Skip to main content

The Game : Towards Zero Ep 8 Part 2

Sebelumnya...


Para polisi langsung menyebar di setiap sudut RS, sesuai perintah ketua mereka.

"Semua agen, dengarkan. Nona Lee Mi Jin sudah meninggal. Pelakunya masih di rumah sakit. Tersangka adalah pria berusia 30-an yang tingginya lebih dari 180 cm. Ada goresan luka di atas lengan kirinya. Dia memakai sepatu putih. Meskipun dia mendatanginya sebagai staf medis, dia mungkin suda memakai pakaian biasa. Kuulangi. Nona Lee Mi Jin sudah meninggal. Pelakunya masih di rumah sakit. Tutup semua pintu masuk dan keluar rumah sakit, kumpulkan semua potensi tersangka ke lobi sekarang."

Para perawat dan pasien protes.

"Tidak ada yang boleh meninggalkan gedung ini sekarang." jelas polisi yang berjaga di depan lift.


Do Kyung keluar dan melihat polisi melakukan pencarian.

Do Kyung pun segera mencari jalan lain untuk keluar.


Do Kyung kabur lewat pintu darurat.

Begitu tiba di basement, ia langsung menuju mobilnya dan pergi.


Tapi di depan gerbang, mobilnya dihadang polisi.

"Maaf. Ada pembunuhan di rumah sakit. Tolong keluar dari mobil."

Do Kyung menurunkan kaca mobil, namun ternyata itu bukan Do Kyung tapi pria lain.


Do Kyung sendiri kembali ke tangga darurat. Ia naik ke atas dengan wajah tenang.

Joon Hee dan Ji Won terpukul atas kematian putri mereka.


Joon Hee yang syok, akhirnya beranjak keluar. Di dekat pintu, ia melihat tempat name tag Mi Jin yang kosong.

Joon Hee lalu mengedarkan pandangannya.


Tak lama, tangisnya pecah.

Di dalam, Ji Won terus memeluk Mi Jin erat2.


Polisi terus melakukan razia di depan RS.

Tae Pyeong yang sudah di depan RS dengan Joon Young, memberikan sketsa pelaku pada Joon Young.

Joon Young : Ini pelakunya?

Tae Pyeong : Iya.


Joon Young ingat pertemuan pertamanya dengan Do Kyung.

Lalu ia ingat ketika Do Kyung mengucapkan terima kasih padanya karena ia sudah menyelamatkan Mi Jin.


Melihat reaksi Joon Young, Tae Pyeong tanya apa Joon Young kenal pelakunya?

Joon Young : Ya.

Tae Pyeong : Bagaimana kau mengenalnya?

Joon Youn : Dia dokter forensik NISI.

Tae Pyeong : Dokter forensik?


Dong Woo menghadap Woo Hyun.

Woo Hyun : Apa? Kau menutup rumah sakit? Apa maksudmu?

Dong Woo : Mi Jin dibunuh. Pak Kim melihat kematian Mi Jin berubah. Mereka pikir dia tidak akan bisa meninggalkan rumah sakit, jadi, Joon Young memberi perintah darurat.

Woo Hyun kaget mendengar kematian Mi Jin.

Dong Woo :  Kami akan segera menerima sketsa komposit pelaku melalui faksimile. Pak Kim sepertinya telah menyiapkan ini dengan bantuan pihak luar. Dia pikir kita harus melakukan investigasi terbuka

andai dia kabur. Kita harus bagaimana?

Woo Hyun : Ayo ke sana. Mari kita putuskan setelah melihat situasinya.


Di ruangannya, Do Kyung membaca komik. Lalu dia melihat kedatangan sunbaenya.

Sunbae : Daebak...

Do Kyung : Apanya yang hebat?

Sunbae : Kau ingat gadis di kamar 307? Gadis yang tampil di TV.

Do Kyung : Di TV?

Sunbae : Gadis yang dikubur. Dia baru saja dibunuh. Polisi ada di mana-mana mencari pelaku dan segalanya.

Do Kyung : Apa itu berarti pembunuhnya di sini?

Sunbae : Mungkin itu alasan mereka menutup gedungnya. Bagaimana dengan orang-orang di sini? Siapa tahu saja? Dia mungkin akan membunuh orang lain.


Di depan RS, Joon Young membagikan sketsa Do Kyung pada polisi.


Tae Pyeong yang berdiri di depan Joon Young teringat masa kecilnya dengan Do Kyung.

Flashback...


Do Kyung marah dan mencengkram Tae Pyeong.

Do Kyung : Kenapa kau menatapku seperti itu? Bagaimana aku akan mati sampai kau menatapku seperti itu?


Adegan berpindah pada Do Kyung dengan bekas luka bakar di wajahnya.

Do Kyung : Cobalah kehilangan seseorang yang kau anggap paling berharga. Maka kau akan mengerti.


Tae Pyeong lalu menatap Joon Young.

Joon Young sendiri menghubungi kantor Do Kyung, meminta nomor Do Kyung.


Do Kyung melihat Joon Hee ngamuk pada polisi yang ditugaskan menjaga kamar Mi Jin.

Joon Hee : Kau bilang akan melindunginya. Kau bilang akan menjaganya! Apa yang kau lakukan saat dia dibunuh?


Do Kyung berusaha mendekat tapi polisi menghalanginya dan meminta KTPnya.

Do Kyung : Kau melihatnya kemarin. Aku dokter forensik. Kudengar ada pembunuhan.

Tapi Do Kyung tetap tak diizinkan lewat tanpa KTP.


Joon Hee masih mengamuk dan minta polisi itu mengembalikan Mi Jin nya. Polisi itu hanya bisa terdiam dan menangis.

Do Kyung tersenyum melihat Joon Hee yang terpukul kehilangan Mi Jin.


Ponsel Do Kyung kemudian berdering.

Joon Young : Ini Detektif Seo Joon Young.

Do Kyung : Ada apa? Aku tidak percaya kau menelepon.

Joon Young : Di mana kau?

Do Kyung : Di rumah sakit.


"Di rumah sakit?" tanya Joon Young seraya menatap Tae Pyeong.

Joon Young : Kau di lantai tiga Rumah Sakit Joongang?

Do Kyung : Ya. Bagaimana kau tahu?

Joon Young : Tunggu di sana. Aku akan naik.


Tae Pyeong dan Joon Young bergegas ke lift.

Di lift, Tae Pyeong memikirkan Do Kyung.

"Jika aku tidak memberitahunya bagaimana dia akan mati saat itu, bagaimana jadinya?  Rasanya seolah-olah prediksiku kembali sebagai kutukan." ucap Tae Pyeong dalam hatinya.


Bersambung....

Semua karena Joon Hee.....

Setelah semua yang menimpa putrinya, masih kagak kapok dia.... Masih aja merilis berita fitnah tentang Jo Pil Doo.... Bukannya introspeksi diri tapi masih aja merilis berita palsu...

Seandainya Joon Hee menjawab panggilan Ji Won saat ia sedang bicara dengan Han Kyu, mungkin Mi Jin akan selamat.....

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

I Have a Lover Ep 23 Part 1

Sebelumnya.... Hae Gang masih belum siuman. Diluar, Jin Eon terus berteriak ingin kembali dengan Hae Gang. Di dalam, Hae Gang mulai sadar. Jin Eon terus berteriak, memohon agar Hae Gang mau memberinya satu kesempatan lagi. Baek Seok yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi pun langsung mencengkram kerah baju Jin Eon. “Bagaimana bisa begitu mudah bagimu? Bagaimana mungkin cinta sesederhana itu bagimu? Apa? Kau ingin kembali? Bagaimana caranya kau kembali? Dia ditikam setelah menemukan jalan pulangnya! Di depan mataku, dia hampir mati! Baik kau dan aku tidak memiliki tempat untuk kembali. Kau lah satu2nya orang yang mendorongnya ke jurang! Kau orang yang mendorongnya ke jurang sebanyak dua kali! Kau mencampakkannya! Setelah kau mencampakannya, kenapa? Kenapa sekarang, setelah semua yang terjadi? Tidak ada ingatan tentangmu selama 4 tahun ini! Kenapa? Kau membuatku mencintainya, lalu kenapa? Saat cintaku begitu sulit… saat aku mencintaimu, membuatku bahkan tidak bernapas…” ucap...