The Game : Towards Zero Ep 7 Part 1

Sebelumnya...


Joon Young dan timnya, beserta tim gabungan kepolisian berhasil menemukan Mi Jin.

Joon Young : Mi Jin-ah!


Do Kyung tanya, bagaimana Joon Young bisa tahu kalau Mi Jin dikubur?

Joon Young : Ada seorang pria bernama Kim Tae Pyeong....


Tae Pyeong sendiri sedang melihat momen kematian Mi Jin.


Joon Young : ... yang bisa melihat momen sebelum kematian seseorang.

Do Kyung : Dia bisa melihat momen sebelum kematian?

Do Kyung yang mengenakan masker dan jas dokter, mencekik Mi Jin. Mi Jin yang kesakitan, melepaskan masker Do Kyung. Do Kyung sendiri, seolah tahu Tae Pyeong bisa melihat kematian, menatap mata Mi Jin.

Do Kyung : Menurutmu kenapa aku melakukan ini? Katakan padaku. Kau melihat ini, jadi, pasti tahu.

Tae Pyeong terkejut.


Do Kyung, pria dengan bekas luka bakar di wajahnya, tanya ke Tae Pyeong, apa Tae Pyeong pikir Tae Pyeong akan berbeda?

Do Kyung : Cobalah kehilangan seseorang yang paling berharga bagimu. Maka kau akan mengerti.


Lalu Tae Pyeong kecil melihat kematian Do Kyung.

Tae Pyeong : Kau akan bunuh diri. Kau akan jatuh dan mati. Begitulah kau akan mati.


Tae Pyeong melihat jam kematian Mi Jin.

Sontak, Tae Pyeong langsung minta Dong Woo mengecek Mi Jin.

Tae Pyeong : Aku tidak tahu kapan, tapi sekitar pukul 19.00, Mi Jin akan dibunuh sama seperti saat korban ketujuh dibunuh. Tolong periksa apakah dia baik-baik saja.


Bong Soo dan Kang Jae terkejut, mereka menantikan jawaban Do Kyung.

Dong Woo : Apa kau melihat wajah pelakunya?

Tae Pyeong : Ya.

Dong Woo : Kau mengenalnya?

Tae Pyeong : Ya, aku mengenalnya. Tapi aku bertemu dengannya 20 tahun lalu.

Dong Woo : Tapi dia seseorang yang kau kenal, bukan?


Bong Soo keluar dan menghubungi Joon Young. Bong Soo minta Joon Young datang ke kantor polisi sekarang juga.

Bong Soo : Kim Tae Pyeong datang dan berkata dia harus melihat bagaimana kematian Mi Jin berubah.

Joon Young : Bagaimana kematian Mi Jin berubah?

Bong Soo : Aku berusaha keras untuk tidak menunjukkannya, tapi aku menunjukkan fotonya kepada dia untuk berjaga-jaga. Situasinya kurang bagus.

Joon Young : Baiklah. Aku ke sana sekarang.


Setelah Joon Young selesai bicara dengan Bong Soo, Do Kyung tanya apa ada yang terjadi?

Joon Young : Aku harus mencari tahu.

Joon Young bergegas pergi.


Tae Pyeong bersikeras, meminta Dong Woo mengecek Mi Jin.

Dari jendelanya, Woo Hyun menatap Tae Pyeong.


Dong Woo yang bingung harus percaya atau tidak pada Tae Pyeong, akhirnya memutuskan mengecek Mi Jin. Ia mengangkat teleponnya dan menghubungi orang tua Mi Jin.

Sementara itu, ranjang Mi Jin berantakan. Tiang infus jatuh, serta selimut, kasur dan bantal Mi Jin penuh noda darah.


"Halo?" telepon Dong Woo dijawab ole Ji Won.

"Ini Han Dong Woo dari Divisi Kriminal Satu."

"Ya, Detektif Han."

"Apa Mi Jin baik-baik saja?"

"Dia sering kejang di tengah malam dan bahkan menarik infusnya, jadi, aku cemas sekali. Dokter bilang itu disebabkan syok akibat kecelakaan." jawab Ji Won.


Ji Won lalu melirik Mi Jin yang tidur di lantai, di pangkuan Joon Hee.


Ji Won : Tapi kau mendapat laporan atas insiden seperti itu?

Dong Woo : Apa?

Ji Won : Kau meneleponku setelah dia kejang.

Dong Woo : Ya. Beri tahu kami jika terjadi sesuatu.


Tae Pyeong lega Mi Jin masih hidup,, tapi ia tetap gelisah.

Dong Woo lantas berdiri dan meminta kerjasama Tae Pyeong. Dong Woo mengaku, ingin mengajukan beberapa pertanyaan lantaran Tae Pyeong bilang mengenali wajah pelaku pembunuhan Mi Jin.


Di ruang interogasi, Tae Pyeong menceritakannya pada Dong Woo.

Diluar, Woo Hyun, Kang Jae dan Bong Soo mengawasinya.


Tae Pyeong : 20 tahun lalu, aku mengunjungi panti asuhan yang disponsori guruku. Di sanalah kami bertemu.

Dong Woo : Apa nama panti asuhannya?

Tae Pyeong : Panti Asuhan Harapan.

Woo Hyun terkejut saat Tae Pyeong menyebutkan nama panti asuhannya.

Tae Pyeong : Saat itu, aku baru tiba di Korea dari Amerika, dan masih terlalu muda. Jadi, aku tidak berpikir untuk mencarinya. Saat mulai mencarinya, panti asuhan sudah tutup.

Dong Woo : Kenapa kau mencarinya?

Tae Pyeong : Aku melihat diriku sendiri dalam kematiannya.


Mendengarnya, Dong Woo menghela nafas.

Dong Woo : Jadi, maksudmu kau melihat dirimu sendiri dalam kematian pelaku yang akan mencoba membunuh Mi Jin?

Tae Pyeong : Ya.

Dong Woo : Bagaimana dia mati?

Tae Pyeong : Dia bunuh diri selagi dikepung polisi. Dan aku sanderanya.


Dong Woo : Kau tidak tahu bagaimana kau bisa berada pada situasi itu?

Tae Pyeong : Tidak. Itu sebabnya aku mencari dia.

Dong Woo kembali menghela nafas, baiklah.

Melihat raut wajah Dong Woo, Tae Pyeong sadar Dong Woo tidak mempercayainya.

Dong Woo : Tapi kau tidak bisa membuktikannya. Panti asuhan sudah tutup. Dan bunuh dirinya akan terjadi di masa depan, bukan?

Tae Pyeong : Tapi kematian Mi Jin akan segera terjadi. Kita harus menangkapnya sebelum...

Dong Woo : Aku tidak bisa memercayai ucapanmu dan menuduh seseorang sebagai pelaku.


Tae Pyeong : Kau yakin tidak hanya enggan memercayaiku?

Dong Woo : Kalau begitu, buktikan sendiri. Aku ingin memastikan kau bisa melihat kematian orang.

Tae Pyeong : Jika itu satu-satunya cara kau memercayaiku, baiklah. Kau bisa melakukan itu.

Tae Pyeong menatap ke arah Woo Hyun.


Joon Young tiba di kantor polisi ketika Dong Woo sibuk mencari foto2 kasus lama.

Bong Soo bilang pada Joon Young bahwa Dong Woo ingin menguji Tae Pyeong.

Joon Young : Menguji? Kenapa kau tidak memercayainya? Kita menyelamatkan Mi Jin berkat dia.

Dong Woo : Bagaimana jika itu disengaja?

Joon Young : Apa?


Dong Woo : Kita hanya mendengarkan ucapannya. Kita tidak pernah memastikan klaim soal memiliki kekuatan super.

Joon Young : Tapi dia bahkan tahu letak peti matinya...

Dong Woo : Benar. Dia bisa saja kaki tangan. Dia bisa saja membantumu agar Mi Jin mati seperti korban ketujuh.

Joon Young : Dia bahkan tidak tahu siapa Jo Pil Doo.

Dong Woo : Bagaimana jika dia hanya berpura-pura?

Joon Young : Apa yang bisa dia dapatkan dari melakukan ini?

Dong Woo : Apa pembunuh berantai selalu punya alasan untuk membunuh?

Joon Young terdiam.


Di ruang interogasi, Tae Pyeong memikirkan pertanyaan Do Kyung.

Do Kyung : Menurutmu kenapa aku melakukan ini? Katakan padaku. Kau melihat ini, jadi, pasti tahu.

Tae Pyeong : Dia sudah tahu sebelumnya aku akan melihat foto Mi Jin lagi. Tapi bagaimana bisa? Dan kenapa? Kenapa dia mengatakan itu?


Tak lama,, Joon Young masuk. Tae Pyeong pun kaget melihat Joon Young.

Tae Pyeong : Jangan bilang kau juga tidak memercayaiku.

Joon Young : Tolong jangan berpikir seperti itu. Anggap saja aku harus memastikannya. Aku akan mulai.


Joon Young lantas mengeluarkan 3 foto dari buku agendanya.

Ia memberikan foto pertama pada Tae Pyeong.


Diluar, Bong Soo memberikan berkas kasusnya pada Woo Hyun.

Bong Soo : Korban tenggelam, dicekik, dan diserang dan jantungnya pecah. Jenazah korban pertama ditemukan di hilir Sungai Han. Bagian belakang kepalanya dipukul dengan senjata tumpul.


Tae Pyeong : Dia ditemukan di Sungai Han......

Sontak, rekan2 Joon Young kaget mendengarnya.


Tae Pyeong : Kepalanya dipukul dengan palu, tapi dia mungkin meninggal karena tenggelam. Dia masih hidup sampai akhirnya terbawa arus.


Woo Hyun memeriksa berkas pria itu.

Bong Soo : Di... dia benar.


Joon Young memberikan foto kedua.

Woo Hyun melihat foto korbannya.

Flashback....


Tae Pyeong : Dia dicekik. Dia mencekiknya sampai mati. Senjata pembunuhan adalah tali jingga.


Woo Hyun dan Dong Woo tambah terkejut saat melihat foto sebuah tali berwarna jingga yang digunakan pelaku mencekik korbannya.


Foto ketiga....

Tae Pyeong : Wanita ini... Dia diserang oleh suaminya. Dia menyerang tanpa henti.

Flashback....


Setelah memukuli dan menendang istrinya, pria itu mengelap wajahnya yang bersimbah keringat.

Tae Pyeong : Dan wanita yang babak belur ini kesakitan sampai napas terakhirnya.


Rekan2 Joon Young semakin kaget.

Bong Soo : Dia menjawab semuanya dengan benar.


Tae Pyeong tanya, apa Joon Young yakin hanya butuh konfirmasi.

Tae Pyeong lalu mulai marah.

Tae Pyeong : Lalu kenapa kau menunjukkan foto ibumu di awal! Bukankah karena kau ingin memastikannya? Kau sudah meragukanku dan mengira aku bisa melihat kematian. Bukankah itu alasanmu memberiku fotonya, bukannya yang mengerikan ini?

Joon Young : Kau benar. Tapi bagaimana kau tahu itu ibuku?

Dan, flashback...


Tae Pyeong menatap foto ibu Joon Young.


Dalam penglihatannya, ia melihat ibu Joon Young yang masih dirawat setelah melahirkan Joon Young.

Ayah Joon Young yang menemaninya, mengaku senang Joon Young tidak mirip dengannya.

Dong Cheol : Dia mirip denganmu. Kuharap kalian berdua tidak bersatu dan mengisolasiku.


Tae Pyeong memberitahu Joon Young, bahwa Joon Young masih bayi saat itu.

Tae Pyeong : Ibumu menggendongmu. Sebelum meninggal, dia memberimu nama.

Mata Joon Young mulai berkaca-kaca mendengarnya.


Diluar, Woo Hyun kaget mendengarnya. Dia lalu ingat, detik2 sebelum ibu Joon Young meninggal.

Flashback...


Woo Hyun berlari ke rumah sakit dan melihat saat2 terakhir ibu Joon Young.

"Bagaimana kalau kita menamainya Joon Young? Kita beri nama itu saja. Joon untuk "ceria". Dan Young untuk "bersinar". Itu arti namamu."

Ibu Joon Young lantas meminta maaf karena harus pergi meninggalkan Dong Cheol dan Joon Young.

Dong Cheol : Hentikan omong kosong itu. Kau tidak akan pergi ke mana pun. Jangan khawatir. Berhenti beromong kosong.

Ibu Joon Young meninggal.


Tangis Woo Hyun pecah.

Flashback end...


Tangis Joon Young mulai mengalir.

Joon Young : Apa dia kesakitan?

Tae Pyeong : Tidak. Dia pergi dengan tenang di samping ayahmu.


Joon Young lantas mengambil semua foto yang ia tunjukkan pada Tae Pyeong dan berusaha menenangkan dirinya setelah mendengar cerita Tae Pyeong soal ibunya.

Tae Pyeong : Aku membaca artikel bahwa ayahmu meninggal karena pelaku bernama Jo Pil Doo. Jika ayahmu masih hidup, dia akan bangga kepadamu.

Joon Young diam saja.

Tae Pyeong : Mungkin, kita bisa menyelamatkan Mi Jin bukan karena prediksiku, tapi karena kau yakin kita bisa. Kau yakin kita bisa menyelamatkan Mi Jin. Entah kapan itu akan terjadi. Tapi pada pukul 19.00, sama seperti korban ketujuh dibunuh 20 tahun lalu, aku melihat Mi Jin dibunuh di rumah sakit. Aku belum tahu kenapa kematiannya berubah. Tapi  jika kau yakin kita bisa mengubahnya, kurasa kita bisa menyelamatkan Mi Jin. Aku juga akan membantu. Tolong biarkan aku membantu.


Joon Young membujuk Woo Hyun agar mengizinkannya merekrut Tae Pyeong sbg konsultan mereka.

Woo Hyun : Tidak.

Joon Young : Tapi kau lihat dia bisa melihat kematian orang-orang.

Woo Hyun : Hanya karena itu benar, tidak membuktikan dia bukan pelaku.

Joon Young : Kepala Nam!

Woo Hyun : Hei, kau tidak mendengarnya? Dia bilang keinginanmu untuk menyelamatkan Mi Jin membuat kita bisa menyelamatkannya, bukan prediksinya,

Joon Young : Kalau begitu, izinkan aku memintanya menggambar sketsa komposit.

Woo Hyun : Itu hanya akan mengganggu penyelidikanmu.

Joon Young : Itu bisa menjadi petunjuk penting untuk penyelidikanku.

Woo Hyun : Gedung Biru tertarik dengan kasus ini. Kecuali kau mau orang mengkritikmu setelah membiarkan gadis itu mati karena memercayai sains palsu. Sadarlah dan tangkap pelakunya.

Woo Hyun masuk ke ruangannya.


Joon Young lalu menghampiri Tae Pyeong yang menunggu diluar. Melihat raut wajah Joon Young, Tae Pyeong sadar Woo Hyun menolak mempercayainya.

Joon Young : Maafkan aku.

Tae Pyeong : Kita bisa menunjukkan keajaiban lain. Jika kau bisa menangkap pelakunya sebelum itu, lebih baik. Tapi ada yang mengusikku. Pelakunya sudah tahu aku akan melihat foto Mi Jin.

Joon Young : Pelakunya tahu?

Tae Pyeong : Ya. Dia bertanya kenapa dia membunuh seorang gadis. Seolah-olah dia ingin aku menyadari sesuatu. Aku tidak tahu kenapa dia mengatakan hal seperti itu.

Joon Young : Apa nama panti asuhan yang kau datangi 20 tahun lalu?

Tae Pyeong : Panti Asuhan Harapan.

Mendengar nama panti asuhan itu, Joon Young kaget.


Tanpa mereka sadari, si pelaku mengawasi mereka dari jauh.

Tae Pyeong : Ada apa? Kau tahu tempatnya?

Joon Young : Aku akan menyelidikinya.


Tae Pyeong kemudian pergi. Ia mengembalikan name tag nya pada petugas jaga.


Setelah Tae Pyeong berlalu, Do Kyung muncul dan melihat nama Tae Pyeong di daftar pengunjung.

"Permisi. Ada yang bisa kubantu?" tanya petugas.


Do Kyung tersenyum dan menunjukkan kartu tanda pengenalnya.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment