Dan, Only Love Ep 7 Part 3

Sebelumnya...


Para penari resah. Mereka bingung harus melakukan apa atas tindakan Kang Woo yang mengancam memecat mereka.

"Ni Na-ssi, ada ide?" tanya si penari pria utama.


"Bagaimana jika kita bicara dengan mereka? Kita harus bicara dengan mereka untuk berunding. "

Para penari enggan kembali kesana. Mereka tidak mau menari dengan Yeon Seo.


Tak lama kemudian, Yeon Seo datang.

"Bagaimana kau bisa menemukan kami?" tanya seorang penari yang sedang mengepel.

"Aku kemari untuk melakukan pekerjaan sukarela. Aku bagian dari Teater Balet Fantasia." jawab Yeon Seo.

Yeon Seo mengambil lap dan mulai melakukan pekerjaan sukarela.

"Hentikan sandiwaramu dan pergilah! Sejak kapan kau melakukan kegiatan bersama kami!" penari lainnya merampas lap dari tangan Yeon Seo.

"Mulai sekarang. Aku ingin melakukan kegiatan sebagai anggota penari." jawab Yeon Seo.

"Atas izin siapa!" sentak penari lain.

*Aigoo, ya, mereka menari di Fantasia, Fantasia punya siapa? Punya Yeon Seo, milik Yeon Seo. Yeon Seo pewaris tunggal Fantasia, tapi mereka memperlakukan Yeon Seo seperti itu.

Ni Na : Hei, biarkan saja. Makin banyak bantuan, makin baik. Satu jam lagi, dia pasti akan pergi sambil menangis.


Yeon Seo dibantu Dan, dan para penari lainnya mulai mencuci kaki para lansia.

Seorang nenek memercikkan air ke wajah Yeon Seo dengan kakinya.

Para penari langsung menatap Yeon Seo.

Dan cemas melihatnya. Ia takut Yeon Seo marah. Tapi Yeon Seo malah tersenyum.

Yeon Seo : Menyenangkan. Ini menyegarkan.


Dan pun tersenyum melihatnya.


Para penari lalu mengajak para lansia itu menari. Dan ikut menari dengan mereka.

Yeon Seo hanya diam memperhatikan mereka.

Dan lalu menarik Yeon Seo ke tengah dan menyuruhnya menari.

Yeon Seo pun menari. Dan tepuk tangan usai Yeon Seo menari, tapi para penari lain mengabaikan Yeon Seo dan kembali menghibur para lansia.


Malam pun tiba. Yeon Seo dan Dan sudah tiba kembali di rumah.

Dan mau bicara, tapi Yeon Seo menyuruhnya diam karena dia lelah.


Yeon Seo masuk ke dalam. Sampai di dalam, Bu Jung malah berteriak memberinya ucapan selamat sambil membawa kue.

Bu Jung : Kudengar hari ini kau membuat asosiasi sponsor sadar diri. Konon segala sesuatu ada gunanya dan kau memakai sifat pemarahmu dengan baik.

Dan memberi kode di belakang Yeon Seo, berusaha memberitahu Bu Jung kalau waktunya tidak tepat tapi Bu Jung nya gak ngeh.

Bu Jung : Tiup lilinnya. Serta buatlah permohonan. "Giselle" akan sukses! Lee Yeon Seo akan lebih baik! Satu, dua, tiga.

Yeon Seo melengos pergi.


Bu Jung : Apa-apaan itu?

Dan : Teater balet sedang mogok. Sekarang dia merasa sangat kacau.

Bu Jung kaget dan langsung meniup lilinnya.

Bu Jung : Kenapa kau baru bilang? Seharusnya kau bilang sebelumnya.

Dan : Pikiranku juga kacau siang ini.

Bu Jung : Apa-apan ini? Sepertinya aku tidak tahu apa-apa.


Paginya, jam sepuluh, Kang Woo menunggu para penari di ruang latihan.

Roo Na datang bersama penanggung jawab penari.

Roo Na : Kau tidak tahu keberadaan para penari?

"Aku akan melapor kembali sebelum makan siang." jawab si penanggung jawab.

"Tidak perlu melakukannya. Buat pengumuman audisi untuk anggota baru sekarang juga. Pastikan pemeriksaan resume dan wawancara segera diadakan." suruh Kang Woo.

Kang Woo lalu beranjak pergi.


Sementara para penari yang baru tiba di rumah jompo, resah saat menyadari hari sudah jam 10. Mereka takut dipecat.

"Kita sudah bersikap. Mari lanjutkan. Ni Na memihak kita. Mereka tidak akan memecat kita." jawab seorang penari.


Tak lama, kemudian Dan dan Yeon Seo datang. Dan menyapa mereka semua dengan suara keras.

Yeon Seo menyapa mereka sambil tersenyum.

Para penari kaget Yeon Seo datang lagi.

Yeon Seo kemudian beranjak pergi, diikuti Dan.


Seorang lansia yang tidak bisa melihat keluar dari dalam kamar. Dia mencari2 dimana suaminya sambil menangis dan menjerit histeris, karena dia fikir suaminya pergi meninggalkannya sendirian. Melihat itu Yeon Seo berusaha menenangkannya, tapi malah didorong, berkali2.

Tiba2, suaminya datang dan berteriak memanggilnya, Mi Ok.

Mi Ok yang mendengar itu, langsung menepis tangan Yeon Seo dan berlari ke arah suaminya.


Namun saat berlari, Mi Ok menabrak meja yang diatasnya terdapat lilin-lilin kecil. Dan tanpa sengaja, salah satu lilin jatuh ke tempat sampah dan menyebabkan kebakaran.

Yeon Seo pun langsung mengevakuasi pasangan lansia itu keluar. Sementara Dan mengambil alat pemadam dan menyemprot tempah sampah itu.

Alarm kebakaran berbunyi. Dengan panic, para penari langsung membawa para lansia keluar.


Setelah semuanya usai, Dan menyusul Yeon Seo dan Ni Na tanya apa yang terjadi.

"Ah, nenek ini.." Dan mau menjelaskan tapi Yeon Seo bilang, itu salahnya. Mendengar itu, suami Mi Ok dan Dan terkejut.

Yeon Seo menatap Mi Ok yang terbatuk2 dan tanya apa Mi Ok baik2 saja.

Setelah semua kejadian itu, para penari mengusir Yeon Seo. Yeon Seo meminta maaf dan berkata, bahwa niatnya baik.

"Jika tetap berlagak baik, kamu akan membakar gedung ini!" balas para penari ketus.

"Aku hanya ingin menunjukkan ketulusanku." jawab Yeon Seo.

"Ketulusan apa? Kau menjadi pemimpin selagi kami membuatmu tampak hebat? Jika tuan putri bekerja sukarela bersama kami, kau pikir kami akan tersentuh oleh upayamu dan menangis bersamamu, lalu kembali ke panggung? Eonni, tidak ada yang ingin tetap menjadi penari cadangan. Benar. Ini bukan hal sepele. Penglihatanmu sudah lama kembali dan ini kali pertamamu menemui kami karena kau membutuhkan kami." ucap seorang penari sinis.

Yeon Seo hanya bisa terdiam.


Hari pun kembali malam. Di halaman depan, Dan dan Yeon Seo duduk di ayunan. Dan tanya, kenapa tadi Yeon Seo berbohong.

Dan : Kau tidak memulai kebakaran itu.

Yeon Seo : Situasinya bisa memburuk. Bagaimana jika mereka mengusir dia?"

Yeon takut Mi Ok diusir.

Dan : Kau menjadi sangat baik. Mereka akan memahami ketulusanmu. Karena mereka juga suka menari. Aku melihat mereka bersih-bersih sambil menari. Pertunjukan yang indah. Mereka tampak seperti pemimpin. Apa menurutmu mereka tidak tahu kau ingin kembali setelah tiga tahun? Sekarang mereka menolakmu karena merasa kesal dan sakit hati. Tapi jika kalian tampil bersama, pertunjukannya pasti sangat indah.

"Pemimpin?" gumam Yeon Seo sambil berpikir.

Dan mendekatkan tangannya ke tangan Yeon Seo. Ia mau menyentuh tangan Yeon Seo tapi urung melakukannya.


Kwang Il ke rumah Yeon Seo, dia membawa sebuah dokumen. Tapi di depan pintu, dia bertemu dengan Pak Geum.

Kwang Il pun tak jadi menyembunyikan dokumen itu dan beranjak pergi. Pak Geum mengejarnya.


Bu Jung keluar dan heran melihat mereka berdua.


Paginya, Ni Na datang bersama dua penari. Seorang penari tanya, apa Ni Na takut Yeon Seo datang lagi.

Ni Na : Tidak.

"Jika punya hati nurani, dia tidak mungkin kembali. Ayo." jawab penari satunya.


Tapi tiba2, mereka melihat Yeon Seo dan Dan sedang mengobrol bersama Mi Ok dan suaminya. Mereka lantas mendekati Yeon Seo dan memperhatikannya diam2.

Mi Ok merasa senang mempelajari ponsel yang diberikan oleh Yeon Seo. Dia bahkan sampai tertawa irang. Tapi suami Mi Ok yang merasa tidak enak bertanya, apa mereka tidak apa-apa menerimanya, lantaran Yeon Seo sudah membayar biaya perbaikan dan disalahkan akibat kebakaran yang disebabkan Mi Ok.

Mi Ok : Maaf. Seharusnya aku sudah meninggal di usia ini, tapi aku belum meninggal dan pikiranku terus tidak waras.

Yeon Seo : Tidak, Bu. Sekalipun buta, Anda bisa baik-baik saja. Aku akan membantu Anda.


Ni Na memanggil Yeon Seo. Yeon Seo pun berbalik dan menyuruh mereka masuk. Yeon Seo bilang, Kang Woo sudah menunggu mereka.

Di dalam satu ruangan, semua penari sudah berkumpul bersama Kang Woo. Yeon Seo serta Dan, dan juga Ni Na bersama kedua temannya datang.

Kang Woo : Apa-apaan ini? Kenapa kau memanggilku kemari?

Yeon Seo : Aku ingin memberi usul kepada kalian dan direktur. "Giselle". Mari mengadakan audisi.

Yeon Seo kemudian berdiri disamping Kang Woo, menatap semua penari.

Yeon Seo : Aku sungguh ingin bekerja bersama kalian. Kalian mempertahankan Fantasia selama tiga tahun terakhir. Bagiku, para penari baru bukanlah Fantasia. Mari bersaing secara resmi dan adil. Dari solois hingga penari pasangan, semua orang boleh berpartisipasi. Tentu saja aku juga berhak ikut. Jika gagal, aku akan memulai dari penari pasangan.

Mendengar itu, semua penari kaget. Dan dan tertawa.


Diluar, Kang Woo memarahi Yeon Seo. Ia tak setuju ide Yeon Seo.

Yeon Seo : Ini cara yang terbaik.

Kang Woo : Bagiku, hanya ada satu Giselle. Tidak perlu mempersulit keadaan. Kubilang aku akan mengurusnya. Kenapa kamu tidak memercayaiku?

Yeon Seo : Terima kasih telah memercayaiku. Bahkan saat aku tidak percaya diri, kau berusaha keras dan memaksaku menari. Percayalah lagi kepadaku. Mungkin jalannya akan sulit, tapi akan lebih mudah jika bersama.

Yeon Seo mengulurkan tangannya, mengajak Kang Woo jabat tangan. Tapi Kang Woo yang kesal, tidak mau menjabat tangan Yeon Seo.


Melihat itu, Dan mendekati mereka dan menyatukan tangan mereka bertiga.

Dan : Fantasia, semangat!

Dan mengangkat tangannya tinggi2.

Kang Woo terkejut melihat lengan Dan yang sudah sehat total, padahal setaunya, lengan Dan terluka cukup parah.

Menyadari itu, Dan pun langsung menurunkan tangannya.

Bersambung ke part 4..

Obsesi Kang Woo sama Yeon Seo makin lama makin nyebelin... Padahal dia tau, Yeon Seo bukan Seol Hee, tapi dia mau menjadikan Yeon Seo seperti Seol Hee.

0 Comments:

Post a Comment