The Game : Towards Zero Ep 7 Part 2

Sebelumnya...


Di part ini, kita akan mengetahui seperti apa 'luka' Do Kyung di masa kecil,, yang membuatnya tega membunuh Mi Jin... Tapi emang benar sih,, gak ada pembenaran untuk pembunuhan..

Teacher Baek menguping cerita Tae Pyeong.


Di kamarnya, Tae Pyeong cerita pada Nona Lee, bahwa ia menjalani sebuah tes di kantor polisi untuk membuktikan kemampuannya.

Tae Pyeong : Bisakah kau mencarikanku seseorang, mantan polisi atau penyelidik swasta yang bisa membuat sketsa komposit?

Nona Lee : Tapi polisi menolak.

Tae Pyeong : Mereka hanya menolak tawaranku, tapi aku bisa melakukannya sendiri dan memberikannya kepada mereka. Aku harus memastikan Mi Jin aman.

Nona Lee tambah sewot, Tae Pyeong-ssi!


Teacher Baek masuk.

Teacher Baek : Jadi, maksudmu, kau akan melawan pembunuh itu?

Tae Pyeong : Pria yang mencoba membunuh Mi Jin adalah pria yang kulihat 20 tahun lalu. Aku tahu kami akan bertemu lagi, tapi mungkin lebih cepat daripada yang kuduga.

Teacher Baek langsung terdiam mendengarnya.

Teacher Baek : Akankah mereka akhirnya bertemu seperti ini?


Di ruangannya, Woo Hyun memikirkan kata-kata Tae Pyeong tadi soal si pelaku pembunuh Mi Jin.

Flashback...

Tae Pyeong : 20 tahun lalu, aku mengunjungi panti asuhan yang disponsori guruku. Di sanalah kami bertemu.

Dong Woo : Apa nama panti asuhannya?

Tae Pyeong : Panti Asuhan Harapan.

Flashback end...

Woo Hyun : Jika memang 20 tahun lalu, anak itu ada di panti asuhan.

Flashback...


Do Kyung kecil berada diantara kerumunan wartawan dan masyarakat yang menanti kedatangan Jo Pil Doo.

"Dia dibunuh ayahnya." ucap masyarakat.

Tak lama,, Jo Pil Doo datang bersama para polisi. Jo Pil Doo turun dari mobil polisi dengan tangan terborgol dan wajah tertutup masker. Woo Hyun, detektif yang bertugas saat itu. Woo Hyun dan anggotanya membawa Jo Pil Doo ke lokasi rekonstruksi pembunuhan.

Do Kyung : Appa!

Orang-orang mulai meneriaki Jo Pil Doo.


Woo Hyun memegangi Jo Pil Doo dan memaksa Jo Pil Doo melakukan reka ulang adegan pembunuhan.

Jo Pil Doo hanya terdiam memandangi Woo Hyun saat dipaksa melakukan reka ulang adegan.

Woo Hyun meneriaki Jo Pil Doo.

Woo Hyun : Apa yang kau lakukan kepadanya! Lakukan sekarang!

Jo Pil Doo menendang boneka manekin ke dalam peti.

"Brengsek!"
"Teganya kau melakukan itu!"
"Monster!"
"Pembunuh!"

Orang-orang meneriaki Jo Pil Doo setelah Jo Pil Doo melakukan reka ulang adegan.


Jo Pil Doo lalu dibawa lagi oleh polisi. Saat itulah, Jo Pil Doo melihat Do Kyung.

Do Kyung : Appa...

Jo Pil Doo : Hyun Woo-ya.


Hujan lebat turun saat itu.

Joon Hee yang berkerumun diantara para reporter dan masyarakat berteriak, mengajukan pertanyaan.

Joon Hee : Kau sudah menemukan DNA Jo Pil Doo dari TKP? Kapan dia akan dipindahkan?

Tapi Woo Hyun tidak menjawab dan membawa Jo Pil Doo pergi.

Joon Hee : Detektif!


Do Kyung berjalan bersama Joon Young di halaman panti asuhan. Keduanya mengemut permen.

Joon Young : Enak?

Do Kyung mengangguk.


Woo Hyun datang dan melihat Joon Young.

Woo Hyun : Joon Young-ah.

Joon Young : Ahjussi.


Melihat Do Kyung, Woo Hyun langsung menatapnya penuh rasa benci dan bergegas menjauhkan Joon Young dari Do Kyung.

Do Kyung hanya bisa terdiam memandangi Woo Hyun yang menjauhkan Joon Young darinya.

Flashback end..


Woo Hyun : Tapi kudengar anak itu sudah meninggal 15 tahun lalu.


Woo Hyun pun pergi mencari informasi. Tapi petugas bilang, panti asuhan itu sudah tutup di tahun 2004.

Woo Hyun : Apa ada alasan khusus untuk penutupannya?

"Ada kebakaran. Untungnya, tidak ada yang mati. Perpustakaan referensi yang terbakar. Jadi, catatan anak-anak hilang. Tapi kenapa kau menanyakan Jo Hyun Woo?"

"Aku memeriksa catatannya. Tertulis bahwa dia gantung diri. Aku ingin tahu apa kau bisa mengidentifikasi jasadnya."

"Temannya datang dan mengidentifikasi jasadnya."

"Temannya?"

"Dia bilang berada di panti asuhan."

"Kau ingat nama temannya?"

"Dia gantung diri di rumahnya. Kami menemukan surat bunuh diri, jadi, menutup kasus itu."


Do Kyung sendiri sedang membuat kopi di rumahnya, hanya ditemani cahaya temaram dari luar jendela.


Setelah itu, ia duduk di depan sebuah papan dan menikmati kopinya sambil menatap foto2 Mi Jin dan Joon Hee di papan itu.


Joon Young sedang melamun di mejanya ketika Bong Soo datang membawakan artikel tentang panti asuhan itu.

Bong Soo : Panti Asuhan Harapan ditutup karena kebakaran itu sudah lama.

Kang Jae : Sunbae, kenapa kau menyelidiki panti asuhan?

Joon Young : Kupikir nama panti asuhan tempatku tinggal juga Panti Asuhan Harapan.

Bong Soo : Kau tinggal di panti asuhan?

Joon Young tak menjawab.


Melihat itu, Bong Soo kebingungan dan menatap Kang Jae.

Kang Jae menyewoti Bong Soo. Barulah Bong Soo sadar sudah salah bicara.

Joon Young : Sebentar. Aku tinggal di sana sebentar.

Joon Young lalu menanyakan Woo Hyun yang belum datang.

Dong Woo : Ia bilang ada urusan, jadi, datang terlambat. Kenapa?

Joon Young : Bukan apa-apa.


Sambil menyetiri mobilnya, Woo Hyun memikirkan kemungkinan Hyun Woo masih hidup.

Woo Hyun : Jika Jo Hyun Woo masih hidup, berarti dia merencanakan semuanya agar terlihat seolah dia bunuh diri. Tunggu, apa telepon yang kuterima tiga tahun lalu dari Jo Hyun Woo?

Flashback...

- 3 tahun lalu-


"Akan hujan deras. Aku akan mengambil payungku." ucap Woo Hyun.

"Kami akan menunggu di sini." ucap Joon Young, bersama Dong Woo dan Kang Jae.

Woo Hyun yang berseragam lengkap saat itu, masuk ruangannya sambil membawa buket bunga.

Di mejanya, juga terdapat banyak karangan bunga.

Woo Hyun lalu melihat sebuah kotak hadiah di mejanya.

Woo Hyun tersenyum dan menatap Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae yang juga berseragam lengkap saat itu.


Woo Hyun duduk dan membuka kotaknya. Isinya, jam tangan.

Woo Hyun kembali menatap ketiga detektifnya.

Dong Woo, Joon Young dan Kang Jae tersenyum seraya mengacungkan jempol mereka dan Joon Young membuat tanda 'love' dengan tangannya.


Telepon di meja Woo Hyun berdering.

Woo Hyun menjawabnya, halo? Ini Nam Woo Hyun.

Seorang pria ber-hoodie hitam lah yang menelpon Woo Hyun. Dia menelpon dari telepon umum di depan sebuah gereja. Pria itu, Do Kyung.

Do Kyung : Aku tahu pelaku asli kasus Jo Pil Doo.

Woo Hyun : Apa? Kau tahu apa?

Do Kyung : Aku tahu pelaku sebenarnya yang membunuh para wanita itu.


Woo Hyun : Kau tahu berapa dendanya jika melakukan telepon iseng?

Do Kyung : Aku tidak iseng. Aku serius.

Woo Hyun : Jika kau terus meneleponku, aku akan melacakmu.

Do Kyung : Dia masih membunuh banyak orang!

Woo Hyun mulai percaya.


Do Kyung : Aku melihatnya membunuh orang lain. Nama pelaku sebenarnya bukan Jo Pil Doo. Pelakunya Kim Hyung Soo. Dia mengelola penampungan hewan di Sano-dong, Guri.

Flashback end....


Woo Hyun kembali ke penampungan itu. Ia membuka pintu dan kembali teringat saat datang ke tempat itu setelah menerima telepon dari Do Kyung.

Do Kyung : Kau akan menemukan kotak merah di lemari penyimpanan. Dia menyimpan rambut wanita yang baru-baru ini dia bunuh.


Tapi saat Woo Hyun membuka lemari, tidak ada kotak merah seperti yang dibilang Do Kyung.

Flashback end...

Woo Hyun : Tapi saat aku datang ke sini tiga tahun lalu, tidak ada kotak merah atau rambut wanita yang sudah mati.


Seorang pria menghampiri Woo Hyun.

"Ada yang bisa kubantu?" tanya pria itu.


Woo Hyun pun mendekati pria itu.

"Kim Yong Bae?" tanya pria itu.

"Pemilik swalayan di bukit berkata tempat ini milik seorang pria bernama Kim Yong Bae. Dia juga bilang begitu saat aku ke sini tiga tahun lalu. Maksudku, kecuali pemiliknya berubah."

"Bagaimana bisa berubah? Sudah lebih dari tiga tahun sejak Hyung Soo menghilang." jawab pria itu.

"Apa?"

"Hyung Soo adalah Yong Bae. Dia Kim Hyung Soo. Dia mengubah namanya menjadi itu, tapi para pria tua itu tidak tahu. Mungkin itu sebabnya mereka bilang begitu."

Woo Hyun kaget.


"Dua nama. Kim Yong Bae dan Kim Hyung Soo. Kim Hyung Soo adalah nama barunya."

Woo Hyun kembali ingat telepon Do Kyung.

Flashback...


Do Kyung menangis, memberitahukan bahwa pelaku sebenarnya adalah Kim Hyung Soo.

Woo Hyun : Sepertinya kau menyaksikan kasus pembunuhan. Jadi, kenapa kau bilang dia pelaku asli kasus Jo Pil Doo?

Do Kyung diam.

Woo Hyun : Halo?

Do Kyung : Kenapa? Kau takut karena ketahuan olehku setelah kau salah menangkap orang?

Flashback end...


Woo Hyun kaget, ia baru menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan selama ini. Ia salah menangkap orang! Bukan Jo Pil Doo pelakunya.


Bersambung.....

Nah loh, jadi Jo Pil Doo ayahnya Do Kyung. Dan bukan Jo Pil Doo yang membunuh gadis-gadis itu. Lalu apakah Joon Hee juga tahu Jo Pil Doo bukan tersangkanya?

Jadi begitulah gaes,, itulah alasan Do Kyung membunuh Mi Jin... Karena dendam... Do Kyung dendam pada Joon Hee...

Berarti Joon Hee gak cuma nyiksa Joon Young dengan berita-beritanya, tapi juga nyiksa Do Kyung..... Omo... Tapi sekali lagi, gak ada pembenaran untuk pembunuhan...

Gw harap endingnya, Do Kyung hidup bahagia.... Gk adil rasanya kalau dia dihukum berat atau mati seperti prediksi Tae Pyeong... Tapi tetap saja, Do Kyung harus menerima hukuman karena sudah melakukan pembunuhan...

Biang kerok dari semua masalah itu, Joon Hee...

0 Comments:

Post a Comment