Skip to main content

The Promise Ep 38 Part 2

Sebelumnya...


Na Yeon masih belum siuman di rumah sakit.


Yoo Kyung masuk kamarnya masih dengan wajah terkejutnya. Ia bahkan terkejut ketika mendengar bunyi ponselnya sendiri.

Telepon dari Man Jung yang menanyakan keadaan Na Yeon. Yoo Kyung pun meminta Man Jung tidak menghubunginya lagi.


Man Jung lantas menyuruh Yoo Kyung datang ke tempatnya. Ia berkata, ada toko peralatan medis yang dijual dan meminta Yoo Kyung datang untuk melihatnya.

Yoo Kyung : Arraseo, aku akan mengurus semuanya tapi pastikan kau tetap menutup mulutmu.

Yoo Kyung lalu membanting ponselnya ke kasur.


Man Jung senang karena akan menjadi pemilik toko itu.


Se Jin pulang dan langsung ke kamar ibunya. Melihat Se Jin, Yoo Kyung langsung menyuruhnya bersiap-siap untuk memilih cincin. Ia mengaku tak sabar untuk melihat-lihat cincin pernikahan Se Jin.

Se Jin : Bukan waktunya untuk itu. Eomma, ada bom waktu yang akan meledak. Na Yeon pergi untuk meledakkannya. Siapa yang peduli soal cincin? Kau menemui Na Yeon?

Yoo Kyung : Untuk apa aku melakukannya? Dia terlalu keras kepala untuk diajak bicara.

Se Jin : Lalu apa yang ibu lakukan? Bagaimana kalau dia menemui reporter itu dan mengatakan semuanya?

Yoo Kyung : Itu tidak akan terjadi, jangan cemas.

Se Jin : Bagaimana ibu tahu?


Mendengar pertanyaan Se Jin, Yoo Kyung marah.

"Jang Se Jin, kenapa kau seperti pecundang? Na Yeon bukan siapa-siapa! Kenapa takut padanya! Apa yang terjadi pada gadis yang berani mengatakan pada dunia dia hamil? Biarkan saja dia mencoba. Kita akan menuntutnya atas pencemaran nama baik dan pelecehan."

"Aku tidak boleh menjadi putrimu. Kau sangat percaya diri dan berani."

"Aku yang akan berjuang tapi jangan biarkan Na Yeon menakutimu. Mengerti?"


Do Hee masuk kamarnya dengan wajah kesakitan. Ia lalu duduk di mejanya dan mengambil obatnya.

Setelah meminum obatnya, Do Hee berusaha menenangkan diri.


Ponselnya kemudian berdering, telepon dari sang ibu yang menanyakan  hasil tes Do Hee. Do Hee berkata rumah sakit masih belum menghubunginya. Ia pun berjanji akan membiarkan sang ibu tahu setelah rumah sakit mengatakan hasilnya.

S ung Joo lalu heran dan bertanya kenapa suara Do Hee terdengar lemah. Do Hee mengaku, ia hanya sedang memikirkan sesuatu. Sung Joo bertanya, apa yang dipikirkan Do Hee.

"Aku percaya mempercayai seseorang adalah hal baik tapi kurasa kita tidak boleh terlalu mempercayai seseorang." jawab Do Hee.

"Wae? Ada yang dikhianati?" tanya Sung Joo.

"Kau ingat si tukang masak. Aku bilang dia adalah adik dari reporter yang kukenal. Dia dikhianati pria yang dipacarinya selama 20 tahun. Pria itu dibutakan oleh keserakahan dan menikahi gadis dari keluarga kaya. Aku berencana menolongnya."


Sung Joo pun sewot mendengarnya. Do Hee sontak heran. Ia berkata, ia seorang reporter dan harus menolong seseorang selagi ia bisa.

Sung Joo tetap marah dan menjadikan insiden 3 tahun lalu sebagai alasan. Ia berdalih hanya tak mau Do Hee terluka.

Do Hee : Ini tidak seperti itu. Ada reporter yang memintaku bertemu adiknya. Itu saja.

Sung Joo : Jangan berani2 melibatkan diri dan segera lah berhenti dari pekerjaanmu.

Do Hee : Eomma, kau kenapa? Kau biasanya mendukungku menjadi reporter.

Sung Joo : Dengarkan ibu, jangan terlibat dengan urusan si tukang masak itu!


Do Hee heran kenapa ibunya ketakutan saat ia membahas si tukang masak itu.


Sung Joo langsung pergi ke kantor suaminya, menemui suaminya. Ia minta suaminya membuat Do Hee berhenti kerja sebagai reporter. Ia juga mengajak sang suami untuk segera menikahkan Do Hee dan Hwi Kyung agar Do Hee tetap di rumah.

Sontak, Dong Jin heran istrinya tiba2 berubah pikiran. Sung Joo berdalih itu karena penyakit jantung Do Hee.


Sekarang Sung Joo mengajak Eun Bong bertemu hanya untuk meminta Eun Bong berhenti mengganggu Do Hee. Ia berkata, Do Hee akan segera menikah dan meninggalkan pekerjaannya sebagai reporter. Ia minta Eun Bong tidak lagi mengganggu Do Hee dengan cerita Na Yeon.


Eun Bong kembali ke flat Joong Dae sambil marah2.

"Memangnya aku mengganggu? Kenapa dia mengirim ibunya untuk mengatakan itu?"


Tak lama kemudian, Joong Dae pulang membawa banyak ayam mentah. Joong Dae bilang, ia mau mencoba resep ayam baru. Ia juga bilang, bekerja di restoran ayam sangat cocok untuknya.

"Bagaimana dengan fotografi?"

"Itu hanya hobi." jawab Joong Dae.


Hwi Kyung terkejut ayahnya bilang mereka akan bertemu keluarga Do Hee. Ia pun protes, ia bilang harusnya mereka mendiskusikannya dulu pada ia dan Do Hee.

"Kenapa harus berdiskusi lagi? Kalian sudah saling menyukai. Aku sudah berbicara dengan Pimpinan Baek." jawab sang ayah.

"Jangan merasa tertekan karena ini hanya pertemuan keluarga." ucap Young Sook.


Di rumahnya, Do Hee juga protes mendengar itu dari orang tuanya. Sung Joo pun berkata, itu hanya makan malam keluarga.

Pimpinan Baek : Aku yang salah. Aku akan membatalkannya jika kau tidak mau.

Do Hee : Aku tidak bilang tidak mau pergi. Maksudku kalian harusnya membiarkan kami yang memutuskannya. Itu saja.


Do Hee lantas masuk ke kamarnya. Pimpinan Baek tersenyum melihat tingkah Do Hee.


Sampai di kamar, Do Hee tersenyum senang.

Hwi Kyung lalu menghubunginya.


Do Hee langsung keluar rumahnya dan mendapati Hwi Kyung sudah berdiri di depan rumahnya.

Do Hee pun langsung berlari memeluk Hwi Kyung. Mereka terlihat bahagia.


Na Yeon akhirnya siuman!


Bersambung................

Next episode, Na Yeon lupa ingatan. Kondisi Sae Byeol memburuk. Hwi Kyung dan Do Hee diramal, kalau salah satu dari mereka akan meninggal.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...