The Promise Ep 82 Part 2

Sebelumnya....


Na Yeon keluar dari kamarnya dan Young Sook langsung menghampirinya dan memanggilnya Yoon Ae.

Young Sook : Kau darimana saja? Apa kau tahu bagaimana bosannya aku sepanjang hari? Aku tidak melakukan apapun.

Na Yeon : Aku daritadi di kamar saja. Aku tadi memang keluar lebih awal. Maafkan aku.

Young Sook : Tapi Yoon Ae, apa kau tahu?  Cliff Richard mungkin datang lagi ke Korea. Menarik sekali.  Mereka akan menjadwalkan ujian tengah semester pada hari itu untuk menghentikan kita pergi menemuinya. Apa yang harus kita lakukan?

Na Yeon : Haruskah kita mencari solusinya sama-sama?

Young Sook senang dan mengajak Na Yeon ke kamarnya.


Setelah mereka pergi, Yoo Kyung keluar. Ia kesal mendengar Young Sook masih memanggil Na Yeon Yoon Ae.


Young Sook mengambil satu roti krim di lemarinya dan memberikannya ke Na Yeon.

Young Sook : Ada anak muda yang memberiku beberapa roti krim. Makanlah. Kau suka ini, kan?

Na Yeon pun membelah roti itu dan memberikannya pada Young Sook.

Young Sook senang dan langsung menikmati rotinya.

Young Sook : Jujur, tidak seperti gadis lain,  Cliff Richard bukan cinta pertamaku. Kau ingin tahu siapa cinta pertamaku?


Young Sook lalu berlari ke mejanya dan mengambil sebuah foto dari lacinya dan menunjukkannya ke Na Yeon. Foto itu, foto Dong Jin.

Young Sook : Dia cinta pertamaku, tapi aku mencampakkannya.

Young Sook lalu menasihati Na Yeon agar tidak melakukan hal yang dulu ia lakukan.

Young Sook : Kau akan menyesal nantinya. Jangan sakiti pria yang kau cintai. Aku tidak mau kau berakhir seperti ku.

Mendengarnya, Na Yeon tertegun.


Na Yeon kembali ke kamarnya dan duduk di depan meja rias memikirkan kata2 Young Sook tadi. Lalu ponselnya berdering, telepon dari Eun Bong yang memberitahukan soal Kyung Wan yang ada di rumah mereka.

Kyung Wan sendiri terlelap di kamar Mal Sook. Eun Bong menghubungi Na Yeon di depan Kyung Wan yang jatuh tertidur. Sementara Mal Sook duduk disamping Eun Bong.

Eun Bong memberitahu Na Yeon, bahwa Kyung Wan kini sudah tidur dan tanya apa yang harus mereka perbuat.

Na Yeon : Biarkan saja dia.

Eun Bong : Baiklah. Jika terjadi sesuatu, aku akan menghubungimu.


Selesai Eun Bong bicara dengan Na Yeon, Mal Sook tanya, haruskah mereka memberi Kyung Wan makan.

Eun Bong : Jangan, aku rasa kita harus membiarkannya tidur sekarang.

Tiba2, terdengar suara Man Jung yang berteriak memanggil Mal Sook.

Mal Sook : Kenapa wanita itu datang lagi kemari? Dia mungkin bisa salah paham.

Eun Bong : Akan kuhentikan dia.


Eun Bong berdiri, tapi terlambat. Man Jung keburu masuk dan kaget melihat Kyung Wan.

Eun Bong berusaha menyeret Man Jung keluar tapi Man Jung tak mau keluar.

Man Jung menuntut penjelasan, kenapa Kyung Wan ada disana.


Kesal, Mal Sook pun berdiri dan mendorong Man Jung keluar.

Mal Sook : Jangan buat kesimpulan sendiri. Urusan saja urusanmu sendiri. Tidak terjadi apa-apa disini.

Man Jung : Bagaimana bisa tidak ada apa-apa? Ini benar-benar ada sesuatu kan?

Mal Sook : Hei, ini bukan rumahmu jadi cepatlah pergi!

Mal Sook mendorong Man Jung keluar.


Di restoran, Geum Bong memberi isyarat ke Se Gwang untuk melakukan sesuatu.


Lalu kemudian, Se Gwang pergi ke meja ayahnya, dimana sang ayah lagi asyik menyantap iga.

Se Gwang : Berhenti makan dan pergi.

Pak Heo : Kau menyuruhku pergi? Bagaimana bisa kau melakukan itu pada pelanggan! Bawakan beberapa daging iga lagi. Ibumu akan segera datang.

Se Gwang : Apa? Ini bukan restoranku.


Man Jung kemudian datang dan langsung duduk di kursi.

Man Jung : Iganya sudah matang? 

Tapi saat melihat iga di piring tinggal sedikit, Man Jung protes. Pak Heo pun langsung memesan tambahan iga dan menyuruh Man Jung makan iga yang ada dulu.

Se Gwang : Kalian punya uang untuk membayar ini?

Man Jung :  Tentu saja tidak. Kau tidak tahu seberapa buruk situasi keuangan kita? Tak satu pun dari kami yang punya uang.


Mendengar itu, Se Gwang pun langsung menyuruh orang tuanya pergi. Man Jung menolak.

Man Jung : Kenapa semua orang menyuruhku pergi hari ini? Memangnya kapan kami pernah membayar makanan kami?

Se Gwang : Keluarlah sebelum boss ku datang.

Man Jung : Aku baru saja mau mulai makan! Karena rengekanmu, aku tidak bisa menikmati makanannya!

Pak Heo kemudian berdiri dan berniat menghibur para pengunjung dengan nyanyiannya.


Geum Bong lantas mendekati Se Gwang.

Geum Bong : Ada apa disini?  Ada apa dengannya!

Man Jung : Cepat bawakan kami beberapa iga lagi! Berterima kasihlah pada kami. Penjualanmu hari ini akan naik 3 kali lipat dari biasanya!


Hwi Kyung menemui dokter yang menangani Na Yeon dulu, saat Na Yeon kecelakaan dan amnesia dan dirawat di rumah sakit.

Hwi Kyung : Aku disini untuk menanyakan sesuatu. Aku ingin tahu kenapa Lee Na Yeon yang dulu ditangani disini, bisa berakhir disini dan menjadi korban kebakaran?

Dokter pun langsung mengambil rekam medis Na Yeon.

Dokter : Dia dibawa kesini setelah mengalami kecelakaan. Dia menderita amnesia.

Hwi Kyung : Siapa yang membawa dia kesini?

Dokter : Seorang wanita setengah baya. Dia bilang, Lee Na Yeon tidak memiliki keluarga. Dia bilang dia adalah teman ibunya Lee Na Yeon.

Hwi Kyung kaget, wanita itu bilang Na Yeon tidak punya keluarga?


Sekarang, Hwi Kyung sudah kembali ke ruangannya. Ia sedang melihat formulir registrasi pernikahannya.


Tiba2, Yoo Kyung datang. Hwi Kyung kaget dan tanya alasan Yoo Kyung datang.

Yoo Kyung lantas menyuruh Hwi Kyung duduk dan memberikan foto2 Na Yeon dan Tae Joon.

Yoo Kyung : Apa yang kau pikirkan soal itu?

Hwi Kyung : Kau menyuruh seseorang mengikutinya (Na Yeon)?

Yoo Kyung : Aku benar-benar curiga pada Kang Tae Joon. Aku melakukan ini untuk melindungi putriku.


Hwi Kyung : Cintamu pada putrimu sangat mengerikan, membuatku muak.

Yoo Kyung lalu melirik formulir registrasi pernikahan Hwi Kyung di atas meja.

Yoo Kyung : Kau belum mendaftarkan pernikahan Anda secara hukum?

Hwi Kyung : Aku lupa karena sibuk. Aku akan segera mengurusnya.

Yoo Kyung : Baek Do Hee dan Kang Tae Joon, kau tidak berpikir sesuatu terjadi pada mereka? Aku yakin ada. Itu intuisiku sebagai seorang wanita. Se Jin tampak tidak bahagia dan Baek Do Hee tampak tidak mencintaimu. Menurutmu apa tujuan Baek Do Hee masuk ke keluarga kita?

Hwi Kyung : Apa yang ingin kau katakan?

Yoo Kyung : Awasi istrimu, kecuali jika kau ingin rumor berkembang, mempermalukan keluarga kita.

Hwi Kyung : Kalau begitu, kau juga harus mengawasi Tae Joon.

Yoo Kyung : Mengawasi Tae Joon? Kenapa aku harus melakukan itu? Aku bisa menyingkirkannya untuk selamanya. Aku juga bisa menyingkirkan Baek Do Hee.


Yoo Kyung lantas berdiri. Kesal, Hwi Kyung pun mengungkit kematian Na Yeon. Ia tanya kenapa Na Yeon bisa meninggal.

Hwi Kyung berdiri dan menatap tajam Yoo Kyung.

Hwi Kyung : Kenapa Lee Na Yeon ada di rumah sakit itu dan menjadi korban kebakaran?

Yoo Kyung pun mulai gugup. Tapi ia pura2 tidak tahu dan tanya alasan Hwi Kyung membahas Na Yeon.

Hwi Kyung : Anak Lee Na Yeon berjuang untuk hidupnya tapi Lee Na Yeon ada di rumah sakit itu dan tidak mengenal siapapun. Aku hanya ingin tahu soal itu.

Yoo Kyung : Tanyakan pada Tae Joon jika ingin tahu jawabannya.

Hwi Kyung : Bukan kau yang menempatkannya disana?

Yoo Kyung : Daripada kau memikirkan gadis yang sudah meninggal, mending kau urus istrimu agar tidak kelewat batas.

Yoo Kyung lantas pergi.


Setelah Yoo Kyung pergi, Hwi Kyung langsung mengajak Na Yeon bertemu di taman.

Na Yeon tanya, kenapa Hwi Kyung mengajaknya bertemu.

Hwi Kyung : Aku pikir kita bisa berkencan.

Hwi Kyung hendak memegang tangan Na Yeon tapi Na Yeon langsung menjauhkan tangannya.

Na Yeon : Ada yang mau kau katakan, kan?

Hwi Kyung : Ayo jalan-jalan dulu.

Hwi Kyung menengadahkan tangannya. Na Yeon pun langsung memberikan tangannya ke Hwi Kyung.


Lalu mereka mulai jalan2 mengelilingi taman.

Na Yeon : Apa yang mau kau katakan?

Hwi Kyung : Aku tidak bisa mengatakannya di rumah karena aku merasa malu. Aku hanya akan mengatakannya sekali jadi dengarkan baik-baik.  Aku sama sekali tidak ingin tahu lagi tentang kesulitanmu. Tapi aku akan memikul beban itu untukmu. Kau bisa meletakkan semuanya sekarang. Api yang kau pegang di dalam ... kau bisa menyerahkannya padaku sekarang. Aku akan membawa api untukmu.

Na Yeon tertegun mendengarnya.


Di kamarnya, Yoo Kyung gelisah karena Kyung Wan tidak bisa dihubungi. Lalu tak lama, ia dapat panggilan dari Kyung Wan tapi yang menelpon bukan Kyung Wan, melainkan pemilik warung tenda tempat Kyung Wan minum2.


Yoo Kyung pun langsung menyusul Kyung Wan.

Kyung Wan : Kau tahu Na Yeon putriku, kan?

Yoo Kyung : Itu tidak penting lagi.

Kyung Wan : Ini tidak penting? Sekarang aku jadi yakin kau tahu sejak awal. Setelah Yoon Ae meninggal dan Na Yeon datang ke rumah kita, kau memperlakukannya dengan buruk karena tahu....

Yoo Kyung : Itu tidak benar! Jangan menuduhku melakukan sesuatu yang tidak kulakukan!

Kyung Wan : Lalu kenapa kau bohong padaku! Kau bilang sudah melakukan tes DNA padaku dan Na Yeon. Kau bilang, hasilnya negatif.

Yoo Kyung : Aku melakukannya untukmu. Aku pikir kau bisa mengatasinya jika tahu Na Yeon putrimu. Aku takut kau sakit. Tidak bisakah kau mengerti bagaimana perasaanku? Aku benar-benar tidak tahu bahwa putri Yoon Ae adalah adalah putrimu. Kau harus percaya padaku. Itu kebenaran.

Kyung Wan : Tidak, hasilnya sama sekarang. Meskipun kau tidak tahu, kau tidak akan bisa merubah apa yang sudah terjadi. Aku! Aku membunuh Na Yeon dan Sae Byeol! Dengan tanganku, aku membunuh mereka.

Yoo Kyung : Yeobo!

Kyung Wan lalu pergi.


Na Yeon mengambil jas kotor Hwi Kyung di kasur dan memeriksa kantongnya. Ia pun menemukan sebuah surat. Saat dibuka, ia terkejut mengetahui surat itu adalah formulir registrasi pernikahan mereka.

Tepat saat itu, Hwi Kyung masuk dan Na Yeon langsung minta penjelasan.

Hwi Kyung : Kau lupa, kan? Pernikahan kita belum terdaftar. Jadi aku akan mendaftarkannya kali ini.

Mendengar itu, Na Yeon langsung merobek formulir pernikahannya dengan wajah menahan tangis.

Hwi Kyung kaget, apa yang kau lakukan!


Di kamarnya pula, Tae Joon mengajak Se Jin berpisah. Tae Joon mengaku tidak bahagia hidup dengan Se Jin. Se Jin kaget.


Bersambung....

2 Comments:

  1. Unknown said...:

    ya ampuuunnnn makin penasaran hahaha

  1. cylian said...:

    haduh... geregetan...
    yo kyung + sejin emang bener2 genetik.
    mana bisa bahagia dg jd pelakor.
    bahagianya sesaat doang. selebihnya ketakutan dan perasaan bersalah

Post a Comment