Skip to main content

Ruby Ring Ep 77 Part 2

Sebelumnya...


Tuan Bae, Nyonya Park dan nenek asyik menikmati buah sambil menonton televisi.

Tak lama kemudian, Geum Hee datang membawakan teh.


Chorim kesal karena Dongpal mengajaknya ke restoran sekembalinya mereka dari bulan madu.

Dongpal beralasan, kalau mereka harus membantu Gilja di restoran.

Tapi Chorim tetap kesal, ditambah bulan madu mereka yang belum selesai.


Dongpal mengajak Chorim masuk, tapi saat hendak masuk, mereka melihat Jihyeok yang bekerja membantu Soyoung.

"Itulah anakku." puji Dongpal.

"Anakmu? Anak kita." ralat Chorim.


Mereka pun masuk.

Begitu melihat Chorim, Soyoung pun langsung memeluk Chorim.

Soyoung kemudian bercerita, bahwa ia akan menutup restoran jika saja Jihyeok tidak datang dan membantunya.

"Memangnya kemana kakakku?" tanya Chorim.

"Dia tidak datang dan pergi dari rumah pagi-pagi sekali." jawab Soyoung.


Chorim pun menghubungi Gilja. Gilja berkata, bahwa ia ada di rumah dan merasa tidak enak badan.

Mengetahui Gilja sakit, Dongpal langsung menyuruh Chorim pulang.

Chorim kembali protes soal bulan madu mereka yang belum selesai.

"Bulan madunya sudah berakhir, Jeong Chorim-ssi." jawab Dongpal, lalu beranjak ke dapur.

Chorim mendengus kesal, lalu meminta Jihyeok menemaninya pulang.


Dalam perjalanan pulang, Chorim mengajak Jihyeok duduk sebentar di taman.

Chorim mau duduk, tapi Jihyeok menyuruhnya menunggu sebentar.

Jihyeok lantas mengeluarkan sapu tangannya dan menjadikannya sebagai alas duduk Chorim.


Ia juga melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Chorim.


Mereka kemudian duduk.

Jihyeok berterima kasih karena Chorim sudah mau menikah dengan ayahnya.

Chorim pun meminta maaf karena merasa sudah mencuri ayah Jihyeok.

"Jangan berkata seperti itu. Aku justu merasa senang terbebas darinya. Tidak ada lagi omelannya." jawab Jihyeok.

"Jjinja?"

Mereka kemudian tertawa.

Chorim lalu meminta maaf karena tidak bisa mengajak Jihyeok tinggal bersama mereka.

Ia lantas meminta Jihyeok menunggu sedikit lagi. Ia berjanji mereka akan tinggal bersama setelah ia dan Dongpal menemukan apartemen murah dengan dua kamar.

Tapi Jihyeok menolak tinggal bersama mereka. Jihyeok bilang, bahwa ia harus mengawasi Daepung agar tidak melakukan hal aneh lagi.


Jihyeok lantas meminta izin untuk memanggil Chorim dengan panggilan eomma.

"Sejak kecil, aku selalu merasa iri saat mendengar teman-temanku memanggil eomma. Aku tidak pernah mengucapkan kata itu." ucap Jihyeok.

Chorim terdiam sejenak.

Tak lama berselang, ia menyuruh Jihyeok memanggilnya eomma.

"Eom... eom..." Jihyeok merasa malu memanggil Chorim eomma.

Chorim lalu cerita, bahwa ia juga tidak punya ibu.


Chorim lantas berteriak memanggil ibunya.

Tangisnya pecah.

Melihat Chorim, Jihyeok ikut berteriak memanggil ibunya.

Chorim lalu memegang tangan Jihyeok dan berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk Jihyeok.


Gilja memutuskan membawa rahasia Roo Bi dan Roo Na sampai mati. Menurutnya, itulah yang terbaik. Ia tidak ingin hidup Roo Bi dan Roo Na lebih hancur lagi.


Tak lama kemudian, Chorim datang. Gilja menanyakan Dongpal.

"Dia di restoran, membantu Soyoung. Jihyeok juga ada di sana dan membantu Soyoung."

"Komo, jangan menganggap Jihyeok sebagai beban."

"Itulah rencanaku tapi aku berpikir aku tidak akan bisa menjadi ibu yang baik sepertimu."

"Menurutmu aku ibu yang baik?"

"Tentu saja."


"Bagi Roo Bi iya, tapi tidak bagi Roo Na. Aku mungkin meninggalkan luka batin yang besar padanya."

"Apa Roo Na membuat masalah? Atau Roo Bi? Ah tidak, pasti Roo Na kali ini. Aku sudah menduganya, kukira dia akan berubah setelah kecelakaan itu."

Mendengar itu, Gilja pun marah. Ia meminta Chorim tidak menyalahkan Roo Na lagi.

Gilja lalu ingin memberitahu Chorim bahwa Roo Na adalah Roo Bi, tapi tidak bisa.


Tangis Gilja pecah lagi.

Bersambung...........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...