Skip to main content

Different Dreams Ep 35-36 Part 3

Sebelumnya...


Won Bong dan Young Jin ke gereja.

Won Bong berkata, akan langsung membunuh Fukuda jika Fukuda mencoba menjebak mereka.

Won Bong : Kau setuju, kan?

Young Jin terdiam, seakan tak setuju ide Won Bong. Tapi tak lama kemudian, ia mengangguk.

*Won Bong ini nafsu bgt pengen bunuh Fukuda. Ini antara dia cemburu ama dia pengen ngelindungin anggotanya ini.


Fukuda sendiri duduk di koridor kepolisian Jongno.

Tak lama kemudian, ia melihat Matsuura menyeret masuk anggota Korps Pahlawan.

Fukuda terkejut. Ia mengenali salah satunya, Majar.


Matsuura menghampiri Fukuda.

Matsuura : Aku pikir kau sedang berlibur.

Fukuda : Orang-orang itu...

Matsuura : Kami menemukan markas utama Korps Pahlawan. Kalau saja kita telah menangkap Lee Young Jin juga. Yang kami tangkap akan memberi tahu kami. Kami akhirnya akan menangkapnya sekali dan untuk semua.

Fukuda : Aku mendengar tentang Direktur Hiroshi.

Matsuura : Itu adalah sebuah kecelakaan.

Fukuda : Apakah kau yakin

Matsuura : Tentu saja.


Fukuda tersenyum kesal.

Matsuura : Mengapa kau bertanya?

Matsuura lalu memberitahu Fukuda bahwa Jung Im, wanita yang menembak Fukuda di Shanghai, sudah tewas hari ini.

Fukuda tambah kaget.


Nam Ok bersembunyi di butik. Ia merobek kain dan mengikat lengannya yang terluka.


Nam Ok kemudian duduk dan mengingat momen kebersamaannya dengan Jung Im.

Nam Ok pun mengepalkan tangannya.

Ya, ia marah dan tak terima dengan kematian Jung Im.


Se Joo, Hwa So dan Majar disiksa.

Se Joo diberdirikan dengan kedua tangan terikat ke atas.

Rekan2 Matsuura memukulinya dan menusuknya pakai kayu.


Sementara Hwa Soo diikat di kursi dan dipukuli Daiki.


Dan Majar, dia sama seperti Se Joo dan disiksa dengan besi panas.


Fukuda melihat penyiksaan itu.


Matsuura kemudian mendekati Majar dan meminta Majar menghubungi Young Jin. Tapi Majar tidak mau dan mengaku tidak tahu dimana Young Jin.

Matsuura pergi ke belakang Majar. Anak buahnya pun kembali memukuli Majar.


Fukuda kesal melihat penyiksaan itu.


Sementara Won Bong yang tertidur sambil duduk di bangku gereja, terbangun. Ia bermimpi buruk.


Young Jin yang ada di asrama gereja, tidak bisa tidur. Ia teringat saat menodongkan pistol ke Fukuda ketika mereka di Shanghai.

Lalu ia memikirkan kata2 Miki bahwa Fukuda ingin bertemu dengannya. Setelah itu, ia ingat kata2 Maru yang memintanya berhati2 pada Matsuura dan Fukuda.

Young Jin lantas turun dari tempat tidurnya dan beranjak keluar.

*Bambaaaang laaa! Sy gk puas lihat Lee Yo Won-Lim Ju Hwan disini... pengen mereka dipairing di project baru, entah drama atau film... Sumpah, makin kesini makin dibuat baper sama mereka berdua #TimFuJinGarisKeras


Young Jin melihat Won Bong duduk di gereja. Ia mendekati Won Bong karena mendengar erangan Won Bong.

Young Jin : Ada apa?

Won Bong : Napasku sedikit sesak.


Fukuda kembali meminta Miki menghubungi Young Jin.  Tapi Miki berkata, ia masih belum bisa mempercayai Fukuda.

Fukuda akhirnya memberitahu Miki bahwa Young Jin dalam bahaya.

Fukuda : Mereka yang terhubung dengan Korps. Pahlawan ditangkap. Matsuura menyiksa mereka untuk melacak keberadaan Young Jin.

Miki terkejut, ada yang terluka?

Fukuda : Wanita dari butik meninggal. Dia anggota Korps. Pahlawan juga.

Miki : Kau percaya bahwa Young Jin adalah ancaman bagi Jepang. Menghentikannya adalah tugasmu.


Fukuda : Aku akan jujur padamu. Yang mengancam Jepang bukanlah pejuang kemerdekaan Joseon. Ada provokator yang ingin mengubah Jepang menjadi negara militeristik. Aku terlambat menyadarinya. Aku bodoh.

Bersambung ke part 4....

Comments

  1. #TimWonJinGarisKeras pengen mereka dipairing lagi jadi heroic korps lagi T_T

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 10

Sebelumnya <<< Hae Gang sedang berselfie ria di sebuah taman. Sepasang kekasih tampak bermesraan di belakangnya dan beranjak pergi. Hae Gang langsung mengambil foto pasangan kekasih itu dan pergi mengikuti mereka. Pasangan kekasih itu lalu duduk di tangga taman dan kembali bermesraan. Hae Gang kesal melihatnya. Hae Gang lalu mengambil ponselnya, kemudian duduk tak jauh dari pasangan itu dan pura2 berselfie ria. Pasangan kekasih itu tidak sadar ada yang mengambil gambar mereka dan terus bermesraan. Hae Gang pun semakin kesal dan terus mengarahkan kamera ponselnya pada mereka. Kesempatan buat Hae Gang. Ia langsung mendekati wanita itu begitu kekasih wanita itu pergi. Hae Gang memuji gaya wanita itu dan meminta izin mengambil gambar wanita itu. Wanita itu mengizinkan dan mulai memasang gaya tanpa curiga sedikit pun. Hae Gang lalu memuji kalung yang dikenakan wanita itu dan menanyakan berapa harganya. Hae Gang terkejut mendengarnya. Hae Gang kemudian menanyakan harga j...