajahnya merah, tubuhnya bau dan dia berkeringat.  Itu terjadi saat jantung kepanasan. Selain itu bibirnya kering, itu artinya dia kepanasan dan jantungnya berdetak sangat cepat. Semua ini terjadi saat seseorang mengalami stres karena terlalu banyak bekerja." jawab Im.


Lalu Im pun mulai melakukan akupuntur. Jae Ha mau mencegahnya tapi Direktur Ma mencegah Jae Ha dan meminta Jae Ha memperhatikan cara pengobatan Im.

Jae Ha tercengang saat melihat Im memberikan akupuntur pada Tuan Jung.


Selesai memberikan akupuntur, mereka menunggu selama satu jam. Setelah satu jam, Im menyuruh Tuan Jung bicara.

Tuan Jung bicara! Jae Ha tambah kaget melihat Im berhasil menyembuhkan Tuan Jung.


Selesai dari ruangan Tuan Jung, Jae Ha mendapat informasi soal Im.


Diluar, Yeon Kyung mencari Im. Ia tersenyum saat melihat Im tengah mengantarkan kepergian Tuan Jung bersama Direktur Ma dan Jae Ha.

Lalu, Prof Hwang mendekati Yeon Kyung. Prof. Hwang memberitahu Yeon Kyung bahwa Direktur Ma tengah merencakan sesuatu yang besar terhadap Im. Sontak, Yeon Kyung cemas mendengarnya.

Setelah kembali ke ruangannya, Im joget-joget. Kemudian, ia duduk di kursinya dan menatap daftar kontak di ponselnya. Hanya ada tiga nama. Nama Presdir Ma, Ha Ra dan Yeon Kyung.


Yeon Kyung terus memikirkan kata-kata Prof. Hwang soal Im. Lalu, ia meraih ponselnya dan menatap nama Im di daftar kontaknya.

Yeon Kyung ingat, Ha Ra lah yang memberikan nomor Im padanya.

Yeon Kyung kemudian menghubungi Im tapi Im tak bisa dihubungi.

Im sendiri juga tengah berusaha menghubungi Yeon Kyung.

Mereka lalu sama2 berjalan ke arah yang sama dan akhirnya bertemu.


Yeon Kyung menyuruh Im pergi. Yeon Kyung mengaku ia tidak tahu detailnya bagaimana tapi yang jelas, Im dalam bahaya. Tapi Im malah salah paham. Ia pikir, Yeon Kyung sangat membencinya. Im lalu berkata, bahwa ia hanya ingin menunjukkan kemampuannya dan meminta Yeon Kyung percaya padanya.


Tiba-tiba, anak buah pria yang menikan Tuan Cho datang. Mereka mau memberi pelajaran pada Yeon Kyung.


Singkat cerita, Im berusaha melawan para preman itu tapi Im malah dipukuli dengan tabung pemadam kebakaran. Im pun terjatuh di pelukan Yeon Kyung.


Setelah itu, Im dan Yeon Kyung menghilang. Para preman sontak kaget melihat Im dan Yeon Kyung yang tiba-tiba hilang.


Im dan Yeon Kyung kembali ke Josen. Saat bangun, keduanya sama2 terkejut mendapati diri mereka ada di Joseon.


Yeon Kyung menjerit. Tak lama kemudian, tentara Jepang mendatangi mereka.

Im dan Yeon Kyung bingung harus bagaimana. Mereka sudah terdesak ke tepi jurang.

Bersambung..............

2 Comments:

  1. Unknown said...:

    Halo kakak,aku pembaca baru drama ini... Semangat...

  1. Unknown said...:

    Mending nonton dramanya langsung,biar lebih jelas visualisasinya mba,hehehe recommended nih drama

Post a Comment