Skip to main content

The Promise Ep 20 Part 1

Sebelumnya...


Man Jung meminta Na Yeon melepaskan Tae Joon.

"Jangan hancurkan hidupnya. Betapa sulitnya melihat anak itu datang padaku dan menangis.... saat dia berusia 7 tahun, aku membuangnya, dia tidak sedikit pun meneteskan air mata. Rasanya, organ di dalam tubuhku mati mengingat itu." Man Jung menangis.

Na Yeon terluka.

Man Jung kemudian mengatakan, bahwa ia tidak bisa membiarkan Tae Joon terluka lagi.

"Tolong mengerti lah, aku akan memintanya memberikan uang yang banyak padamu." ucap Man Jung.

Sontak, Na Yeon marah.

"Ibu tidak merasa bersalah pada Sae Byeol yang lahir dan besar tanpa ayahnya! Dia tidak pernah merasakan cinta ayahnya! tapi Tae Joon ingin membuangnya dan menikahi wanita lain. Ibu memintaku membiarkan hal itu?"


Man Jung langsung menatap tajam Na Yeon.

"Apa hanya anakmu satu-satunya yang berharga? Anakku juga berharga! Dia tidak menginginkanmu! Ditambah, pasangan yang sudah menikah dan punya anak, berpisah karena sudah tidak saling menyukai! Kau bahkan belum menikah, lalu apa masalahnya!"

"Aniyo! Aku tidak akan pernah memaafkan Tae Joon. Aku tidak peduli apa yang kau katakan! Aku tidak akan menyerah demi Sae Byeol!"

"Baik, kita lihat cinta ibu mana yang lebih kuat! KITA LIHAT!"

Man Jung beranjak keluar. Na Yeon makin luka.


Ponsel Na Yeon berdering. Telepon dari guru Sae Byeol yang mengabarkan tentang Sae Byeol. Sontak, Na Yeon kaget mendengar apa yang sudah dilakukan Sae Byeol.


Na Yeon ke sekolah Sae Byeol. Ia terkejut melihat wajah Sae Byeol yang penuh plester.

Ternyata, Sae Byeol berantem dengan temannya karena tidak suka ayahnya diolok-olok.

Teman laki-laki Sae Byeol pun berkata pada Na Yeon, kalau Sae Byeol memang tidak punya ayah. Sontak, Na Yeon kaget mendengarnya.


Guru datang dan menyuruh kedua muridnya masuk ke kelas.

"Apa yang terjadi?" tanya Na Yeon.

"Mereka bertengkar. Aku pikir, Sae Byeol lah yang memukul Min Jae duluan."

"Uri Sae Byeol memukul duluan?" tanya Na Yeon kaget.


Na Yeon keluar dari sekolah Sae Byeol sambil memikirkan cerita guru Sae Byeol tadi.

Guru Sae Byeol berkata, Min Jae menunjukkan bukti foto-foto pernikahan ayah dan ibunya. Sae Byeol tidak mengatakan apa-apa tapi hanya menatap galak Min Jae dan memukul Min Jae.

Sae Byeol lalu keluar dan menatap lirih ibunya.


Na Yeon mengajak Sae Byeol ke restoran ibunya. Sae Byeol menikmati ayam gorengnya dengan wajah ceria.

Mal Sook menghampiri mereka dan mencubit gemas pipi Sae Byeol.

Mal Sook lantas meminta Na Yeon menjaga restoran sebentar karena ia mau keluar.


"Sae Byeol-ah, kau senang habis bertengkar dengan Min Jae?"

Sae Byeol menggeleng.

"Ibu tidak mau kau menjadi anak yang jahat."

"Dia anak yang jahat. Dia menertawakanku dan mengejekku karena aku tidak punya ayah. Dia bilang dia tidak mau bermain denganku. Eomma, kapan ayah datang?"

"Kau benar-benar ingin bertemu ayah?"

"Aku punya ayah tapi dia bilang tidak."

"Sae Byeol-ah, biar aku tambahkan ini untukmu."


Na Yeon lantas berlari ke dapur. Di dapur, ia menangis.

Na Yeon lalu mengambil ponselnya dan mengetik sms untuk seseorang.


Tae Joon sedang makan mie udon saat ponselnya menerima sms dari Tae Joon. Na Yeon meminta Tae Joon mampir sebentar ke rumahnya karena Sae Byeol ingin bertemu.

"Siapa itu?" tanya Se Jin.

"Bukan siapa-siapa." jawab Tae Joon, lalu kembali menyimpan ponselnya ke balik jas.


Di restoran, Na Yeon resah karena Tae Joon tak membalas pesannya. Sae Byeol lantas mengajak Na Yeon pulang lantaran ia mengantuk.

Na Yeon pun menghubungi Mal Sook, memberitahu kalau ia akan pulang.


Na Yeon menggendong Sae Byeol menuju pulang.


Kyung Wan sedang menatap foto-foto Na Yeon dan Sae Byeol dengan wajah sengit.

Bersambung ke part 2.......

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...