The Promise Ep 15 Part 1



Tae Joon terkejut saat Eun Bong tiba-tiba muncul di belakangnya.

Eun Bong lantas mengajaknya bicara di taman.

"Jadi kau adalah kekasih Jang Se Jin? Kau pria yang kembali ke Korea diam-diam dengan Jang Se Jin?" tanya Eun Bong.

Dengan tatapan nanar, Tae Joon membenarkan pertanyaan Eun Bong.

"Kurang ajar, bahkan monster sekali pun tidak melakukan hal itu."


Eun Bong lantas mencengkram kemeja Tae Joon.

"Katakan padaku, apa kau berencana menikahi Jang Se Jin tanpa sepengetahuan Na Yeon? Katakan! Katakan aku salah! Katakan padaku!"

Tapi Tae Joon diam saja.

Eun Bong lantas meminta Tae Joon kembali pada Na Yeon. Ia berkata, Na Yeon masih belum tahu soal ini dan meminta Tae Joon meninggalkan Se Jin.

Setelah mengatakan itu, Eun Bong beranjak pergi dengan wajah kesal.


Mal Sook ke kamar Na Yeon dan melihat Na Yeon sudah tidur dengan Sae Byeol.

Mal Sook lantas mengambil ponsel Na Yeon yang berada di genggaman Na Yeon. Ya, Na Yeon membawa ponselnya tidur.


Di kamar mandi, Tae Joon mengguyur dirinya dengan air.

Ia kemudian berteriak dan menangis.

Sementara itu, ponsel Tae Joon terus saja berdering. Telepon dari Se Jin.


Yoo Kyung kesal saat pembantunya melapor bahwa Se Jin tidak ingin makan. Ia tidak mengerti kenapa Se Jin begitu keras kepala.


Se Jin mondar mandir di kamarnya memikirkan Tae Joon. Tak lama kemudian, Yoo Kyung datang dan langsung mengomeli Se Jin yang tidak mau makan.

"Kau pikir semua orang di rumah ini punya selera makan sekarang? Kesalahan siapa yang kau pikirkan!"

Tapi saat melihat wajah Se Jin, ia terkejut.

"Jang Se Jin, ada apa? Kau sakit? Wajahmu terlihat mengerikan."

"Aku hanya tidak bisa tidur."

"Kenapa kau tidak tidur? Akulah satu-satunya orang yang tidak bisa tidur!"


"Haruskah aku marah-marah juga karena tidak bisa tidur!"

"Ada apa denganmu? Kenapa kau sensitif sekali? Apa reporter itu menghubungimu lagi atau terjadi sesuatu pada pria kurang ajar itu?"

"Tae Joon, namanya Kang Tae Joon, bukan pria kurang ajar! Dia orang yang kupilih. Kau boleh tidak memperlakukannya dengan baik tapi jangan perlakukan dia seperti penjahat. Aku mohon padamu."

Yoo Kyung pun marah mendengarnya.

"Jang Se Jin! Apa hanya dia yang kau pedulikan? Bagaimana denganku? Itulah kenapa aku makin membencinya!"

"Eomma, jebal! Pergilah. Aku ingin tidur."

"Arraseo, tidurlah."


Na Yeon mencari Tae Joon ke rumah sewa. Na Yeon mengatakan pada Man Jung, kalau kemarin dia dan Tae Joon berencana bertemu tapi Tae Joon tidak datang dan ia tidak bisa menghubungi Tae Joon.

Man Jung pun pura-pura tidak tahu dimana Tae Joon.

Na Yeon lantas berniat mencari Tae Joon di Baekdo tapi Man Jung menahannya.

Man Jung pun keceplosan, mengatakan bahwa Tae Joon sudah berpaling karena Na Yeon.

Sontak, Na Yeon kaget dan menanyakan maksud Man Jung.

Man Jung langsung meralat ucapannya. Ia berkata, ia melarang Na Yeon ke Baekdo lantaran takut orang-orang kantor mengetahui hubungan Tae Joon dan Na Yeon.

Man Jung pun meminta Na Yeon menunggu Tae Joon.


Se Jin ke apartemen Tae Joon, ia terkejut karena tidak menemukan Tae Joon di sana.

Se Jin lantas menghubungi Tae Joon tapi ponsel Tae Joon tidak bisa dihubungi.

"Wae, Kang Tae Joon! Apa kau berubah pikiran setelah bertemu mantan kekasihmu? Apa kau menyesal denganku! Kenapa kau terus membuatku menderita!" teriak Se Jin.


Tae Joon minum-minum di pantai. Ia sudah menghabiskan beberapa botol soju.

Tae Joon kemudian teringat saat mendengar pesan yang ditinggalkan Se Jin di ponselnya.

"Kang Tae Joon, ada apa? Apa kau bersama wanita itu sekarang? Jawab teleponku! Katakan sesuatu brengsek! Tae Joon-ah, jangan seperti ini. Kau cukup membuatku menderita saat kita masih di luar negeri. Tae Joon-ah, aku benci perasaan ini. Jadi tolong datang padaku. Jebal butagiya."


Tangisnya lantas berjatuhan saat mengingat pesan Na Yeon.

"Tae Joon-ah, ada apa? Ada hadiah yang ingin kuperlihatkan padamu hari ini. Ini adalah hadiah terindah. Mungkinkah kau sakit? Aku baik-baik saja, jadi jangan cemaskan aku. Kau harus ke rumah sakit. Tolong hubungi aku."


Tae Joon lantas berlari ke air.

Ia berteriak dan juga menangis.

Bersambung ke part 2..........

0 Comments:

Post a Comment