The Promise Ep 93 Part 1

Sebelumnya....

Di episode kali ini, giliran Dong Jin yang tahu siapa Na Yeon....Terus, terus, gimana reaksi Dong Jin? Awalnya dia marah gaes, tapi akhirnya dia menerima Na Yeon sebagai putrinya, mengikuti kata hatinya...


Kyung Wan berusaha menasihati Hwi Kyung soal Na Yeon.

Kyung Wan : Aku bukannya serakah dengan mengklaim Na Yeon sebagai putriku tapi... kita berhubungan dengan darah. Semua orang akan menderita jika kalian tetap berhubungan.

Hwi Kyung : Jangan bawa hubungan darah itu sekarang. Kau sudah memutuskan hubungan darah itu 32 tahun yang lalu. Apa aku salah?

Hwi Kyung lantas beranjak pergi. Kyung Wan terdiam mendengar kata2 Hwi Kyung.


Tak bisa membujuk Hwi Kyung, Kyung Wan lantas mengajak Na Yeon bertemu. Mereka  bertemu di tepi sungai. Na Yeon minta Kyung Wan bicara intinya saja karena ia tidak nyaman hanya berdua saja dengan Kyung Wan.

Kyung Wan : Aku baru menyadari betapa miripnya kau dengan ibumu. Aku harusnya menyadari itu saat ibu memanggilmu Yoon Ae.

Kyung Wan lantas minta izin untuk memeluk Na Yeon.

Na Yeon : Kau mengharapkan reuni ayah dan anak yang mengharu biru? Kau tidak malu mengharapkan itu dariku?

Kyung Wan : Kau benar. Maafkan aku.

Na Yeon : Kau menyesal? Mudah sekali.

Na Yeon lalu melarang Kyung Wan bertindak sebagai ayahnya. Ia juga berkata, tidak akan pernah bertindak sebagai seorang anak.

Kemudian Na Yeon mengatakan, masih ada yang harus ia lakukan terhadap keluarga Kyung Wan.


Na Yeon beranjak pergi. Namun langkahnya terhenti tatkala Kyung Wan menyuruhnya meninggalkan Hwi Kyung.

Kyung Wan : Aku perlu memperbaiki yang salah sekarang. Sekarang aku tahu, kita harus memperbaikinya. Syukurlah kau tidak pernah mendaftarkan pernikahanmu.

Na Yeon : Apakah Hwi Kyung setuju untuk itu?

Hwi Kyung : Dia tidak punya pilihan, jadi dia akan melakukannya. Aku akan... entah bagaimana meyakinkan Hwi Kyung.

Na Yeon : Itu hal yang benar untuk dilakukan?

Kyung Wan : Aku mengerti bagaimana perasaanmu tapi Se Jin dan kau adalah saudara satu darah.


Na Yeon : Saudara sedarah?

Kyung Wan : Kembali lah ke rumah Do Hee. Cepat atau lambat, aku akan pergi menemui mereka untuk minta maaf.


Na Yeon pun berbalik, menatap tajam Kyung Wan dengan tatapan berkaca-kaca.

Na Yeon : Bagaimana jika aku tidak mau? Apa yang akan kau lakukan?

Kyung Wan : Kita harus melakukan hal ini untuk menyatukan kembali sebuah keluarga.

Na Yeon : Sederhana sekali. Menghubungkan kembali hubungan darah yang terputus, itu terlalu mudah. Itu konyol. Lalu bagaimana dengan Sae Byeol yang meninggal? Bagaimana dengan Do Hee? Apa yang akan kau lakukan pada mereka?

Kyung Wan : Na Yeon-ah!

Na Yeon :  Jangan sebut namaku! Sama seperti aku dilahirkan ke dunia ini terlepas kau menginginkannya atau tidak, kau tidak bisa mengendalikanku. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.


Kyung Wan : Apa yang harus kulakukan untuk meredakan kemarahanmu?

Na Yeon : Ceraikan Park Yoo Kyung, maka mungkin aku akan merasa sedikit lebih baik. Sangat sedikit.

Na Yeon lalu beranjak pergi. Kyung Wan hanya bisa terdiam menatap kepergian Na Yeon.


Young Sook lagi makan. Yoo Kyung masuk ke dapur dan kesal melihat Young Sook, tapi ia malas meladeni Young Sook dan mengambil segelas air.

Young Sook : Aku ingat sekarang.

Yoo Kyung : Apa kau mau mulai kegilaanmu lagi?

Young Sook : Pria di majalah itu. Lee Ki Man. Bukankah dia laki-laki yang dulu hampir kau nikahi? Kau menangis dan hancur karenanya.

Yoo Kyung : Aku lagi malas berdebat denganmu. Teruskan saja makanmu.


Yoo Kyung pergi meninggalkan Young Sook.

Young Sook : Kenapa dia pura-pura bodoh? Jelas dia ada di foto itu.


Yoo Kyung masuk ke kamar Se Jin dan mendapati Se Jin tengah tidur dengan mata tertutup. Ia juga melihat 3 botol wine di lantai.


Yoo Kyung lalu duduk disamping Se Jin dan melepas penutup mata Se Jin.

Yoo Kyung : Berapa lama kau mau begini? Berhenti minum. Bagaimana jika kau akhirnya menjadi pecandu alkohol?

Se Jin : Alkohol adalah sahabatku saat ini. Jangan mengambil satu-satunya teman yang tersisa.

Yoo Kyung : Sudah cukup. Lupakan dia. Dia tidak layak marah.

Se Jin : Jangan khawatir. Aku akan menghapus semua ingatan bahwa aku pernah bertemu dengannya.

Yoo Kyung : Lalu apa yang salah? Bangunlah. Ayo pergi. Ayah memintaku untuk membawamu keluar.


Se Jin : Kenapa?

Yoo Kyung : Aku tidak tahu. Dia tidak bisa tidur sepanjang malam. Dan itulah yang dia katakan saat keluar. Dia ingin bicara.

Se Jin : Dia harus membuat pengumuman besar.

Yoo Kyung : Pengumuman besar?

Se Jin : Kau harus mendengarnya sendiri dari dia. Persiapkan dirimu.

Yoo Kyung : Maksudmu apa? Apa kau tahu kenapa?

Se Jin : Ayah tahu bahwa dia adalah Lee Na Yeon dan bukan Baek Do Hee.

Yoo Kyung kaget, apa?

Yoo Kyung juga tidak menyangka bahwa Se Jin juga sudah tahu Do Hee adalah Na Yeon.


Yoo Kyung dan Se Jin masuk ke ruangan Kyung Wan, namun mereka terperanjat saat melihat siapa yang tengah duduk bersama Kyung Wan. Lee Ki Man! Wkwkwkwk...

Kyung Wan mengenalkan Yoo Kyung pada Pimpinan Lee.

Pimpinan Lee berkata, ia sudah pernah bertemu dengan Yoo Kyung.


Sontak lah, Yoo Kyung dan Se Jin jadi tegang.

Kyung Wan : Kau pernah bertemu istriku sebelumnya?

Pimpinan Lee : Aku pernah bertemu dengannya di pertemuan pasangan bisnis. Dia begitu cantik sehingga sulit untuk dilewatkan. Aku iri padamu. Ngomong-ngomong, apa dia putrimu?

Kyung Wan : Ya, dia putriku. Se Jin, katakan, "Hai."

Se Jin : Aku melihatmu di majalah. Kau terlihat jauh lebih baik secara pribadi.

Pimpinan Lee : Kau cantik seperti ibumu.


Se Jin yang tegang lantas berniat pergi dengan alasan ayahnya punya tamu penting. Tapi Pimpinan Lee berkata, dia sudah mau pergi.

Pimpinan Lee : Aku punya bisnis di gedung dekat sini, jadi kuputuskan mampir menemui Pimpinan Jang. Juga, jika kau memberiku kesempatan, aku ingin membawamu keluar kapan-kapan.

Kyung Wan :  Terima kasih telah mampir. Sampai ketemu lagi.

Kyung Wan lalu mengantarkan Pimpinan Lee keluar.


Tim AP sedang rapat. Pak Bae menjelaskan titik-titik yang ada di peta.

Pak Bae : Seperti yang kalian lihat, kami telah pergi ke luar kota ... dan meningkatkan kehadiran kami secara nasional. Pada kecepatan ini, kami memperkirakan kami akan memiliki kehadiran nasional yang kuat ... serta memasuki Cina dan negara-negara lain juga.

Pak Ko : Iya. Aku mendengar orang-orang di China sangat tertarik dengan ayam kami.

Soran : Itu semua berkat iklan Bu Yang. Mereka mengatakan jumlah penayangan iklan telah meningkat.

Hwi Kyung : Pak Bae, mengapa tidak kau saja yang pergi ke Cina? Melakukan studi pasar di Beijing atau Shanghai dan melihat darimana kita harus mulai.

Pak Bae : Jika kau akan mengirimku, aku akan berlari sampai kakiku terbakar.

Pak Ko : Ada satu hal lagi. Bagaimana jika kita memiliki acara amal untuk meningkatkan citra kita?

Hwi Kyung : Aku sudah memikirkan itu untuk sementara waktu juga. Kami sepenuhnya mampu melakukan hal seperti itu sekarang. Pak Bae, terus bekerja pada ekspansi secara nasional, dan Pak Ko dan Bu Gong, menyiapkan acara amal.


Yoo Kyung terkejut mendengar kata2 Kyung Wan.

Kyung Wan : Kalian pasti terkejut. Aku juga sama. Na Yeon yang kita pikir sudah tiada, masih hidup.

Yoo Kyung pura2 bego.

Yoo Kyung : Bagaimana ini bisa terjadi? Baek ... Baek Do Hee ... adalah Na Yeon?  Lalu kau mengatakan Na Yeon ... hidup?

Se Jin yang masih tak rela, berusaha mempengaruhi Kyung Wan. Ia tanya, apa Kyung Wan yakin Do Hee adalah Na Yeon.

Kyung Wan : Iya.

Yoo Kyung : Saat pertama kali bertemu Do Hee, aku sudah merasa dia Na Yeon tapi ibunya bersikeras bukan, jadi aku percaya padanya.

Kyung Wan : Do Hee dan Na Yeon kembar. Mereka berdua putriku.


Yoo Kyung lantas menyalahkan dirinya.

Yoo Kyung : Itu semua salah ku. Karena aku, Na Yeon bertekad membalas dendam dan merencanakan semua ini, mengenakan topeng saudara kembarnya. Itu semua salah

ku. Ini adalah kesalahanku.

Kyung Wan : Aku menyuruhnya meninggalkan Hwi Kyung. Keduanya... perlu menemukan tempat yang selayaknya mereka.

Yoo Kyung : Tentu saja mereka harus. Anak perempuanmu yang kau pikir sudah mati, masih hidup. Tentu saja, kau harus menerimanya sebagai putrimu.


Kyung Wan lalu menatap Se Jin yang sejak tadi diam saja.

Kyung Wan : Se Jin, kau baik-baik saja?

Se Jin pura2 senang.

Se Jin : Apa masalahnya? Na Yeon adalah putrimu juga. Ini berita bagus untukmu.

Kyung Wan : Terima kasih.


Na Yeon melabrak Tae Joon. Na Yeon : Kenapa kau melakukannya! Kenapa kau memberitahu Pimpinan Jang! Apa yang kau pikirkan!

Tae Joon : Dia akhirnya akan tahu. Aku hanya mempercepatnya sedikit.

Na Yeon : Apa hak mu!

Tae Joon : Baik! Aku ingin kau dan Hwi Kyung berpisah!

Na Yeon : Kang Tae Joon, kau harusnya menjaga Se Jin. Dia akan segera kehilangan ayahnya. Dia membutuhkanmu, setidaknya, di sisinya. Apakah kau tidak setuju?

Tae Joon mulai panic.

"Kau akan beritahu Pimpinan soal dia?"

"Kau bilang kau akan meninggalkannya. Tapi ternyata kau masih khawatir padanya. Kalau begitu, tetaplah bersamanya. Dan hibur dia saat dia benar-benar hancur total."


Na Yeon lantas berbalik, mau pergi tapi saat berbalik, ia lihat Se Jin sudah berdiri di depan pintu, menatapnya penuh kebencian.

Na Yeon beranjak pergi.


Se Jin melabrak Tae Joon. Se Jin : Jadi kau? Kau yang memberitahu ayah soal Na Yeon?

Tae Joon : Aku tidak bisa merahasiakannya lagi.

Se Jin : Kau melakukannya untuk memisahkan Paman Hwi Kyung dan Na Yeon? Kenapa? Agar kau bisa mendapatkan Na Yeon lagi? Satu-satunya yang tersisa adalah rahasiaku. Apa kau juga akan memberitahu ayah?

Tae Joon : Jang Se Jin!

Se Jin pun pergi.


Sementara itu, di tengah kekacauan dalam keluarganya, Yoo Kyung malah menemui Dir. Choi, membahas kursi pimpinan.

Dir. Choi : Kau tampaknya cemas.

Yoo Kyung : Kau tahu bahwa aku sibuk dan tidak sabaran.

Dir. Choi : Seperti yang aku katakan terakhir kali, kami tidak dapat menjangkau salah satu pemegang saham. Mereka memegang lebih dari tiga persen saham, tapi sepertinya mereka tidak terlihat.

Yoo Kyung : Apakah kau mengatakan akan sulit untuk mengambil kendali?

Dir. Choi : Iya.

Yoo Kyung : Sangat mungkin jika kita memiliki pemegang saham itu. Temukan pemegang saham itu dan meyakinkan mereka, apa pun yang terjadi.


Di ruangannya, Hwi Kyung memikirkan kata2 Kyung Wan

Kyung Wan : Aku bukannya serakah dengan mengklaim Na Yeon sebagai putriku, tapi kita satu darah. Semua orang akan menderita jika kalian tetap bersama.

Hwi Kyung lantas pergi.


Hwi Kyung pergi ke laut. Ia bersama Na Yeon. Hwi Kyung mengajak Na Yeon ke Amerika, atau kemana pun, di tempat dimana tidak ada yang bisa menemukan mereka.

Hwi Kyung : Ini yang bisa kulakukan untukmu.

Na Yeon : Melarikan diri bukan yang terbaik untukku. Aku belum melakukan apa pun. Aku belum menghukum mereka  atau membuat mereka bertobat.

Hwi Kyung : Aku tidak pernah bisa memaafkan orang-orang yang menyakitimu. Tidak peduli apakah mereka kakak atau keponakanku. Tapi... sangat sulit untukmu. Kau sangat terluka.

Na Yeon : Aku  tidak bisa beristirahat dengan tenang. Tidak sebentar, sampai mereka benar-benar sengsara. Lagipula rasa sakit dan penderitaan adalah takdirku. Namun... Namun, kau berbeda.

Hwi Kyung : Maksudmu apa?

Na Yeon : Kau tidak boleh menderita lagi.

Hwi Kyung : Jangan sakiti dirimu lagi. Jangan sampai ada ide aneh. Aku akan menemukan cara. Berikan aku waktu.


Na Yeon lantas bicara dalam hatinya, sambil menatap Hwi Kyung.

Na Yeon : Maaf, tapi aku harus pergi. Aku tidak mau membuatmu menderita lebih lama.

Hwi Kyung juga bicara dalam hatinya. Hwi Kyung : Apa yang kau pikirkan? Aku tidak akan pernah melepaskanmu.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment