Skip to main content

Ruby Ring Ep 88 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi dihubungi Tuan Bae. Sepertinya Tuan Bae mengajaknya bertemu.


Dan memang benar, mereka bertemu di restoran yang memiliki ruangan private.

Roo Bi minta maaf karena sudah mengecewakan Tuan Bae.

Tuan Bae berkata, bahwa dirinya seorang pengusaha jadi ia tidak akan terpengaruh oleh berita di media atau wawancara di TV.

"Kami selalu mempertimbangkan banyak hal dengan cara berbeda. Kami melakukan pengecekan berulang-ulang untuk semua hal. Itulah sebabnya aku mengajakmu bertemu daripada membicarakannya di telepon."

"Aku mengerti."

"Jeong Roo Na-ssi, apa kau pelaku yang mengunggah video itu?"


"Benar, aku pelakunya dan video itu palsu. Maafkan aku."

"Lalu apakah pria di dalam video itu seseorang yang kau kenal? Pria itu menyebut-nyebut JM Group."

"Itu adalah video sampah. Maafkan aku."

"Maaf tidak akan menyelesaikan masalah. Tidakkah kau melihat seberapa seriusnya ini? Kau tidak bisa melihat betapa berbahayanya video ini bagi perusahaan kami?"

Roo Bi diam saja. Ia bingung harus mengatakan apa.


"Katakan siapa pria itu. Katakan!"

"Maaf, tapi ini semua salahku. Pria itu adalah kenalanku. Tolong maafkan aku."

"Menutup mulutmu tidak akan menolong siapa pun. Aku tidak tahu apa yang kau harapkan dari ini tapi rahasia tidak akan bisa tersimpan selamanya."


Setelah itu, Roo Bi mengajak In Soo ketemuan di kafe. Roo Bi memberitahu In Soo, bahwa ia baru saja bertemu Tuan Bae.

"Kenapa kau tidak memberitahunya apa yang tidak bisa kau ceritakan pada Gyeong Min?" tanya In Soo.

"Aku ingin tapi aku tidak bisa. In Soo-ssi, aku dan Gyeong Min tidak ada harapan lagi kan? Meski dia tahu siapa aku, itu sudah terlambat kan? Aku dan dia tidak bisa bersama lagi kan?"

"Itu tergantung pada seberapa besar dia mencintaimu."

"Dia mencintaiku tapi dia lupa. Kupikir kecelakaan itu membuat ingatanku hilang tapi kenyataannya, ingatannya lah yang hilang."


Tak lama kemudian, tim sukses Roo Na yang juga ada di sana, sedang membagikan brosur Roo Na, menyindir Roo Bi.

"Kakaknya melakukan pekerjaan bagus tapi dia malah menusuknya dari belakang!"

Mendengar itu, In Soo marah.

"Kalau kalian tidak tahu apa-apa diam saja!"

"Tidak tahu! Hey, ahjussi, jangan bergaul dengan wanita itu! Dia akan merusak hidupmu!"

Mendengar itu, In Soo semakin marah.

"Kau ini siapanya? Apa kau suaminya?"

"Tolong jangan seperti ini. Kalian tidak tahu ceritanya." ucap Roo Bi.

"Tidak tahu apanya? Kau menggelar konferensi pers dan mengakui semuanya!"


Mereka bahkan menyiram Roo Bi dengan segelas air.

"Ajumonni!" marah In Soo.

"Kalau aku jadi kakakmu, aku akan memasukkanmu ke dalam penjara!" ucap tim sukses Roo Na, lalu beranjak pergi.

Roo Bi pun syok.


In Soo membawa Roo Bi ke apartemennya.

"In Soo-ssi, kau masih mencintaiku?"

"Jika kau menyuruhku untuk berhenti mencintaimu, jangan lakukan itu."

"Mereka bilang, ada danau bernama Innisfree di Irlandia. Di sana, kau akan menemukan jalanan berjejer dengan batu tua seperti di Jeju dan sisa-sia katredal tua. Haruskah kita pergi ke sana?"

Sontak, In Soo kaget mendengarnya.

"Kau masih mencintaiku?"

"Aku masih mencintaimu dan lebih mencintaimu dari sebelumnya."

"Kalau begitu, ayo pergi ke sana dan hidup tenang di sana."


In Soo terdiam. Lalu tak lama kemudian, ia bangkit dari duduknya dan memeluk Roo Bi.

"Aku tidak bisa karena aku tahu kau mencintai Bae Gyeong Min." jawab In Soo, dalam hati.

Tangis Roo Bi pun mulai berjatuhan.


Sekarang, Roo Bi berada di kamar mandi. Ia mematikan kran dan menatap cermin.

"Sekarang, kau bukan lagi Jeong Roo Bi. Kau juga tidak bisa hidup sebagai Jeong Roo Na karena itu lebih buruk dari kematian. Kau juga bukan putri kandung ibumu. Kau hanyalah duri bagi ibumu. Kau tahu! Kau tidak mencintai In Soo. Tapi In Soo menghargaimu lebih dari dia menghargai dirinya sendiri. Pergilah dengan In Soo. Itu yang terbaik bagi semua orang. Bagi ibumu dan bagi Bae Gyeong Min. Setelah Bae Gyeong Min mengetahui semuanya, apakah dia masih akan mencintaimu? Kau bilang cinta bisa kadaluarsa. Semuanya sudah selesai. In Soo lah satu-satunya orang yang mencintaimu."

Kesal, Roo Bi pun melempar kaca In Soo dan jatuh terduduk. Tangisnya pecah lagi.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Bi yang kini mulai dibenci orang-orang karena konferensi pers itu.

Sementara Chorim dan Dongpal sibuk membahas rencana franchise mereka.

"Aku berharap video skandal itu tidak merusak rencana kita." ucap Chorim.

Sontak, Gilja langsung menatap tajam Chorim.

Chorim pun berhenti bicara dan Dongpal langsung pergi ke dapur.

"Eonni, kau tidak marah pada Roo Na?"

"Bukankah sudah kubilang, jangan mengatakan apapun tentang Roo Na. Itu bukan salah Roo Na!" sewot Gilja.


Tak lama kemudian, Chorim pun sadar ada yang tidak beres. Ia mendekati Gilja dan meminta Gilja menceritakan apa yang terjadi.

"Dia mengakui hal itu untuk melindungi kakaknya, kan? Benar?" tanya Chorim.


Soyoung di tempat Jihyeok. Mereka sedang memasak. Tiba-tiba, tangan Soyoung luka keiris pisau.

Jihyeok pun langsung mengambil obat dan mengobati luka di jari Soyoung.

Sayangnya, suasana mereka dirusak dengan Daepung yang datang tiba-tiba. Daepung pun minta maaf karena sudah merusak suasana mereka. Ia mengaku tidak punya pilihan lain karena harus ke toilet.


Gyeong Min sudah tidur. Sementara Roo Na asyik bicara di telepon, membahas pemilihannya.

Usai menelpon, Roo Na pun langsung merebahkan dirinya di dekat Gyeong Min.

Tapi Gyeong Min malah membelakangi Roo Na. LOL LOL

Melihat itu, Roo Na sedikit kesal dan berniat membuktikan dirinya ke Gyeong Min. Ia yakin, Gyeong Min akan mengakui kehebatannya setelah ia terpilih nanti.


Chorim, Dongpal dan Soyoung tertawa menonton acara di televisi. Tapi Gilja diam saja dan terus menatap ke arah kamar Roo Bi.


Ponsel Soyoung kemudian berdering. SMS dari Jihyeok yang menanyakan kondisi tangannya.

Jihyeok lalu mengaku tidak bisa tidur karena merindukan Soyoung.

Soyoung pun membaca pesan Jihyeok sambil senyum-senyum.

Melihat itu, Chorim ingin melabrak Soyoung tapi dihentikan Dongpal.


Sekembalinya ke kamar, Chorim mengajak Dongpal mengirimkan Jihyeok ke sekolah asrama.

"Dia akan masuk perguruan tinggi tahun depan, jadi kita harus menjaga dia dari Soyoung..."

"Kenapa kau sangat membenci Soyoung?"

"Aku tidak membencinya. Apakau kau akan baik-baik saja jika Jihyeok menikah dengan Soyoung? Kita harus memikirkan masa depannya."

"Jangan mencemaskan masa depan Jihyeok. Pikirkan saja masa depan kita."

"Masa depan kita?"

"Baby." jawab Dongpal, membuat Chorim tersipu malu.


Keesokan harinya, Roo Na diminta mundur dari pencalonan dirinya. Roo Na pun meminta penjelasan. Pengurus partai mengatakan, akan sulit mengembalikan suara Roo Na sejak video skandal itu meletus.


Sekarang, Roo Na sudah berada di mobilnya. Ia kesal setengah mati dan bersumpah akan membalas orang-orang di Partai Yeomin.

Roo Na lalu menyalakan radionya dan mendengarkan berita tentang namanya yang dicoret dari pencalonan.

"Aku tidak akan pernah keluar. Tidak akan pernah." ucap Roo Na berapi-api.

Bersambung ke part 2.........

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...